Bisa menanggung hal tidak biasa.Walaupun Yugo merasa malu setengah mati, tetapi dia tetap menceritakan kejadian itu secara singkat.Lagi pula, tidak ada yang bisa disembunyikannya.Melihat kondisi menyedihkan Yugo, Yomde merasa saat ini pemuda itu sudah sama sekali tidak memiliki aura seorang anggota Keluarga Dougli.Namun, bagaimanapun juga, pemuda itu adalah keponakan gurunya. Dia berusaha menahan tawanya dan berkata dengan suara dalam, "Ternyata kekuatan Ardika memang nggak biasa. Dia bisa mengalahkan tiga orang pengawalmu dengan mudah. Sepertinya kita hanya bisa mengandalkan Antoine dan yang lainnya untuk menekannya."Bahkan di saat seperti ini, Yomde tetap sangat percaya diri pada kekuatan anak buah Tridon, yaitu Antoine dan yang lainnya.Karena setiap orang di antara tiga raja tentara besar ini, bukanlah tandingan para pengawal Yugo.Setelah berpikir demikian, Yomde berkata dengan niat membunuh yang kuat, "Begini saja, kebetulan kita bisa menggunakan alasan Ardika melukai warga
Zilwar sudah mengetahui informasi mengenai pengawal Yugo dilumpuhkan oleh Ardika. Karena itulah, dia berasumsi saat ini pria itu pasti sangat ingin membalas dendam. Itulah sebabnya dia bergegas kemari.Yugo juga tidak peduli ditertawakan oleh orang lain lagi, dia buru-buru berkata, "Kak Zilwar, kebetulan sekali kamu datang. Cepat bantu kami pikirkan solusi ...."Zilwar juga segera menanggapi, dia berkata, "Fondasi Ardika dan istrinya di Kota Banyuli memang sangat kokoh. Contohnya, keluarga kelas satu, yaitu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax sangat setia padanya."Bagaimana kalau kalian memulai dari mereka, menyingkirkan pendukung Ardika satu per satu, membuatnya merasakan bagaimana sensasi ditinggalkan?""Nona Keluarga Unima, Sharon, juga dikenal sebagai wanita cantik. Walau nggak bisa dibandingkan dengan empat wanita cantik Kota Banyuli, boleh dibilang level kecantikannya tepat di bawah mereka.""Kalau kalian tertarik, dimainkan saja juga nggak masalah."Zilwar menyun
Setelah informasi Ardika adalah wali kota baru Kota Banyuli, orang-orang yang paling bahagia tentu saja adalah anggota Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax.Sekarang kota baru Sungai Banyuli sedang dikembangkan, Ardika adalah pemegang kekuasaan atas proyek tersebut. Sebagai pengikut yang terbukti setia pada Ardika, Keluarga Remax pada akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar."Ya, benar. Aku sudah mengetahuinya sejak lama."Desta mengangguk sambil tersenyum.Sebenarnya, dia masih mengetahui identitas-identitas Ardika yang lain, tetapi dia tidak bisa memberi tahu anggota Keluarga Unima yang lain semua ini."Sungguh disayangkan, siapa sangka Ardika bisa berubah menjadi seperti sekarang ini. Kala itu, semua orang menertawakan Keluarga Basagita karena memiliki menantu benalu seperti itu, siapa sangka mereka malah mendapatkan harta karun.""Ya, benar. Alangkah baiknya kalau kala itu Ardika menjadi menantu Keluarga Unima! Sharon sama sekali nggak kalah menarik dari Luna!"
