"Mulai hari ini, Luna, Jacky, Desi ... serta anggota cabang Kota Banyuli berjumlah 123 orang, telah kembali pada Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, menjadi bagian dari Keluarga Bangsawan Basagita!""Kelak, semua anggota Keluarga Bangsawan Basagita harus saling menghormati dan membantu ....""Dilarang menyakiti sesama ...."Selesai mencatat, pria tua itu berdiri. Usai menyebut nama Luna dan yang lainnya, dia menyampaikan beberapa aturan Keluarga Bangsawan Basagita, serta larangan-larangannya dan yang lainnya.Setelah prosesi ini selesai, boleh dibilang upacara pengakuan leluhur ini sudah sepenuhnya selesai.Saat ini, bahkan Jacky dan Desi juga menyunggingkan seulas senyum, wajah mereka tampak berseri-seri.Mereka sudah menjadi bagian dari Keluarga Bangsawan Basagita Suraba. Kelak tidak ada yang berani menindas keluarga mereka sesuka hati lagi."Paman Mikues dan para tetua, serta yang lainnya dipersilakan duduk ...."Luna juga menghela napas lega. Dia melangkah maju untuk mempersilakan
Ardika malah mengerutkan keningnya, tetap berdiri mematung di tempat.Dia tidak senaif Luna serta ayah dan ibu mertuanya.Jangankan sejak awal dia memang sudah enggan ditambahkan dalam buku daftar nama emas Keluarga Bangsawan Basagita, saat ini begitu Mikues tiba-tiba menyebutkan hal itu, dia sudah bisa mencium bau-bau konspirasi.Awalnya dia juga mengira Mikues "menawarkan kebaikan" padanya seperti ini, mungkin ingin meminta bantuannya dalam masalah menjabat sebagai wali kota.Namun, setelah merasakan sorot mata tajam dan dingin yang ditujukan oleh Rehan padanya, Ardika sudah mengerti hal ini tidak sesederhana itu.Benar saja, detik berikutnya, Mikues kembali buka suara. "Tapi, Keluarga Bangsawan Basagita Suraba ada sebuah aturan. Menantu matrilokal memasuki Keluarga Bangsawan Basagita perlu berganti nama belakang. Contohnya Ardika. Begitu namamu dicantumkan dalam buku daftar nama emas Keluarga Bangsawan Basagita, namamu harus diubah menjadi Ardika Basagita.""Tapi, begitu namamu dica
"Dengan begitu, kelak di Kota Banyuli, nggak, di seluruh Provinsi Denpapan, bahkan di seluruh Negara Nusantara, kamu boleh bilang pada orang lain kamu adalah putra angkatku.""Aku akan melindungimu!"Menghadapi orang yang memang sengaja mencari masalah, Ardika tidak pernah sungkan dalam melakukan serangan balik.Begitu Ardika selesai berbicara, suasana di seluruh kediaman lama Keluarga Basagita langsung berubah menjadi sangat hening.Para tamu undangan yang menghadiri acara ini, membelalak kaget. Mereka bahkan hampir berhenti bernapas.Bahkan orang-orang lokal Kota Banyuli juga menatap Ardika dengan tatapan tidak percaya.Banyak di antara mereka yang sudah menduga Ardika akan menolak untuk berganti nama belakang.Bagaimanapun juga, menantu benalu Keluarga Basagita ini sudah terkenal keras di Kota Banyuli, tidak bisa dihadapi dengan cara keras.Selama ini, terlepas dari seberapa banyak tokoh hebat yang telah diprovokasinya, mulai dari tiga keluarga besar hingga Keluarga Misra, lalu bera
