Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1125 Koenigsegg

Share

Bab 1125 Koenigsegg

Author: Sarjana
last update Last Updated: 2024-08-05 18:00:01
"Nggak, nggak ...."

Melihat senyuman "polos" Ardika, Yobin sudah hampir menangis saking ketakutannya.

Saat ini, Ardika adalah iblis di matanya!

Senyuman di wajah Ardika memudar. Kemudian, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Jangan khawatir, membunuh kalian hanya akan mengotori tanganku saja."

"Aku memanggilmu kemari karena dua hal."

"Pertama, nanti alihkan mobil itu atas nama istriku. Kapan kamu menyelesaikan hal itu, tergantung padamu sendiri, tapi jangan sampai aku datang mencarimu."

Yobin segera menganggukkan kepalanya, takut kalau dia tidak segera menyetujui permintaan Ardika, maka Ardika akan membunuhnya.

Ardika tidak memedulikan reaksi pria itu. Dia mengulurkan dua jarinya dan berkata, "Kedua, beri tahu Keluarga Sudibya, aku tahu hari ini aku sudah melumpuhkan Yudin, maka mereka nggak akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Kalau mereka ingin balas dendam, silakan cari aku saja."

"Tapi, sebelum berhasil menghabisiku, sebaiknya mereka jangan mencari masalah dengan istriku dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1126 Mentraktirmu Minum Secangkir Kopi

    "Nggak perlu, terima kasih, masalah sudah terselesaikan."Luna menggelengkan kepalanya tanpa ragu.Dia tidak ingin menjalin hubungan apa pun dengan Tarim, jadi tentu saja dia tidak ingin berutang budi pada pria itu.Namun, memikirkan masalah itu, sedikit banyak dia juga merasa khawatir.Sebelumnya Ardika mengatakan dia akan pergi menemui Yudin untuk bernegosiasi tentang masalah mobil yang dirusak. Namun, setelah waktu berlalu begitu lama, Ardika masih belum pulang juga.'Apa mungkin terjadi sesuatu padanya?'"Hmm? Masalah sudah terselesaikan?"Tarim tersenyum dan berkata, "Seharusnya nggak juga, 'kan? Aku dengar-dengar, kalian lapor polisi, meminta kantor polisi pusat Kota Banyuli untuk menangkap Yudin.""Walau dia berhasil dibebaskan dengan cepat, masalah nggak mungkin dibiarkan berlalu begitu saja.""Dengarkan aku, Yudin sudah terkenal arogan dan semena-mena di ibu kota provinsi. Dia pasti akan membalas dendam padamu!"Tarim sengaja berbicara dengan penuh penekanan, dia ingin menakut

    Last Updated : 2024-08-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1127 Cinta atau Nafsu pada Pandangan Pertama

    "Tarim, katakan saja apa persyaratanmu."Tanpa berbasa-basi lagi, Luna yang duduk berhadapan dengan Tarim langsung melontarkan satu kalimat itu sambil menggenggam cangkir kopinya dengan kedua tangannya."Nggak perlu terburu-buru, mari kita bicarakan tentang Ardika terlebih dahulu."Sambil tersenyum, Tarim mengangkat cangkir kopi di hadapannya dan berkata, "Luna, aku dengar-dengar dia adalah anak yang telah dicampakkan oleh Keluarga Mahasura ibu kota provinsi. Selain itu, dia juga memiliki riwayat mengalami gangguan mental.""Dia nggak punya kemampuan apa-apa. Hanya dengan mengandalkan trik-trik mengelabui orang, dia menjadi presdir Grup Bintang Darma.""Dia bahkan karena beberapa kali melakukan trik-trik mengelabui orang seperti ini, sampai-sampai menyebabkan kalian sekeluarga dalam bahaya ...."Tarim mengalihkan pandangannya ke arah Luna dan langsung berkata secara blak-blakan, "Sebenarnya apa yang kamu lihat dan harapkan dari pecundang yang nggak bisa apa-apa sepertinya?"Bisa-bisany

