Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1572 Menghabisimu dengan Telapak Tanganku

Share

Bab 1572 Menghabisimu dengan Telapak Tanganku

Author: Sarjana
"Ardika, apa kamu ingin mendesak Bu Vita untuk membunuhmu?"

Para pria dan wanita yang berdiri di belakang Vita juga memelototi Ardika dengan marah dan menegur Ardika dengan volume suara tinggi.

Bagi mereka, kata-kata yang keluar dari mulut Ardika itu sama saja dengan sengaja mempermalukan orang lain.

Ardika sama sekali tidak memedulikan teriakan orang-orang itu. Dia hanya menatap Vita dan berkata dengan tenang, "Sebaiknya kamu jangan menunjukku dengan jarimu, apalagi menyebut kata mati. Dengan mempertimbangkan kamu baru saja kehilangan keluargamu, kali ini aku nggak akan mempermasalahkannya."

"Kenapa? Apa kamu sudah takut?"

Vita menatap Ardika dengan dingin dan berkata dengan dingin, "Eh, bajingan, kalau membunuhmu seperti ini, malah terlalu memudahkanmu!"

"Oh? Kalau begitu apa rencanamu? Apa yang ingin kamu lakukan?"

Ardika mengangkat alisnya.

Vita menatapnya tanpa ekspresi dan berkata, "Ingin aku mengampuni nyawamu untuk sementara waktu? Boleh saja."

"Kamu siapkan tempat untuk mengad
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Andrewjnl Latu
lnjut kak...thor
goodnovel comment avatar
Luna
petarung kok banyakan bacot kya bencong cok jancok
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1573 Hak Istimewa Membunuh Orang

    "Bukankah dia seperti katak dalam tempurung?"Sementara itu, mendengar ucapannya, belasan anggota Organisasi Snakei di belakang Vita juga tertawa dingin dan menatap Ardika dengan tatapan seperti sedang menatap orang idiot.Vita sendiri memiliki bakat luar biasa dan telah berlatih bela diri sejak kecil.Setelah bergabung dengan Organisasi Snakei, dia telah melewati berbagai pelatihan keras, kekuatannya telah meningkat dengan signifikan.Bahkan di dalam Organisasi Snakei yang dipenuhi oleh banyak-banyak petarung yang kuat, Vita juga masuk dalam peringkat sepuluh terdepan.Sebaliknya, Ardika?Mereka pernah menonton video pertandingan antara Ardika dan Haron di arena. Ardika bahkan tidak bisa menghadapi tiga jurus dari Haron.Dengan mengandalkan cara curang, Ardika baru bisa membunuh Haron.Dengan kekuatan yang tak seberapa itu, mereka benar-benar tidak mengerti bagaimana Ardika bisa berani memprovokasi Vita.Benar-benar orang yang tidak takut apa-apa karena tidak tahu apa-apa, benar-benar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1574 Pasti Akan Mati

    "Bam!"Siapa sangka, tangan kecil, putih nan mulus Vita itu memiliki kekuatan yang begitu menakutkan.Levin yang berpostur tubuh tinggi dan besar langsung terpental dan terjatuh membentur tanah, bahkan sampai memuntahkan seteguk darah.Hamdi, Sigit dan yang lainnya tersentak, ekspresi mereka tampak masam sekaligus pucat.Sementara itu, anggota Organisasi Snakei di belakang Vita tertawa dingin.Tentu saja mereka tahu jelas kekuatan Vita, berani-beraninya Tuan Muda Keluarga Septio itu berlagak hebat di hadapan Vita. Benar-benar konyol.Vita menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan santai, "Tuan Muda Kedua Keluarga Septio? Seorang generasi muda keluarga kaya hanya bisa mengandalkan keluarga sepertimu, ingin menekanku? Kalau Sean yang datang secara pribadi, mungkin masih bisa.""Aku tahu barusan apa yang ingin kamu katakan, juga ada anggota Keluarga Septio yang menjabat di salah satu empat organisasi besar dan menduduki posisi yang tinggi.""Tapi, dengarkan aku baik-baik, nggak ada s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1575 Hanya Satu Tamparan

