Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1978 Jatuhi Hukuman Keluarga

Share

Bab 1978 Jatuhi Hukuman Keluarga

Penulis: Sarjana
Hanya saja, semua ini berkembang di luar dugaan Mikues.

Dia sudah menduga Ardika akan menolak. Hanya saja, dia tidak menyangka cara penolakan Ardika akan membuatnya malu seperti ini.

Saat ini, Mikues benar-benar sangat kesal.

Seperti dua orang yang sedang bertengkar, yang satunya melontarkan kata-kata sindiran tanpa mengucapkan kata-kata kasar, mengira akan membuat lawannya kesal setengah mati.

Alhasil, lawannya sama sekali tidak mengikuti cara mainnya. Terlepas dari sindiran apa yang ditujukan pada lawannya, lawannya langsung menyerang balik dengan kata "sialan".

Saat ini, Mikues merasa dirinya adalah "orang cerdas" yang melontarkan kata-kata sindiran itu, sedangkan Ardika adalah orang yang langsung melontarkan kata-kata kasar.

Itulah sebabnya, dia sampai ingin muntah darah saking kesalnya.

"Eh, Ardika, dasar lancang!"

Saat ini, Rehan juga kesal setengah mati.

Kalau ayahnya menjadi putra angkat Ardika, bagaimana dengannya?

Dia menjadi cucu angkat, begitu?

Jadi, dia langsung maju, lalu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
selesaikan agar tidak berlama kalam ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1979 Apa Hukuman Keluarga Seperti Ini

    Rehan juga sudah mengerti ayahnya bermaksud untuk membalaskan dendamnya. Dalam sekejap, sekujur tubuhnya sampai gemetaran saking senangnya."Hehe ... hukuman keluarga?"Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara tawa dingin seseorang.Ardika tiba-tiba tertawa.Detik berikutnya, dia tiba-tiba muncul di hadapan Rehan, mengulurkan satu lengannya dan meraih leher Rehan. Seperti anak ayam yang tak berdaya, bocah itu dicekiknya."Ardika, apa yang ingin kamu lakukan? Lepaskan putraku!"Mikues terkejut bukan main, ekspresi marah tampak jelas di wajahnya."Krak ...."Tanpa menunjukkan gejolak emosi apa pun, telapak tangan Ardika dari leher Rehan menuju ke satu lengan Rehan yang masih utuh itu. Hanya dengan mengerahkan sedikit tenaganya, lengan targetnya sudah patah."Ahh ...."Saking kesakitannya, Rehan mengeluarkan suara teriakan histeris, sekujur tubuhnya tampak berkedut.Kedua lengannya sudah patah!Setelah mematahkan lengan Rehan, Ardika langsung melempar Rehan ke lantai seperti anjing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1980 Terserah Kamu Saja

    Sorot mata cemas juga terlihat di mata Luna. Namun, karena situasi sudah seperti ini, dia juga hanya bisa tetap teguh berdiri di pihak Ardika.Sementara itu, Ardika sama sekali tidak memedulikan perbincangan semua orang. Dia hanya menatap Mikues sambil tersenyum tipis, seolah-olah sedang menikmati ledakan amarah yang sedang ditunjukkan oleh pria itu."Memangnya kenapa kalau aku menyentuh putramu?""Mikues, apa hanya kamu yang diizinkan untuk menginjak-injak aku dengan menggunakan nama Keluarga Bangsawan Basagita Suraba?""Aku hanya memberi sedikit serangan balik, kamu sudah nggak tahan?"Mendengar ucapannya, Mikues hampir muntah darah saking kesalnya. Ardika sudah mematahkan lengan putranya, tetapi malah mengatakan itu hanya sedikit serangan balik.Dengan mata memerah, dia memelototi Ardika dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Ardika, kamu ini sedang cari mati. Apa kamu kira dengan kamu memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita seperti ini, Keluarga Bangsawan Basagita bisa menerim

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1981 Memblokade dari Segala Aspek

    Namun, hal ini juga membuat Mikues meneguhkan ketetapan hatinya.Kalau dia ingin memperluas pengaruhnya di Kota Banyuli dan meraih pencapaian, dia harus menekan aura mengintimidasi Ardika yang berapi-api itu. Kalau tidak, dia hanya akan menghadapi hambatan dan tidak bisa melakukan apa pun.Ini sudah tidak ada hubungannya lagi dengan dendam pribadi, melainkan berkaitan dengan kariernya dan masa depannya!Setelah berpikir demikian, Mikues sudah sepenuhnya tenang kembali. Dia melirik seluruh tempat itu dengan sorot pada dingin, lalu pada akhirnya pandangannya tertuju pada Ardika."Ardika, dua hari lagi, Hongkem di bawah naungan Grup Susanto Raya akan didaftarkan, bukan?""Sekarang, dengar baik-baik.""Keluarga Bangsawan Basagita Suraba memblokade Grup Susanto Raya dari segala aspek, juga memblokade kamu, Ardika!""Hari di mana Hongkem didaftarkan, siapa yang berani mendukungmu, itu artinya melawan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba! Keluarga Bangsawan Basagita Suraba akan menekan orang te

