Share

Bab 747 Laporan

Penulis: Sarjana
Draco menghampiri Handoko, lalu menepuk kepalanya dan berkata, "Ayo kita pergi. Aku akan membawa kalian berkeliling di markas tim tempur. Kali ini, kalian mendapat izin resmi, nggak akan ditangkap lagi."

Draco sangat menyayangi Handoko, dia sudah menganggap Handoko sebagai adik lelakinya sendiri.

"Terima kasih, Kak Draco, kamu sudah datang menyelamatkan kami."

Dalam sekejap, Handoko langsung merasa lega. Namun, detik berikutnya, dia kembali merasa khawatir.

"Kak Draco, di mana kakak iparku? Apa dia melakukan kesalahan yang besar?"

"Dia nggak salah apa-apa!" kata Draco dengan kesal.

Futari bertanya, "Kalau begitu, mengapa anggota departemen disiplin mencarinya?"

"Oh, mereka hanya ingin menanyakan beberapa hal darinya," jawab Draco dengan singkat.

Hariyo langsung memelotot dan berkata, "Kalau begitu Ardika yang melaporkan kami semua, kami baru ditangkap!"

Draco langsung memelototinya dan berkata, "Eh, bocah, jaga sopan santunmu pada kakak iparmu! Kalau kamu berani bersikap nggak sopan pa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 748 Ardika Sangat Kejam

    "Bajingan yang telah memukulku sebelumnya, aku juga akan menampar wajahnya hingga membengkak!""Aku adalah putra Kodam Provinsi Denpapan, bukan seseorang yang bisa kalian pukul! Aku ingin tim tempur Kota Banyuli bertanggung jawab atas hal ini!"Sekelompok pemuda itu berteriak dengan arogan.Bahkan Waluya juga melontarkan beberapa patah kata dengan dingin, citranya sebagai putra Kodam sudah menghilang tanpa meninggalkan jejak.Tadi, dia juga menerima banyak pukulan.Mengingat identitasnya adalah tuan muda yang paling terhormat di Provinsi Denpapan, tentu saja dia tidak pernah menerima perlakuan seperti ini.Tiba-tiba, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Waluya, bagaimana kalau aku meminta ayahmu datang untuk menjemputmu?"Waluya melirik Ardika dengan sorot mata mengejek, lalu berkata, "Kamu pikir kamu siapa? Ayahku sangat sibuk, aku nggak perlu ayahku datang secara pribadi untuk menjemputku! Oh ya, Draco sendiri yang perlu bertanggung jawab atas hal ini!"Helios dan Draco sama-sama me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 749 Mereka Memberi Hormat Kepada Kakak Iparmu

    "Ardika, kamu benar-benar orang yang licik!""Tunggu saja ajal menjemputmu! Keluarga Demode nggak akan melepaskanmu! Kamu juga nggak akan melepaskanmu! Biarpun sekarang kamu berlutut dan meminta maaf pada kami, sudah nggak ada gunanya lagi!"Biarpun mereka sama-sama menyukai Lea dan hubungan di antara mereka memang tidak harmonis, tetapi melihat Reno berakhir menyedihkan seperti itu, mereka juga ikut bersedih atas nasib buruk yang menimpa Reno.Mereka sangat membenci Ardika."Oh? Kalau begitu, aku tunggu keluarga kalian membalas dendam padaku."Ardika menggelengkan kepalanya, dia malas memedulikan sekelompok orang bodoh itu. Dia melambaikan tangannya kepada anggota departemen disiplin, lalu berkata, "Mereka nggak ingin pergi, tetap saja kurung mereka di sini. Kalau mereka ingin pergi, boleh saja. Tapi, harus ayah mereka yang datang secara pribadi untuk menjemput mereka."Selesai berbicara, dia langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut."Ardika, kamu pikir kamu siapa?! Hanya dengan a

