Home / Romansa / Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan / Bab 45. Itu, anak yang tidak kamu senangi.

Share

Bab 45. Itu, anak yang tidak kamu senangi.

Author: Any Anthika
last update Last Updated: 2024-05-10 15:43:01

"Ayah," Mia meraih tangan ayahnya dan mencium beberapa kali lalu memeluk Wibowo.

Rita menurunkan kedua tangannya yang masih menggantung di udara dengan tatapan hampa. Kemudian menelan senyum pahitnya sendiri.

"Terima kasih sudah mau kesini ya, ayah." Ucap Mia sambil melepaskan pelukannya.

"Sama-sama, nak. Kami yang sudah merepotkan kalian."

"Enggak kok. Ayo, ayo." Mia menarik tangan Pria yang sudah nampak tua itu tanpa memperdulikan kehadiran Silvia dan Farhan. Padahal Silvia juga ingin disambut tangannya oleh adiknya yang sekarang cantik jelita bak putri kerajaan itu.

"Kalian duduk disini dulu. Aku panggil Gara. Dia sedang di ruangan kerja. Sebentar ya…" Mia berlari kecil menyusul suaminya.

Mereka duduk di Sofa empuk dengan Televisi sebesar bioskop di hadapan mereka.

Silvia memutar kepalanya. Rupanya Apartemen seperti ini bentuknya.

Walaupun hanya satu lantai, tetapi memiliki luas yang lebih besar dari rumah ibu. Dilengkapi ruangan dapur khusus yang cantik dan ruangan lain yang ent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
BAMBANG YULIANTO
vhhuiiggyhhu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 46. Bukan cerita, tapi menyindir.

    "Iya sih. Tapi kan tidak seenak masakanmu." "Maklum lah, kan baru-baru memasak. Kalian masih ingat tidak, pertama kali aku belajar memasak, kalau tidak salah bertepatan aku masuk sekolah. Ibu menyuruhku memasak sebelum pergi sekolah. Masakanku sama sekali tidak enak. Kak Silvia sampai memuntahkan makanan. Lalu ibu marah dan membuang semua masakanku. Wajar, kan baru belajar. Tapi karena setiap hari aku memasak, lama kelamaan jadi enak juga. Saking enaknya, harus aku yang memasak Setiap hari. Sampai kalau kalian mau nasi goreng tengah malam saja, bangunin aku untuk masak nasi goreng untuk kalian.. ingat kan?"Mendengar perkataan panjang Mia, raut ibu yang tadi mulai tenang, berangsur memerah kembali. Mia sepertinya bukan sekedar ingin bercerita tentang masa lalu, tetapi seperti sengaja menyindir masa lalu. Masa lalunya yang kurang menyenangkan.Silvia juga menyesal, kenapa harus bercerita segala? Seharusnya tidak perlu, Mia jadi menyinggung masa lalunya. Masa lalu yang tidak indah saat

    Last Updated : 2024-05-10
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 47. Menjelang Pesta.

    Pesta Besar telah dimulai!Di kawasan Hotel berbintang, di dalam gedung Pernikahan mewah yang khusus.Tamu undangan sudah berkumpul, dari kalangan menengah hingga kelas atas. Para Pengusaha, Pebisnis dan Karyawan beserta Staf seluruh Perusahaan Mahendra pusat, ada di sini untuk menghadiri Pesta besar Resepsi Pernikahan Pengusaha Properti yang terkenal, Gara Mahendra.Di ruangan khusus.Gara sedang menatap dirinya di cermin.Lalu membenarkan jas, dan sesekali menyentuh pergelangan tangannya sendiri.Dia tidak gugup, sama sekali tidak terlihat gugup, hanya saja ada kegelisahan yang tidak bertepi dalam hatinya.Ingin sekali dihari yang bahagia ini, dia berkumpul dengan keluarga tercintanya selayaknya seperti orang lain.Tetapi, Gara tidak mungkin bisa seperti mereka. Di Pesta megah miliknya ini, dia harus sendirian. Tidak ada Ayah dan Ibu, tidak ada Kakek dan Nenek yang menemani, dan tidak ada sanak famili satupun yang hadir. Karena dia, memang sebatang kara hidup di kota ini.Tidak tera

    Last Updated : 2024-05-10
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 48. Pesta besar telah tiba.

