Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1774 Melumpuhkan Dua Orang Lagi

Share

Bab 1774 Melumpuhkan Dua Orang Lagi

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-30 18:00:00
Kedua orang pengawal itu menatap Ardika sambil tersenyum licik. Kemudian, mereka melangkahkan kaki mereka memasuki kafe.

Walaupun Ardika bisa melumpuhkan Raymond karena melakukan serangan tiba-tiba, tetapi mereka tetap tidak berani menganggap remeh Ardika.

Mereka saling melempar pandangan dan mengangguk.

Sebagai rekan seperjuangan, mereka sudah sangat kompak.

Kedua orang itu memahami maksud sama lain, yaitu menghabisi Ardika dengan satu serangan, tidak memberinya kesempatan untuk menyerang balik!

"Sudah kubilang, kalian nggak akan bisa masuk."

Ardika mengucapkan satu kalimat itu dengan santai. Alih-alih mundur, dia langsung melangkah maju satu langkah dan menghalangi di depan pintu kafe.

"Mati saja sana!"

Kedua orang pengawal itu menerjang ke arah Ardika sambil berteriak dengan marah.

Menghadapi tinju yang diayunkan oleh mereka berdua, dengan pergerakan cepat Ardika langsung menangkap lengan mereka.

"Cari mati!"

Kedua orang pengawal itu tidak menyangka lengan mereka bisa ditangkap oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1775 Yugo Tunduk

    Orang yang cerdas adalah orang yang bisa membaca situasi ....Selama masih ada nyawa, masih ada kesempatan untuk membalas dendam ....Yugo mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri dalam hati.Sebagai sosok Tuan Muda Keluarga Dougli Galea, sejak lahir status dan kedudukannya sudah lebih tinggi dibandingkan orang lain, tetapi saat ini dia malah merendah dan berlutut di hadapan Ardika.Baginya, ini adalah penghinaan yang paling besar sepanjang hidupnya."So ... Sobat, aku salah, seharusnya aku nggak mengataimu pecundang, seharusnya aku nggak mengusirmu, aku harap kamu bisa memaafkanku ...."Yugo merangkak ke arah Ardika dalam posisi berlutut dan mengucapkan kata-kata itu dengan suara bergetar.Sementara itu, sorot mata meremehkan yang ditujukan oleh Tina padanya, membuat punggungnya merinding, tetapi di saat seperti ini, dia hanya bisa mengabaikannya.Dibandingkan dengan nyawanya sendiri, seorang wanita bukanlah apa-apa."Plak!"Ardika langsung mengangkat lengannya dan melayangkan sebuah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1776 Orang yang Disukai Tina

    "Tina, kapan aku menyentuhmu dengan sembarangan?""Bukankah bibirku yang nyosor sembarangan?"Ucapan Ardika hampir saja membuat Tina muntah darah.Saking kesalnya, Tina mengentakkan kakinya dan berkata, "Dasar bajingan! Kamu mau cari mati?!"Ardika buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Sudah, sudah, aku hanya bercanda. Jangan khawatir, aku nggak akan memberi tahu siapa pun hal ini. Aku hanya mencintai Luna seorang, nggak punya niat lain terhadapmu. Aku harap kamu juga jangan salah paham.""Salah paham? Huh! Memangnya kamu pikir orang sepertimu bisa membuatku salah paham, begitu?"Melihat Ardika memasang ekspresi serius, Tina sampai menggertakkan giginya saking kesalnya.Ardika berkata dengan bingung, "Kamu masih bilang kamu nggak salah paham? Kalau nggak, kenapa kamu bereaksi seperti itu, seperti pencuri yang takut ketahuan mencuri saja? Jelas-jelas kamu tahu nggak mungkin terjadi apa-apa antara kita."Kalau bukan karena Ardika ahli dalam bertarung, Tina benar-benar ingin melay

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1777 Bisa Menanggung Hal Tidak Biasa

