Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 523 Apa Kamu Sudah Mengenaliku

Share

Bab 523 Apa Kamu Sudah Mengenaliku

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Dasar kakak ipar pecundang! Kalau nggak pandai berbicara, nggak perlu berbicara! Aku akan meminta Kak Luna untuk bercerai dengannya!"

Awalnya Futari sangat berterima kasih pada Ardika karena telah membantunya berbicara.

Namun, begitu mendengar Ardika meminta 200 miliar untuk segelas anggur, dia menganggap pria itu sudah menjadikannya sebagai mesin pencetak uang.

Kekecewaan dan kebencian langsung menyelimuti hatinya.

Hanya Simon seorang yang mengerutkan keningnya.

'Eh? Kenapa suara ini kedengarannya sangat familier?'

Sebelum dia sempat berbicara, anak buahnya segera mengambil tindakan.

"Sialan! Ternyata masih ada satu orang idiot di sudut ruangan! Apa kamu sudah tuli?! Kamu nggak dengar bos kami memerintahkan semua pria untuk keluar dari ruangan ini?!"

Orang yang berbicara tidak lain adalah preman yang dari tadi sudah memainkan pisau.

Sambil melontarkan makian, dia berjalan menuju ke sudut ruangan yang gelap itu.

"Syuuu ...."

Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang terjadi di sana.

De
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 524 Meninggalkan Benda Tertentu Sebelum Pergi

    "Lupakan saja. Apa gunanya aku menginginkan nyawamu? Kamu masih harus memberi penghormatan kepada sahabatku di hari peringatan kematiannya."Begitu mendengar ucapan Ardika, Simon baru merasa lega sepenuhnya.Saat ini, Ardika berkata, "Aku sudah menetapkan satu peraturan. Kalau seseorang melakukan kesalahan padaku, harus meninggalkan benda tertentu sebelum pergi.""Sebelumnya, si Gigi Emas juga pernah mengalami kejadian yang sama denganmu. Setelah seluruh aset dan propertinya diserahkan kepada negara. Lalu, dia melakukan kesalahan lagi padaku, jadi aku memintanya untuk mencabut dua gigi serinya sendiri.""Kamu juga harus meninggalkan benda tertentu sebelum pergi," kata Ardika dengan acuh tak acuh.Setelah berpikir sejenak, Simon segera merangkak ke arah pisau yang dilempar oleh Ardika. Kemudian, dengan menggertakkan giginya, dia langsung mengarahkan pisau itu ke tangannya sendiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun."Ah!"Dengan iringan teriakan histerisnya, dua buah jarinya yang berlumu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 525 Harga Tiket Sebesar Empat Puluh Juta

    Saat mereka tiba di Hotel Blazar, gedung hotel sudah dipenuhi dengan poster besar Fiona. Petugas keamanan juga melakukan penjagaan ketat di depan pintu hotel."Kak Ardika, ayo kita pergi antre untuk membeli tiket," kata Futari sambil menarik Ardika ke barisan pembelian tiket."Futari, kamu dan kakak iparmu nggak pulang?"Tepat pada saat ini, para pria dan wanita muda yang tergabung dalam klub penggemar Fiona juga sudah datang, termasuk Frederick.Dia sudah berganti pakaian. Saat melihat Futari, dia memalingkan wajahnya dengan canggung.Terutama saat melihat Ardika. Selain sedikit ketakutan, samar-samar terlihat sedikit rasa iri dan benci dalam sorot matanya.Malam ini, Ardika bukan hanya sudah mempermalukannya, tetapi juga sudah merusak rencananya.Dia sama sekali tidak menyangka kakak ipar pecundang Futari itu sangat pandai berkelahi.Begitu pria itu beraksi, dia tidak hanya melumpuhkan salah seorang anak buah Simon, melainkan juga membuat Simon sendiri ketakutan setengah mati sampai-

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 526 Tidak Ada Uang Tidak Bisa Bertemu Idola