Begitu mendengar ucapan Zilwar, suara orang-orang tersentak langsung memenuhi udara.Bahkan Desta yang sudah memakan banyak asam garam kehidupan pun, saat ini tampak membelalak kaget, ekspresinya juga berubah drastis.Yugo dan Yomde bukanlah apa-apa, anggota Keluarga Unima baru pertama kali mendengar tentang mereka.Hal yang membuat perasaan mereka bergejolak adalah, Keluarga Dougli, serta Tuan Keenam Keluarga Dougli yang mendukung mereka.Sebelumnya, Keluarga Unima sudah mengetahui kedatangan Tridon ke Negara Nusantara, juga sudah mengetahui tujuan pria itu adalah untuk membalaskan dendam adik seperguruannya, Haron.Seiring dengan kedatangan Tridon, hal-hal mengenai Keluarga Dougli Galea dan Tridon, juga sudah diketahui oleh keluarga-keluarga besar Kota Banyuli.Keluarga Dougli, adalah satu-satunya keluarga bangsawan orang Nusantara di Galea.Sementara itu, Tridon sendiri adalah petinggi kemiliteran Galea, tokoh hebat yang sudah pernah mengukir prestasi di medan perang.Baik Keluarga
Desta tetap berbicara ngawur, sama sekali tidak mengikuti alur percakapan Yugo, tetapi sikapnya sangat sopan, sama sekali tidak ada masalah.Yugo mendengus, lalu mengedipkan matanya ke arah Yomde.Sejak duduk, sorot mata Yomde sudah terpaku pada Sharon. Saat ini, setelah melihat isyarat mata Yugo, dia bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Sharon, lalu mengamati wanita itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki secara terang-terangan."Seharusnya ini adalah Nona Sharon, 'kan?"Sharon sangat membenci sorot mata yang Yomde tujukan padanya, seakan-akan dia adalah barang pajangan. Namun, melihat isyarat mata dari Desta, dia hanya bisa bersabar dan berkata dengan tenang, "Di hadapan Tuan Muda Yomde, aku nggak berani menyebut diriku Nona, Tuan Muda Yomde, panggil aku Sharon saja."Yomde mengangguk dengan puas. "Dengar-dengar Kota Banyuli terkenal dengan wanita cantiknya. Setelah bertemu langsung, Nona Sharon bahkan lebih cantik dari yang dikatakan orang-orang.""Begini saja, kali ini
Setelah terjatuh ke lantai, tubuh Axel terus berkedut, darah mengalir dari mulut dan hidungnya.Tak lama kemudian, lantai sudah berlumuran darah, sedang Axel sudah tak sadarkan diri.Menyaksikan pemandangan itu, Yomde berkata dengan tidak puas, "Hei, bukankah sudah kubilang padamu jangan membunuh orang! Mengapa kamu menyerangnya separah itu?!""Aku nggak membunuh bocah Negara Nusantara ini, aku hanya membuatnya menjadi koma."Gustav melontarkan kata-kata itu dengan logat kaku.Yomde mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kalau begitu, seharusnya kamu juga nggak membuat lantai menjadi berlumuran darah begini, buat sial saja."Mendengar percakapan santai antara kedua orang itu, seluruh anggota Keluarga Unima tersentak kaget. Hawa dingin menjalar dari telapak kaki mereka hingga mencapai kepala mereka.Melalui percakapan kedua orang itu, terdengar jelas bahwa mereka sama sekali tidak menganggap serius nyawa orang lain.Membunuh seseorang sama saja dengan menghabisi seekor semut.Alasan Axel ma
