Share

Bab 483 Tarman Si Ahli Pisau

Mendengar ucapan Tina, semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Edrik.

Edrik sudah mengendalikan kebahagiaan dan semangat yang menyelimuti hatinya dan tampak tenang kembali.

Dia tertawa dingin dan berkata, "Tina, apa maksudmu menuduhku seperti itu?"

"Semua orang melihat dengan sangat jelas. Tadi, kamu adalah orang pertama yang menghampiri Paman Titus. Seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kamu terburu-buru menghampirinya? Apa kamu ingin menyembunyikan bukti tertentu?"

Setelah kata-kata itu keluar dari mulut Edrik, semua orang melemparkan sorot mata curiga ke arah Tina.

Saat ini, pikiran mereka semua sudah kacau balau.

Mereka merasa diri mereka sedang terlibat dalam sebuah permainan pembunuhan.

Mereka tidak bisa membedakan siapa yang sedang berbicara jujur dan siapa yang sedang berbohong.

Tepat pada saat suasana kacau balau, sopir sekaligus orang kepercayaan Edrik menghampirinya dan berbisik ke telinganya, "Kak Edrik, kami sudah mengawasi dengan ketat Rohan dan an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status