Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1712 Penjemputan di Bandara

Share

Bab 1712 Penjemputan di Bandara

Author: Sarjana
Tidak membiarkan Yugo menunggu terlalu lama, beberapa saat kemudian, akhirnya Tridon membuka matanya.

"Saat berada di Negara Nusantara, Haron pernah menyelamatkan nyawaku."

"Aku pasti akan menangani masalah ini!"

"Pemuda bernama Ardika itu harus mati!"

Ekspresi Tridon tampak acuh tak acuh, nada bicara dingin yang menusuk menyelimuti suaranya.

Adapun mengenai informasi Organisasi Snakei juga sudah kalah di tangan pemuda itu yang disampaikan oleh Yugo, dia seakan-akan sama sekali tidak menganggap serius hal tersebut.

Sementara itu, Yugo dan Yomde tahu Tridon memiliki kepercayaan diri itu.

Yugo menangkupkan tangannya dan berkata, "Aku bersedia mengikuti Paman ke Negara Nusantara, membantu dan melayani Paman dengan segenap jiwa dan ragaku!"

Dengan ekspresi acuh tak acuh, Tridon mengangguk.

Yugo senang bukan main.

Dengan daya tempur dan kekuasaan yang dimiliki oleh Tridon, selama dia pergi ke Negara Nusantara, siapa yang bisa menghentikannya?

Di hadapan Tridon, Ardika bukanlah apa-apa.

Yugo
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1713 Membuat Orang Asing Tunduk

    Belasan menit kemudian, ada orang yang keluar lagi dari pintu kabin.Semua orang memasang ekspresi serius. Kalau tidak salah lagi, sebentar lagi mereka sudah bisa melihat sosok Tuan Keenam Keluarga Dougli itu.Detik berikutnya.Seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian tradisional dan memasang ekspresi tegas berjalan keluar.Langkah kakinya sangat mantap. Dia menuruni tangga selangkah demi selangkah, tidak cepat, juga tidak lambat.Sementara itu, di belakangnya, ada sekelompok orang yang mengikutinya, seakan-akan dia adalah sosok yang sangat penting."Ini adalah Tuan Keenam Keluarga Dougli?"Saat ini, semua orang yang datang untuk melakukan penjemputan sedikit tertegun.Sangat jelas bahwa di antara semua orang, status dan kedudukan pria paruh baya ini yang paling tinggi. Dia adalah Tuan Keenam Keluarga Dougli.Namun, gambaran Tuan Keenam Keluarga Dougli ini benar-benar berbeda jauh dari yang mereka bayangkan.Menurut mereka, Tuan Keenam Keluarga Dougli yang legendaris ituNamun,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1714 Melakukan Pembersihan

    Tiga raja besar tentara bayaran ini dulunya adalah anggota tim militer asing Galea.Di bawah pelatihan Tridon, ketiga orang ini menjadi tiga raja besar tentara bayaran tim militer asing, memiliki prestasi yang gemilang dan telah menghabisi banyak musuh.Setelahnya, ketiga orang ini mengikuti Tridon mengundurkan diri dari tim militer asing dan bergabung dengan Tentara Bayaran Lane.Sekarang, mereka sudah menjadi tiga elite besar Tentara Bayaran Lane.Kali ini, Tridon pergi ke Negara Nusantara juga membawa serta mereka.Tepat pada saat semua orang memberi hormat pada Tridon, beberapa mobil berhenti di luar kerumunan orang-orang tersebut.Pintu mobil terbuka, sekelompok orang keluar dari mobil.Begitu melihat wanita muda yang memimpin kelompok tersebut, perwakilan dari berbagai pihak yang berada di lokasi menunjukkan ekspresi aneh.Sementara itu, anak buah yang dibawa oleh Tridon kemari juga bereaksi dengan sangat cepat. Mereka bergegas maju dan menatap sekelompok orang tak dikenal itu de

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1715 Mengabaikan Organisasi Snakei

    Apa yang disebut dengan mengintimidasi?Apa yang disebut dengan arogan?Saat ini, Tridon sudah menunjukkannya dengan sempurna!Di hadapan anggota Organisasi Snakei, dia langsung menghabisi Charles dengan satu tamparan, tetapi dia malah masih bisa melontarkan satu kalimat itu dengan tenang.Api amarah tampak jelas di mata Vita.Walaupun Tridon mengatakan dia sedang melakukan pembersihan.Namun, semua orang juga tahu dia sama sekali tidak menganggap serius ucapan Vita.Dia tidak menganggap serius cabang Organisasi Snakei Gotawa!Berusaha menahan gejolak amarahnya, Vita menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan sabar, "Nggak hanya memasuki wilayah Negara Nusantara secara ilegal, Charles juga menetap di dalam wilayah Negara Nusantara. Organisasi Snakei memang berencana untuk menangkapnya dan memulangkannya.""Tindakan Tuan Tridon ini, nggak masalah."Saat ini, hati Vita diliputi perasaan getir dan tidak berdaya.Sejak Chamir selaku ketua mereka mati di Kota Banyuli, sekarang cabang Orga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1716 Tuan Andrew

