Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1800 Wali Kota Baru

Share

Bab 1800 Wali Kota Baru

Author: Sarjana
"Bocah dari Keluarga Septio Provinsi Aste juga terlibat?"

"Dengar-dengar, diam-diam Keluarga Septio memegang saham Grup Hatari. Istri Ardika hanya bekerja untuk mereka. Sekarang kelihatannya dukungan Keluarga Septio terhadap Ardika sangatlah besar."

"Pantas saja bocah itu bisa bertindak semena-mena di Kota Banyuli."

Tridon tertawa dingin. Melalui ucapannya, terdengar jelas dia tidak terlalu menganggap serius Keluarga Septio Provinsi Aste.

Mungkin Keluarga Mahasura akan takut pada keluarga kaya lama seperti Keluarga Septio Provinsi Aste, karena fondasi kedua keluarga ini ada pada Negara Nusantara.

Keluarga Septio berbisnis di Provinsi Denpapan, Keluarga Mahasura juga punya bisnis besar di Provinsi Aste.

Bagi pihak yang berani memanfaatkan hal-hal ini untuk menundukkan pihak lain, maka harus mempersiapkan diri untuk mendapatkan balasannya.

Jadi, sering kali dua keluarga kaya seperti ini tidak berani langsung bermusuhan. Kalau tidak, hal itu akan merugikan lawan, juga merugikan diri sendi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1801 Berkumpul di Kota Banyuli

    "Tuan Tridon, tiga hari lagi, Ardika akan turun dari jabatannya sebagai wali kota secara resmi dalam acara perpisahan yang diselenggarakan oleh Kediaman Wali Kota Banyuli untuknya.""Semua tokoh hebat di Kota Banyuli sudah menerima undangan."Abraham menyampaikan informasi terbaru ini sambil tersenyum.Mereka sedang pusing bagaimana caranya untuk mencopot Ardika dari jabatannya. Tanpa adanya identitas sebagai wali kota, mereka tidak perlu mengkhawatirkan pembalasan dari pihak pemerintahan Negara Nusantara kalau mereka menghabisi pria itu.Siapa sangka, Ardika tiba-tiba saja akan berhenti menjadi seorang wali kota.Ibarat seseorang yang sedang mengantuk, diberi bantal, tentu saja ini adalah hal yang sangat baik bagi mereka.Tridon mengangkat alisnya dan berkata, "Mengapa bocah bajingan itu tiba-tiba ingin berhenti menjadi wali kota?"Secara logika, saat ini proyek kota baru Sungai Banyuli sedang dikembangkan, biarpun Ardika tidak menginginkan prestasi luar biasa dalam pemerintahan ini,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1802 Menggerakkan Seluruh Anggota

    Saat ini, semua orang di tempat itu, termasuk Abraham gugup setengah mati.Masalah ini sudah sepenuhnya membesar.Mereka bisa membayangkan bagaimana hal ini akan berakhir.Di hari acara perpisahan Ardika diselenggarakan, mungkin selain staf-staf Kediaman Wali Kota, tidak akan ada tamu undangan yang hadir.Sementara itu, pada saat bersamaan, lautan manusia akan tampak di acara pemakaman Yomde.Ini bukan hanya bentuk pembalasan dari Tridon, juga merupakan "ajang unjuk gigi" Keluarga Dougli Galea sebelum memasuki Negara Nusantara."Cari sebuah tempat dengan fengsui bagus di Kota Banyuli, Yomde akan dimakamkan di sana."Tridon melambaikan tangannya."Baik!"Pandu menyeka keringat dinginnya, lalu menjawab dengan penuh hormat....Kalangan Provinsi Denpapan hanya sebesar itu.Dalam kurun waktu kurang dari satu jam, informasi mengenai Tridon bersiap untuk menyerang sudah tersebar di seluruh Provinsi Denpapan.Dalam sekejap, Kota Banyuli menjadi pusat perhatian berbagai pihak yang kuat di selu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1803 Semua Datang Demi Keuntungan