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1982 Menjadi Target Makian Semua Orang

    "Ardika, lihatlah apa yang telah kamu lakukan!""Kini, Keluarga Bangsawan Basagita Suraba sudah memblokade kita dari segala aspek, apa yang harus kita sekeluarga lakukan?!"Saking emosinya, Desi menunjuk Ardika dengan jari bergetar. Dia benar-benar sudah panik setengah mati menghadapi situasi ini.Ardika berkata dengan tenang, "Ibu, kalian nggak perlu memedulikan hal ini, aku akan menanganinya dengan baik.""Sudah kubilang, tempat ini adalah Kota Banyuli, nggak ada pengaruhnya ucapan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba di sini.""Omong kosong!""Sebenarnya kamu tahu nggak seberapa besar pengaruh Keluarga Bangsawan Basagita?!"...Sore hari itu juga.Situasi di Kota Banyuli mulai terbentuk.Beberapa informasi sudah tersebar luas ke seluruh pelosok Kota Banyuli.Ardika adalah presdir Grup Susanto Raya!Tentu saja semua orang Kota Banyuli mengenal Ardika.Menantu benalu Keluarga Basagita, juga disebut sebagai orang yang paling bisa mengandalkan wanita.Namun, beberapa waktu yang lalu, peni

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1983 Kakoi

    "Maaf, Tuan Muda Wirhan, agak memalukan, ya. Hanya menghadapi seorang Ardika saja, perlu menggunakan trik-trik gelap seperti ini.""Sebelum datang ke Kota Banyuli, aku benar-benar nggak menyangka Ardika begitu sulit dihadapi."Mikues melontarkan kata-kata itu tanpa adanya gejolak emosi di wajahnya. Dia tidak merasa bangga karena disanjung oleh Wirhan.Wirhan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Pak Mikues terlalu merendah. Terlepas dari apakah itu trik gelap atau bukan, yang terpenting adalah efektif.""Setelah kejadian kali ini, Ardika nggak akan bisa bertahan lagi di Kota Banyuli.""Pak Mikues belum menjabat saja, sudah menyingkirkan 'hama besar' di Kota Banyuli!"Menghadapi sanjungan dari Wirhan, Mikues hanya tersenyum.Ada bocah keras kepala seperti Ardika di Kota Banyuli, Keluarga Rewind ingin campur tangan dalam kota baru Sungai Banyuli, memang sangat sulit.Terlebih lagi, mengenai situasi ke depannya, Mikues juga tidak berpandangan positif tanpa sebab."Dalam kunjunganku k

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1984 Sikap Keluarga Rewind Kota Gamiga

    Dia memang tidak tahu jelas bagaimana kekuatan orang bernama Kakoi ini sebenarnya.Namun, melihat Wirhan mengatakannya dengan begitu percaya diri, Mikues juga mulai yakin dan tenang."Kalau begitu, kali ini Ardika benar-benar sudah pasti akan mati." Sambil tersenyum, Mikues berkata, "Selamat Tuan Muda Wirhan, kamu sudah bisa mendapatkan kembali kehormatanmu."Kilatan melintas di mata Wirhan.Tentu saja dia bisa menangkap sindiran dalam ucapan Mikues. Berawal dengan menghasut Mikues untuk menekan Ardika, sekarang ada seorang ninja luar biasa Negara Jepara yang datang ke Kota Banyuli.Dia sendiri tidak melakukan apa-apa, bagaimana bisa disebut dengan mendapat kembali kehormatan?Wirhan tertawa santai dan berkata, "Pak Mikues, agak memalukan, ya? Tapi, karena kalian sudah mengambil tindakan, bagaimana aku bisa diam saja?""Bagaimana kalau membuat kematian Ardika sedikit lebih menghebohkan?""Nanti aku akan mengeluarkan pernyataan mendukung Pak Mikues atas nama Keluarga Rewind Kota Gamiga,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1985 Luar Biasa Serakah

