Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 528 Membuka Hall Raja

Share

Bab 528 Membuka Hall Raja

Author: Sarjana
"Manajer Fiona dan pihak penyelenggara yang bekerja sama untuk memeras uang para penggemar, nggak ada hubungannya dengan Kak Fiona!"

"Kak Fiona sangat baik kepada para penggemarnya. Dia benar-benar orang yang baik hati. Kalau dia mengetahui hal ini, dia juga pasti akan marah besar!"

Melihat Futari yang jelas-jelas sangat sedih, tetapi tetap saja membela Fiona, Ardika hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Bahkan dia yang sama sekali tidak memahami dunia hiburan saja tahu bahwa para artis hanya sengaja membangun citra baik untuk mengelabui orang.

Sikap yang ditunjukkan mereka secara terbuka adalah "topeng" dari diri mereka yang ingin mereka tunjukkan kepada publik.

Jadi, apa yang publik lihat belum tentu merupakan karakter asli sang artis.

Bagaimana mungkin Futari tidak memahami hal ini?

Sepertinya dia sudah terjatuh dalam jeratan Fiona terlalu dalam.

Tiba-tiba, Ardika berkata, "Futari, kalau kamu benar-benar ingin berpartisipasi dalam 'acara jumpa penggemar' ini, aku akan membawamu masuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 529 Apa Aku Bisa Memelukmu

    Saat Ardika sedang berada di dalam lift, dia menerima panggilan telepon dari Jesika. "Pak Ardika, aku sudah menghubungi manajer Fiona.""Hmm, suruh dia cepat, aku nggak suka menunggu orang lain."Setelah Ardika memutuskan sambungan telepon, dia mendapati Futari sedang menatap dirinya tanpa berkedip."Ada apa?""Kak Ardika, apa kamu benar-benar bisa meminta Fiona untuk menemuimu secara pribadi?"Hingga saat ini, Futari masih tidak berani memercayai bahwa semua ini adalah kenyataan.Tadi, dia mendengar Ardika menelepon seseorang, lalu mengatakan akan mengeluarkan 200 miliar dan meminta Fiona untuk menemui mereka secara pribadi.Awalnya dia mengira kakak iparnya yang satu ini hanya membual lagi.Namun, saat ini manajer umum Hotel Blazar sedang melayani mereka dengan sopan dan penuh hormat.Bersedia atau tidak, dia harus menerima kenyataan ini!"Hmm? Bukankah dia datang untuk menemuimu? Kamu sangat ingin bertemu dengannya, 'kan?"Ardika tersenyum dan berkata, "Tugas utamanya adalah menemui

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 530 Berutang Satu Pelukan Padaku

    Frederick tidak berani berpikiran liar terhadap seorang artis terkenal seperti Fiona.Dia hanya ingin terlihat hebat di hadapan para penggemar wanita yang ada di sini."Tentu saja boleh."Saat Fiona menyetujui permintaan Frederick sambil tersenyum, sorakan iri kembali menggema di seluruh hall."Frederick, kamu benar-benar hebat! Malam ini, kamu adalah satu-satunya orang yang boleh memeluk Kak Fiona!""Sayang sekali Futari nggak punya uang membeli tiket dan nggak bisa masuk ke sini. Kalau dia mengetahui hal ini, dia pasti akan iri setengah mati!""Hah! Siapa suruh kakak ipar pecundang Futari yang bahkan nggak bisa mengeluarkan uang sebesar 40 juta untuk membeli tiket saja berani berlagak hebat di hadapan Frederick.""Ucapan Frederick benar. Apa gunanya bisa berkelahi? Punya uang baru dihormati banyak orang!"Sambil merendahkan Ardika dan menjilat Frederick, anggota klub penggemar lainnya mengikuti Frederick naik ke atas panggung.Mereka semua bersiap untuk menunggu bertepuk tangan denga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 531 Niat Hati Menjilat Malah Merusak Suasana Hati