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 750 Tuan Kodam

    Melihat orang-orang yang sedang mendorong anggota Grup Bintang Darma, Ardika berkata dengan dingin, "Cepat suruh mereka berhenti sekarang juga! Lalu bawa mereka pergi dari sini!""Ardika dasar pecundang! Apa kamu pikir kamu berhak untuk mengusirku?!"Hardi memasang ekspresi muram."Plak!"Ardika langsung melayangkan satu tamparan ke wajah pria paruh baya itu sampai pria paruh baya itu gemuk itu terjatuh ke lantai."Oh, begitu, ya? Bagaimana dengan tamparanku?""Kamu!"Saking kesakitannya, Hardi berteriak dengan keras. Sambil menutupi wajahnya, dia memelototi Ardika.Pada akhirnya, dia merasa ketakutan."Ayo kita pergi!"Dia segera merangkak bangkit, lalu melambaikan tangannya kepada anak buahnya dan pergi meninggalkan ruangan itu bersama mereka.Sebelum keluar, dia menoleh dan berkata pada Ardika dengan marah, "Tunggu saja kamu! Setelah tuan muda-tuan muda kembali, aku akan menghabisimu!""Pergi sana!"Ardika hanya menanggapinya dengan dua kata dingin.Hardi mendengus dengan kesal, lal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 751 Kodam Meminta Maaf

    Di dalam ruang pertemuan.Begitu sampai di depan pintu, Hardi melihat Ardika sedang duduk di kursi utama dengan menyilangkan kakinya sambil merokok dan bermain ponsel."Bam!"Hardi langsung menendang pintu hingga terbuka, lalu berteriak dengan marah, "Ardika, ayah para tuan muda sudah datang! Cepat berlutut dan memberi hormat kepada mereka!"Dia memelototi Ardika dengan arogan.Namun, siapa sangka, begitu sekelompok orang di belakangnya mendengar ucapannya, ekspresi orang-orang tersebut langsung berubah drastis.Ardika mengangkat kepalanya dengan santai, lalu melirik ke arah mereka sekilas."Oh, kalian sudah datang, ya?"Setelah melontarkan satu kalimat itu dengan acuh tak acuh, dia menundukkan kepalanya, mengalihkan pandangannya kembali ke ponselnya."Ardika, berani-beraninya kamu bersikap lancang seperti itu!"Hardi memelototi Ardika dan berkata, "Tuan Kodam sudah datang, para kepala keluarga terkemuka juga sudah datang! Berani-beraninya kamu masih duduk di sana ....""Bisakah kamu t

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 752 Apa Kamu Memenuhi Kualifikasi Menjadi Anjingku

    Ardika tidak ingin menambah masalah yang tidak penting bagi dirinya sendiri.Karena orang-orang itu sudah tahu dia berada di Kota Banyuli, ke depannya mereka pasti akan datang menemuinya karena berbagai tujuan.Sejak sebelumnya identitasnya hampir terekspos, mungkin saja sebuah kursi milik Keluarga Basagita saja bisa bernilai puluhan miliar.Jadi, sebaiknya dia memberi mereka peringatan terlebih dahulu.Helios menganggukkan kepalanya dan berkata, "Dewa Perang nggak perlu khawatir, aku akan meminta pihak-pihak yang bersangkutan untuk merahasiakan hal ini dengan baik."Para kepala keluarga terkemuka juga memahami maksud Ardika. Mereka segera berjanji bahwa mereka tidak akan membocorkan sepatah kata pun mengenai Ardika."Brak!"Setelah Helios dan yang lainnya pergi, Hardi langsung berlutut di lantai.Kemudian, dia merangkak menghampiri Ardika.Sambil menangis, Hardi menampar dirinya sendiri. "Ardika, aku bersalah, aku sudah bersalah. Aku benar-benar buta. Aku sudah memandang rendah kamu.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 753 Memutuskan Hubungan