    "Ya, benar. Kami yang berhak mengambil keputusan di Keluarga Rewind selamanya! Orang lain nggak berhak untuk bicara!""Hadiman, kalian kira kalian sudah menjalin hubungan dengan Ardika, maka sudah bisa berlagak hebat di hadapan Keluarga Rewind? Kalian benar-benar naif!"Satu per satu dari orang-orang Keluarga Rewind lainnya juga buka suara, melontarkan kata-kata sindiran.Sepanjang proses itu, Revina menerima dua tamparan lagi. Wajahnya yang lembut dan mulus itu, ditampar hingga sedikit membengkak."Klito, kalian jangan keterlaluan!"Melihat putrinya ditindas, mata Hadiman sudah memerah. Sambil menutupi lututnya yang terasa sakit luar biasa, dia berusaha untuk bangkit dan memelototi Klito dan yang lainnya dengan marah."Sebelumnya, kalau bukan karena Tuan Ardika berbesar hati, nggak mempermasalahkan tindakan kalian, atas tindakan-tindakan kejahatan yang telah kalian lakukan itu, Keluarga Rewind sudah lama musnah!""Kalian bukan hanya nggak berterima kasih, malah makin menjadi-jadi!""S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1986 Didaftarkan

    "Bawa satu keluarga ini pergi dan kurung mereka, jangan sampai mereka berhubungan dengan dunia luar!"Klito melambaikan tangannya, memberi instruksi.Dengan dikawal oleh beberapa orang pria kekar, Hadiman sekeluarga dibawa pergi begitu saja tanpa bisa memberikan perlawanan sama sekali.Kemudian, Klito mengalihkan pandangannya ke arah anggota Keluarga Rewind, lalu mencibir dan berkata, "Lusa, kita semua pergi ke Grup Susanto Raya, bukan untuk tujuan lain, melainkan untuk menyaksikan Ardika sebagai tontonan!""Kita harus melihat dengan jelas bagaimana dia mati!"Sekelompok anggota Keluarga Rewind itu tertawa dingin, seolah-olah sudah bisa melihat adegan Ardika diinjak-injak hingga mati....Pemandangan di Kediaman Keluarga Rewind juga terlihat di tempat lain.Tanggapan pihak luar terhadap Grup Susanto Raya dan Ardika, ada yang senang, ada yang menyindir, ada pula yang menyayangkan situasi ini. Intinya, semuanya ada.Namun, di mata kebanyakan orang, kali ini menantu benalu Keluarga Basagi

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1998 Beli Saham Dua Ratus Juta

    Ini sudah pergolakan yang keberapa kali?Namun, melihat niat Mikues, kalau hari ini dia tidak menghancurkan Hongkem, sangat jelas dia tidak akan berhenti.Mungkin, Grup Susanto Raya sudah tidak bisa selamat lagi.Namun, tepat pada saat ini, ada sebuah mobil yang melaju dan berhenti di depan pintu Grup Susanto Raya lagi.Mungkinkah ada yang datang untuk mendukung Ardika lagi?Secara naluriah, semua orang dalam ruangan tersebut mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu.Namun, setelah melihat mobil tersebut, ekspresi banyak orang berubah menjadi aneh.Di badan mobil tersebut, terlihat logo taksi.Datang dengan naik taksi? Biarpun orang tersebut benar-benar datang untuk memberi dukungan kepada Ardika, juga pasti tidak punya kemampuan.Bagaimanapun juga, bahkan Kepala Keluarga Unima, Kepala Keluarga Yendia dan Kepala Keluarga Remax yang paling menyedihkan, biarpun mereka hanya datang dengan menumpangi mobil biasa, tetap saja itu mobil pribadi.Kemudian, semua orang melihat seorang pria tu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1997 Masukkan Dana

    "Terima kasih, aku juga nggak akan banyak bicara lagi."Ardika melambaikan tangannya tanpa menoleh. "Jesika, persilakan mereka semua untuk duduk!"Saat itu juga, sudah ada staf Grup Susanto Raya yang memindahkan kursi, menyeduh teh, mempersilakan Desta dan yang lainnya untuk duduk.Menyaksikan pemandangan itu, baik Mikues maupun perwakilan dari pihak-pihak luar tentu saja merasa kesal.Mereka sudah datang begitu lama, tetapi Grup Susanto Raya bahkan tidak menyediakan tempat duduk untuk mereka, membiarkan mereka terus berdiri.Sebaliknya, orang-orang Asosiasi Dagang Kota Banyuli yang identitasnya tidak setinggi mereka, juga tidak berkuasa seperti mereka, malah bisa duduk di sana sambil meminum teh."Keluarga Unima, Keluarga Yendia, Keluarga Remax, serta Asosiasi Dagang Kota Banyuli, kalian cari mati!"Saat ini, api amarah juga sudah menyelimuti hati Mikues. Dia tidak bisa melakukan apa pun terhadap Ardika untuk sementara waktu ini, dia pun melampiaskan amarahnya pada tiga keluarga terse