    "Memangnya kenapa kalau ada stempel dari otoritas tertinggi tim tempur, administrasi kepolisian, serta Badan Keamanan Nasional?""Izin membunuh orang, ya? Pertama-tama kamu harus memiliki kekuatan untuk membunuhku dulu."Ardika melemparkan tumpukan kertas rongsokan itu ke tanah, lalu melirik Vita dan berkata, "Hanya dengan sedikit kemampuanmu itu, biarpun aku menyerahkan leherku padamu, kamu juga nggak akan bisa membunuhku.""Eh, Ardika, kamu benar-benar cari mati!"Vita berteriak dengan suara melengking, dia benar-benar sudah marah besar.Anggota Organisasi Snakei di belakangnya juga tampak menggertakkan gigi mereka, ingin segera menerjang dan membunuh Ardika.Izin membunuh orang yang dibubuhi stempel dari beberapa otoritas tertinggi negara, tentu saja tidak akan diedarkan secara sembarangan.Biarpun empat organisasi besar, hak istimewa ini juga hanya dimiliki oleh segelintir orang.Hak istimewa ini adalah bentuk apresiasi tertinggi dari sebuah organisasi terhadap anggotanya, mewakili

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1576 Pedang Ular Gelap

    "Eh, Ardika, tadi aku takut kalau aku melancarkan serangan itu, kamu akan mati dengan menyedihkan. Karena itulah, aku baru menahan diriku, tapi kamu malah menamparku dengan begitu nggak tahu diri!"Begitu mendengar ucapannya, anggota Organisasi Snakei di belakangnya seolah-olah baru menyadari satu hal."Eh, Ardika, Bu Vita berbaik hati, ingin sedikit menjaga harga dirimu, tapi kamu malah nggak tahu diri, menggunakan cara seperti ini untuk mempermalukannya! Kamu benar-benar licik dan nggak tahu malu!""Kalau kamu nggak cari mati, kamu nggak akan mati! Kamu sudah menyulut amarah Bu Vita!""Bu Vita, jangan berbelas kasihan lagi padanya, langsung saja keluarkan jurus mematikanmu!"Belasan anggota Organisasi Snakei itu melontarkan kata-kata makian terhadap Ardika.Ardika merasa geli mendengar ucapan mereka. Dia menatap Vita dengan sorot mata mempermainkan dan berkata, "Astaga, namanya saja sudah mau membunuh orang, untuk apa memedulikan harga diri lagi? Aku paling membenci orang munafik sep

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1577 Hanya Segini

    Karena orang biasa sama sekali tidak pantas melihat Pedang Ular Gelap.Begitu mengetahui identitas Vita saja, mereka akan langsung berlutut.Siapa sangka, hari ini mereka bertemu dengan orang yang begitu keras kepala seperti Ardika, sampai-sampai Vita terpaksa mengeluarkan Pedang Ular Gelap.Mereka sudah tidak sabar Pedang Ular Gelap beraksi di tangan Vita.Saat mereka sedang berbicara, Vita sudah mengeluarkan Pedang Ular Gelap dari kotak pedang.Dengan Pedang Ular Gelap di tangannya, aura aneh pedang tersebut seolah-olah menyatu dengan auranya, hingga menciptakan perpaduan yang luar biasa.Kalau mengabaikan bekas tamparan di wajahnya, saat ini Vita benar-benar terlihat seperti wanita iblis dalam drama TV."Ardika, kamu telah membunuh ayah angkatku, bisa mati di bawah Pedang Ular Gelapku adalah sebuah berkah yang besar bagimu."Vita berkata dengan dingin, "Sekarang, saksikan jurus mematikan perpaduan antara keterampilan bela diri luar bisa Organisasi Snakei dan Pedang Ular Gelap!""Ser

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1578 Organisasi Snakei Juga Tidak Ada Apa-Apanya