    Seiring dengan ribuan hingga puluhan ribu orang yang dibawa oleh Keluarga Dougli dan Tentara Bayaran Lane dari berbagai wilayah di Negara Nusantara berkumpul.Seluruh Provinsi Denpapan pun terguncang.Dalam sekejap, Kota Banyuli yang menjadi titik kumpul semua orang itu, menjadi pusat perhatian banyak orang.Banyak pasang mata yang tertuju pada tempat tersebut.Orang-orang mulai berdiskusi satu sama lain.Dengar-dengar, Keluarga Dougli dan Tentara Bayaran Lane bahkan menggerakkan relasinya di dunia politik, memberi tekanan pada Kediaman Kodam Provinsi Denpapan pada saat bersamaan, agar Helios tidak melindungi Ardika.Karena berdasarkan peninjuan dari kejadian-kejadian sebelumnya, Ardika tampaknya memiliki hubungan yang baik dengan Kodam Helios.Paling tidak, tanpa persetujuan dari Helios, Ardika tidak akan bisa menjabat sebagai wali kota sementara....Kota Banyuli.Kediaman Wali Kota."Tuan Ardika, apa Tuan benar-benar ingin turun dari jabatan? Sekarang adalah momen-momen Kota Banyuli

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1804 Sudah Datang Jangan Harap Bisa Pergi Lagi

    Tridon juga tidak bodoh.Secara tidak langsung, dia membiarkan orang-orang Keluarga Dougli dari berbagai wilayah ini untuk bertindak demikian.Setelah Ardika dihabisi, itulah saatnya pembagian keuntungan besar tersebut.Saat itu tiba, tentu saja proyek kota baru Sungai Banyuli harus dijadikan sebagai imbalan.Jadi, para anggota Keluarga Dougli yang berkutat dalam dunia politik dari berbagai wilayah Negara Nusantara datang ke Provinsi Denpapan juga bukan hanya untuk memberikan tekanan kepada Helios, agar dia melepaskan Ardika.Mereka juga ingin mendukung orang-orang sendiri untuk menjadi Wali Kota Banyuli.Sambil menggunakan kekuatan di dunia pemerintahan untuk menekan pihak pemerintahan, mereka juga menggerakkan kekuatan dunia preman untuk menakut-nakuti berbagai perusahaan besar."Hanya sebuah proyek kota baru Sungai Banyuli saja bisa menarik begitu banyaknya 'binatang buas', berawal dari Haron, sekarang Tridon. Kalau 'binatang-binatang buas' yang memimpin ini nggak dihabisi semuanya,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1805 Tempat dengan Fengsui Bagus

    "Tapi aku tahu alasannya.""Karena kamu ini nggak berperikemanusiaan, kamu hanya diliputi aura membunuh yang kuat.""Orang sepertimu terlahir sebagai alat untuk membunuh, terlahir untuk medan perang.""Sebelumnya aku terus menekanmu, nggak membiarkanmu menyerang, karena tempat itu adalah Galea. Aku tahu begitu kamu beraksi, para penduduk akan menghadapi situasi yang sangat sulit.""Tapi kali ini di Negara Nusantara. Aku mau kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu dan melakukan pembunuhan besar-besaran.""Siapa pun yang berani menghalangimu, habisi saja semuanya."Tridon melontarkan kata-kata itu tanpa adanya gejolak emosi apa pun.Seakan-akan hal-hal seperti ini sangat normal, seperti makan dan minum saja.Namun, makin dia tampak tenang, maka makin menakutkan.Mendengar sang majikan, Pandu yang bertugas melayani di samping, langsung merasakan kaki dan tangannya dingin saking ketakutannya.Walaupun dia sudah bekerja untuk Tridon selama bertahun-tahun, tetapi kebanyakan dia hanya bertanggun

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1806 Vila Pelarum

    "Tuan Ardika, Tridon adalah orang Galea, dia sama sekali nggak memedulikan hidup dan mati rakyat Negara Nusantara.""Kalau dia menggila dan melakukan pembunuhan besar-besaran, penduduk Kota Banyuli benar-benar akan menghadapi ajal!"Dengan dipimpin oleh Desta, Zaki dan Baron, semua orang menatap Ardika dengan tatapan cemas sambil menyampaikan kekhawatiran mereka.Melihat puluhan ribu orang anggota dunia preman memasuki Kota Banyuli, tentu saja mereka yang paling khawatir.Kekuatan sebesar itu bisa meluluhlantakkan Kota Banyuli yang awalnya tenang dan terstruktur.Kalau begitu, pada akhirnya yang mengalami kerugian paling besar adalah mereka yang memiliki aset dan bisnis besar di kota ini.Ardika mengerutkan keningnya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Desta dan dua orang lainnya. "Kalian juga sudah ditemui? Apa kata mereka?""Mereka menyampaikan pesan dari Tridon.""Katanya, kalau tiga keluarga kami nggak ingin hancur dan dihabisi hingga nggak ada satu pun yang tersisa, seluruh kel

