Share

Bab 288 Disalahkan

Begitu mendengar ucapan Tarno, Alvaro merasa sangat senang.

"Kak Tarno benar-benar hebat! Bagus, rencana ini bagus! Siapa suruh sebelumnya bocah itu berlagak hebat di hadapan kita! Kali ini, dia bahkan nggak akan bisa meneteskan air mata!"

"Hahaha ...."

Melalui sambungan telepon, keduanya tertawa terbahak-bahak bersama.

Sensasi dendam akan segera terbalaskan ini benar-benar sangat nikmat.

"Jesika, hubungi Sigit, minta dia kirim orang ke tempat perjudian Alvaro, lalu blokade tempat itu."

Di sisi lain, setelah berpesan satu kalimat pada Jesika, Ardika melepaskan ponselnya.

Dia tidak menganggap serius kata-kata provokatif Alvaro, bahkan malas untuk turun tangan sendiri.

Jesika segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Sigit.

Saat ini, Ardika menerima panggilan telepon dari Handoko.

"Kak Ardika, cepat pulang. Kakek datang mencari masalah kepada Kak Luna bersama Wisnu, Wulan dan yang lainnya!"

Di ujung telepon, terdengar suara cemas Handoko. Selain itu, juga terdengar suara-suara keribu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status