    "Ayo, kembali ke Kota Banyuli!"Makin memikirkannya, Zilwar makin bersemangat. Dia sudah tidak sabar ingin bergegas kembali ke Kota Banyuli dan melancarkan aksinya."Maaf, mengganggu sebentar, apakah kamu adalah Tuan Muda Zilwar dari Keluarga Mahasura?"Tepat pada saat ini, terdengar seseorang berbicara dengan bahasa Negara Nusantara dengan kaku dari arah belakangnya.Sekelompok orang asing bersetelan jas berjalan menghampirinya.Orang yang memimpin sekelompok orang itu adalah seorang pria berkulit putih berusia tiga puluhan tahun, berambut pirang dan berparas tampan.Melihat aura tidak biasa orang ini, serta banyaknya orang yang mengawal pria tersebut dari depan dan belakang, Zilwar tahu latar belakang orang ini pasti tidak biasa. Dia bertanya dengan sopan, "Tuan siapa, ya?"Pria itu berkata dengan nada bicara elegan, "Namaku Andrew, berasal dari Negara Enggrim."Seorang anak buah yang berdiri di belakang Andrew berkata, "Tuan Andrew pernah diundang oleh Ratu dan mendapatkan gelar ban

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1717 Hanya yang Kuat yang Berhak Berbicara

    "Tapi, kalau proyek ini nggak lulus peninjauan, investasi Grup Hatari sebelumnya akan berakhir sia-sia saja. Dana yang telah diinvestasikan, nggak bisa ditarik kembali. Hanya dengan hal ini saja, sudah bisa membuat rantai dana Grup Hatari terguncang ...."Andrew tersenyum dengan penuh arti.Zilwar sudah mengerti maksudnya, yaitu memberi hambatan pada Grup Hatari dalam hal peninjauan ini.Zilwar bertanya balik, "Tapi, Keluarga Septio Provinsi Aste juga memegang saham Grup Hatari. Mereka nggak akan membiarkan hal seperti ini terjadi.""Itulah sebabnya kita perlu bekerja sama."Andrew berkata dengan terus terang, "Lagi pula, tempat ini adalah Provinsi Denpapan, Keluarga Septio Provinsi Aste adalah penduduk luar. Apa Tuan Muda Zilwar perlu mengkhawatirkan hal ini?"Zilwar menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi Keluarga Mahasura juga ada bisnis di Provinsi Aste. Keluarga Septio Provinsi Aste bisa berbalik menyerang kami. Ini adalah permainan yang merugikan lawan, juga merugikan diri sen

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1718 Piom

    Sebelumnya, Grup Hatari berusaha keras mengembangkan objek wisata Gunung Amona, menjadikannya sebagai objek wisata yang indah.Proyek tahap awal sudah selesai, mereka berencana untuk membukanya untuk wisatawan.Peninjauan proyek tidak di bawah naungan Kota Banyuli, tetapi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi.Sebelumnya, Grup Hatari sudah menyerahkan laporan kepada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi, meminta mereka untuk datang melakukan peninjauan.Dua hari yang lalu, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi sudah mengirim tim inspeksi ke sana.Luna sangat serius memperhatikan hal ini. Awalnya dia berencana untuk menemani sepanjang proses peninjauan berlangsung. Namun, karena Zilwar membuat masalah, dia tidak bisa pergi. Karena itulah, dia tidak pergi ke Gunung Amona.Namun, Luna sudah berpesan pada anggota tim proyek di sana untuk kooperatif sepanjang proses peninjauan. Kalau ada masalah, harus segera diperbaiki.Siapa sangka, tetap saja bermasalah.Luna baru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1719 Perasaan Menginginkan

    Memanfaatkan kekuasaannya untuk memaksa wanita tunduk padanya, Piom sudah terlatih menggunakan cara seperti ini.Dulu, dia pernah tertarik pada seorang wanita. Dia bahkan memaksa suami wanita itu untuk berinisiatif menyerahkan sang istri padanya.Saat itu, hanya proyek peninjauan yang bernilai miliaran saja.Namun, kali ini berbeda. Nilai proyek Grup Hatari sudah mencapai triliunan.Selain itu, proyek wisata Gunung Amona bisa lulus peninjauan atau tidak, semuanya tergantung padanya.Selama dia tidak meluluskan proyek itu, pada akhirnya rantai dana Grup Hatari akan terguncang, bahkan mengalami kebangkrutan!Dengan kata lain, sekarang hidup dan mati Luna ada di tangannya.Dia bisa mengendalikan nasib wanita itu sesuka hatinya!"Kamu siapa?"Piom berpura-pura tidak mengenal Luna, mengajukan satu pertanyaan itu.Dia mengamati Luna dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan sorot mata agresif, seakan-akan ingin melihat ke dalam pakaian wanita itu.Luna mengerutkan keningnya. Berusaha men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1720 Percaya Diri

    "Bu Luna, apa maksudmu?!"Dengan memasang ekspresi masam, Piom melontarkan satu kalimat teguran itu dengan api amarah menyala-nyala di matanya.Semua orang tercengang. Mereka tidak mengerti Piom yang detik sebelumnya masih menunjukkan sikap ramah itu, tiba-tiba berubah seratus enam puluh derajat seperti ini."Pak Piom, kamu ...."Luna juga tidak menyangka pria itu akan bereaksi seperti ini.Piom mengulurkan jarinya dan menunjuk daun-daun teh yang berserakan di lantai itu, lalu berkata dengan memasang ekspresi muram, "Apa, hah? Bu Luna, aku tanya padamu, mengapa kamu menggunakan barang seperti ini untuk menghinaku?""Apa kamu kira aku sama seperti orang-orang serakah itu, yang akan menerima suap dalam hal apa saja?""Kamu menganggapku orang seperti apa?""Aku benar-benar nggak menyangka. Bu Luna, kamu terlihat cantik dan baik hati, tapi diam-diam kamu malah melakukan hal seperti ini, mencoba menggunakan cara tercela seperti ini untuk memengaruhiku!""Oke, sekarang aku akan mewujudkan ke

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status