    Bisa menanggung hal tidak biasa.Walaupun Yugo merasa malu setengah mati, tetapi dia tetap menceritakan kejadian itu secara singkat.Lagi pula, tidak ada yang bisa disembunyikannya.Melihat kondisi menyedihkan Yugo, Yomde merasa saat ini pemuda itu sudah sama sekali tidak memiliki aura seorang anggota Keluarga Dougli.Namun, bagaimanapun juga, pemuda itu adalah keponakan gurunya. Dia berusaha menahan tawanya dan berkata dengan suara dalam, "Ternyata kekuatan Ardika memang nggak biasa. Dia bisa mengalahkan tiga orang pengawalmu dengan mudah. Sepertinya kita hanya bisa mengandalkan Antoine dan yang lainnya untuk menekannya."Bahkan di saat seperti ini, Yomde tetap sangat percaya diri pada kekuatan anak buah Tridon, yaitu Antoine dan yang lainnya.Karena setiap orang di antara tiga raja tentara besar ini, bukanlah tandingan para pengawal Yugo.Setelah berpikir demikian, Yomde berkata dengan niat membunuh yang kuat, "Begini saja, kebetulan kita bisa menggunakan alasan Ardika melukai warga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1778 Empat Wanita Cantik Kota Banyuli

    Zilwar sudah mengetahui informasi mengenai pengawal Yugo dilumpuhkan oleh Ardika. Karena itulah, dia berasumsi saat ini pria itu pasti sangat ingin membalas dendam. Itulah sebabnya dia bergegas kemari.Yugo juga tidak peduli ditertawakan oleh orang lain lagi, dia buru-buru berkata, "Kak Zilwar, kebetulan sekali kamu datang. Cepat bantu kami pikirkan solusi ...."Zilwar juga segera menanggapi, dia berkata, "Fondasi Ardika dan istrinya di Kota Banyuli memang sangat kokoh. Contohnya, keluarga kelas satu, yaitu Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax sangat setia padanya."Bagaimana kalau kalian memulai dari mereka, menyingkirkan pendukung Ardika satu per satu, membuatnya merasakan bagaimana sensasi ditinggalkan?""Nona Keluarga Unima, Sharon, juga dikenal sebagai wanita cantik. Walau nggak bisa dibandingkan dengan empat wanita cantik Kota Banyuli, boleh dibilang level kecantikannya tepat di bawah mereka.""Kalau kalian tertarik, dimainkan saja juga nggak masalah."Zilwar menyun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1779 Sharon

    Setelah informasi Ardika adalah wali kota baru Kota Banyuli, orang-orang yang paling bahagia tentu saja adalah anggota Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax.Sekarang kota baru Sungai Banyuli sedang dikembangkan, Ardika adalah pemegang kekuasaan atas proyek tersebut. Sebagai pengikut yang terbukti setia pada Ardika, Keluarga Remax pada akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar."Ya, benar. Aku sudah mengetahuinya sejak lama."Desta mengangguk sambil tersenyum.Sebenarnya, dia masih mengetahui identitas-identitas Ardika yang lain, tetapi dia tidak bisa memberi tahu anggota Keluarga Unima yang lain semua ini."Sungguh disayangkan, siapa sangka Ardika bisa berubah menjadi seperti sekarang ini. Kala itu, semua orang menertawakan Keluarga Basagita karena memiliki menantu benalu seperti itu, siapa sangka mereka malah mendapatkan harta karun.""Ya, benar. Alangkah baiknya kalau kala itu Ardika menjadi menantu Keluarga Unima! Sharon sama sekali nggak kalah menarik dari Luna!"

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1780 Bagi yang Melawan Akan Musnah

    Begitu mendengar ucapan Zilwar, suara orang-orang tersentak langsung memenuhi udara.Bahkan Desta yang sudah memakan banyak asam garam kehidupan pun, saat ini tampak membelalak kaget, ekspresinya juga berubah drastis.Yugo dan Yomde bukanlah apa-apa, anggota Keluarga Unima baru pertama kali mendengar tentang mereka.Hal yang membuat perasaan mereka bergejolak adalah, Keluarga Dougli, serta Tuan Keenam Keluarga Dougli yang mendukung mereka.Sebelumnya, Keluarga Unima sudah mengetahui kedatangan Tridon ke Negara Nusantara, juga sudah mengetahui tujuan pria itu adalah untuk membalaskan dendam adik seperguruannya, Haron.Seiring dengan kedatangan Tridon, hal-hal mengenai Keluarga Dougli Galea dan Tridon, juga sudah diketahui oleh keluarga-keluarga besar Kota Banyuli.Keluarga Dougli, adalah satu-satunya keluarga bangsawan orang Nusantara di Galea.Sementara itu, Tridon sendiri adalah petinggi kemiliteran Galea, tokoh hebat yang sudah pernah mengukir prestasi di medan perang.Baik Keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1781 Layani Aku