    Melihat orang yang berada di depan pintu benar-benar Fiona, idolanya, Futari sangat senang sampai-sampai tidak bisa berkata-kata.Sementara itu, saat ini hati Fiona diselimuti oleh keterkejutan.Dia tidak menyangka orang yang mengeluarkan uang sebesar 200 miliar hanya untuk bertemu dengannya secara pribadi adalah seorang gadis yang jauh lebih muda dibandingkan dirinya!Sontak saja hal itu membuat hati Fiona diselimuti oleh rasa cemburu.Namun, sama sekali tidak terlihat ada keanehan di ekspresi wajahnya.Dia membungkukkan badannya dan berkata dengan penuh hormat, "Halo, Nona. Aku sangat berterima kasih atas dukungan yang Nona berikan padaku. Kalau boleh tahu, siapa nama Nona?""Kak Fiona, namaku Futari, margaku Setiadi," kata Futari dengan ekspresi linglung.Idola yang sangat dikaguminya, saat ini malah berdiri di hadapannya dan bersikap penuh hormat padanya.Hal ini membuatnya sangat tidak nyaman.Tidak tahu kenapa, saat ini antusiasmenya menurun secara signifikan, bahkan dia merasa s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 532 Petani dan Ular

    Terlepas dari seberapa kesal dirinya sekarang, Fiona sama sekali tidak berani menunjukkannya di hadapan Ardika dan Futari.Dia tidak bisa menyinggung orang seperti Ardika yang bisa melemparkan uang kepada orang lain, seakan-akan uang hanyalah secarik kertas baginya.Terlebih lagi, pria itu tidak sesederhana kelihatannya. Dia tidak hanya memiliki uang yang berlimpah saja.Sonya sudah memberitahunya bahwa orang yang bisa memasuki Hall Raja ini memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan Draco yang merupakan seorang komandan tim tempur Kota Banyuli!Orang seperti itu benar-benar sangat berkuasa!Jadi, Fiona hanya bisa berdiri di sana dengan patuh seperti seorang anak sekolah dasar, bahkan bernapas pun dia sangat berhati-hati."Fiona, selain karena adik sepupuku ingin bertemu secara langsung denganmu, hari ini aku datang menemuimu karena ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padamu sejelas-jelasnya."Dalam suasana yang sangat tegang, Ardika melontarkan beberapa patah kata itu dengan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 533 Keanehan di Balik Kematian Delvin

    Fiona tahu jelas bahwa Ardika benar-benar bermaksud untuk menghancurkan hidupnya.Namun, salah siapa? Siapa suruh dia melakukan tindakan keji seperti itu?Terlebih lagi, identitas Ardika sudah terpampang nyata di hadapannya.Dia sama sekali tidak berani menolak permintaan pria itu."Futari, ayo kita pergi."Ardika tidak ingin berlama-lama di dalam ruangan yang sama dengan Fiona. Tanpa melirik wanita keji itu sama sekali, dia langsung meninggalkan Hall Raja.Saat Futari pergi, dia melirik Fiona dengan sorot mata jijik.Pembicaraan yang didengarnya barusan benar-benar membuat pandangannya berubah seratus delapan puluh derajat.Awalnya dia hanya mengira Fiona sama seperti orang biasa yang gila uang.Dia sama sekali tidak menyangka hal-hal yang sudah dilakukan oleh wanita itu benar-benar terkutuk!Setelah keluar dari Hotel Blazar, Ardika menghubungi Jesika."Jesika, kamu suruh Yoga selidiki penyebab kematian Delvin yang sebenarnya. Kurasa dia bukan mati karena melompat dari gedung!"Pihak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 534 Meminjam Tangan Orang Lain untuk Membunuh Target

    Tak lama kemudian, dua wanita itu pun bertemu dengan Handi.Melihat wajah Fiona berlinang air mata, api amarah dalam hati Handi langsung bergejolak."Fiona, apa yang terjadi?" tanya Handi.Fiona menceritakan kejadian itu kepada Handi.Setelah mendengar cerita Fiona, ekspresi Handi juga tampak serius.Orang yang bisa membuka Hall Raja adalah tokoh yang luar biasa hebat, yang bahkan tidak bisa diprovokasi oleh keluarga kaya raya.Keluarga kaya raya saja tidak bisa, bagaimana mungkin Keluarga Santosa bisa?Dengan berbagai pertanyaan memenuhi benaknya, Handi berkata, "Sejak kapan ada tokoh hebat yang datang ke Kota Banyuli? Bagaimana penampilan orang itu? Coba perlihatkan padaku."Sonya segera mengeluarkan sebuah USB.Dia sudah sangat berpengalaman.Sebelum datang menemui Handi, dia sudah meminta rekaman video kamera pengawasan Hall Raja dari pihak Hotel Blazar sebagai bukti."Hahaha!"Saat Ardika muncul dalam rekaman video kamera pengawasan itu, Handi langsung tertawa terbahak-bahak sambi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 535 Konferensi Pers