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1996 Melihat Karakter Asli Orang Dalam Situasi Genting

    Namun, Mikues tidak menyangka mereka akan mendukung Ardika secara terang-terangan.Bagaimanapun juga, saat berada di Kediaman Keluarga Basagita kala itu, dia sudah menyatakan dengan sangat jelas bahwa siapa pun yang berani mendukung Ardika, itu artinya menjadi musuh Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Dalam situasi seperti ini, siapa lagi yang berani mengambil risiko sebesar itu untuk mendukung Ardika?Namun, siapa sangka dalam situasi seperti ini, Keluarga Unima, Keluarga Yendi dan Keluarga Remax benar-benar berani datang untuk memberi dukungan kepada Ardika.Selain itu, mereka langsung mengeluarkan dana cair sekitar 4 triliun! Dengan kekayaan yang dimiliki oleh keluarga-keluarga Kota Banyuli ini, bukankah boleh dibilang mereka sudah menyerahkan segala-galanya untuk mendukung Ardika?Mungkinkah mereka tidak tahu tindakan mereka ini tidak hanya sesederhana bermain investasi, mengelola modal?Tindakan mereka ini berarti mereka berdiri di pihak yang berlawanan dengan Keluarga Bangsawan B

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1995 Mengerahkan Kekuatan Seluruh Keluarga

    "Hahaha ....""Eh, Ardika, apa rekeningmu masih ada uang? Cepat keluarkan untuk padamkan api!""Kalau terlambat sedikit saja, sudah nggak bisa diselamatkan lagi!"Melihat garis hijau yang terus menurun itu, Hanko, Rehan dan yang lainnya melontarkan kata-kata sindiran dengan senang.Efek leverage yang ditimbulkan oleh 2 triliun, tidak bisa dibandingkan oleh dana yang hanya sebesar 60 miliar yang dimasukkan oleh Hanko sebelumnya.Pihak Bursa Efek Gamiga pasti sudah sepenuhnya terguncang. Mereka mulai melakukan hal yang sama. Saat ini, penurunan saham Hongkem tidak bisa dihentikan lagi.Melihat pemandangan itu, Luna dan yang lainnya mengerutkan kening mereka, ekspresi mereka juga berubah menjadi sedikit masam.Tepat pada saat ini, kembali terdengar bunyi deru mesin mobil dari luar Grup Susanto Raya.Kemudian, beberapa mobil biasa melaju dan berhenti perlahan-lahan di depan pintu Grup Susanto Raya."Ardika, apa kamu sudah kehilangan akal? Orang-orang apaan yang kamu undang kemari untuk mem

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1994 Bermesraan

    Namun, Ardika bisa menerima itu, karena dia tahu kali ini Tina mengeluarkan dana sebesar 200 miliar dari Grup Lautan Berlian untuk mendukungnya, juga menanggung tekanan yang sangat berat."Tina, jangan bicara sembarangan!"Luna memelototi Tina, lalu berkata pada Ardika dengan lembut, "Sayang, jangan terlalu tertekan. Keluarga Bangsawan Basagita Suraba dan Keluarga Rewind Kota Gamiga adalah keberadaan yang luar biasa.""Biarpun hari ini kamu benar-benar kalah, hanya dengan kamu pantas membuat mereka bekerja sama untuk menekanmu saja, aku juga akan bangga memiliki seorang suami sepertimu.""Intinya, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Karena ada orang-orang tertentu yang menghalangi jalan kita, kita usahakan untuk menemukan jalan sendiri!""Biarpun pada akhirnya gagal, palingan aku akan ikut menjalani kehidupan sulit selama beberapa tahun.""Lagi pula, kita masih muda, nggak kekurangan modal untuk bangkit kembali!"Luna mengucapkan kata-kata ini dengan tegas, terdengar ketetapan ha