    "Plak ....""Izin membunuh orang, ya?""Plak ....""Bisa bertindak semena-mena di Kota Banyuli, membunuh siapa pun yang menghalangimu, begitu?""Plak ...."Sambil berbicara, Ardika terus melayangkan tamparan ke sisi kanan dan sisi kiri Vita, sampai-sampai wanita itu berteriak marah seperti sudah menggila.Vita benar-benar sudah hampir menggila.Dia sangat menonjol di antara generasi muda Organisasi Snakei.Dia adalah murid langsung Chamir Boganta, ketua cabang Organisasi Snakei di Gotawa, dia adalah kebanggaan gurunya.Ratu Ular menghadiahkan Pedang Ular Gelap untuknya, menaruh pengharapan besar padanya.Boleh dibilang, dia adalah masa depan Organisasi Snakei.Di masa mendatang, dia bisa bersaing dengan kaum elite Organisasi Snakei lainnya, serta berinteraksi dengan kaum elite dari Organisasi Dragone, Organisasi Tigerim dan Organisasi Wolfie.Bahkan dia juga memiliki harapan untuk menduduki takhta Ratu Ular.Namun, sekarang, dia malah menerima satu demi satu tamparan dari Ardika tanpa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1579 Sekelompok Pengecut

    Mendengar ucapannya, anggota Organisasi Snakei di belakang Vita bergidik ngeri.Kalau Ardika ingin membunuh Vita, siapa yang bisa menghentikannya?Ekspresi Vita juga berubah menjadi agak pucat, tetapi dia tetap berkata dengan percaya diri, "Eh, Ardika, aku mengaku kalah di tanganmu!""Apa pun yang ingin kamu lakukan, terserah saja!""Tapi, cepat atau lambat orang-orang Organisasi Snakei akan membalaskan dendamku!""Plak ...."Ardika mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan.Melihat Vita yang menutupi wajahnya dan tampak marah, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Membalas dendam? Bagi yang nggak takut mati, silakan saja temui aku.""Dengan mempertimbangkan kamu melakukan semua ini untuk membalaskan dendam ayahmu, boleh dibilang kamu masih sedikit berbakti, hari ini aku akan mengampuni nyawamu.""Tapi, setelah kembali nanti, aku harap kamu bisa memutar otakmu, jangan bodoh lagi.""Kamu juga sudah lihat sendiri kekuatanku. Kalau aku ingin membunuh Haron, memangnya aku butuh ca

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1580 Orang Kejam

    Semua anggota Organisasi Snakei menundukkan kepala mereka dan gemetaran ketakutan.Tidak ada seorang pun yang berani bertatapan dengan Ardika."Levin," panggil Ardika."Ya, aku di sini, Kak Ardika!"Levin berjalan menghampiri Ardika dengan penuh semangat, dia menatap Ardika dengan tatapan penuh kekaguman.Sebelumnya, menerima satu tamparan dari Vita, dia benar-benar kesal setengah mati.Namun, setelah melihat wajah Vita ditampar hingga membengkak, kebencian dalam hatinya langsung sirna tanpa meninggalkan jejak. Dia merasa sangat senang sekaligus bersemangat.'Kak Ardika benar-benar sangat hebat. Nggak peduli seberapa hebat orang itu, kalau berani memprovokasinya, pasti akan berakhir ditekan dan diinjak-injak olehnya.'Ardika melirik anggota Organisasi Snakei itu, lalu berkata dengan dingin, "Awasi mereka. Mereka harus mematahkan satu lengan mereka sebelum pergi. Anggap saja ini sebagai hukuman kecil untuk mereka.""Kalau mereka nggak bersedia ...."Levin berkata dengan suara keras, "Ka

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2309 Kakak

    Werdi membungkukkan badannya di hadapan Ardika dengan sopan.Raina dan yang lainnya juga berkata dengan penuh hormat, "Kak Ardika, kamu adalah orang yang berbesar hati, beri kami kesempatan untuk mengungkapkan permintaan maaf kami padamu, ya!""Ibarat nggak kenal maka nggak sayang. Kelak kita adalah teman baik. Kak Ardika, kamu adalah kakak kami!"Menyaksikan pemandangan ini, Futari yang berdiri di samping Ardika pun kebingungan.Dia tahu Werdi dan yang lainnya punya niat jahat, dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menghadapi mereka yang akan mempersulit kakak iparnya.Namun, siapa sangka mereka benar-benar meminta maaf pada Ardika?Pertunjukan apa yang mereka mainkan ini?"Setelah melakukan kesalahan, tahu mengintrospeksi diri adalah hal yang baik. Aku juga bukan tipe orang yang berpemikiran sempit."Saat ini, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau begitu, kejadian tadi malam sudah berlalu, anggap saja nggak pernah terjadi. Kelak kita semua adalah teman.""Hahaha, Kak Ardika b

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2308 Sekolah Bela Diri Sopran