    Selesai berbicara, Sonya segera menarik Fiona untuk kembali ke Hotel Blazar.Para penggemar yang berpartisipasi dalam "acara jumpa penggemar" Fiona malam ini masih menunggu di dalam hall. Begitu melihat Fiona kembali lagi, mereka sangat senang."Kak Fiona sudah berganti pakaian?""Sepertinya Kak Fiona baru selesai mandi, bahkan rambutnya juga belum dikeringkan. Dia buru-buru kembali ke sini untuk menemui kita. Kak Fiona benar-benar sangat baik kepada para penggemarnya!"Saking bersemangatnya, para penggemar Fiona terus bersorak dengan gembira.Namun, berbeda yang dibayangkan oleh para penggemarnya, setelah naik ke atas panggung, Fiona mengumumkan dengan ekspresi serius bahwa dia akan segera mengadakan konferensi pers sekaligus siaran langsung di berbagai sosial media pada saat bersamaan.Kemudian, satu per satu wartawan dari berbagai perusahaan media Kota Banyuli pun memasuki ruangan.Tak lama kemudian, konferensi pers diadakan.Tanpa banyak beromong kosong, sebuah video yang sudah die

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 536 Menantu Benalu Menyebut-Nyebut Dirinya Dewa Perang

    Begitu Fiona selesai berbicara, kegemparan di dalam hall langsung mencapai puncaknya.Kegemparan di dunia maya juga mencapai klimaksnya.Terlebih lagi, karena popularitas sosok Dewa Perang sendiri sudah melampaui semua artis terkenal, saat ini Sonya sudah tidak perlu menggerakkan anggotanya dan mengeluarkan uang agar topik ini bisa masuk ke daftar pencarian pertama.Tanpa butuh waktu lama, daftar pencarian pertama langsung berubah menjadi "Fiona berlutut di hadapan Dewa Perang sambil menangis!".Penelusuran-penelusuran lainnya yang berhubungan dengan topik juga meningkat secara signifikan.Sementara itu, penelusuran-penelusuran lainnya yang berhubungan dengan kisah cinta artis lain langsung menurun secara signifikan.Tidak hanya kisah cinta, berita pernikahan dan perceraian artis lain, serta penelusuran-penelusuran lainnya yang dibenci oleh warganet juga menurun secara signifikan."Delvin, sahabat Dewa Perang melecehkan Fiona!""Karakter asli Dewa Perang terekspos!"Sebagai gantinya, p

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2103 Tina Sudah Dewasa

    Tina memilih untuk menjalin hubungan baik terlebih dulu dengan orang-orang Keluarga Citora, ini adalah cara yang paling cepat untuk melebur dengan penduduk lokal ibu kota provinsi, jalan pintas agar berbagai pihak dunia preman tempat ini menganggap dirinya sebagai orang sendiri.Selain itu, beberapa orang murid Haron yang mengalami kejatuhan signifikan dan menjalani kehidupan yang sulit itu, juga bukan pecundang.Saat ini, mereka hanya kekurangan sebuah kesempatan.Tina bersedia memberi mereka kesempatan ini, mereka pasti tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja. Pada saat bersamaan, orang-orang ini juga bisa menjadi senjata bagi Tina untuk menyerang."Hmm, biarkan saja dia yang mengambil tindakan sendiri. Panggil Tujuh Bilah dan Serigala Ganas ke ibu kota provinsi untuk membantunya."Ardika melambaikan tangannya.Awalnya dia ingin memberi arahan dan bimbingan pada Tina, bahkan diam-diam membantu wanita itu dari belakang. Ya, bagaimanapun juga, wanita itu adalah sahabat istriny

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2102 Ikan Air Tawar

    Leane tertegun sejenak, lalu berkata dengan nada bicara iri, "Tokoh besar mana yang makan di Restoran Siam? Bisa-bisanya mobilnya adalah Rolls-Royce! Bahkan Tuan Muda Kalris juga nggak memenuhi kualifikasi untuk mengendarai mobil mewah selevel itu, bukan?""Kalau dilihat dari punggung orang yang masuk ke dalam mobil itu, sepertinya dia masih cukup muda. Andai saja Jeslin bisa mengenalnya."Mendengar ucapan istrinya, Sutandi mendengus dingin.'Ckck, wanita ini benar-benar serakah. Bahkan Kalris saja belum bisa dia taklukkan, sekarang dia menginginkan menantu dengan level yang lebih tinggi lagi.'Jeslin juga menatap Rolls-Royce yang sudah menjauh itu dengan sorot mata iri. Namun, dia segera mengerutkan keningnya.Ayah dan ibunya sudah lanjut usia, penglihatan mereka sudah menurun, jadi tidak melihat dengan jelas.Namun, dia malah merasa punggung sosok tadi sangat mirip dengan Ardika."Nggak mungkin!""Ardika adalah seorang pecundang, nggak mungkin dia!"Jeslin menggelengkan kepalanya den

