Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1708 Semuanya Sudah Mati

Share

Bab 1708 Semuanya Sudah Mati

Penulis: Sarjana
Selain itu, Charles sudah memutuskan uang sebesar seratus juta ini akan masuk ke kantong pribadinya.

Jadi, dia tersenyum dan berkata, "Tapi, Tuan Muda Zilwar, tolong rahasiakan perbincangan kita hari ini, jangan membocorkannya pada orang luar."

"Oke, nggak masalah ...."

Zilwar hanya mengira Charles ingin mendapatkan komisi, dia pun menganggukkan kepalanya.

Dua orang yang memiliki pemikiran jahat sendiri, tertawa bersama-sama dengan kompak.

"Dor! Dor!"

Namun, setelah tawa mereka berdua berhenti, tiba-tiba terdengar suara seperti suara ledakan petasan.

"Suara apa itu?"

Zilwar tertegun sejenak.

Ekspresi Charles langsung berubah. "Suara tembakan?"

"Bam!"

Pintu didobrak hingga terbuka dari luar. Anak buah Zilwar menerobos masuk dengan tergesa-gesa, menerjang ke lantai seperti seekor anjing jahat yang menerjang ke arah makanan.

"Tu ... Tuan Muda ... Caneil dan yang lainnya sudah dibunuh ... mereka ... semua sudah mati!"

Caneil adalah salah satu anggota Tentara Bayaran Lane. Hari ini, dia dan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1709 Kepala Instruktur

    Walaupun pemikiran ini benar-benar di luar nalar, Charles sama sekali tidak percaya Ardika bisa melakukannya.Namun, setelah mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan yang tak terhitung jumlahnya, biarpun hanya tersisa satu kemungkinan yang sangat di luar nalar ini, dia juga tidak punya pilihan lain selain percaya."Aku harus segera meminta kantor pusat untuk mengirim orang kemari. Kalau nggak, aku juga akan mati di sini!"Charles segera menghubungi kantor pusat Perusahaan Lane dan menceritakan apa yang telah terjadi.Sementara itu, adapun mengenai pelaku pembunuhan semua anggota tentara bayaran yang dia bawa kemari, dia menyebut pelaku itu adalah Ardika tanpa ragu.Karena hanya dengan cara seperti ini, kantor pusat baru akan mengirim orang kemari secepatnya.Kalau bahkan siapa pelakunya saja masih belum diketahui, dengan berbagai pertimbangan, kantor pusat Perusahaan Lane pasti akan menghabiskan banyak waktu lagi untuk memprediksikan risiko yang akan mereka hadapi."Charles, petinggi peru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1710 Yugo Dougli

    Kini, kekayaan Keluarga Dougli yang kelihatan dari luar saja, sudah mencapai puluhan miliar Euros.Kalau hanya punya uang saja, itu masih tak seberapa. Keluarga Dougli tidak ada bedanya dengan keluarga Negara Nusantara lainnya. Dari waktu ke waktu, selalu dipandang rendah oleh kalangan kelas atas setempat.Namun, hingga muncul seseorang dari Keluarga Dougli yang menjadi kepala instruktur kelompok militer asing dan menjadi tokoh yang hebat dan berpengaruh di Galea, situasi ini pun berubah.Keluarga Dougli tidak hanya masuk dalam kategori keluarga kaya, tetapi sudah dikategorikan sebagai keluarga bangsawan Galea.Orang yang membantu Keluarga Dougli mengalami perubahan signifikan ini adalah Tridon!Sejak kecil, Tridon sangat mencintai seni bela diri Negara Nusantara. Setelah dewasa, dia kembali ke Negara Nusantara, menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berguru dengan ahli bela diri.Saat itulah, dia mengenal Haron. Mereka berdua berguru dengan guru yang sama, menjadi kakak dan adik sepe

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1711 Pemuda Bernama Ardika

    Yugo tetap mempertahankan posisi membungkuk ini, menunggu dalam diam.Penantian ini sudah berlangsung selama satu jam.Kalau orang biasa, mungkin saat ini pinggang orang tersebut sudah nyaris patah, tidak bisa bertahan lagi.Namun, biarpun keringat dingin bercucuran membasahi kening Yugo, dia tetap bergeming seperti batu.Harus diakui, Tuan Muda Keluarga Dougli yang satu ini, baik kecerdasannya maupun kegigihannya, memang sangat menonjol.Tepat pada saat ini, akhirnya pintu utama kastel terbuka.Seorang pemuda berwajah tirus dengan ekspresi dingin berjalan keluar.Kalau dilihat dari usia pemuda yang satu ini, sepertinya dia bahkan lebih muda dua tahun dibandingkan Yugo.Namun, begitu melihat orang tersebut, Yugo memasang ekspresi serius dan menangkupkan tangannya dengan penuh hormat. "Hormat kepada Kak Yomde!"Yomde Kondili, murid langsung Tridon.Dibandingkan dengan anggota Keluarga Dougli, Yomde lebih dihargai dan disayangi oleh Tridon.Karena itulah, biarpun sebagai keturunan langsu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1712 Penjemputan di Bandara