    Di bawah pengawasan ketat sekelompok pengawal bersetelan jas, sebuah mobil van melaju memasuki lokasi acara dengan perlahan.Melihat penjagaan ketat itu, orang yang duduk di dalam mobil sudah pasti adalah Fiona.Seketika itu pula, sekelompok pria dan wanita muda itu langsung bersemangat.Saat ini, seorang penggemar berteriak dengan keras, "Ayo kita temui Kak Fiona dan memberitahunya tentang pihak penyelenggarakan menaikkan harga tiket secara sepihak. Kak Fiona sangat baik kepada para penggemarnya. Dia pasti akan membantu kita!""Ya, benar! Ayo kita temui Kak Fiona!"Para penggemar lainnya juga menyetujui saran penggemar itu.Karena itulah, setelah mobil van berhenti dengan sempurna, begitu Fiona keluar dari mobil, sekelompok pria dan wanita muda mulai berteriak dengan keras, "Kak Fiona, pihak penyelenggara menaikkan harga tiket secara sepihak!""Kami memohon harga tiket yang masuk akal! Kami sangat ingin berpartisipasi dalam 'acara jumpa penggemar' Kak Fiona!"Ekspresi staf penjual tik

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 527 Siapa Punya Uang Dia yang Dihormati

    "Seharusnya kalian semua adalah penggemar setia Fiona.""Fiona belum lama memulai kariernya. Hingga saat ini, kariernya masih dalam proses pengembangan. Karena kalian menyukainya, seharusnya kalian banyak memberinya dukungan. Dengan begitu, kariernya baru bisa berkembang lebih baik lagi.""Oke, aku berbicara sampai di sini saja, ya.""Bagi penggemar yang bersedia mendukung Fiona, kami sangat berterima kasih.""Bagi yang nggak bersedia mendukungnya, juga nggak masalah. Silakan tinggalkan tempat ini secepatnya. Kalau sampai kalian mengganggu ketertiban di sini, kami akan melaporkan kalian ke pihak berwajib."Selesai berbicara, Sonya langsung berbalik dan pergi.Melihat pemandangan itu, sekelompok penggemar itu pun tercengang.Namun, mereka hanya bisa menerima kenyataan yang terpampang jelas di hadapan mereka ini.Pada akhirnya, mereka juga tidak bisa melanjutkan protes mereka lagi.Hanya segelintir orang yang langsung mengeluarkan uang sebesar 40 juta untuk membeli tiket. Di bawah tatapa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 528 Membuka Hall Raja

    "Manajer Fiona dan pihak penyelenggara yang bekerja sama untuk memeras uang para penggemar, nggak ada hubungannya dengan Kak Fiona!""Kak Fiona sangat baik kepada para penggemarnya. Dia benar-benar orang yang baik hati. Kalau dia mengetahui hal ini, dia juga pasti akan marah besar!"Melihat Futari yang jelas-jelas sangat sedih, tetapi tetap saja membela Fiona, Ardika hanya bisa menggelengkan kepalanya.Bahkan dia yang sama sekali tidak memahami dunia hiburan saja tahu bahwa para artis hanya sengaja membangun citra baik untuk mengelabui orang.Sikap yang ditunjukkan mereka secara terbuka adalah "topeng" dari diri mereka yang ingin mereka tunjukkan kepada publik.Jadi, apa yang publik lihat belum tentu merupakan karakter asli sang artis.Bagaimana mungkin Futari tidak memahami hal ini?Sepertinya dia sudah terjatuh dalam jeratan Fiona terlalu dalam.Tiba-tiba, Ardika berkata, "Futari, kalau kamu benar-benar ingin berpartisipasi dalam 'acara jumpa penggemar' ini, aku akan membawamu masuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 529 Apa Aku Bisa Memelukmu

    Saat Ardika sedang berada di dalam lift, dia menerima panggilan telepon dari Jesika. "Pak Ardika, aku sudah menghubungi manajer Fiona.""Hmm, suruh dia cepat, aku nggak suka menunggu orang lain."Setelah Ardika memutuskan sambungan telepon, dia mendapati Futari sedang menatap dirinya tanpa berkedip."Ada apa?""Kak Ardika, apa kamu benar-benar bisa meminta Fiona untuk menemuimu secara pribadi?"Hingga saat ini, Futari masih tidak berani memercayai bahwa semua ini adalah kenyataan.Tadi, dia mendengar Ardika menelepon seseorang, lalu mengatakan akan mengeluarkan 200 miliar dan meminta Fiona untuk menemui mereka secara pribadi.Awalnya dia mengira kakak iparnya yang satu ini hanya membual lagi.Namun, saat ini manajer umum Hotel Blazar sedang melayani mereka dengan sopan dan penuh hormat.Bersedia atau tidak, dia harus menerima kenyataan ini!"Hmm? Bukankah dia datang untuk menemuimu? Kamu sangat ingin bertemu dengannya, 'kan?"Ardika tersenyum dan berkata, "Tugas utamanya adalah menemui

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 530 Berutang Satu Pelukan Padaku