    Last Updated : 2024-08-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1128 Hanya Ada Transaksi

    "Luna, aku juga nggak takut kamu marah. Jadi, aku akan mengucapkan beberapa patah kata yang nggak enak didengar.""Yah, intinya, dengan identitas dan kedudukan Ardika, apa dia berhak berlagak hebat di hadapan Tuan Muda Yudin?""Tindakan yang nggak dewasa dan nggak logis seperti itu sama saja dengan cari mati. Dia sama sekali nggak membayangkan seberapa besar pengaruh dan seberapa besar tekanan yang akan dihadapi oleh kamu dan keluargamu karena masalah ini ...."Untuk sementara waktu, Tarim mengurungkan niatnya untuk menjalin hubungan yang lebih dekat lagi dengan Luna. Dia hanya menjatuhkan Ardika tanpa ragu.Luna hanya mendengar ucapan pria itu dengan saksama tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Sebenarnya ucapan Tarim masuk akal juga.Kala itu, dia dipaksa hingga menemui jalan buntu oleh Yudin. Ardika memang maju demi membelanya.Namun, harus diakui tindakan keras Ardika itu memang membuat permasalahan menjadi makin besar."Luna, sekarang api amarah Tuan Muda Yudin memang menargetkan A

    Last Updated : 2024-08-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1129 Memamerkan Kemesraan

    "Ardika!"Tarim yang sedang duduk langsung mengangkat kepalanya dan menatap Ardika yang tiba-tiba muncul itu.Namun, detik berikutnya, seulas senyum dingin tersungging di wajahnya. "Kamu sudah menyinggung Tuan Muda Yudin, cepat melarikan diri sejauh mungkin dan bersembunyilah. Bisa-bisanya kamu masih berada di Kota Banyuli.""Apa kamu benar-benar ingin mati?!"Di mata Tarim, Ardika sudah melakukan tindakan gila dengan memasukkan Yudin ke penjara.Ardika pasti sudah melarikan diri.Biarpun tindakan seperti itu juga tidak ada artinya, karena tidak peduli Ardika melarikan diri ke mana pun, Keluarga Sudibya pasti tidak akan melepaskannya.Namun, saat ini Ardika malah masih berani muncul dan melenggang dengan santai di jalanan besar Kota Banyuli.Dia benar-benar cari mati.Tanpa melirik Tarim sama sekali, Ardika langsung berjalan menghampiri Luna, lalu mengulurkan tangannya untuk mencubit wajah lembut wanitanya dengan lembut."Sayang, sudah kubilang berapa kali.""Kamu terlalu cantik. Selai

    Last Updated : 2024-08-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1130 Mengandalkan Istri Tanpa Merasa Malu

    "Aku beri tahu istrimu, kamu adalah 'anjing' yang telah diusir oleh Keluarga Mahasura, bahkan kamu bisa mendapatkan Grup Bintang Darma juga dengan mengandalkan trik-trik mengelabui orang!""Pecundang sepertimu pasti akan mati karena telah menyinggung Tuan Muda Yudin. Hanya dengan bercerai denganmu, istrimu baru bisa menghindari musibah besar itu.""Tapi, istrimu sangat baik hati. Dia nggak bersedia mencampakkanmu di saat seperti ini. Jadi, aku beri tahu dia, hanya ada satu cara yang tersisa, yaitu kamu pergi berlutut di hadapan Tuan Muda Yudin, membiarkan melampiaskan kekesalan sekaligus amarahnya padamu ...."Tarim memberi tahu Ardika apa yang dia katakan pada Luna sebelumnya dalam satu tarikan napas.Pada akhirnya, dia baru tertawa dingin dan berkata, "Ardika, setelah istrimu melakukan begitu banyak pengorbanan untukmu, apa yang pecundang sepertimu pikirkan?""Ardika, jangan dengarkan omong kosongnya. Aku sama sekali nggak memedulikan kata-katanya ...."Luna takut Ardika tidak bisa t

    Last Updated : 2024-08-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1131 Leandor Remax

