Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1981 Memblokade dari Segala Aspek

Share

Bab 1981 Memblokade dari Segala Aspek

Penulis: Sarjana
Namun, hal ini juga membuat Mikues meneguhkan ketetapan hatinya.

Kalau dia ingin memperluas pengaruhnya di Kota Banyuli dan meraih pencapaian, dia harus menekan aura mengintimidasi Ardika yang berapi-api itu. Kalau tidak, dia hanya akan menghadapi hambatan dan tidak bisa melakukan apa pun.

Ini sudah tidak ada hubungannya lagi dengan dendam pribadi, melainkan berkaitan dengan kariernya dan masa depannya!

Setelah berpikir demikian, Mikues sudah sepenuhnya tenang kembali. Dia melirik seluruh tempat itu dengan sorot pada dingin, lalu pada akhirnya pandangannya tertuju pada Ardika.

"Ardika, dua hari lagi, Hongkem di bawah naungan Grup Susanto Raya akan didaftarkan, bukan?"

"Sekarang, dengar baik-baik."

"Keluarga Bangsawan Basagita Suraba memblokade Grup Susanto Raya dari segala aspek, juga memblokade kamu, Ardika!"

"Hari di mana Hongkem didaftarkan, siapa yang berani mendukungmu, itu artinya melawan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba! Keluarga Bangsawan Basagita Suraba akan menekan orang te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1982 Menjadi Target Makian Semua Orang

    "Ardika, lihatlah apa yang telah kamu lakukan!""Kini, Keluarga Bangsawan Basagita Suraba sudah memblokade kita dari segala aspek, apa yang harus kita sekeluarga lakukan?!"Saking emosinya, Desi menunjuk Ardika dengan jari bergetar. Dia benar-benar sudah panik setengah mati menghadapi situasi ini.Ardika berkata dengan tenang, "Ibu, kalian nggak perlu memedulikan hal ini, aku akan menanganinya dengan baik.""Sudah kubilang, tempat ini adalah Kota Banyuli, nggak ada pengaruhnya ucapan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba di sini.""Omong kosong!""Sebenarnya kamu tahu nggak seberapa besar pengaruh Keluarga Bangsawan Basagita?!"...Sore hari itu juga.Situasi di Kota Banyuli mulai terbentuk.Beberapa informasi sudah tersebar luas ke seluruh pelosok Kota Banyuli.Ardika adalah presdir Grup Susanto Raya!Tentu saja semua orang Kota Banyuli mengenal Ardika.Menantu benalu Keluarga Basagita, juga disebut sebagai orang yang paling bisa mengandalkan wanita.Namun, beberapa waktu yang lalu, peni

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1983 Kakoi

    "Maaf, Tuan Muda Wirhan, agak memalukan, ya. Hanya menghadapi seorang Ardika saja, perlu menggunakan trik-trik gelap seperti ini.""Sebelum datang ke Kota Banyuli, aku benar-benar nggak menyangka Ardika begitu sulit dihadapi."Mikues melontarkan kata-kata itu tanpa adanya gejolak emosi di wajahnya. Dia tidak merasa bangga karena disanjung oleh Wirhan.Wirhan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Pak Mikues terlalu merendah. Terlepas dari apakah itu trik gelap atau bukan, yang terpenting adalah efektif.""Setelah kejadian kali ini, Ardika nggak akan bisa bertahan lagi di Kota Banyuli.""Pak Mikues belum menjabat saja, sudah menyingkirkan 'hama besar' di Kota Banyuli!"Menghadapi sanjungan dari Wirhan, Mikues hanya tersenyum.Ada bocah keras kepala seperti Ardika di Kota Banyuli, Keluarga Rewind ingin campur tangan dalam kota baru Sungai Banyuli, memang sangat sulit.Terlebih lagi, mengenai situasi ke depannya, Mikues juga tidak berpandangan positif tanpa sebab."Dalam kunjunganku k

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1984 Sikap Keluarga Rewind Kota Gamiga