    Desta tetap berbicara ngawur, sama sekali tidak mengikuti alur percakapan Yugo, tetapi sikapnya sangat sopan, sama sekali tidak ada masalah.Yugo mendengus, lalu mengedipkan matanya ke arah Yomde.Sejak duduk, sorot mata Yomde sudah terpaku pada Sharon. Saat ini, setelah melihat isyarat mata Yugo, dia bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Sharon, lalu mengamati wanita itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki secara terang-terangan."Seharusnya ini adalah Nona Sharon, 'kan?"Sharon sangat membenci sorot mata yang Yomde tujukan padanya, seakan-akan dia adalah barang pajangan. Namun, melihat isyarat mata dari Desta, dia hanya bisa bersabar dan berkata dengan tenang, "Di hadapan Tuan Muda Yomde, aku nggak berani menyebut diriku Nona, Tuan Muda Yomde, panggil aku Sharon saja."Yomde mengangguk dengan puas. "Dengar-dengar Kota Banyuli terkenal dengan wanita cantiknya. Setelah bertemu langsung, Nona Sharon bahkan lebih cantik dari yang dikatakan orang-orang.""Begini saja, kali ini

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1782 Menghancurkan Hukum

    Setelah terjatuh ke lantai, tubuh Axel terus berkedut, darah mengalir dari mulut dan hidungnya.Tak lama kemudian, lantai sudah berlumuran darah, sedang Axel sudah tak sadarkan diri.Menyaksikan pemandangan itu, Yomde berkata dengan tidak puas, "Hei, bukankah sudah kubilang padamu jangan membunuh orang! Mengapa kamu menyerangnya separah itu?!""Aku nggak membunuh bocah Negara Nusantara ini, aku hanya membuatnya menjadi koma."Gustav melontarkan kata-kata itu dengan logat kaku.Yomde mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kalau begitu, seharusnya kamu juga nggak membuat lantai menjadi berlumuran darah begini, buat sial saja."Mendengar percakapan santai antara kedua orang itu, seluruh anggota Keluarga Unima tersentak kaget. Hawa dingin menjalar dari telapak kaki mereka hingga mencapai kepala mereka.Melalui percakapan kedua orang itu, terdengar jelas bahwa mereka sama sekali tidak menganggap serius nyawa orang lain.Membunuh seseorang sama saja dengan menghabisi seekor semut.Alasan Axel ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1795 Kematian Antoine

    Namun, alasan Antoine baru menggunakan Jiu-Jitsu terakhir, juga karena energi yang terkuras tidak terlalu besar, kebanyakan menggunakan gerakan-gerakan cerdas.Hal yang lebih membuat Antoine terkejut lagi adalah, Tujuh Bilah tampaknya sama sekali tidak mengetahui betapa menakutkannya Jiu-Jitsu dan membiarkannya mendekat begitu saja.Bagi Antoine, ini adalah peluang emas untuk membunuh Tujuh Bilah.Dia yakin selama terjerat olehnya, tidak ada seorang pun yang bisa lolos.Lawannya akan berakhir seperti orang yang dililit oleh ular piton, yaitu dililit hingga mati hidup-hidup.Namun, tak lama kemudian, Antoine harus menelan kekecewaan.Tubuh Tujuh Bilah seperti besi tembaga, biarpun Antoine sudah menggunakan berbagai macam cara, dia tetap tidak bisa menggerakkan Tujuh Bilah sama sekali."Ahhh! Sialan!"Antoine sudah hampir menggila saking kesalnya.Energinya sudah hampir terkuras habis. Dia tahu kalau situasi ini terus berlanjut, nyawanya akan terancam.Karena itulah, dia mundur tanpa rag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1794 Tiga Jurus

    Sebelumnya, Ardika sudah meminta laboratorium tim tempur Kota Banyuli untuk memeriksa tubuh Serigala Ganas dan Tujuh Bilah. Tubuh fisik kedua orang ini berbeda dari orang biasa, bahkan pihak laboratorium pun tidak bisa memberikan penjelasan yang jelas.Kalau dibandingkan dengan Gustav yang memiliki postur tubuh tinggi dan kekar, Serigala Ganas yang kelihatan biasa-biasa saja, baru memiliki kekuatan supranatural.Kalau di zaman dahulu, sudah jelas dia adalah orang ganas yang luar biasa!"Huh!"Tepat pada saat ini, Antoine tiba-tiba mendengus dingin, lalu berjalan menghampiri Serigala Ganas tanpa ekspresi."Eh, bocah Negara Nusantara, hanya ada kekuatan besar saja nggak ada gunanya. Aku paling memandang rendah orang kasar yang nggak berotak seperti Gustav. Kamu sama saja dengannya.""Sekarang, sini bunuh aku!"Antoine melontarkan kata-kata itu dengan niat membunuh yang kuat, sorot mata membunuhnya terpaku pada Serigala Ganas."Lawanmu adalah aku."Tepat pada saat ini, Tujuh Bilah yang da