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2101 Hancurkan Lalu Pakai untuk Cuci Kaki

    Mendengar ucapan pelayan, Sutandi sekeluarga tercengang."Sudah dibayar?"Leane mengalihkan pandangannya ke arah putrinya dan berkata, "Jeslin, telepon Tuan Muda Kalris, pasti dia yang membayarnya.""Tuan Muda Kalris benar-benar orang yang sangat baik. Setelah dibuat kesal setengah mati oleh Ardika si sialan itu, hanya datang tanpa makan, dia bahkan membantu membayar, membuat kita nggak enak hati saja."Jeslin buru-buru menghubungi Kalris."Tuan Muda Kalris, terima kasih sudah membayar tagihan makan. Ibuku memintaku untuk menyampaikan permintaan maaf padamu. Mengenai kejadian hari ini, kami benar-benar minta maaf.""Ah ... bayar tagihan makan? Oh, oh, itu sudah seharusnya."Kalris sendiri juga kebingungan. Dia pergi meninggalkan restoran begitu saja, bagaimana mungkin dia tahu siapa yang membayar tagihan makan?Namun, berhubung Jeslin sekeluarga merasa dirinya yang membayar, dia juga malas memberi penjelasan lagi. Sambil tersenyum, dia berkata, "Jeslin, tolong beri tahu Bibi, Restoran

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2100 Sudah Dibayar

    Mengingat Sutandi, ayahnya ingin dirinya untuk menikah dengan Ardika, Jeslin langsung merasa mual.Selain itu, biasanya hubungan ayah dan ibunya selalu harmonis. Akan tetapi, hari ini mereka bertengkar bahkan sampai mencapai tahapan akan bercerai karena Ardika.Jadi, sorot mata kebencian yang ditujukan oleh Jeslin terhadap Ardika kian mendalam."Silakan pergi dari sini, keluarga kami nggak menerimamu!"Jeslin mengulurkan lengannya yang putih mulus, lalu menunjuk ke arah pintu ruang pribadi.Sutandi mendengus dingin, lalu menegur putrinya, "Jeslin, jaga sikapmu! Cepat minta maaf pada Ardika!""Pak Sutandi, jangan salahkan Jeslin."Ardika berkata, "Semua ini salahku, seharusnya hari ini aku nggak muncul di sini.""Pak Sutandi, terima kasih sudah menjagaku, tapi aku merasa aku nggak membutuhkannya lagi.""Sebenarnya, tujuan kedatanganku ke ibu kota provinsi kali ini adalah untuk menangani beberapa hal. Tempat tinggalku sudah diatur sejak awal, nggak perlu merepotkan kalian lagi.""Lain ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2009 Naga Asli

    Mendengar ucapan Sutandi ini, Ardika mengangkat alisnya.Dia tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Pak Sutandi, siapa penyelamat itu?"Memanfaatkan waktu ini, Sutandi segera meneguk air. Setelah menenangkan dirinya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak tahu. Aku hanya tahu dia adalah seorang wanita yang sangat cantik, agak mirip denganmu, seharusnya dia adalah keluargamu yang sesungguhnya."Keluarga yang sesungguhnya.Alasan Sutandi mengatakan demikian adalah, karena dia tahu Keluarga Mahasura bukanlah keluarga Ardika yang sesungguhnya.Lebih tepatnya, Ardika adalah anak yang tinggal di Provinsi Denpapan dan dititipkan pada Keluarga Mahasura.Itulah sebabnya orang-orang Keluarga Mahasura memperlakukannya seperti itu.Masih lumayan kalau Sutandi tidak membahas hal itu. Begitu dia membahasnya, emosi Leane langsung meledak."Sutandi, dasar sialan! Berani-beraninya kamu membahas hal itu?!""Saat itu, kalau bukan karena kamu berlagak suci dan banyak ikut campur, apa Keluarga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2098 Alasan Memperlakukan Ardika dengan Baik