    Dia memang tidak tahu jelas bagaimana kekuatan orang bernama Kakoi ini sebenarnya.Namun, melihat Wirhan mengatakannya dengan begitu percaya diri, Mikues juga mulai yakin dan tenang."Kalau begitu, kali ini Ardika benar-benar sudah pasti akan mati." Sambil tersenyum, Mikues berkata, "Selamat Tuan Muda Wirhan, kamu sudah bisa mendapatkan kembali kehormatanmu."Kilatan melintas di mata Wirhan.Tentu saja dia bisa menangkap sindiran dalam ucapan Mikues. Berawal dengan menghasut Mikues untuk menekan Ardika, sekarang ada seorang ninja luar biasa Negara Jepara yang datang ke Kota Banyuli.Dia sendiri tidak melakukan apa-apa, bagaimana bisa disebut dengan mendapat kembali kehormatan?Wirhan tertawa santai dan berkata, "Pak Mikues, agak memalukan, ya? Tapi, karena kalian sudah mengambil tindakan, bagaimana aku bisa diam saja?""Bagaimana kalau membuat kematian Ardika sedikit lebih menghebohkan?""Nanti aku akan mengeluarkan pernyataan mendukung Pak Mikues atas nama Keluarga Rewind Kota Gamiga,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1985 Luar Biasa Serakah

    "Ya, benar. Kami yang berhak mengambil keputusan di Keluarga Rewind selamanya! Orang lain nggak berhak untuk bicara!""Hadiman, kalian kira kalian sudah menjalin hubungan dengan Ardika, maka sudah bisa berlagak hebat di hadapan Keluarga Rewind? Kalian benar-benar naif!"Satu per satu dari orang-orang Keluarga Rewind lainnya juga buka suara, melontarkan kata-kata sindiran.Sepanjang proses itu, Revina menerima dua tamparan lagi. Wajahnya yang lembut dan mulus itu, ditampar hingga sedikit membengkak."Klito, kalian jangan keterlaluan!"Melihat putrinya ditindas, mata Hadiman sudah memerah. Sambil menutupi lututnya yang terasa sakit luar biasa, dia berusaha untuk bangkit dan memelototi Klito dan yang lainnya dengan marah."Sebelumnya, kalau bukan karena Tuan Ardika berbesar hati, nggak mempermasalahkan tindakan kalian, atas tindakan-tindakan kejahatan yang telah kalian lakukan itu, Keluarga Rewind sudah lama musnah!""Kalian bukan hanya nggak berterima kasih, malah makin menjadi-jadi!""S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1986 Didaftarkan

    "Bawa satu keluarga ini pergi dan kurung mereka, jangan sampai mereka berhubungan dengan dunia luar!"Klito melambaikan tangannya, memberi instruksi.Dengan dikawal oleh beberapa orang pria kekar, Hadiman sekeluarga dibawa pergi begitu saja tanpa bisa memberikan perlawanan sama sekali.Kemudian, Klito mengalihkan pandangannya ke arah anggota Keluarga Rewind, lalu mencibir dan berkata, "Lusa, kita semua pergi ke Grup Susanto Raya, bukan untuk tujuan lain, melainkan untuk menyaksikan Ardika sebagai tontonan!""Kita harus melihat dengan jelas bagaimana dia mati!"Sekelompok anggota Keluarga Rewind itu tertawa dingin, seolah-olah sudah bisa melihat adegan Ardika diinjak-injak hingga mati....Pemandangan di Kediaman Keluarga Rewind juga terlihat di tempat lain.Tanggapan pihak luar terhadap Grup Susanto Raya dan Ardika, ada yang senang, ada yang menyindir, ada pula yang menyayangkan situasi ini. Intinya, semuanya ada.Namun, di mata kebanyakan orang, kali ini menantu benalu Keluarga Basagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1987 Kedatangan Penonton

    "Pada akhirnya, harga saham Hongkem dimulai dengan 110 ribu."Sambil tersenyum, Jesika berkata, "Kalau saat transaksi berakhir harganya mencapai lebih dari 200 ribu, aset Hongkem akan berlipat ganda.""Dengan saham Hongkem di tangan Grup Susanto Raya, nilai aset akan meningkat menjadi 40 triliun begitu saja!""Kamu begitu optimis, ya?"Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Bagaimana kalau harga saham anjlok? Kalian semua akan ikut makan angin bersamaku."Mendengar ucapannya, sekelompok orang di sekeliling Ardika tertawa.Kalau orang lain, menghadapi tekanan dari dua keberadaan luar biasa, yaitu Keluarga Bangsawan Basagita Suraba dan Keluarga Rewind Kota Gamiga, maka sudah pasti akan berakhir dengan kegagalan.Sama sekali tidak mungkin ada kesempatan untuk membalikkan keadaan.Namun, sosok yang mereka ikuti saat ini adalah Ardika.Hanya mereka baru mengerti betapa ahlinya Ardika dalam menciptakan keajaiban.Jadi, sejak awal mereka menaruh kepercayaan penuh pada Ardika. Mereka yakin kali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1988 Hadiah Hanko