Seiring dengan suara tawa liar Yomde, anggota Keluarga Unima malah bergidik ngeri. Saking ketakutannya, mereka sampai tidak bisa berkata-kata.Sharon sangat malu dan marah. Sambil menggertakkan giginya, dia berkata dengan dingin, "Sampai mati pun aku nggak akan membiarkanmu melecehkanku ....""Sharon!"Mendengar ucapannya, ekspresi Desta langsung berubah. Dia buru-buru menyela ucapan putrinya.Dia tahu jelas, menghadapi orang yang tidak memedulikan apa pun dan semena-mena seperti Yomde, ucapan Sharon sama sekali tidak bisa mengancam pria itu, malah hanya akan merangsang pria itu untuk melakukan tindakan yang lebih gila lagi.Yomde selalu punya cara untuk memaksa Sharon tunduk dengan patuh.Contohnya saja, dengan menggunakan nyawa seluruh anggota Keluarga Unima untuk mengancamnya.Desta buru-buru melangkah maju, lalu berkata dengan penuh hormat, "Tuan Muda Yomde, sejak kecil putriku sudah terlalu kumanjakan. Dia bukan hanya nggak bisa melakukan apa pun, dia juga nggak lembut dan nggak p
Dalam waktu kurang dari satu menit, pengawal-pengawal itu sudah tergeletak tak berdaya di lantai, ada yang patah lengan, ada pula yang patah kaki.Yomde mengerutkan keningnya dan berkata dengan suara dalam, "Benar-benar merusak pemandangan saja. Kalau kalian nggak mau mati, aku beri kalian waktu satu menit untuk merangkak bangkit dan keluar!"Sambil merintih kesakitan, para pengawal itu berusaha keras untuk merangkak bangkit, hanya seorang pengawal yang tetap bergeming di tempat."Maaf, tadi aku kebablasan, dia sudah mati."Melihat sorot mata tidak puas Yomde, Antoine hanya mengangkat bahunya.Begitu mendengar ucapan itu, hati anggota Keluarga Unima benar-benar sudah dingin. Mereka hanya berdiri di tempat tanpa berani bernapas dengan keras.Bahkan para pengawal Keluarga Unima saja tidak bisa menahan satu orang dari pihak lawan, kalau Yomde dan orang-orang itu ingin menghabisi seluruh anggota Keluarga Unima, maka akan semudah seperti memotong rumput.Benar saja, Yomde melangkah maju dua
Namun, alasan Antoine baru menggunakan Jiu-Jitsu terakhir, juga karena energi yang terkuras tidak terlalu besar, kebanyakan menggunakan gerakan-gerakan cerdas.Hal yang lebih membuat Antoine terkejut lagi adalah, Tujuh Bilah tampaknya sama sekali tidak mengetahui betapa menakutkannya Jiu-Jitsu dan membiarkannya mendekat begitu saja.Bagi Antoine, ini adalah peluang emas untuk membunuh Tujuh Bilah.Dia yakin selama terjerat olehnya, tidak ada seorang pun yang bisa lolos.Lawannya akan berakhir seperti orang yang dililit oleh ular piton, yaitu dililit hingga mati hidup-hidup.Namun, tak lama kemudian, Antoine harus menelan kekecewaan.Tubuh Tujuh Bilah seperti besi tembaga, biarpun Antoine sudah menggunakan berbagai macam cara, dia tetap tidak bisa menggerakkan Tujuh Bilah sama sekali."Ahhh! Sialan!"Antoine sudah hampir menggila saking kesalnya.Energinya sudah hampir terkuras habis. Dia tahu kalau situasi ini terus berlanjut, nyawanya akan terancam.Karena itulah, dia mundur tanpa rag
Sebelumnya, Ardika sudah meminta laboratorium tim tempur Kota Banyuli untuk memeriksa tubuh Serigala Ganas dan Tujuh Bilah. Tubuh fisik kedua orang ini berbeda dari orang biasa, bahkan pihak laboratorium pun tidak bisa memberikan penjelasan yang jelas.Kalau dibandingkan dengan Gustav yang memiliki postur tubuh tinggi dan kekar, Serigala Ganas yang kelihatan biasa-biasa saja, baru memiliki kekuatan supranatural.Kalau di zaman dahulu, sudah jelas dia adalah orang ganas yang luar biasa!"Huh!"Tepat pada saat ini, Antoine tiba-tiba mendengus dingin, lalu berjalan menghampiri Serigala Ganas tanpa ekspresi."Eh, bocah Negara Nusantara, hanya ada kekuatan besar saja nggak ada gunanya. Aku paling memandang rendah orang kasar yang nggak berotak seperti Gustav. Kamu sama saja dengannya.""Sekarang, sini bunuh aku!"Antoine melontarkan kata-kata itu dengan niat membunuh yang kuat, sorot mata membunuhnya terpaku pada Serigala Ganas."Lawanmu adalah aku."Tepat pada saat ini, Tujuh Bilah yang da