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1807 Davinko

    "Tuan Ardika, orang-orang Tridon mengatakan setelah acara pemakaman besok, mereka akan menggali kubur Tuan Delvin, menjadikan tempat itu sebagai makam Yomde!"Desta mengucapkan kata-kata itu dengan hati-hati, bulir-bulir keringat dingin bercucuran membasahi keningnya.Karena tiba-tiba saja suhu di dalam ruangan menurun secara signifikan, suasana menjadi tegang, membuat orang merasa kesulitan untuk bernapas.Orang-orang lainnya menggigil ketakutan, tidak berani berbicara.Mereka tahu saat ini amarah Ardika benar-benar sudah tersulut.Semua orang tahu Ardika dan Delvin adalah sahabat yang memiliki hubungan baik layaknya saudara.Kala itu, demi membalaskan dendam Delvin, Ardika menghancurkan tiga keluarga besar yang telah mengacaukan Kota Banyuli selama bertahun-tahun.Sekarang Tridon malah ingin menggali makam Delvin untuk dijadikan sebagai makam muridnya?Pasti akan terjadi pertarungan hidup dan mati!Namun, tak lama kemudian, Ardika tenang kembali. Dia melambaikan tangannya dan berkata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1808 Pasukan Pengawal Internal

    Ardika tahu lansia yang satu ini selalu mempertimbangkan rakyat dan negara. Beliau ingin dirinya menggantikan beliau menduduki jabatan itu, hanya demi rakyat, demi negara. Jadi, dia tidak tega menolak niat baik lansia tersebut begitu saja."Pak Davinko, jujur saja aku sudah berjanji pada Ratu Ular untuk menjabat sebagai ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.""Selama aku berada di Kota Banyuli, menurutku daripada aku menduduki posisi tertinggi dalam tim tempur, lebih baik aku menduduki posisi terendah. Dengan begitu, aku lebih praktis untuk melakukan hal-hal tertentu.""Contohnya saja, membersihkan pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara."Mendengar ucapannya, nada bicara Davinko di ujung telepon langsung berubah menjadi serius. "Pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara?""Sebenarnya apa yang terjadi?"Mendengar ucapannya, Ardika pun menceritakan tentang kejadian Tentara Bayaran Lane menyelinap masuk ke Negara Nusantara."Dasar s

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2035 Dewi Racun

    Ardika tidak sedang membual.Kala itu, demi membunuhnya, organisasi intelijen Aliansi Panca pernah mengeluarkan dana fantastis, mengundang pembunuh hebat dari berbagai negara untuk membunuhnya secara diam-diam.Di antara orang-orang tersebut, termasuk orang-orang yang menempati peringkat di Situs Gelap Heidim.Menghadapi bocah-bocah yang berinisiatif cari mati sendiri seperti ini, tentu saja datang satu, Ardika bunuh satu.Namun, beberapa di antaranya, karena berbagai alasan-alasan khusus, mereka tidak mati, melainkan dibiarkan pergi oleh Ardika.Jadi, Ardika mengatakan orang-orang ini berutang nyawa padanya, memang tidak berlebihan.Hanya dengan satu panggilan dari Ardika, orang-orang ini akan datang."Memangnya kamu bisa?"Namun, Rivani tetap tidak memercayai ucapan Ardika. Dia mengira Ardika hanya sedang membual."Ardika, kuakui di antara anak-anak muda, boleh dibilang kamu memang unggul. Bagaimanapun juga, kamu membangun semuanya dari nol. Bisa meraih pencapaian seperti hari ini, b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2034 Situs Gelap Heidim

    Saat ini, keluhan yang sebelumnya memenuhi hati Jesika terhadap ibunya, langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Jesika segera menyeka air matanya. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, lalu berkata dengan nada bicara memohon, "Pak Ardika, aku belum pernah memohon padamu untuk melakukan apa pun untukku. Tapi kali ini, aku ingin memohon bantuanmu untuk melenyapkan Istana Neraka.""Aku nggak menginginkan bonus itu lagi!""Selama kali ini kamu bisa menyelamatkan nasib Keluarga Siantar, aku bersedia bekerja untukmu seumur hidup!"Bekerja seumur hidup.Dengan kemampuan Jesika dalam berbisnis, boleh dibilang pengorbanan ini cukup besar.Namun, saat kata-kata ini masuk ke telinga Rivani, dia merasa sangat konyol dan tidak masuk akal."Jesika, apa otakmu sudah rusak?! Kamu memohon bantuannya untuk melenyapkan Istana Neraka?"Rivani menatap Jesika dengan tatapan tidak percaya.Dia merasa demam yang dialami putrinya beberapa waktu yang lalu telah membuat otak putrinya bermasalah, put