    Frederick tidak berani berpikiran liar terhadap seorang artis terkenal seperti Fiona.Dia hanya ingin terlihat hebat di hadapan para penggemar wanita yang ada di sini."Tentu saja boleh."Saat Fiona menyetujui permintaan Frederick sambil tersenyum, sorakan iri kembali menggema di seluruh hall."Frederick, kamu benar-benar hebat! Malam ini, kamu adalah satu-satunya orang yang boleh memeluk Kak Fiona!""Sayang sekali Futari nggak punya uang membeli tiket dan nggak bisa masuk ke sini. Kalau dia mengetahui hal ini, dia pasti akan iri setengah mati!""Hah! Siapa suruh kakak ipar pecundang Futari yang bahkan nggak bisa mengeluarkan uang sebesar 40 juta untuk membeli tiket saja berani berlagak hebat di hadapan Frederick.""Ucapan Frederick benar. Apa gunanya bisa berkelahi? Punya uang baru dihormati banyak orang!"Sambil merendahkan Ardika dan menjilat Frederick, anggota klub penggemar lainnya mengikuti Frederick naik ke atas panggung.Mereka semua bersiap untuk menunggu bertepuk tangan denga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 531 Niat Hati Menjilat Malah Merusak Suasana Hati

    Melihat orang yang berada di depan pintu benar-benar Fiona, idolanya, Futari sangat senang sampai-sampai tidak bisa berkata-kata.Sementara itu, saat ini hati Fiona diselimuti oleh keterkejutan.Dia tidak menyangka orang yang mengeluarkan uang sebesar 200 miliar hanya untuk bertemu dengannya secara pribadi adalah seorang gadis yang jauh lebih muda dibandingkan dirinya!Sontak saja hal itu membuat hati Fiona diselimuti oleh rasa cemburu.Namun, sama sekali tidak terlihat ada keanehan di ekspresi wajahnya.Dia membungkukkan badannya dan berkata dengan penuh hormat, "Halo, Nona. Aku sangat berterima kasih atas dukungan yang Nona berikan padaku. Kalau boleh tahu, siapa nama Nona?""Kak Fiona, namaku Futari, margaku Setiadi," kata Futari dengan ekspresi linglung.Idola yang sangat dikaguminya, saat ini malah berdiri di hadapannya dan bersikap penuh hormat padanya.Hal ini membuatnya sangat tidak nyaman.Tidak tahu kenapa, saat ini antusiasmenya menurun secara signifikan, bahkan dia merasa s

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1628 Akan Membunuhmu Setelah Membeli Pedang Ular Gelap

    Felda menatap Hanko dan yang lainnya sambil tersenyum, nada bicaranya sangat lembut, sama sekali tidak mengintimidasi.Hanko mendongak, melirik wanita itu sekilas, lalu berkata, "Cih, hanya organisasi dunia preman yang ilegal, juga berani berlagak hebat seperti ini dengan melelang senjata suci Organisasi Snakei.""Apakah Bank Sentral nggak takut dihancurkan?!"Nada bicara Hanko dipenuhi niat membunuh yang kuat, dia sama sekali tidak menganggap serius Bank Sentral yang menjadi pendukung Felda.Felda tetap tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tepat pada saat ini, di sudut ruangan di mana Hanko dan yang lainnya berdiri, tiba-tiba seorang staf Bank Sentral melesat keluar.Orang tersebut langsung melesat ke arah Hanko dan yang lainnya. Saking cepatnya, kecepatannya membuat orang-orang tidak sempat bereaksi."Bam!"Dengan iringan suara teredam, anggota Organisasi Snakei di belakang Hanko yang tadi menyerang, langsung muntah darah dan terpental keluar dari pintu."Benar-benar cari ma

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1627 Harga Penawaran Awal Dua Triliun

    Setelah Felda selesai berbicara, ada staf Organisasi Lelang Sentral yang membawa Pedang Ular Gelap ke atas panggung.Kemudian, Organisasi Lelang Sentral mengatur ahli bela diri untuk menunjukkan kehebatan pedang tersebut di hadapan semua orang."Wah!"Seruan kaget menyelimuti seluruh tempat itu. Pantas saja Pedang Ular Gelap disebut sebagai senjata suci Organisasi Snakei. Biarpun hanya merupakan replika Pedang Ular Gelap, kekuatannya sudah luar biasa menakutkan.Namun, orang-orang yang menunjukkan reaksi seperti ini hanyalah orang-orang di luar bidang ini yang benar-benar menghadiri acara ini untuk meramaikan acara saja.Orang-orang seperti Lila, Rhino dan yang lainnya tetap tampak tenang. Mereka hanya menunggu acara lelang dimulai.Tentu saja mereka tahu jelas kekuatan Pedang Ular Gelap.Sesungguhnya, empat organisasi besar memiliki senjata suci yang mewakili organisasi mereka.Kalau hanya karena kekuatan Pedang Ular Gelap, mereka juga tidak akan datang jauh-jauh.Felda tidak membiark