    Sementara itu, di antara sekian banyaknya sekolah bela diri ini, tentu saja yang paling terkenal adalah sekolah bela diri di bawah naungan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, Sekolah Bela Diri Sopran. Akan tetapi, sesungguhnya sekolah bela diri ini dikendalikan oleh Keluarga Gozali.Usai memarkirkan mobilnya, saat Ardika berjalan menuju ke Sekolah Bela Diri Sopran bersama Futari, dia melihat ada sebuah bangunan kuno yang dipenuhi gaya Negara Jepara berlokasi di seberang sekolah bela diri."Sekolah Bela Diri Laido!"Sebuah papan yang tergantung di depan pintu, bertuliskan empat kata menggunakan bahasa Negara Nusantara itu membuat Ardika menghentikan langkah kakinya. Dia menyipitkan matanya.Aura membunuh kuat yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh Ardika terpancar dari empat kata besar tersebut!Sekolah Bela Diri Laido ini merupakan sekolah bela diri yang pasti bisa menempati peringkat tiga besar di antara sekian banyaknya sekolah bela diri di Negara Jepara. Banyak ahli bela di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2307 Masalah Sudah Datang

    Walaupun Ardika tidak memiliki kesan baik terhadap Tuan Besar Keluarga Liwanto ini, tetapi karena ini menyangkut hal besar ibu mertuanya, dia hanya mengangguk."Baiklah, saat senggang nanti aku akan pergi memilihkan hadiah untuk beliau. Futari, kamu juga bantu beri aku referensi, ya."Futari mengangguk dengan patuh.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering."Raina menelepon lagi."Melihat nama yang berkedip di layar ponselnya, Futari langsung mengerutkan hidungnya.Dia sama sekali tidak ingin menerima panggilan telepon dari Raina.Namun, setelah Futari menolak panggilan telepon tersebut, Raina kembali meneleponnya, membombardirnya dengan panggilan telepon berturut-turut.Dengan sorot mata agak dingin, Ardika berkata, "Kalau nggak, kamu jawab aja teleponnya. Mari kita lihat apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu."Kalau wanita itu ingin mencari masalah dengan Futari, itu artinya pelajaran yang diberikannya pada wanita itu malam sebelumnya masih belum cukup.Mendengar ucapan kakak ipar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2306 Pesona Pria Tampan

    Ardika menepuk dahi adik sepupunya itu, lalu berkata, "Eh, sudah, sudah. Kencan pagi-pagi buta? Apa yang kamu pikirkan?""Siapa tahu? Mungkin saja kamu takut kalau malam hari tiba, Kak Luna tiba-tiba memeriksa keberadaanmu."Dengan memasang ekspresi arogan, Futari berkata, "Intinya, aku harus menggantikan Kak Luna untuk mengawasimu!""Satu hal lagi, sebenarnya ada apa di antara kamu dengan Nona Rosa?""Pagi hari ini Raina mengirimkan pesan untuk menakut-nakutiku! Dia bilang sekarang rumor mengenai tadi malam kamu menghabiskan malam bersama Nona Rosa sudah tersebar di kalangan kelas atas ibu kota provinsi. Setelah Jerfis, salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi itu kembali, pasti akan mencari perhitungan denganmu!"Ardika berkata dengan tidak berdaya, "Bukankah kamu tahu tadi malam aku berada di mana?""Tentu saja aku tahu Kak Ardika berada di rumah bersamaku, tapi orang lain nggak tahu."Futari mendecakkan lidahnya dan berkata, "Apalagi tadi malam kamu meminta Nona Rosa untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2305 Rahasia Ahli Fengsui

    Walaupun menggunakan kata-kata rahasia yang sama, tetapi masing-masing pihak menggunakan cara yang berbeda untuk mengartikannya. Jadi, biarpun kamu berhasil merebut rahasia dari pihak lain, tanpa cara mengartikan dari pihak tersebut, juga tidak ada artinya.Kalau bersikeras menggunakan cara pihak sendiri untuk mengartikannya, lalu digunakan untuk berlatih. Hasil akhirnya hanya akan kerasukan!Windono membuka mulutnya dengan sangat lebar, dia menatap Ardika dengan tercengang.Karena cara mengartikan Ardika sama persis dengan yang dilakukan oleh para ahli fengsui dari kalangan Windono.Enam belas kata yang dibacakan oleh Ardika adalah enam belas kata rahasia yang paling penting bagi para ahli fengsui dari kalangan Windono."Gu ... Guru, bagaimana kamu bisa tahu cara mengartikan kata-kata rahasia kalangan kami?"Dengan tenggorokan yang terasa kering, Windono mengajukan pertanyaan itu. Dia bahkan mulai mencurigai Ardika dikirim oleh kalangan lain, merupakan mata-mata yang dikirim untuk men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2304 Murid Sekadar Nama