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2033 Raja Neraka

    "Sebenarnya, Keluarga Siantar juga bukannya nggak melakukan apa-apa.""Melalui jalur Bank Sentral, kakekmu sudah menawarkan hadiah besar. Ada tiga organisasi pembunuh terkenal baik dari dalam maupun luar yang telah menerima tawaran hadiah ini dan pergi memburu Raja Neraka.""Tapi, nggak lama kemudian, tiga organisasi pembunuh ini sudah lenyap. Dari pemimpin hingga anggota inti organisasi-organisasi tersebut, telah dibunuh. Kepala mereka kembali diantarkan ke Kediaman Keluarga Siantar.""Sekarang kalian sudah tahu betapa menakutkannya Istana Neraka, 'kan?""Jesika, apa kamu kira sebagai seorang ibu, jelas-jelas aku tahu itu adalah sebuah jurang, aku akan mendorongmu masuk ke dalam?"Rivani menatap Jesika, berbicara dengan suara dalam, nada bicaranya sudah kehilangan ketenangan tadi.Sangat jelas, Istana Neraka dan Raja Neraka telah memberikan tekanan mental yang besar untuknya.Ini juga merupakan alasan mengapa dia terburu-buru datang ke Kota Banyuli untuk menjemput Jesika pulang.Ekspr

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2032 Istana Neraka

    Kata-kata "menjual anak" benar-benar terlalu tidak enak didengar.Namun, dia tidak bisa menemukan kata-kata untuk membantah.Karena pernikahan antara Keluarga Jesika dan Keluarga Darma kali ini, memang ada persentase transaksi yang sangat besar.Rivani memutuskan untuk tidak memperdebatkan topik ini dengan Ardika."Kamu mau membantu menyelesaikannya?"Rivani mengamati Ardika dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, lalu berkata dengan ekspresi meremehkan, "Kamu ingin tahu masalah apa yang sedang dihadapi oleh Keluarga Siantar? Oke, aku akan memberitahumu!""Karena Keluarga Siantar telah ditargetkan oleh sebuah organisasi pembunuh bernama Istana Neraka. Kalau kami nggak menjalin hubungan pernikahan dengan Keluarga Darma untuk menangani masalah ini, seluruh Keluarga Siantar akan tertimpa musibah.""Raja Neraka, pemimpin Istana Neraka sudah mengeluarkan pernyataan, akan membunuh seluruh Keluarga Siantar.""Apa kamu mengerti maksud membunuh seluruh Keluarga Siantar? Itu artinya seluruh angg

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2031 Judian Darma

    "Jesika, sudah pernah kubilang padamu, bagi wanita, air mata adalah sesuatu hal yang paling nggak bernilai.""Tapi, karena sekarang masih berada di Kota Banyuli, kamu bisa menunjukkan sisi lemah dan lembutmu itu untuk terakhir kalinya.""Setelah pulang ke rumah nanti, kamu harus menunjukkan sikap layaknya seorang wanita dewasa yang sempurna, harus membuat Keluarga Darma puas.""Kalau kamu masih saja lemah dan lembut seperti sekarang, aku hanya bisa bilang kamu nggak akan bisa menjalani kehidupan sesuai keinginanmu di Kediaman Keluarga Darma. Nggak akan ada orang yang merasa simpati padamu karena air matamu, malah hanya akan membuat orang mengira kamu lemah dan mudah ditindas."Tidak ada gejolak emosi dalam kata-kata yang diucapkan oleh Rivani.Apa yang dialami oleh Jesika, hanya seperti mengulang apa yang pernah dialaminya saja.Di saat seperti ini, daripada berperan sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang, sebaiknya dia bersikap kejam dan tegas, merangsang Jesika untuk kembali ber

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2030 Jesika yang Lemah dan Lembut