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1626 Acara Lelang Dimulai

    Kimo melirik Ardika sekilas tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia juga mencari tempat duduk dan duduk.Dengan begitu, selain Organisasi Snakei, perwakilan dari Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie sudah hadir.Kemudian, masih ada orang-orang lain yang berdatangan.Di pihak Kota Banyuli, Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang baru keluar dari rumah sakit hadir untuk memberikan dukungan pada Ardika. Mereka menghampiri Ardika dan menyapanya dengan penuh hormat.Bahkan beberapa orang hebat dari Kota Banyuli juga menghampiri dan menyapa Ardika dengan hormat.Namun, tidak semua orang bersikap hormat pada Ardika."Ardika, coba kamu tebak, apakah hari ini kamu akan mati?"Saat Tisya, Charles dan yang lainnya datang, akhirnya suasana di tempat itu mulai sedikit menegang.Orang yang berbicara adalah Sumalin.Weigus dan para investor dari luar kota lainnya juga turut hadir untuk menyaksikan pertunjukan. Satu per satu dari mereka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1625 Organisasi Tigerim Organisasi Wolfie

    Setelah mendengar ucapan Levin, Ardika baru menyimpan kembali Pedang Ular Gelap dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kali ini, dengan mempertimbangkan Levin yang terlebih dahulu mengucapkan kata-kata yang kurang pantas, aku akan mengampunimu, nggak ada lain kali lagi.""Huh!"Lila mendengus dingin dengan kesal, tetapi dia tidak mencari masalah lagi dengan Ardika.Dia tidak bodoh.Dinilai dari serangan Ardika terhadap dirinya tadi, dia bukanlah lawan menantu benalu itu.Sebelumnya, beredar rumor Ardika telah melumpuhkan Vita, lalu melumpuhkan dua kelompok orang yang dikirim oleh Organisasi Snakei.Saat itu, dia masih sedikit tidak percaya.Sekarang, setelah menghadapi Ardika secara langsung, akhirnya dia sudah menyadari kekuatan pria itu.Ardika juga tidak memedulikan wanita itu lagi.Bukannya dia ingin bertindak arogan dan tidak berbicara logika, bukan pula dia bersikeras ingin melindungi anak buahnya.Namun, akan ada orang dari berbagai pihak yang menghadiri acara lelang hari ini.Lila

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1624 Lila Stile, Organisasi Dragone

    Adapun mengenai Felda bersungguh-sungguh mengucapkan kata-kata itu atau tidak, tidak masalah bagi Ardika.Lagi pula, kalau orang-orang Bank Sentral berani mencarinya untuk membalas dendam, mereka semua akan berakhir dengan mati."Pak Ardika, silakan pergi beristirahat di ruang VIP terlebih dahulu. Aku masih harus pergi menyambut beberapa orang tamu. Tokoh-tokoh hebat yang datang secara khusus untuk menghadiri acara lelang ini cukup banyak."Felda meminta orang untuk mengantar Ardika ke ruang istirahat, sedangkan dia sendiri pergi menyambut tamu lainnya.Tak lama setelah Ardika dan Levin duduk di dalam ruang VIP, satu demi satu orang juga memasuki ruang VIP untuk beristirahat.Tepat pada saat ini, seorang wanita muda dengan bentuk tubuh tinggi dan indah, serta rambut diikat berjalan memasuki ruangan didampingi oleh beberapa orang.Setelah melihat kedatangan orang-orang itu, Levin tertegun sejenak, lalu mendekati Ardika dan berbisik, "Kak Ardika, wanita itu bernama Lila Stile. Dia adalah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1623 Felda Lukito