"Setelah menerima satu tamparan dari Beruang Suci, si gemuk ini masih belum mati, kulit wajahnya cukup tebal.""Serigala Suci, jangan berbelas kasihan padanya, langsung habisi saja dia dengan satu tamparan!"Yugo dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak, sampai-sampai hampir meneteskan air mata.Mereka tidak pernah melihat orang sebodoh Serigala Ganas yang langsung ketakutan setengah mati, bahkan tidak tahu melakukan perlawanan.Di bawah sorakan beberapa orang itu, Gustav juga mengayunkan lengannya dengan sedikit kesal dan langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Serigala Ganas."Plak!"Kali ini, kepala Serigala Ganas langsung miring ke satu arah, bahkan terlihat jauh lebih bengkak dari tamparan sebelumnya.Namun, di luar dugaan semua orang, Serigala Ganas tidak mati.Bukan hanya tidak mati, Serigala Ganas bahkan masih bisa berdiri dengan kokoh di tempat. Kedua kakinya seolah-olah sudah terpaku di lantai.Perlu diketahui, dengan kekuatan Gustav, satu tamparannya itu bahkan bisa mene
Antoine dan Gustav juga tahu. Kali ini Tridon jauh-jauh membawa mereka dari Galea ke Negara Nusantara, karena bocah Negara Nusantara di hadapan mereka ini.Karena itulah, mereka berdua menyunggingkan seulas senyum jahat, sorot mata haus akan darah tampak makin jelas di mata mereka.Seiring dengan aura membunuh yang terpancar dari tubuh mereka, suasana di dalam ruangan itu seakan-akan menegang, membuat anak buah Yugo dan yang lainnya merinding ketakutan, bahkan sampai tidak berani bernapas dengan keras.Yomde menunjuk Antoine dan berkata, "Antoine, julukannya Ular Piton Putih, genius seni bela diri, menguasai Jiu-Jitsu, Muay Thai dan Karate. Nggak ada seorang pun di Tentara Bayaran Lane yang bisa mengalahkannya dalam pertarungan tangan kosong.""Jadi, aku berbaik hati mengingatkanmu, saat bertarung melawannya, jangan sampai terjerat olehnya. Kalau nggak, dia akan seperti ular piton yang melilit orang hingga mati hidup-hidup.""Yang ini adalah Gustav, julukannya Beruang Suci!"Yomde menu
Tepat pada saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Yugo, bukankah kamu mencari Keluarga Unima dan Elsy untuk membalas dendam padaku?""Sekarang aku sudah datang, biarkan mereka keluar, kita tangani masalah kita di sini, nggak masalah, bukan?"Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Yugo langsung berubah menjadi muram, teringat kejadian di kafe sebelumnya."Membalas dendam padamu? Hehe, memangnya kamu pantas?"Dia beranjak dari tempat duduknya, melambaikan tangannya dengan memasang ekspresi dingin. "Lepaskan mereka. Setelah aku selesai menangani masalah di sini, aku akan memainkan mereka perlahan-lahan."Setelah mendengar instruksi Yugo, anak buahnya baru membukakan jalan untuk Levin."Nona Elsy, ikut denganku."Levin menggendong Livy, lalu membawa Elsy dan Sharon keluar."Ardika, kamu harus hati-hati!"Elsy tahu ini adalah urusan antara pria, tidak ada gunanya dia tetap berada di sini. Setelah mengucapkan kalimat itu pada Ardika, dia langsung keluar."Terima kasih."Sementara itu,
"Dua orang wanita ini berhubungan dengan Ardika, yang satunya menyukai Ardika, yang satunya lagi memiliki hubungan yang lebih dekat lagi dengan Ardika.""Bisa mempermalukan wanitanya Ardika seperti ini, seharusnya bisa membantu Kak Yugo melampiaskan kekesalan dan amarah dipukul hari ini, bukan?""Saran Kak Yomde cukup bagus."Yugo menjentikkan jarinya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Sharon dan Elsy. "Kalian sudah dengar sendiri ucapan Kak Yomde, 'kan? Kalau begitu, mulai lepas pakaian kalian sekarang. Bergeraklah dengan cepat, kesabaran kami ada batasnya."Begitu mendengar ucapannya, sekujur tubuh Sharon dan Elsy gemetaran, bulir-bulir air mata mulai menggenangi pelupuk mata mereka berdua."Livy, tutup mata ya, Sayang."Elsy menutupi mata putrinya, lalu mulai mengulurkan tangannya yang gemetarannya untuk membuka pakaiannya.Sharon juga melakukan hal yang sama."Siapa kalian?! Tuan Muda Zilwar sedang ada urusan di dalam! Kalau kalian nggak ingin mati, cepat pergi ....""Ahhh!"Te