    Rivani menatap Ardika dengan ekspresi acuh tak acuh dan berkata, "Ratu Ular Vanya datang untuk menangani masalah keterlibatan anggota internal Organisasi Snakei dengan orang Negara Jepara, sedangkan Pak Jigo dari kabinet buka suara karena Keluarga Bangsawan Basagita Suraba menganggap ucapannya sebagai angin lalu.""Apa hubungannya semua ini denganmu?"Vanya tidak menghadiri perjamuan perayaan, melainkan langsung membawa Hanko pergi.Seperti yang dikatakan oleh Rivani, alasan yang kelihatan dari luar mengenai tujuan kedatangan Vanya ke Kota Banyuli kali ini adalah untuk menangkap "anggota tidak berguna" Organisasi Snakei.Tentu saja, tidak ada yang tahu sesungguhnya Vanya datang karena ingin memberi penjelasan secara pribadi pada Ardika mengenai hal yang berkaitan dengan Keluarga Halim. Itulah sebabnya dia mendatangi Kota Banyuli.Tentu saja juga tidak ada yang tahu, alasan Jigo selaku tetua kabinet memaksa Keluarga Bangsawan Basagita Suraba untuk tunduk dan mengeluarkan uang bersama Ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2029 Aku Bisa Mengambil Keputusan di Kota Banyuli

    Bonus yang diberikan oleh Ardika kepada Jesika, kalau diberikan kepada orang biasa, sudah cukup untuk menaikkan status orang tersebut.Biarpun hanya berbaring tanpa melakukan apa pun, hanya belanja dan belanja saja, juga sangat sulit untuk menghabiskan uang sebanyak itu.Namun, bagaimanapun juga, Jesika bukanlah orang biasa.Dia berasal dari Keluarga Siantar, sebuah keluarga kaya yang menduduki posisi puncak.Bagi Keluarga Siantar, uang sebesar triliunan benar-benar belum cukup untuk membuat mereka lupa daratan.Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bibi, aku nggak punya kebiasaan hanya sekadar omong saja. Kalau kamu nggak percaya, aku bisa membagikan bonus kepada Jesika terlebih dulu dengan menggunakan uang pribadiku."Selesai berbicara, dia mengeluarkan Kartu Hitam Sentral, lalu meletakkannya di atas meja."Kartu Hitam Sentral!"Kelopak mata Rivani kembali melompat-lompat, sorot matanya terhadap Ardika, makin lama makin aneh.Sebenarnya bocah ini punya rahasia apa yang nggak d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2028 Membagi Bonus

    Tentu saja Ardika tidak akan marah, dia berkata dengan sungkan, "Bibi, aku nggak memiliki niat apa pun terhadap putrimu.""Hanya saja, dia hanya menyerahkan surat pengunduran diri melalui orang lain tanpa memberitahuku, terburu-buru untuk meninggalkan Kota Banyuli.""Selama ini, Jesika terus membantuku mengurus Grup Susanto Raya, sudah bekerja sangat keras. Hal-hal ini aku bisa melihatnya dengan jelas. Karena itulah, sudah sewajarnya sebagai seorang bos, aku datang untuk melihatnya."Melihat Ardika tidak terlibat konflik dengan ibunya, Jesika menghela napas lega.Namun, kalimat pertama yang keluar dari mulut Ardika, samar-samar membuatnya merasa sedikit kecewa.Ekspresi Rivani tampak sedikit membaik, tetapi dia tetap berkata dengan dingin, "Sudahlah, karena kamu sudah melihatnya, maka kamu sudah boleh pergi."Sambil tersenyum, Ardika menggelengkan kepalanya."Apa maksudmu?" Rivani mengangkat alisnya, sorot matanya kembali berubah menjadi dingin dan tajam.Ardika berkata dengan tenang,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2027 Rivani

    Ardika mengangguk.Situasi yang dialami oleh Jesika sekarang ini sama dengan yang dialami oleh Tina.Sama seperti Tina, Keluarga Siantar di mana keluarga Jesika berasal juga merupakan keluarga besar.Walaupun Keluarga Siantar masih bukan termasuk keluarga bangsawan, tetapi juga merupakan keluarga kaya yang menduduki posisi puncak, paling tidak masih lebih kuat dibandingkan keluarga kaya lama seperti Keluarga Septio Provinsi Aste.Sangat jelas ini juga merupakan pernikahan politik yang menyedihkan.Ardika bertanya, "Kalau begitu, apa kamu sendiri bersedia?""Aku nggak bersedia."Jesika berkata tanpa ragu, "Tapi, keluargaku menghadapi sedikit masalah. Terlebih lagi, masalah ini hanya bisa diselesaikan oleh keluarga pria itu. Sebagai putri Keluarga Siantar, tentu saja aku harus sedikit berkorban."Berbeda dengan Tina yang saat menghadapi situasi serupa kala itu, memilih untuk menentang keputusan keluarga, sedikit banyak Jesika sudah menerima, seakan-akan sudah menerima takdirnya.Namun, A

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status