    Tidak membiarkan Yugo menunggu terlalu lama, beberapa saat kemudian, akhirnya Tridon membuka matanya."Saat berada di Negara Nusantara, Haron pernah menyelamatkan nyawaku.""Aku pasti akan menangani masalah ini!""Pemuda bernama Ardika itu harus mati!"Ekspresi Tridon tampak acuh tak acuh, nada bicara dingin yang menusuk menyelimuti suaranya.Adapun mengenai informasi Organisasi Snakei juga sudah kalah di tangan pemuda itu yang disampaikan oleh Yugo, dia seakan-akan sama sekali tidak menganggap serius hal tersebut.Sementara itu, Yugo dan Yomde tahu Tridon memiliki kepercayaan diri itu.Yugo menangkupkan tangannya dan berkata, "Aku bersedia mengikuti Paman ke Negara Nusantara, membantu dan melayani Paman dengan segenap jiwa dan ragaku!"Dengan ekspresi acuh tak acuh, Tridon mengangguk.Yugo senang bukan main.Dengan daya tempur dan kekuasaan yang dimiliki oleh Tridon, selama dia pergi ke Negara Nusantara, siapa yang bisa menghentikannya?Di hadapan Tridon, Ardika bukanlah apa-apa.Yugo

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1713 Membuat Orang Asing Tunduk

    Belasan menit kemudian, ada orang yang keluar lagi dari pintu kabin.Semua orang memasang ekspresi serius. Kalau tidak salah lagi, sebentar lagi mereka sudah bisa melihat sosok Tuan Keenam Keluarga Dougli itu.Detik berikutnya.Seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian tradisional dan memasang ekspresi tegas berjalan keluar.Langkah kakinya sangat mantap. Dia menuruni tangga selangkah demi selangkah, tidak cepat, juga tidak lambat.Sementara itu, di belakangnya, ada sekelompok orang yang mengikutinya, seakan-akan dia adalah sosok yang sangat penting."Ini adalah Tuan Keenam Keluarga Dougli?"Saat ini, semua orang yang datang untuk melakukan penjemputan sedikit tertegun.Sangat jelas bahwa di antara semua orang, status dan kedudukan pria paruh baya ini yang paling tinggi. Dia adalah Tuan Keenam Keluarga Dougli.Namun, gambaran Tuan Keenam Keluarga Dougli ini benar-benar berbeda jauh dari yang mereka bayangkan.Menurut mereka, Tuan Keenam Keluarga Dougli yang legendaris ituNamun,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1714 Melakukan Pembersihan

    Tiga raja besar tentara bayaran ini dulunya adalah anggota tim militer asing Galea.Di bawah pelatihan Tridon, ketiga orang ini menjadi tiga raja besar tentara bayaran tim militer asing, memiliki prestasi yang gemilang dan telah menghabisi banyak musuh.Setelahnya, ketiga orang ini mengikuti Tridon mengundurkan diri dari tim militer asing dan bergabung dengan Tentara Bayaran Lane.Sekarang, mereka sudah menjadi tiga elite besar Tentara Bayaran Lane.Kali ini, Tridon pergi ke Negara Nusantara juga membawa serta mereka.Tepat pada saat semua orang memberi hormat pada Tridon, beberapa mobil berhenti di luar kerumunan orang-orang tersebut.Pintu mobil terbuka, sekelompok orang keluar dari mobil.Begitu melihat wanita muda yang memimpin kelompok tersebut, perwakilan dari berbagai pihak yang berada di lokasi menunjukkan ekspresi aneh.Sementara itu, anak buah yang dibawa oleh Tridon kemari juga bereaksi dengan sangat cepat. Mereka bergegas maju dan menatap sekelompok orang tak dikenal itu de

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1715 Mengabaikan Organisasi Snakei

    Apa yang disebut dengan mengintimidasi?Apa yang disebut dengan arogan?Saat ini, Tridon sudah menunjukkannya dengan sempurna!Di hadapan anggota Organisasi Snakei, dia langsung menghabisi Charles dengan satu tamparan, tetapi dia malah masih bisa melontarkan satu kalimat itu dengan tenang.Api amarah tampak jelas di mata Vita.Walaupun Tridon mengatakan dia sedang melakukan pembersihan.Namun, semua orang juga tahu dia sama sekali tidak menganggap serius ucapan Vita.Dia tidak menganggap serius cabang Organisasi Snakei Gotawa!Berusaha menahan gejolak amarahnya, Vita menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan sabar, "Nggak hanya memasuki wilayah Negara Nusantara secara ilegal, Charles juga menetap di dalam wilayah Negara Nusantara. Organisasi Snakei memang berencana untuk menangkapnya dan memulangkannya.""Tindakan Tuan Tridon ini, nggak masalah."Saat ini, hati Vita diliputi perasaan getir dan tidak berdaya.Sejak Chamir selaku ketua mereka mati di Kota Banyuli, sekarang cabang Orga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1716 Tuan Andrew

    "Ayo, kembali ke Kota Banyuli!"Makin memikirkannya, Zilwar makin bersemangat. Dia sudah tidak sabar ingin bergegas kembali ke Kota Banyuli dan melancarkan aksinya."Maaf, mengganggu sebentar, apakah kamu adalah Tuan Muda Zilwar dari Keluarga Mahasura?"Tepat pada saat ini, terdengar seseorang berbicara dengan bahasa Negara Nusantara dengan kaku dari arah belakangnya.Sekelompok orang asing bersetelan jas berjalan menghampirinya.Orang yang memimpin sekelompok orang itu adalah seorang pria berkulit putih berusia tiga puluhan tahun, berambut pirang dan berparas tampan.Melihat aura tidak biasa orang ini, serta banyaknya orang yang mengawal pria tersebut dari depan dan belakang, Zilwar tahu latar belakang orang ini pasti tidak biasa. Dia bertanya dengan sopan, "Tuan siapa, ya?"Pria itu berkata dengan nada bicara elegan, "Namaku Andrew, berasal dari Negara Enggrim."Seorang anak buah yang berdiri di belakang Andrew berkata, "Tuan Andrew pernah diundang oleh Ratu dan mendapatkan gelar ban

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status