    Pintu mobil terbuka, sosok Mikues dalam balutan jas yang memancarkan aura wibawa, melangkah keluar.Di belakangnya, ada Rehan yang kedua lengannya dalam kondisi terbalut tebal.Saat ayah dan anak itu mendongak dan melihat papan nama Grup Susanto Raya, sorot mata mereka tampak sangat tajam dan dingin."Hormat kepada Pak Mikues!"Melihat kemunculan Mikues, baik para perwakilan dari keluarga-keluarga yang berasal dari luar, perwakilan perusahaan, maupun para investor ternama, satu per satu dari mereka menyapa Mikues dengan penuh hormat.Pertama, Mikues adalah perwakilan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Kedua, setelah Mikues resmi menjabat sebagai wali kota, mereka bisa meraih keuntungan dari Kota Banyuli atau tidak tergantung sikap pria paruh baya yang satu ini.Jadi, bahkan orang-orang yang memiliki identitas dan kedudukan tinggi pun, juga memperlakukan Mikues dengan hormat.Tidak ada orang yang akan menolak uang."Haha, ada begitu banyak teman-teman yang datang untuk meramaikan suasa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1989 Mengeluarkan Kartu Kehancuranmu

    "Pak Mikues sangat bijak!""Ya, benar, aku datang untuk mengantarkan hadiah!"Hanko melirik Ardika sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, "Perusahaan teman lama akan segera memasuki pasar. Sebagai tamu yang datang untuk meramaikan suasana, bagaimana mungkin aku datang dengan tangan kosong.""Lihatlah, aku secara khusus mengantarkan beberapa karangan bunga ini.""Mungkin saja setelah hari ini, hadiahku ini dibutuhkan.""Ardika, menurutmu benar, 'kan?"Mendengar Hanko mengucapkan kata-kata ini dengan nada bicara bercanda, ekspresi semua orang di tempat itu berubah menjadi makin aneh.Sangat jelas dia sedang memberi tahu semua orang, kemungkinan hari ini Ardika akan mati.Saat ini, orang-orang di pihak Grup Susanto Raya memelototi Hanko dengan marah, sedangkan Henry, ekspresinya tampak sangat muram, ingin buka suara untuk mengusir pemuda sialan itu.Namun, Ardika malah melambaikan tangan untuk menghentikan Henry. Pada akhirnya, pandangannya beralih dari layar lebar, melirik Hanko dengan

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2281 Penghasilan Per Tahun Sudah Mencapai Enam Miliar

    Walaupun pihak Grup Goldis sudah membicarakan tentang pembelian dengan beberapa departemen ini cukup lama, hanya saja karena beberapa waktu yang lalu Grup Goldis mengalami pergolakan, departemen-departemen ini memilih untuk mengamati situasi terlebih dahulu. Jadi, mereka tak kunjung menandatangani kontrak.Akan tetapi, saat ini mereka langsung menandatangani kontrak tersebut tanpa melihat isi kontrak sama sekali.Pemandangan ini benar-benar membuat orang sangat terkejut."Tuan Ardika, kami sudah selesai menandatanganinya."Usai menandatangani kontrak tersebut, Juki mengumpulkan beberapa kontrak lainnya, lalu menyerahkannya pada Ardika dengan penuh hormat.Ardika menerima kontrak tersebut dengan santai, lalu berkata sambil tersenyum, "Semuanya, terima kasih sudah repot-repot datang kemari. Aku akan mengingat kebaikan kalian ini.""Sudah seharusnya kami melakukan ini!""Bisa melayani Tuan Ardika adalah kehormatan bagi kami!"Juki dan beberapa orang lainnya segera menanggapi ucapan Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2280 Pasti Palsu

    Orang ini tidak lain adalah Juki, Kepala Departemen PUPR.Setelah dia buka suara, empat petinggi departemen di bawah naungan pemerintah ibu kota provinsi juga ikut maju dan menyapa Ardika. Mereka semua bersikap penuh hormat pada Ardika.Menyaksikan pemandangan itu, semua karyawan di tempat tersebut pun tercengang.Kalris tercengang!Jeslin juga tercengang!Apakah adegan di hadapan mereka ini nyata?Ardika bisa memanggil petinggi dari lima departemen hanya dengan satu panggilan telepon? Mereka benar-benar tidak bisa memercayai hal ini.Selain itu, hal yang lebih mengejutkannya lagi adalah, orang-orang ini tidak hanya tiba dalam setengah jam, bahkan tiba lebih awal, tetapi tetap saja menunjukkan bahwa mereka khawatir Ardika telah menunggu lama!Bagaimana mungkin?!Hal yang lebih tidak bisa mereka berdua terima lagi adalah, beberapa orang petinggi departemen ini bersikap penuh hormat di hadapan Ardika yang mereka pandang rendah, seolah-olah Ardika adalah seorang tokoh besar yang sangat he