Hanya saja, semua ini berkembang di luar dugaan Mikues.Dia sudah menduga Ardika akan menolak. Hanya saja, dia tidak menyangka cara penolakan Ardika akan membuatnya malu seperti ini.Saat ini, Mikues benar-benar sangat kesal.Seperti dua orang yang sedang bertengkar, yang satunya melontarkan kata-kata sindiran tanpa mengucapkan kata-kata kasar, mengira akan membuat lawannya kesal setengah mati.Alhasil, lawannya sama sekali tidak mengikuti cara mainnya. Terlepas dari sindiran apa yang ditujukan pada lawannya, lawannya langsung menyerang balik dengan kata "sialan".Saat ini, Mikues merasa dirinya adalah "orang cerdas" yang melontarkan kata-kata sindiran itu, sedangkan Ardika adalah orang yang langsung melontarkan kata-kata kasar.Itulah sebabnya, dia sampai ingin muntah darah saking kesalnya."Eh, Ardika, dasar lancang!"Saat ini, Rehan juga kesal setengah mati.Kalau ayahnya menjadi putra angkat Ardika, bagaimana dengannya?Dia menjadi cucu angkat, begitu?Jadi, dia langsung maju, lalu
Rehan juga sudah mengerti ayahnya bermaksud untuk membalaskan dendamnya. Dalam sekejap, sekujur tubuhnya sampai gemetaran saking senangnya."Hehe ... hukuman keluarga?"Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara tawa dingin seseorang.Ardika tiba-tiba tertawa.Detik berikutnya, dia tiba-tiba muncul di hadapan Rehan, mengulurkan satu lengannya dan meraih leher Rehan. Seperti anak ayam yang tak berdaya, bocah itu dicekiknya."Ardika, apa yang ingin kamu lakukan? Lepaskan putraku!"Mikues terkejut bukan main, ekspresi marah tampak jelas di wajahnya."Krak ...."Tanpa menunjukkan gejolak emosi apa pun, telapak tangan Ardika dari leher Rehan menuju ke satu lengan Rehan yang masih utuh itu. Hanya dengan mengerahkan sedikit tenaganya, lengan targetnya sudah patah."Ahh ...."Saking kesakitannya, Rehan mengeluarkan suara teriakan histeris, sekujur tubuhnya tampak berkedut.Kedua lengannya sudah patah!Setelah mematahkan lengan Rehan, Ardika langsung melempar Rehan ke lantai seperti anjing
Sorot mata cemas juga terlihat di mata Luna. Namun, karena situasi sudah seperti ini, dia juga hanya bisa tetap teguh berdiri di pihak Ardika.Sementara itu, Ardika sama sekali tidak memedulikan perbincangan semua orang. Dia hanya menatap Mikues sambil tersenyum tipis, seolah-olah sedang menikmati ledakan amarah yang sedang ditunjukkan oleh pria itu."Memangnya kenapa kalau aku menyentuh putramu?""Mikues, apa hanya kamu yang diizinkan untuk menginjak-injak aku dengan menggunakan nama Keluarga Bangsawan Basagita Suraba?""Aku hanya memberi sedikit serangan balik, kamu sudah nggak tahan?"Mendengar ucapannya, Mikues hampir muntah darah saking kesalnya. Ardika sudah mematahkan lengan putranya, tetapi malah mengatakan itu hanya sedikit serangan balik.Dengan mata memerah, dia memelototi Ardika dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Ardika, kamu ini sedang cari mati. Apa kamu kira dengan kamu memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita seperti ini, Keluarga Bangsawan Basagita bisa menerim
Namun, hal ini juga membuat Mikues meneguhkan ketetapan hatinya.Kalau dia ingin memperluas pengaruhnya di Kota Banyuli dan meraih pencapaian, dia harus menekan aura mengintimidasi Ardika yang berapi-api itu. Kalau tidak, dia hanya akan menghadapi hambatan dan tidak bisa melakukan apa pun.Ini sudah tidak ada hubungannya lagi dengan dendam pribadi, melainkan berkaitan dengan kariernya dan masa depannya!Setelah berpikir demikian, Mikues sudah sepenuhnya tenang kembali. Dia melirik seluruh tempat itu dengan sorot pada dingin, lalu pada akhirnya pandangannya tertuju pada Ardika."Ardika, dua hari lagi, Hongkem di bawah naungan Grup Susanto Raya akan didaftarkan, bukan?""Sekarang, dengar baik-baik.""Keluarga Bangsawan Basagita Suraba memblokade Grup Susanto Raya dari segala aspek, juga memblokade kamu, Ardika!""Hari di mana Hongkem didaftarkan, siapa yang berani mendukungmu, itu artinya melawan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba! Keluarga Bangsawan Basagita Suraba akan menekan orang te