    Di antara belasan pemuda itu, Musafa yang paling menggilai Lea.Kali ini, dia juga yang paling antusias datang ke Kota Banyuli untuk membalaskan dendam Lea.Karena mengetahui Musafa adalah pria yang paling menggilai dirinya, Lea sama sekali tidak takut dan tidak sungkan saat berbicara dengan Musafa.Begitu panggilan telepon terhubung, dia langsung berbicara dengan pria di ujung telepon itu dengan nada kesal.Dia seakan-akan langsung menyalahkan pria itu mengapa mereka pergi meninggalkan Kota Banyuli begitu saja tanpa memberitahunya."Lea, aku ada sedikit urusan keluarga, jadi aku harus segera pulang."Saat ini, Musafa sedang dalam perjalanan kembali ke Kota Barokah.Begitu mendengar jawaban Musafa, Lea pun berkata dengan kesal, "Ada urusan apa yang lebih penting dibandingkan membalaskan dendamku, dibandingkan menghabisi Ardika sialan itu?""Lea, aku benar-benar ada urusan mendadak di rumah. Selain itu, sebaiknya kamu jangan mencari masalah dengan Tu ... maksudku Ardika lagi."Musafa be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 754 Memaksa Luna Mengganti Marga

    "Aku akan membuat istri Ardika si sialan itu berlutut di hadapanku dan memohon padaku!" kata Lea dengan dingin dan penuh aura kebencian.Bahkan Santi dan yang lainnya juga merinding.Mereka baru pertama kalinya melihat Lea begitu membenci seseorang."Lea, Luna adalah presdir dari dua perusahaan. Kudengar ayahmu sangat memandang tinggi dia. Saat di perjamuan malam kemarin, ayahmu bahkan ingin dia kembali ke Keluarga Misra, lalu kelak membiarkannya mengurus bisnis Keluarga Misra. Apa kamu nggak takut ayahmu marah?" kata Jonas dengan sedikit cemas.Walaupun dia adalah teman Lea, tetapi dia sangat takut pada Gilang.Tuan Gilang Keluarga Misra adalah sosok yang sangat ditakuti. Jangankan Jonas, bahkan ayahnya saja takut pada Gilang."Oh, maksudmu itu? Ayahku hanya membohonginya."Lea mendengus, lalu berkata dengan terus terang, "Sebenarnya ayahku hanya ingin mengelabui Luna untuk mengganti marga. Setelah wanita itu menjadi anggota Keluarga Misra, maka dia harus menyerahkan seluruh aset dan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 755 Arogan dan Bertindak Semena-Mena

    Siapa sangka Lea begitu arogan dan bertindak semena-mena.Di hadapan begitu banyak orang, dia langsung melayangkan tamparan ke wajah karyawan wanita itu."Kamu! Kenapa kamu memukulku?!"Sambil menutupi wajahnya, karyawan wanita itu memelototi Lea dengan marah."Plak!"Lea melayangkan satu tamparan lagi."Eh, kamu pikir kamu siapa? Aku adalah anggota Keluarga Misra! Memangnya kenapa kalau aku memukulmu?!""Apa anggota Keluarga Misra boleh memukul orang lain sesuka hati seperti ini ...."Sambil menutupi wajahnya, karyawan wanita itu mulai menangis.Sementara itu, karyawan-karyawan lainnya juga terkejut menyaksikan pemandangan itu.Sebelumnya, mereka memang sudah mendengar tujuan kedatangan Keluarga Misra ke Kota Banyuli kali ini sudah sangat jelas, yaitu untuk menguasai Kota Banyuli.Sebelum hari ini, mereka belum merasakan apa-apa.Saat ini, mereka bisa merasakan dengan sangat jelas aura dominan dan arogan yang dipancarkan oleh Lea."Memangnya kenapa kalau dia adalah anggota Keluarga Mi

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1843 Anggap Saja Aku Menghina

    "Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1842 Bibi Ingin Bertemu Denganmu

    "Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1841 Pangeran

    Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1840 Tina Mau Kencan Buta Lagi

    Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1839 Kandidat Wali Kota

    Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1838 Grup Mitsun

    Bagi pihak pemerintahan Galea, uang sebanyak itu tak seberapa.Namun, setelah melalui proses operasional dari beberapa organisasi besar Galea, lima ratusan orang itu baru berhasil menyelinap masuk ke Negara Nusantara.Kali ini, semuanya sudah hancur hingga ke akar-akarnya, boleh dibilang adalah kerugian yang sangat besar.Terlebih lagi, kalau sampai hal ini terekspos, pihak pemerintahan Galea yang akan malu.Sekarang, para petinggi pihak pemerintahan Galea sedang marah besar.Secara otomatis, sebagai penyebab semua ini terjadi, Keluarga Dougli menjadi target pelampiasan amarah.Bahkan, kemungkinan besar pihak pemerintahan Galea akan melemparkan masalah ini kepada Keluarga Dougli, lalu mereka akan dicampakkan dan dihabisi.Setelah memikirkan hal tersebut, Tihon langsung gemetaran."Paman Yutar benar, hal ini menyangkut hidup dan mati Keluarga Dougli Galea, kita wajib memikirkan cara untuk menyelamatkan keluarga kita!"Tihon membungkukkan badannya di hadapan Yutar dan berkata, "Paman Yut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1837 Hidup dan Mati Keluarga Dougli

    Tiga hari kemudian.Kejadian yang menggemparkan seluruh Provinsi Denpapan ini, perlahan-lahan sudah tenang kembali.Adapun mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi di Vila Pelarum hari itu, orang-orang yang mengetahui rahasia di balik kejadian itu, tidak ada yang berani buka suara.Bagi yang tidak tahu, seharusnya tidak akan mengetahui kebenaran itu lagi selamanya.Namun, semua orang bisa melihat hasilnya dengan sangat jelas.Ardika tetap hidup dan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan satu apa pun.Walaupun dia sudah tidak menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tetapi Grup Bintang Darma dan Grup Hatari tetap beroperasi seperti biasa, sama sekali tidak terpengaruh.Di sisi lain, pihak Keluarga Dougli sangat menyedihkan.Tridon seakan-akan menghilang dari muka bumi ini begitu saja. Hanya ada rumor yang beredar, mengatakan Tridon dimasukkan ke dalam peti mati hidup-hidup. Setelah dia mati, dia dibawa kembali ke Keluarga Dougli Galea.Adapun mengenai benar tidaknya rumor ini, tidak ada yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1836 Semuanya Sudah Berakhir

    "Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang kepala instruktur tim militer asing Galea, tapi seperti ini karaktermu?"Ardika menendang Tridon dengan jijik, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Chiko dan berkata, "Chiko, 'kan? Pamanmu sudah berlutut memohon padaku.""Bagaimana denganmu?""Apakah kamu juga ingin berlutut dan memohon kepadaku, atau kamu ingin hancur bersamaku?"Seulas senyum mengejek menghiasi wajah Ardika.Kalimat "atau kamu ingin hancur bersamaku" yang diucapkannya itu hanyalah lelucon belaka.Bagaimana mungkin ratusan orang Tentara Bayaran Lane itu adalah tandingannya? Bukan hancur bersama, melainkan jelas-jelas dia yang akan menghancurkan musuh."Aku ... aku ...."Bulir-bulir keringat dingin bercucuran di kening Chiko, dia kesulitan untuk berbicara.Ardika memberinya tekanan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Biarpun sebelumnya dia pernah berhadapan dengan orang paling hebat di tim tempur Galea, dia juga tidak merasa segugup ini.Dia bahkan sampai terdorong untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1835 Keinginan untuk Bertahan Hidup Sangat Kuat

    Sebelumnya, Tridon masih enggan tunduk pada Dewa Perang. Dia ingin melatih beberapa orang bawahan yang bisa diandalkan, lalu mencari kesempatan untuk melawan Dewa Perang lagi.Contohnya Musa, itu adalah orang berbakat yang telah dilatihnya dengan mengerahkan seluruh kemampuannya.Namun sekarang, Tridon baru mendapati saat dirinya benar-benar berhadapan dengan sosok Dewa Perang itu, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk merangkak bangkit.Kejadian hari ini membuatnya tidak berani memikirkan niat-niat lain lagi.Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Draco, bawahan Ardika sudah menghancurkan tubuh Musa hanya dengan satu tinju saja."Tridon, apa kamu mengira kamu masih bisa bertahan hidup?"Ardika menatap Tridon dengan sorot mata acuh tak acuh, lalu berkata dengan dingin, "Sebagai keturunan Negara Nusantara, kamu nggak mencintai negara ini dan memilih untuk pergi ke negara lain. Aku nggak menyalahkanmu.""Kamu nggak mencintai tanah airmu, tapi juga tolong jangan merusaknya.""Tapi,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status