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2279 Membiarkan Tuan Menunggu Lama

    "Kalau sampai kamu mengucapkan beberapa kata lagi, dia nggak bisa terima, lalu bunuh diri dengan melompat dari gedung, kita harus bagaimana?"Kalris berbicara dengan seulas senyum dingin menghiasi wajahnya. Ucapannya hanya dipenuhi dengan sindiran."Itu salahnya sendiri, siapa suruh mentalnya serapuh itu, nggak ada hubungannya dengan kita!"Dengan memasang ekspresi dingin, Jeslin berkata dingin, "Ardika, cepat minta maaf pada Tuan Muda Kalris dan rekan-rekan ini!""Kalau nggak, kamu baru mulai bekerja kurang dari setengah jam saja, kamu sudah dipecat! Aku juga yang malu!"Saat ini, Jeslin benar-benar sudah muak pada Ardika.Sebagai seorang pria dewasa, Ardika bukan hanya tidak punya kemampuan, sekarang demi harga diri sendiri, Ardika malah kembali membual, dipermalukan oleh orang lain.Apalagi, itu terjadi tepat di hadapannya.Bagi orang yang tidak mengenal Ardika, ya sudah. Akan tetapi, apa gunanya pria itu membual di hadapannya?Setelah diusir oleh keluarga istrinya di Kota Banyuli,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2278 Kamu Akan Malu Sendiri

    Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu tunggu saja. Dalam setengah jam, kamu akan malu sendiri."Melihat Ardika masih bersikap begitu arogan, sekujur tubuh Kalris sampai gemetaran saking kesalnya.Biarpun hanya kerabat jauh, dia adalah keponakan Wilgo. Bahkan di kalangan kelas atas ibu kota provinsi, orang lain juga akan mempertimbangkannya dan memanggilnya Tuan Muda Kalris.Bahkan dia saja tidak punya cara untuk membuat Juki dan yang lainnya mempertimbangkannya dan menandatangani kontrak pembelian.Setelah berpura-pura melakukan panggilan telepon, orang kampungan seperti Ardika malah berani mengatakan dalam setengah jam dia ingin Juki dan yang lainnya datang secara pribadi untuk menandatangani kontrak.'Cih, memangnya dia pikir dia siapa?!'Kalris tidak tahan melihat Ardika berlagak hebat seperti itu, dia benar-benar ingin melayangkan satu tamparan keras ke wajah bocah itu.Namun, dia juga tahu konsekuensi dari melakukan hal seperti itu adalah, kemungkinan besar sebelum di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2277 Siapa Pecundang yang Sebenarnya

    Raut wajah Kalris langsung berubah menjadi muram. Dia berkata dengan dingin, "Eh, Ardika, sekarang bukan saatnya membicarakan ini, jangan coba-coba mengalihkan topik pembicaraan.""Dengar baik-baik, tugas sudah kuserahkan padamu! Kalau kamu nggak bisa menyelesaikan tugasmu, pergi dari sini sendiri!""Grup Goldis nggak memelihara pecundang yang hanya menerima gaji buta saja!"Ardika tersenyum, tidak menyetujui, juga tidak menyangkal pernyataan pria itu. "Oh? Nggak memelihara pecundang yang hanya menerima gaji buta saja, ya? Kamu yang mengatakannya sendiri."Saat berbicara, dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan."Eh, Ardika, apa maksudmu?!"Kalris memelototi Ardika, dia merasa bocah yang satu ini terkesan misterius.Ardika berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda Kalris, kamu bilang Grup Goldis nggak memelihara pecundang, tapi kamu bahkan nggak tahu Kepala Departemen PUPR bernama Juki Tandio, sedangkan Kepala Departemen Perhubungan bernama Daslim Yendia.""Ini yang kamu mak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2276 Setengah Jam Sudah Cukup