"Ardika, lihatlah apa yang telah kamu lakukan!""Kini, Keluarga Bangsawan Basagita Suraba sudah memblokade kita dari segala aspek, apa yang harus kita sekeluarga lakukan?!"Saking emosinya, Desi menunjuk Ardika dengan jari bergetar. Dia benar-benar sudah panik setengah mati menghadapi situasi ini.Ardika berkata dengan tenang, "Ibu, kalian nggak perlu memedulikan hal ini, aku akan menanganinya dengan baik.""Sudah kubilang, tempat ini adalah Kota Banyuli, nggak ada pengaruhnya ucapan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba di sini.""Omong kosong!""Sebenarnya kamu tahu nggak seberapa besar pengaruh Keluarga Bangsawan Basagita?!"...Sore hari itu juga.Situasi di Kota Banyuli mulai terbentuk.Beberapa informasi sudah tersebar luas ke seluruh pelosok Kota Banyuli.Ardika adalah presdir Grup Susanto Raya!Tentu saja semua orang Kota Banyuli mengenal Ardika.Menantu benalu Keluarga Basagita, juga disebut sebagai orang yang paling bisa mengandalkan wanita.Namun, beberapa waktu yang lalu, peni
"Apa yang kamu takutkan?"Tepat pada saat ini, Vanya tiba-tiba meliriknya sekilas.Hanko langsung merasa gugup setengah mati, seperti ada sebilah pisau yang ditempelkan di lehernya."Brak!"Hanko langsung berlutut dan bersujud di lantai, tidak berani bersuara.Dia tahu siapa orang yang dihubungi oleh Wirhan.Orang itu tidak lain adalah Kakoi, yang menyelinap masuk ke Negara Nusantara beberapa waktu yang lalu.Sebelumnya, Ardika telah membunuh Ruth, Sirilus, yang merupakan ketua cabang Organisasi Snakei Provinsi Denpapan dan putranya. Suami Ruth adalah Jiglo, wakil ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.Demi membalaskan dendam istri dan keluarga istrinya, Jiglo diam-diam mengundang Kakoi, ninja yang luar biasa hebat dari Sekolah Bela Diri Yamano Negara Jepara ke Negara Nusantara.Sementara itu, Kakoi mendatangi Kota Banyuli dengan alasan dimintai bantuan oleh Bank Sakura untuk membalaskan dendam Shimizu.Karena itulah, selain beberapa orang saja, tidak ada yang tahu Jiglo yang mengundan
"Bagaimana kalau kita bernegosiasi sejenak, kamu minta orang yang ingin membunuhku itu untuk datang sekarang?"Ardika mendongak menatap Wirhan, mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum tipis.Wirhan mencibir dan berkata, "Kenapa? Apa kamu sudah takut? Ingin memohon pengampunan di hadapan orang itu?"Ardika menggelengkan kepalanya, lalu mengucapkan satu kata dengan santai. "Bodoh!""Kamu mengataiku apa?!"Wirhan langsung marah besar.Ardika malas untuk beromong kosong dengan pecundang itu. Dia langsung melangkah maju, lalu melayangkan satu tamparan hingga Wirhan terjatuh ke lantai."Krak ...."Detik berikutnya, Ardika langsung menginjak kaki Wirhan, hingga membuat tulang kaki pria itu patah."Ahh ...."Wirhan mengeluarkan suara teriakan menyedihkan. Saking kesakitannya, dia sampai berguling-guling di lantai.Mikues dan yang lainnya membelalak kaget, menatap Ardika dengan tercengang.Mereka tidak menyangka Ardika sebrutal itu. Dia langsung menginjak kaki Wirhan hingga patah begitu saja