    "Sutandi, kami akan mentraktir makan lain kali ...."Satu per satu dari tamu undangan lainnya juga mencari alasan dan pergi.Namun, sebelum berjalan keluar dari ruang pribadi, setiap orang itu secara khusus menatap Ardika sejenak, seolah-olah ingin mengingat paras pria itu dengan baik dalam benak mereka.Namun, sorot mata orang-orang ini diliputi dengan kekaguman sekaligus acuh tak acuh.Hal yang membuat mereka kagum adalah, mereka mendapati pemuda yang berasal dari Kota Banyuli, sebuah tempat kecil itu, memang memiliki sedikit kemampuan.Hanya dengan beberapa patah kata saja, dia sudah bisa membuat Kalris ketakutan setengah mati, sampai-sampai berlutut dan bersujud, memohon pengampunan sambil menangis, lalu pergi dengan tergesa-gesa.Memiliki kemampuan seperti ini saja sudah tidak biasa bagi orang biasa.Namun, sayang sekali.Pemuda ini tidak mengerti hukum untuk bertahan di kota besar seperti ibu kota provinsi.Cara menangani sesuatu dengan menggunakan trik-trik cerdas, mungkin cocok

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2097 Sengaja Memperingatkan Lawan

    Melihat Ardika tidak menyangkal, Kalris langsung mengangkat lengan bajunya, menyeka air matanya.Kemudian, dia langsung bangkit, lalu menunjuk Ardika dan berteriak dengan marah, "Ardika, bagus, bagus! Berani-beraninya kamu berpura-pura menjadi ketua cabang!""Sudah kuduga, ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa, sosok yang memiliki identitas luar biasa ini, bahkan pamanku bertemu dengannya, juga harus memberi hormat padanya.""Bagaimana mungkin seorang menantu benalu yang sudah diusir sepertimu bisa menduduki posisi sebagai ketua cabang?!""Pecundang sepertimu hanya bisa berlagak hebat!"Leane berteriak dengan marah pada Ardika, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Kalris. Kalau nggak bersujud sampai seratus kali, kamu nggak boleh berdiri!"Ardika tidak memedulikan Leane, dia hanya menatap Kalris dengan seulas senyum tipis dan berkata, "Tuan Muda Kalris, aku lebih menyukai sikap sombongmu ini.""Tapi, apa kamu nggak penasaran mengapa seorang pecundang sepertiku bisa mengetahui rahasi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2096 Baik Hati

    Saat ini, Kalris berlutut di hadapan Ardika, sangat merendah, sama sekali tidak terlihat arogan seperti sebelumnya lagi.Semua orang tercengang menyaksikan pemandangan itu.Kalris tidak hanya berlutut di hadapan Ardika, tetapi juga bersujud dan meminta maaf padanya tanpa henti?Ardika adalah ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa?Sutandi dan Leane tercengang.Jeslin juga tercengang.Terutama Jeslin. Menyaksikan pemandangan di hadapannya itu, dia sudah hampir menggila.Detik sebelumnya, dia masih sangat mengagumi Kalris, merasa hanya pria yang memiliki status dan kedudukan seperti Kalris yang pantas untuknya.Namun, sekarang Kalris malah berlutut di hadapan Ardika yang dia pandang rendah seperti seekor anjing.Kesenjangan ini benar-benar terlalu besar. Untuk sesaat, dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Leane adalah orang pertama yang bereaksi. Tidak tahu terpikir akan apa, ekspresinya langsung berubah menjadi pucat pasi saking ketakutannya.Dia buru-buru melangkah maju untuk memapah Kal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2095 Aku Adalah Ketua Cabang

    "Ada apa, Kalris? Apa kamu nggak enak badan?"Melihat raut wajah Kalris memucat serta bulir-bulir keringat dingin membasahi kening calon menantu idamannya itu, Leane segera melangkah maju untuk memapah Kalris.Namun, kali ini Kalris malah menepis tangan Leane secara refleks."Katakan!""Bagaimana kamu bisa tahu ketua kami mati di Kota Banyuli?!"Kalris menatap Ardika dengan lekat.Semua orang menyadari bibirnya sudah mulai gemetaran, kedua kakinya juga gemetaran.Apa dia sedang ketakutan?Bisa-bisanya Kalris takut pada Ardika?Semua orang di tempat itu merasa kebingungan. Mereka membelalak, tidak berani berbicara."Karena kamu masih bisa menyadari kejanggalan melalui beberapa patah kata yang kuucapkan, kulihat kamu masih belum sebodoh itu."Ardika mengangkat alisnya dengan sedikit terkejut. Kemudian, dia tenang kembali dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku nggak hanya tahu ketua cabang kalian mati di Kota Banyuli.""Aku bahkan tahu dia bernama Sirilus, putranya bernama Valtino, adik p

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status