    Kalris berbicara tanpa sungkan, sama sekali tidak mempertimbangkan Jeslin.Sekarang dia sudah bertekad untuk mempersulit Ardika, mempermalukan Ardika untuk membalaskan dendam di Hainiken tadi malam.Setelah mendengar kata-kata Kalris ini, untuk sesaat Jeslin juga tidak tahu apa lagi yang harus dikatakannya.Lagi pula, kalau bukan karena tidak ingin orang tuanya bertengkar karena masalah Ardika, dia juga tidak akan membela Ardika.Di bawah sorot mata simpati atau sorot mata senang orang-orang di sekelilingnya, Ardika mengulurkan lengannya untuk melihat dokumen tersebut."Departemen PUPR ibu kota provinsi ....""Departemen Perhubungan ....""Departemen Kesehatan ...."Ardika menyebutkan beberapa nama departemen di bawah naungan instansi pemerintahan kota itu, lalu bertanya tanpa mengangkat kepalanya, "Kalris, selama aku meminta klien-klien ini datang untuk menandatangani kontrak, aku sudah bisa menjadi karyawan tetap?""Ya, benar!"Kalris mengangkat kepalanya dengan arogan, lalu mencibir

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2275 Beberapa Proyek

    Sambil menunjuk Ardika, Kalris berkata dengan tajam, "Eh, Ardika, kamu harus mengerti! Kalau bukan karena adikku berbaik hati melindungimu, tanpa perlu menunggu saat itu, kamu sudah mati dipermainkan olehku dan Tuan Muda Werdi!""Baiklah, kamu lanjutkan saja hidup dalam mimpimu."Ardika menanggapi ucapan konyol pria itu dengan tertawa acuh tak acuh.Mendengar nada bicara mengejek dalam ucapan Ardika, Jeslin mengerutkan keningnya dan berkata, "Ardika, cukup! Bagaimanapun juga, sekarang Tuan Muda Kalris adalah atasanmu! Kamu harus menghormatinya!""Kalau kamu masih ingin bekerja di Grup Goldis, kamu tak bisa menghindari Tuan Muda Kalris.""Apa kamu mengerti?!"Kalris mencibir dan berkata, "Kalau dia bisa mendengar kata-kata manusia, dia juga nggak akan menjadi seperti sekarang ini.""Jeslin, bukannya aku ingin mengataimu, aku bisa mengerti kamu membawa orang seperti ini untuk menjadi karyawan perusahaan ini dengan mengandalkan relasi. Tapi sebelum kamu membawanya kemari, seharusnya kamu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2274 Gaji Bulanan Enam Juta

    "Bukankah sudah kubilang? Hari ini departemen kita kedatangan seorang karyawan dewa, tentu saja aku harus datang melihatnya."Saat berbicara, pandangan Kalris tertuju pada Ardika. Sambil tersenyum palsu, dia berkata, "Ardika, harus kuakui kamu benar-benar beruntung. Bisa-bisanya tadi malam kamu keluar dari Hainiken hidup-hidup.""Tuan Muda Kalris, apa hubungannya Ardika dengan Hainiken?"Jeslin tercengang.Tentu saja dia sudah pernah mendengar tentang reputasi Hainiken.Hanya saja, bisa-bisanya Ardika sudah masuk ke bar kelas atas yang bahkan dirinya sendiri juga belum memenuhi kualifikasi untuk memasuki tempat tersebut. Hal ini membuat Jeslin menatap Ardika dengan tatapan agak terkejut.'Apa mungkin bocah ini benar-benar tinggal di kompleks vila Gunung Halfi?'Jeslin juga tidak tahu detail kedua tempat ini.Orang-orang yang bisa masuk ke Hainiken, tentu saja juga punya modal untuk tinggal di Gunung Halfi.Kalris terkekeh dan berkata, "Jeslin, jangan berpikir banyak. Tadi malam Rosa, a

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2273 Mulai Bekerja

    Contohnya saja, Jeslin tergabung dengan departemen budaya dan hiburan.Namun, saat ini dia membawa Ardika ke sebuah departemen di bawah naungan salah satu dari departemen bisnis, yang bertanggung jawab atas proyek pengadaan pemerintah.Grup Goldis bisa berkembang hingga sebesar ini juga ada hubungannya dengan Organisasi Snakei yang memiliki berbagai macam hak istimewa.Dengan memiliki berbagai macam hak istimewa, pihak-pihak lainnya tentu saja harus mempertimbangkannya.Dengan mengandalkan hak-hak istimewa ini pula, Grup Goldis memperoleh banyak proyek dari instansi pemerintahan.Sangat jelas Jeslin sudah "membuka jalan" terlebih dahulu. Begitu membawa Ardika masuk ke departemen ini, kedatangan mereka langsung disambut dengan hangat oleh supervisor departemen ini.Prosedur masuk kerja Ardika juga diselesaikan dengan cepat."Oke, sudah selesai, Ardika. Sekarang kamu sudah menjadi karyawan sementara Grup Goldis yang terhormat dengan gaji pokok sebesar enam juta.""Semangatlah agar kamu b

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status