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1993 Luna Melindungi Suami

    Sementara itu, tidak bisa ditentukan apakah Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind bisa memengaruhi arah perkembangan saham Hongkem atau tidak.Selain dua keluarga bisa memasukkan dana tanpa memperhitungkan modal, kalau tidak, yang benar-benar bisa memutuskan arah perkembangan saham ini, tetaplah yayasan investasi dalam jumlah banyak di pasar transaksi, serta investor-investor mandiri lainnya.Dilihat dari perubahan di layar besar saja sudah tahu.Setelah berhenti dalam kurun waktu singkat, saham Hongkem lanjut naik perlahan-lahan.Itu artinya ada orang-orang yang setelah melihat saham Hongkem kembali berubah menjadi merah, menilai situasi telah mengalami perubahan dan memilih untuk ikut memasukkan dana.Menyaksikan pemandangan itu, ekspresi Hanko dan Mikues berubah menjadi makin muram."Dasar tiga wanita sialan!"Terutama Hanko. Saat ini, dia sampai mengucapkan kata-kata kasar dengan gigi terkatup rapat.Situasi saat ini menunjukkan 60 miliar yang dimasukkannya sebelumnya ber

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1992 Bala Bantuan dari Wanita Cantik

    Tiga wanita ini memiliki paras yang cantik dan lekuk tubuh yang indah.Dalam sekejap, napas banyak pria di tempat tersebut berubah menjadi berat."Siapa tiga wanita itu? Untuk apa mereka datang kemari?""Luna, presdir Grup Hatari, Tina, presdir Grup Lautan Berlian, serta Elsy, manajer umum Grup Bintang Darma!""Mereka bertiga dan Jesika, asisten yang berada di sisi Ardika itu, disebut sebagai empat wanita cantik Kota Banyuli.""Apa perlu ditanyakan lagi tujuan mereka datang kemari? Tentu saja untuk memberi dukungan kepada Ardika dan Grup Susanto Raya. Nggak lihat orang-orang yang mereka bawa kemari menyiapkan keranjang bunga?""Dengar-dengar, selain Luna, dua orang wanita lainnya juga menjalin hubungan nggak jelas dengannya, bukankah sekarang sudah terbukti?""Nggak peduli itu benar atau nggak, tapi mereka memilih untuk datang memberi dukungan pada Ardika di saat seperti ini. Benar-benar bernyali besar. Tapi, aku benar-benar mengagumi si Ardika yang dikelilingi oleh wanita-wanita canti

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1991 Memasukkan Enam Puluh Miliar Dulu

    Hanko seperti sudah menggila. Dengan memasang ekspresi ganas, dia terus menerus merangsang Ardika."Uh ... uh ...."Cengkeraman kelima jari Ardika sedikit mengerat. Saat itu juga, kata-kata yang belum selesai dikatakan oleh Hanko tersangkut di tenggorokannya, tidak bisa dikeluarkan lagi. Perasaan sesak yang luar biasa menyelimuti dirinya.Saat ini, Hanko benar-benar mengira Ardika akan mencekik mati dirinya.Namun, detik berikutnya, dia tiba-tiba merasakan cengkeraman di lehernya melonggar, lalu tubuhnya menjadi ringan."Bam!"Tubuh Hanko langsung membentur lantai, rasa sakit yang luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya."Hanko, kamu ingin main, 'kan? Aku akan menemanimu bermain."Setelah melontarkan kalimat itu dengan dingin, Ardika langsung menendang Hanko hingga tubuh pria itu terpental keluar sejauh beberapa meter.Menyaksikan pemandangan itu, akhirnya orang-orang Grup Susanto Raya menghela napas lega.Tadi mereka benar-benar takut Ardika tidak bisa menahan diri, benar-benar mencek

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1990 Memprovokasi Sejadi-Jadinya

    Hanko benar-benar sangat senang.Membuat harga saham Hongkem jatuh tepat di hadapan Ardika, membuat Ardika merasakan rasa sakit yang menyayat-nyayat setiap detiknya, lebih pentingnya lagi lawannya itu tidak bisa melakukan apa pun terhadapnya.Sensasi seperti ini, membayangkannya saja sudah membuat jiwa dan raganya diliputi kebahagiaan yang tiada taranya.Ardika menatap Hanko dengan sorot mata seperti melihat pasir. "Mencari beberapa orang dengan sembarang untuk menjatuhkan harga sahamku? Hanko, takutnya otakmu itu sudah bermasalah."Hanko mendengus dingin, lalu melambaikan tangannya dan berkata, "Masukkan 60 miliar, perlihatkan pada Pak Ardika kemampuan kalian!"Karena ingin mengeluarkan kartu kehancuran lawan, tentu saja Hanko sudah melakukan persiapan yang matang.Dana di rekening transaksi sudah disiapkan. Seiring dengan perintahnya, beberapa orang tersebut langsung mulai bekerja.Seolah-olah hampir pada saat bersamaan dengan perintah itu dikeluarkan, garis merah di layar besar yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status