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1793 Kekuatan Supranatural Apaan

    "Setelah menerima satu tamparan dari Beruang Suci, si gemuk ini masih belum mati, kulit wajahnya cukup tebal.""Serigala Suci, jangan berbelas kasihan padanya, langsung habisi saja dia dengan satu tamparan!"Yugo dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak, sampai-sampai hampir meneteskan air mata.Mereka tidak pernah melihat orang sebodoh Serigala Ganas yang langsung ketakutan setengah mati, bahkan tidak tahu melakukan perlawanan.Di bawah sorakan beberapa orang itu, Gustav juga mengayunkan lengannya dengan sedikit kesal dan langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Serigala Ganas."Plak!"Kali ini, kepala Serigala Ganas langsung miring ke satu arah, bahkan terlihat jauh lebih bengkak dari tamparan sebelumnya.Namun, di luar dugaan semua orang, Serigala Ganas tidak mati.Bukan hanya tidak mati, Serigala Ganas bahkan masih bisa berdiri dengan kokoh di tempat. Kedua kakinya seolah-olah sudah terpaku di lantai.Perlu diketahui, dengan kekuatan Gustav, satu tamparannya itu bahkan bisa mene

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1792 Serigala Ganas VS Beruang Suci

    Antoine dan Gustav juga tahu. Kali ini Tridon jauh-jauh membawa mereka dari Galea ke Negara Nusantara, karena bocah Negara Nusantara di hadapan mereka ini.Karena itulah, mereka berdua menyunggingkan seulas senyum jahat, sorot mata haus akan darah tampak makin jelas di mata mereka.Seiring dengan aura membunuh yang terpancar dari tubuh mereka, suasana di dalam ruangan itu seakan-akan menegang, membuat anak buah Yugo dan yang lainnya merinding ketakutan, bahkan sampai tidak berani bernapas dengan keras.Yomde menunjuk Antoine dan berkata, "Antoine, julukannya Ular Piton Putih, genius seni bela diri, menguasai Jiu-Jitsu, Muay Thai dan Karate. Nggak ada seorang pun di Tentara Bayaran Lane yang bisa mengalahkannya dalam pertarungan tangan kosong.""Jadi, aku berbaik hati mengingatkanmu, saat bertarung melawannya, jangan sampai terjerat olehnya. Kalau nggak, dia akan seperti ular piton yang melilit orang hingga mati hidup-hidup.""Yang ini adalah Gustav, julukannya Beruang Suci!"Yomde menu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1791 Agar Kamu Tidak Menjadi Hantu Penasaran

    Tepat pada saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Yugo, bukankah kamu mencari Keluarga Unima dan Elsy untuk membalas dendam padaku?""Sekarang aku sudah datang, biarkan mereka keluar, kita tangani masalah kita di sini, nggak masalah, bukan?"Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Yugo langsung berubah menjadi muram, teringat kejadian di kafe sebelumnya."Membalas dendam padamu? Hehe, memangnya kamu pantas?"Dia beranjak dari tempat duduknya, melambaikan tangannya dengan memasang ekspresi dingin. "Lepaskan mereka. Setelah aku selesai menangani masalah di sini, aku akan memainkan mereka perlahan-lahan."Setelah mendengar instruksi Yugo, anak buahnya baru membukakan jalan untuk Levin."Nona Elsy, ikut denganku."Levin menggendong Livy, lalu membawa Elsy dan Sharon keluar."Ardika, kamu harus hati-hati!"Elsy tahu ini adalah urusan antara pria, tidak ada gunanya dia tetap berada di sini. Setelah mengucapkan kalimat itu pada Ardika, dia langsung keluar."Terima kasih."Sementara itu,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1790 Datang Tiba-Tiba

