Share

Bab 1169 Ini Baru Tak Seberapa

Zinando segera menerima ponsel itu, lalu mengarahkan kamera tepat ke arah Ardika dan Kenadi yang tergeletak di lantai.

"Ardika, apa yang ingin kamu lakukan?!"

Kenadi mengajukan pertanyaan itu dengan ekspresi ketakutan.

Menyadari situasi sudah gawat, dia berusaha keras merangkak bangkit dan hendak melarikan diri.

"Bam!"

Hanya dengan satu tendangan dari Ardika saja, tubuhnya sudah kembali terjatuh ke lantai. Kemudian, Ardika berjalan menghampirinya dan berkata tanpa menoleh ke belakang, "Amir, lihat baik-baik. Ini adalah harga yang harus kamu bayar karena telah memprovokasiku."

"Ardika! Awas saja kalau kamu berani!"

Nada bicara terkejut sekaligus marah Amir terdengar dari ponsel tersebut.

Firza, putranya, sama sekali tidak bisa diharapkan, tipe orang yang tidak mau maju.

Jadi, Kenadi bukan hanya sekadar keponakan kandungnya, melainkan calon penerus yang dia latih secara khusus. Karena itu pula, dia menyerahkan beberapa rumah sakit swasta kepada Kenadi untuk dikelola oleh keponakannya itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status