    Mendengar ucapan Ardika, Windono tertegun sejenak. Kemudian, sorot mata senang dan bersemangat tampak jelas di matanya."Brak!"Tanpa banyak bicara lagi, Windono langsung berlutut, lalu berkata dengan senang, "Guru yang terhormat, terimalah penghormatan dari muridmu ini!"Menyaksikan pemandangan itu, Futari langsung tercengang.Ada apa ini? Apa yang sedang terjadi?Boleh dibilang Windono ini hampir seumuran dengan ayahnya, tetapi pria paruh baya ini malah mengakui kakak iparnya sebagai guru?Ardika juga tidak bisa berkata-kata lagi.Windono benar-benar terlalu cepat dalam mengambil tindakan. Dia bahkan belum sempat selesai berbicara.Sambil melambaikan tangannya, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Berdirilah dulu, aku belum setuju untuk menerimamu sebagai muridku.""Guru, kalau hari ini kamu nggak mengakui ikatan kita ini, aku nggak akan berdiri lagi!"Windono kembali menunjukkan sikap tidak tahu malunya, dia bertingkah seolah-olah dia akan tetap berlutut hingga mati di sana kalau Ardi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2303 Terus Mengganggu

    Ardika baru saja memarkir mobilnya di depan vila nomor satu, dia sudah melihat ada sebuah mobil yang melaju ke arahnya.Windono keluar dari mobil, lalu bergegas menghampiri Ardika dan berkata, "Guru, vila nomor satu ini adalah pemberian dari Pak Jace untukmu, 'kan?"Raut wajah Ardika tampak agak dingin. "Kamu membuntutiku?"Bisa-bisanya bocah yang satu ini memasuki Gunung Halfi dengan mulus. Hal ini membuat Ardika agak terkejut."Nggak, nggak, aku nggak berani!"Windono buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Guru, jujur saja, aku juga membeli sebuah vila di sini. Hanya saja, aku hanya menginap di sini sesekali!"Ardika tidak bisa berkata-kata lagi.Melihat ekspresi menjilat yang menghiasi wajah jelek Windono, dia hampir saja melupakan identitas pria itu.Bocah yang satu ini adalah Kepala Asosiasi Fengsui sekaligus pemimpin Harven. Boleh dibilang dia sudah termasuk seorang tokoh hebat di ibu kota provinsi."Oh, kalau begitu pulanglah ke vilamu, untuk apa kamu mengikutiku?"Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2302 Berlian Asli Atau Palsu

    "Sejauh ini nggak ada ahli bela diri yang bisa diandalkan dari pihak Wilgo. Saat Keluarga Gozali dalam situasi genting, kita baru membiarkan orang-orang Tuan Muda Jerfis untuk maju mendapatkan posisi ketua cabang untuk Keluarga Gozali.""Sebagai ucapan terima kasih, Wilgo pasti akan memaksa Rosa untuk menikah dengan Tuan Muda Jerfis. Bukankah ini sama saja dengan sekali mendayung dua pulau terlampaui?""Intinya, kalau hal ini dilakukan dengan baik, Tuan Muda Jerfis bukan hanya nggak akan memarahi kalian, mungkin saja dia juga akan memandang tinggi kalian, membiarkan kalian menjalin relasi dengannya!"Saat perbincangan santai ini tengah berlangsung, sebuah rencana keji yang sempurna sudah keluar dari mulut Timnu."Kak Timnu, aku sudah mengerti maksudmu!"Sorot mata Werdi langsung berbinar.Namun, tak lama kemudian, dia berkata dengan khawatir, "Kak Timnu, walau rencana ini sangat bagus, bagaimana kalau bocah itu berhasil mengalahkan Vita?""Perlu diketahui bahwa kekuatan yang ditunjukka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status