"Ardika, aku dan Tuan Muda Wirhan sudah minta maaf padamu, jangan keterlaluan!"Mikues juga melontarkan kata-kata itu dengan ekspresi masam."Oh? Setelah kalian meminta maaf, sudah seharusnya aku langsung terima saja, begitu?"Ardika tertawa dingin dan berkata, "Kalau begitu, sekarang aku beri tahu kalian, aku nggak menerima permintaan maaf kalian.""Berlututlah dan meminta maaf terlebih dulu, baru dibicarakan bagaimana penyelesaian masalah hari ini.""Kalau nggak, masalah ini nggak akan berakhir begitu saja. Hari ini kalian juga jangan harap bisa meninggalkan Grup Susanto Raya!"Mendengar ucapan ini, ekspresi Wirhan dan Mikues berubah menjadi masam.Meminta mereka untuk berlutut meminta maaf terlebih dulu, baru penyelesaian masalah ini akan dibicarakan. Sangat jelas kalau si Ardika itu ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memeras mereka.Bagaimana bisa ada orang licik yang begitu tidak tahu malu?Bahkan orang-orang yang hanya datang untuk menyaksikan pertunjukan, juga tidak bisa be
Sekujur tubuh Mikues gemetaran sejenak. Kemudian, dia berjalan menghampiri Vanya dengan hati-hati.Mikues menangkupkan tangannya pada Vanya, lalu berkata dengan gigi terkatup, "Ratu Ular, Ardika sudah berhenti menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tapi dia masih ingin menjadi penguasa Kota Banyuli. Dia juga yang memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita Suraba terlebih dulu, jadi wajar saja kalau aku menekan perusahaannya, bukan?"Dia tahu kalau sudah jatuh ke tangan Vanya, pasti sudah tidak bisa memperoleh keuntungan lagi. Namun, dia tidak ingin ditampar dengan ganas tepat di hadapan banyak orang seperti Wirhan."Plak!"Namun, detik berikutnya, tamparan Vanya tetap mendarat dengan keras tepat di wajahnya."Di satu sisi, kamu sedang memperebutkan posisi sebagai Wali Kota Banyuli, di sisi lain kamu malah menekan perusahaan lokal tanpa memedulikan kepentingan rakyat demi dendam pribadi. Tapi, bisa-bisanya kamu bilang ini wajar saja?""Plak!""Sebenarnya Ardika yang memprovokasi duluan, atau
"Ratu Ular!"Wirhan berusaha menahan perasaan terhina yang menyelimuti hatinya, lalu berkata sambil menggertakkan giginya, "Keluarga Rewind Kota Gamiga adalah anggota inti kalangan keluarga kaya Kota Gamiga. Selama ini kalangan keluarga kaya Kota Gamiga adalah satu kesatuan ....""Plak!"Sebelum dia selesai berbicara, Gina mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajahnya lagi."Oh? Memangnya kenapa kalau kalian adalah satu kesatuan? Apa kalangan keluarga kaya Kota Gamiga ini memberontak?" Suara acuh tak acuh Vanya kembali terdengar.Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Wirhan langsung berubah drastis.Biarpun diberi delapan ratus nyali, dia juga tidak berani menerima tuduhan Vanya itu.Bahkan seluruh kalangan keluarga kaya Kota Gamiga juga tidak bisa menanggung tuduhan sebagai pemberontak."Nggak berani!"Wirhan segera melangkah mundur satu langkah. Sambil menutupi wajahnya, dia berkata dengan marah, "Ratu Ular, apa pantas kamu memukulku seperti ini hanya karena Grup Susa
"Vanya?"Ardika menyipitkan matanya, dia segera mengenali identitas wanita yang memimpin kelompok tersebut.Walaupun dia belum pernah bertemu Vanya, tetapi saat ini bahkan Gina yang disebut sebagai murid Yang Mulia di Organisasi Snakei pun bersikap merendah dan mengikuti wanita itu dari belakang. Dengan begitu, tentu saja identitas wanita itu tidak sulit ditebak lagi.Ardika sedikit mengerutkan keningnya, dia sudah mengerti tujuan kedatangan Vanya.Saat ini, sosok pemimpin Organisasi Snakei ini memancarkan aura gelap dewa, membuat orang lain tidak berani menatapnya secara langsung."Hanko, memimpin sebagian murid cabang Organisasi Snakei Gotawa, memberi hormat kepada Yang Mulia!"Tepat pada saat semua orang sedang menebak sebenarnya apa identitas wanita ini, Hanko tiba-tiba membawa belasan bawahannya melangkah maju beberapa langkah dengan cepat.Namun, saat masih berjarak belasan langkah dari lokasi di mana Vanya dan yang lainnya berada, dia langsung berlutut.Penyambutan dengan berlut