    "Karena kamu sudah melakukan tindakan yang minta dihajar, menurutmu apa mungkin aku nggak memenuhi keinginanmu?"Sambil menginjak Tarim, Ardika melontarkan kata-kata itu dengan ekspresi mengintimidasi.Begitu mendengar ucapan Ardika, para pengunjung kafe yang menyaksikan adegan itu merasa Tarim memang pantas menerima dua tamparan itu."Jelas-jelas dia sendiri yang mengganggu istri orang lain dan sudah ditolak, dia malah marah karena malu, lalu memaki orang tepat di hadapan orang yang bersangkutan! Karakter pria seperti ini benar-benar buruk!""Kelihatannya saja seperti orang yang terpandang dan bermoral, nggak disangka ternyata adalah sampah.""Ckckck, memang pantas ditampar ...."Mendengar diskusi para pengunjung kafe di sekelilingnya, Tarim merasa dirinya sudah hampir meledak!Dia berasal dari keluarga terpandang dan merupakan sosok pemuda berbakat, kapan dia pernah menerima penghinaan seperti ini?Hari ini, dia malah diinjak oleh seseorang yang dianggapnya sebagai pecundang!"Ahhhh!

    Last Updated : 2024-08-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1132 Aku Arogan Hanya dengan Mengandalkan Modal

    Melihat Ardika berhasil memicu kebencian Leandor, Tarim langsung tertawa dingin dengan bangga.Dia akui Ardika memang memiliki sedikit relasi di Kota Banyuli. Kalau dia yang berasal dari kota ingin menghadapi pria itu, tentu saja tidak akan bisa menang. Jadi, dia hanya bisa meminjam kekuatan orang lain.Leandor adalah anggota Keluarga Remax, keluarga kelas satu Kota Banyuli.Sejak kejatuhan tiga keluarga besar, Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax yang awalnya merupakan keluarga kelas satu, kini boleh dibilang sudah merupakan keluarga-keluarga yang menempati posisi puncak Kota Banyuli.Jadi, secara otomatis Leandor juga menjadi tuan muda yang menduduki posisi puncak Kota Banyuli.Dengan pengaruh Keluarga Remax, mereka memiliki kekuatan untuk menginjak-injak Ardika saat ini. Paling tidak, tidak akan menjadi hal yang sulit bagi mereka."Ardika, sudah kubilang kalau hari ini kamu nggak berlutut dan bersujud di hadapanku, aku nggak akan membiarkan masalah kamu memukulku berla

    Last Updated : 2024-08-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1133 Kebetulan Sekali Aku Ingin Mencoba

    Leandor menatap Ardika dengan tatapan penuh minat, seolah-olah tidak menganggap serius Ardika.Namun, dalam sorot matanya, samar-samar terlihat sorot mata marah sekaligus kesal.Dia bisa merasakan dengan sangat jelas aura acuh tak acuh yang terpancar dari dalam tubuh Ardika dan sikap meremehkan pria itu terhadapnya.Dia tidak bodoh. Dia tahu dari awal Ardika bisa setenang itu, maka artinya pria itu juga memiliki pendukung.Leandor menatap Ardika, lalu berkata dengan suara dalam, "Eh, bocah, aku ingatkan kamu terakhir kali. Di Kota Banyuli ini, hanya segelintir orang yang bisa membuatku takut.""Kalau kamu meminta maaf pada temanku dengan patuh, serta memberi kompensasi sebesar 40 miliar atas dua tamparan yang diterimanya, masalah ini akan dianggap berlalu.""Tapi, kalau kamu masih nggak tahu diri dan memilih untuk melawanku sampai akhir, saat itu tiba, harga yang harus kamu bayar bukan hanya ini saja!"Sejak Leandor memasuki kafe, Luna sudah mengamatinya dengan saksama. Melihat sikap a

    Last Updated : 2024-08-07

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1822 Agar Mereka Tutup Mulut

    Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1821 Kodam yang Bukan Apa-Apa

    Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1820 Kedatangan Ardika

    Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1819 Menikah dengan Orang Mati

    "Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening

DMCA.com Protection Status