    Waktu berlalu dengan cepat. Keesokan harinya.Hari ini adalah hari di mana acara lelang diselenggarakan.Setelah mengantar Luna keluar, Ardika baru keluar ke pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara dengan langkah tidak cepat, juga tidak lambat."Kak Ardika."Levin yang sudah menunggu di sana pagi-pagi buta, bergegas menghampiri Ardika. Begitu Ardika melihatnya, dia berkata, "Lenganmu baik-baik saja, 'kan?""Hmm, nggak masalah."Levin menyunggingkan seulas senyum sambil menggerakkan lengannya yang masih diperban itu, menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.Ardika mengangguk dan berkata, "Ayo pergi, hari ini aku akan membalaskan dendammu!"Dia sudah menerima informasi kemarin Chamir telah tiba di Provinsi Denpapan dari Kota Sewo.Acara lelang hari ini pasti tidak akan bisa berjalan dengan tenang.Kali ini, Bank Sentral langsung menyewa Pusat Pameran di mana acara lelang Hongkem diadakan sebelumnya untuk menyelenggarakan acara lelang hari ini.Ardika berjanji untuk tidak memberi tahu pihak Ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1622 Keputusan Chamir

    "Kalau begitu, menurut Tuan Muda, apakah kali ini Ardika bisa bertahan hidup?" tanya wanita itu pada Wirhan lagi dengan penasaran.Biarpun Ardika bisa memaksa Chamir untuk datang ke Kota Banyuli dengan cara melelang Pedang Ular Gelap.Bagaimanapun juga, Chamir adalah ketua cabang Organisasi Snakei.Chamir bisa menggerakkan semua anggota dan sumber daya di cabang Organisasi Snakei Gotawa.Ini pasti merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa menakutkan.Sekalipun Ardika adalah tokoh hebat di Kota Banyuli, saat berhadapan dengan Chamir, dia juga terlihat sangat lemah.Wirhan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Masih nggak bisa dipastikan. Walau secara logika aku merasa Ardika pasti akan mati, secara emosional aku menantikannya untuk menciptakan keajaiban lagi.""Bagaimanapun juga, hanya lawan yang sulit dihadapi sepertinya baru layak untuk kujadikan sebagai objek untuk mengasah kemampuanku.""Kita tunggu dan lihat saja ...."Seiring dengan kalimat terakhir yang Wirhan katakan dengan suar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1621 Organisasi Lelang Sentral

    "Bank Sentral nggak takut menyinggung Organisasi Snakei? Berapa persen komisi yang mereka inginkan?"Ardika tampak keheranan.Bank Sentral menggeluti bisnis keuangan ilegal, secara logika seharusnya organisasi semacam ini paling takut pada Organisasi Snakei.Bagaimanapun juga, tugas dan wewenang Organisasi Snakei adalah untuk mengendalikan kekuatan dunia preman, boleh dibilang mereka sudah menjadi musuh Bank Sentral secara natural.Namun, hal yang paling penting bagi Bank Sentral adalah menghasilkan uang.Selama komisi yang ditawarkan cukup menarik, mereka juga mungkin saja mengambil risiko untuk melelang Pedang Ular Gelap.Ardika sangat penasaran, berapa komisi yang mereka inginkan.Sesuai dengan aturan main yang berlaku, organisasi lelang akan mengambil komisi dari harga akhir penjualan barang lelang. Sementara itu, berapa persen komisi yang akan diperoleh organisasi lelang tidak ada angka yang tetap. Semuanya tergantung pada hasil negosiasi antara organisasi lelang dengan sang penju

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1620 Bank Sentral Datang Mencari

    Sekarang, sudah ada banyak orang yang tahu, Pedang Ular Gelap, senjata suci Organisasi Snakei jatuh ke tangan Ardika.Karena hal ini, Organisasi Snakei bahkan sudah melakukan pergerakan besar. Ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa, Chamir, sudah mengeluarkan pernyataan secara pribadi, meminta Ardika untuk pergi ke Kota Sewo dan mengantarkan Pedang Ular Gelap dalam tiga hari. Selain itu, Ardika juga harus berlutut memohon pengampunan.Semua orang sedang menunggu tanggapan dari Ardika.Kali ini Ardika sudah bertemu dengan lawan yang sulit dihadapi.Organisasi Snakei.Dua kata ini saja sudah bisa membuat banyak orang ketakutan setengah mati!Bagi banyak orang, tanpa perlu tiga hari, Ardika akan pergi ke Kota Sewo dengan patuh, lalu berlutut di hadapan Chamir dengan patuh, menyerahkan Pedang Ular Gelap kembali.Namun ....Tepat pada saat ini, malah ada orang yang menghubungi beberapa organisasi lelang besar, ingin melelang Pedang Ular Gelap!Dalam hati semua orang, langsung muncul nama ses

DMCA.com Protection Status