"Oh ya, aku harap kamu mengerti, Kak Zilwar bisa membawa putrimu kemari, itu artinya dia juga bisa membawa ayah dan ibu mertuamu kemari.""Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik ...."Melihat Yugo yang tetap tersenyum seperti orang baik itu, Elsy menggigil ketakutan."Ini yang kamu sebut dengan nggak memaksa?" tanya Elsy dengan dingin."Ini ... kamu tanyakan saja pada Nona Sharon," kata Yugo sambil tersenyum.Sharon berkata tanpa ekspresi, "Kalau aku nggak bersedia, mereka akan membunuh anggota Keluarga Unima satu per satu, jadi aku hanya bisa bersedia."Ekspresi Elsy tampak sangat muram, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu tidak tahu malu.Namun, dia tidak berani meragukan ucapan Yugo, Sharon dan yang lainnya.Karena bekas darah di lantai sangat jelas, bisa dibayangkan telah terjadi kasus pembunuhan di Kediaman Keluarga Unima sebelum dia datang ke sini.Elsy menarik napas dalam-dalam. Di saat seperti ini, mungkin hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkannya dan putrinya.S
Sorot mata penuh amarah terlihat di mata Sharon, tetapi dia takut merangsang Yomde dan Yugo, jadi dia hanya bisa memendam amarahnya.Sementara itu, Elsy tidak tahu identitas kedua orang itu. Begitu mendengar percakapan mereka, dia hanya merasa malu sekaligus kesal. Dengan wajah memerah, dia berkata dengan marah, "Sebenarnya siapa kalian? Apa kalian pernah memikirkan konsekuensi bertindak seperti ini?""Tempat ini adalah Kota Banyuli, kalau kalian berani bertindak sembarangan, kalian pasti akan menyesal!"Ekspresi malu sekaligus marah yang menghiasi wajah Elsy, malah membuat Yugo kian terpana.Diliputi oleh gejolak hasrat, Yugo mengambil gelas anggurnya dan menyesapnya, lalu berkata dengan ekspresi nyaman sekaligus senang, "Sekarang aku sudah percaya, perpaduan antara wanita cantik dan anggur adalah perpaduan yang sempurna.""Bu Elsy, perkenalkan, namaku Yugo, berasal dari Keluarga Dougli Galea. Kelak aku akan menjadi pewaris posisi Kepala Keluarga Dougli.""Kali ini, aku benar-benar mi
Ardika baru pertama kali mendengar Sharon menyukai dirinya.Dia tidak peduli apakah ini memang benar, atau hanya alasan yang dikarang oleh anggota Keluarga Unima agar dia menyelamatkan Sharon.Intinya, begitu mendengar nama Yugo dan Zilwar disebut, dia sudah tahu musibah yang menimpa Keluarga Unima kali ini pasti ada hubungannya dengannya."Kak Ardika."Tepat pada saat ini, Levin sudah datang. Setelah melirik Yesaya yang sedang berlutut di tanah sejenak, dia langsung berjalan menghampiri Ardika."Bagaimana hasil penyelidikan pihak Tina? Zilwar membawa Elsy ke mana?"Ardika melontarkan pertanyaan itu dengan suara dalam. Tentu saja dia lebih memedulikan keselamatan Elsy. Adapun mengenai Sharon, wanita itu urutan belakangan.Levin berkata, "Tina sudah memberiku informasi. Zilwar membawa Elsy ke Kediaman Keluarga Unima, pasti untuk bergabung dengan orang-orang Keluarga Dougli Galea."Ardika melambaikan tangannya, mengisyaratkan Yesaya untuk berdiri. Kemudian, dia bertanya, "Aku dengar-deng