"Oke, masukkanlah dana 20 triliun itu! Semoga saat Pak Ardika sampai di neraka, juga punya uang yang nggak ada habisnya!"Melihat Wirhan menepuk tangannya, pengikutnya segera mulai melakukan panggilan telepon.Tak lama kemudian, seluruh pasar transaksi pun menggila.Pergolakan akibat 14 triliun sebelumnya masih berlanjut, sekarang dana sebesar 20 triliun kembali masuk.Terlebih lagi, Keluarga Rewind Kota Gamiga yang melakukannya! Mereka juga mulai bertindak untuk menjatuhkan Hongkem!Terlepas dari saham seberapa kuat pun itu, menghadapi serangan dana sebesar ini, juga pasti tidak akan bisa bertambah lagi.Ditambah lagi dengan pengaruh Keluarga Rewind Kota Gamiga di pasar saham Gamiga, hanya dalam sekejap mata saja, saham Hongkem langsung terjatuh ke paling bawah seperti melompat ke bawah dari gedung tinggi.Dua puluh ribu!Ya, tidak salah lagi, sekarang harga saham Hongkem hanya tersisa 20 ribu.Hari ini, orang-orang yang memperhatikan pasar transaksi pun tercengang.Setelah hidup sela
"Bagi yang memberi dukungan kepada Ardika, seharusnya kalian sudah tahu apa yang harus kalian lakukan!"Begitu Hanko selesai berbicara, suasana di dalam ruangan tersebut sangat tegang.Keluarga Bangsawan Basagita Suraba dan Keluarga Rewind Kota Gamiga masih lumayan.Bagaimanapun juga, mereka berlokasi jauh di Wilayah Selatan, ditambah lagi merupakan keluarga kaya dan keluarga bangsawan. Saat melakukan apa pun, mereka masih punya pertimbangan sendiri. Paling, mereka hanya akan memberi tekanan melalui finansial.Namun, berbeda halnya dengan Organisasi Snakei.Organisasi khusus semacam ini benar-benar mampu melenyapkanmu seutuhnya, mengancam nyawamu!Apalagi, kebetulan berlokasi di Gotawa. Orang-orang yang berkuasa di dunia preman Gotawa, bisa menemukan alasan untuk melawanmu.Mungkinkah kamu tidak takut?"Hahaha, bagus!"Mikues tertawa dengan liar. "Aku mau lihat siapa yang berani melawan kami, tiga pihak dengan kekuatan yang luar biasa ini!"Sebelumnya, dia dipermalukan oleh Ardika lagi
"Ini adalah sikapku."Ardika menatap Wirhan yang terjatuh di lantai itu dengan tatapan arogan, lalu bertanya dengan seulas senyum tipis, "Tuan Muda Wirhan, apa kamu puas?""Pfftt!"Wirhan yang baru saja merangkak bangkit dengan susah payah, begitu mendengar kata-kata sindiran Ardika itu, darah langsung menyembur keluar dari mulutnya saking emosinya."Tuan Muda Wirhan!""Tuan Muda baik-baik saja, 'kan?!"Para pengikut Wirhan baru tersadar kembali saat ini. Mereka bergegas menghampiri Wirhan untuk memapahnya berdiri."Minggir!"Setelah berdiri, Wirhan langsung menepis tangan orang-orang yang memapahnya itu. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Bisa membuat seorang tuan muda elegan seperti Wirhan marah saking malunya, sangat jelas saat ini dia sangat marah.Wirhan mengangkat lengannya untuk menyeka bekas darah di sudut bibirnya. Dia menatap Ardika dengan lekat, niat membunuh tampak jelas di matanya."Ardika, berani-beraninya kamu memukulku! Kamu cari mati!"Wirhan berteriak dengan nada