    "Dua orang wanita ini berhubungan dengan Ardika, yang satunya menyukai Ardika, yang satunya lagi memiliki hubungan yang lebih dekat lagi dengan Ardika.""Bisa mempermalukan wanitanya Ardika seperti ini, seharusnya bisa membantu Kak Yugo melampiaskan kekesalan dan amarah dipukul hari ini, bukan?""Saran Kak Yomde cukup bagus."Yugo menjentikkan jarinya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Sharon dan Elsy. "Kalian sudah dengar sendiri ucapan Kak Yomde, 'kan? Kalau begitu, mulai lepas pakaian kalian sekarang. Bergeraklah dengan cepat, kesabaran kami ada batasnya."Begitu mendengar ucapannya, sekujur tubuh Sharon dan Elsy gemetaran, bulir-bulir air mata mulai menggenangi pelupuk mata mereka berdua."Livy, tutup mata ya, Sayang."Elsy menutupi mata putrinya, lalu mulai mengulurkan tangannya yang gemetarannya untuk membuka pakaiannya.Sharon juga melakukan hal yang sama."Siapa kalian?! Tuan Muda Zilwar sedang ada urusan di dalam! Kalau kalian nggak ingin mati, cepat pergi ....""Ahhh!"Te

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1789 Tidak Punya Pilihan

    "Oh ya, aku harap kamu mengerti, Kak Zilwar bisa membawa putrimu kemari, itu artinya dia juga bisa membawa ayah dan ibu mertuamu kemari.""Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik ...."Melihat Yugo yang tetap tersenyum seperti orang baik itu, Elsy menggigil ketakutan."Ini yang kamu sebut dengan nggak memaksa?" tanya Elsy dengan dingin."Ini ... kamu tanyakan saja pada Nona Sharon," kata Yugo sambil tersenyum.Sharon berkata tanpa ekspresi, "Kalau aku nggak bersedia, mereka akan membunuh anggota Keluarga Unima satu per satu, jadi aku hanya bisa bersedia."Ekspresi Elsy tampak sangat muram, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu tidak tahu malu.Namun, dia tidak berani meragukan ucapan Yugo, Sharon dan yang lainnya.Karena bekas darah di lantai sangat jelas, bisa dibayangkan telah terjadi kasus pembunuhan di Kediaman Keluarga Unima sebelum dia datang ke sini.Elsy menarik napas dalam-dalam. Di saat seperti ini, mungkin hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkannya dan putrinya.S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1788 Livy Juga Ditangkap

    Sorot mata penuh amarah terlihat di mata Sharon, tetapi dia takut merangsang Yomde dan Yugo, jadi dia hanya bisa memendam amarahnya.Sementara itu, Elsy tidak tahu identitas kedua orang itu. Begitu mendengar percakapan mereka, dia hanya merasa malu sekaligus kesal. Dengan wajah memerah, dia berkata dengan marah, "Sebenarnya siapa kalian? Apa kalian pernah memikirkan konsekuensi bertindak seperti ini?""Tempat ini adalah Kota Banyuli, kalau kalian berani bertindak sembarangan, kalian pasti akan menyesal!"Ekspresi malu sekaligus marah yang menghiasi wajah Elsy, malah membuat Yugo kian terpana.Diliputi oleh gejolak hasrat, Yugo mengambil gelas anggurnya dan menyesapnya, lalu berkata dengan ekspresi nyaman sekaligus senang, "Sekarang aku sudah percaya, perpaduan antara wanita cantik dan anggur adalah perpaduan yang sempurna.""Bu Elsy, perkenalkan, namaku Yugo, berasal dari Keluarga Dougli Galea. Kelak aku akan menjadi pewaris posisi Kepala Keluarga Dougli.""Kali ini, aku benar-benar mi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1787 Melayani Sambil Tersenyum

    Ardika baru pertama kali mendengar Sharon menyukai dirinya.Dia tidak peduli apakah ini memang benar, atau hanya alasan yang dikarang oleh anggota Keluarga Unima agar dia menyelamatkan Sharon.Intinya, begitu mendengar nama Yugo dan Zilwar disebut, dia sudah tahu musibah yang menimpa Keluarga Unima kali ini pasti ada hubungannya dengannya."Kak Ardika."Tepat pada saat ini, Levin sudah datang. Setelah melirik Yesaya yang sedang berlutut di tanah sejenak, dia langsung berjalan menghampiri Ardika."Bagaimana hasil penyelidikan pihak Tina? Zilwar membawa Elsy ke mana?"Ardika melontarkan pertanyaan itu dengan suara dalam. Tentu saja dia lebih memedulikan keselamatan Elsy. Adapun mengenai Sharon, wanita itu urutan belakangan.Levin berkata, "Tina sudah memberiku informasi. Zilwar membawa Elsy ke Kediaman Keluarga Unima, pasti untuk bergabung dengan orang-orang Keluarga Dougli Galea."Ardika melambaikan tangannya, mengisyaratkan Yesaya untuk berdiri. Kemudian, dia bertanya, "Aku dengar-deng

DMCA.com Protection Status