    "Hellow… Silvia, kamu kena Prank ya..! Suami miskin Mia, ternyata orang kaya!""Dulu saja itu suami mia dihina Mulu sama kamu, Sil! Sekarang jilatan tuh pantatnya biar kamu dapat saweran! Lumayan kan buat nyicil hutang kamu?"Bagaimana tidak beberapa orang berkata begitu, kemarin pas panik di tagih cicilan, Silvia sibuk meminjam uang pada teman-temannya."Ya Ampun! Itu Mia? Pangling aku. Cantiknya nggak ketulungan! Kabarnya Suaminya Seorang Pengusaha kaya raya ya? Tampan enggak? Aku penasaran!"Yang lain membalas komentar ini."Sangat tampan! Aku sudah melihat saat pernikahan Dinda! Artis pun kalah!""Masa sih? Ya Ampun, penasaran aku!""Suami Dinda sama suami Silvia.. Halah.. tidak ada seujung kukunya!"Bermacam komentar yang lain dan sebagainya.Nyesel Aku!..Niat ingin mendapat pujian atau mencari sensasi, justru diserang kutukan dari netizen. Yang mendapatkan pujian malah Mia lagi, Mia lagi.Silvia mengomel, kemudian tidak berapa lama, Konten tidak tersedia.Netizen mengeluh saat

    Last Updated : 2024-05-11
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 49. Dia sekarang adalah ratu.

    Rita juga menatap Mia dengan sangat canggung. Dia juga bisa melihat begitu banyak kecanggungan di mata Mia, hatinya terasa dipenuhi pecahan beling. Perih, sakit, seperti teriris-iris rasanya.Terbayang semua kesalahannya terhadap Mia, anak yang ia sudah sia-siakan selama dua puluh lima tahun ini.Dia memang tidak menyiksanya fisiknya, tidak memukuli seperti cerita ibu tiri yang kejam. Tapi dia terus menyakiti hatinya.Pergi sana! Dasar anak tidak tahu diri! Malas aku lihat muka kamu itu!Mia! Cuci piring! Cuci baju! Masak! Awas ya, kalau Ibu bangun tidur kerjaan belum kelar semua! Nggak ada jatah buat makan kamu!Masak buruan ..! Keburu Silvia dan Dinda pulang, nanti mereka kelaparan!Ibu benar-benar ingin berlari dari sini, tidak sanggup menanggung malu dan rasa bersalahnya."Ibu, " Mia berlutut, kemudian meraih kedua tangannya."Maafkan atas semua kesalahanku. Aku tahu, Ibu tidak suka dengan kehadiranku. Jika boleh memilih, sebenarnya aku akan memilih untuk tidak mengganggu kebahagi

    Last Updated : 2024-05-11
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 50. Uang dalam rekening bank milik Alex.

    "Aku akan menyenangkan hari-harimu untuk kedepannya dan seterusnya. Lihatlah, aku akan membayar semua kesedihanmu tempo lalu. Tidak aku izinkan air matamu untuk menetes lagi."Gara memeluk Mia dan akhirnya ikut tenggelam ke alam mimpi.Sementara di kamar lain.Silvia dan Farhan sudah berbaring di ranjang lebar dengan kasur yang empuk.Farhan memeluk Silvia yang sedang sibuk dengan ponselnya dari belakang."Sayang…Bagaimana kalau kita ulangi bulan madu kita disini? Kita kan tidak pernah menginap di hotel sebagus ini. Jadi anggap saja kita sedang mengulang bulan madu." Rayu Farhan.Silvia tertawa geli. "Ya ampun.. dasar miskin! Mau bulan madu di hotel saja harus numpang! Modal Dong.. ih.. Sana!" Sambil mendorong tubuh Farhan dengan kakinya."Modal kepalamu itu! Uang gaji bulanan, lemburan sampai bonus-bonusnya selalu ludes buat membayar hutangmu dan hutang ibu! Bagaimana mau ngomongin modal?" Kesal Farhan."Eh, baru bayarin hutang saja sudah mengeluh! Bagaimana kalau bayarin Apartemen s

    Last Updated : 2024-05-11
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 51. Pasangan satunstell.

    Tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh Dinda, jika Alex akan kaget melihat dirinya memergoki jumlah nominal uang dalam buku tabungannya, lalu akan menyembunyikan buku itu ke belakang punggung.“Dinda, sini.” Alex justru tersenyum renyah kemudian menarik tangannya, lalu meletakkan buku tabungan di pangkuan Dinda dan segera memintanya untuk memeriksa.Dinda melotot sempurna, ini bukan uang sedikit! Banyak sekali! Kalau untuk membeli rumah seukuran milik Ibu di kota saja, bisa dapat sepuluh rumah! Dan itu masih sisa banyak!Dinda menoleh pada Alex yang tersenyum, kemudian kembali ke buku tabungan. Berulang kali begitu.Uang sebanyak ini? Dari mana Alex mendapatkannya? Jika dihitung, gaji selama dia bekerja saja tidak mungkin sebanyak ini.Apa dia korupsi? Dinda ingin menebak."Itu hadiah pernikahan kita, Dinda. Surprise!"Dinda terbengong, banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di otaknya. Kalau Alex mempunyai uang sebanyak ini, kenapa pada saat lamaran dia hanya memberi uang satu

    Last Updated : 2024-05-13
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 52. Memboyong Mia ke rumah istana.

    Sementara siang ini,Keluarga Mia telah diantar pulang oleh orang suruhan Gara.Mereka pulang dengan membawa kelegaan. Ibu lega karena baik Mia maupun Gara sudah memaafkan kesalahannya. Tapi bukan berarti hati Rita sudah merasa senang. Dia masih saja terus menyesal dengan semua kesalahannya terhadap Mia selama ini.Jika boleh meminta, dia ingin menebus kesalahannya dengan sisa umur yang dia miliki.Ketika saat tadi mereka pulang, Mia sempat menyelipkan sebuah amplop ke tangannya. Dia tidak mau, Rita terus menolak. Mengepalkan erat-erat telapak tangannya."Tidak perlu, Mia. Sungguh tidak perlu. Kalian sudah menanggung semua biaya kami selama disini. Ibu sudah sangat berterima kasih sekali.""Bu, terima saja. Ibu kan perlu buat biaya berobat Ayah juga." Saran dari Silvia. Dia sangat kesal ibunya sok-sok menolak! Padahal kan butuh?‘Hutang buk, pikirin hutang kita!’Mata Silvia melotot seolah ingin berbicara.Jika tidak gengsi, ingin rasanya dia yang mengulurkan tangannya untuk menerima

    Last Updated : 2024-05-13
  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 53. Anak yang di emaskannya, sama sekali tidak peduli.

    Baru saja Mia ingin bertanya, mobil sudah berhenti dan pintu mobil sudah terbuka."Ayo." Gara sudah mengulurkan tangannya.Mia menyambut dan melangkah menuruni mobil.Dia menatap beberapa pelayan pria dan wanita yang sudah berdiri menyambut mereka."Selamat datang Tuan, selamat datang Nyonya besar. Selamat atas pernikahan kalian." Mereka melempar senyuman lebar dengan tubuh membungkuk memberi hormat.Mia hanya mengulum senyum, tapi penuh kebingungan. Semua diluar bayangannya tadi.Halaman ini memang luas. Tapi ini terlalu Luas. Bagaimana mau menanam bunga? Sedang bunga-bunga sudah berjejer rapi disana. Tidak terhitung jumlahnya.Ini bukan perumahan, tapi istana!"Gara, ini,""Ayo masuk dulu." Gara sudah mengambil tangannya dan membawanya melangkah.Pintu dihadapannya sudah terbuka lebar, dengan Para Pelayan wanita dan juga Pria."Selamat datang di rumah kembali, Tuan." Seorang Pria separuh baya namun terlihat gagah dengan Jas berdiri paling depan, menyapa Gara dengan hormat.Gara hany

    Last Updated : 2024-05-13

Latest chapter

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 405. Akhirnya Mereka Sah Juga

    Tidak ada tetangga yang datang karena mereka sengaja, lamaran malam ini dengan sederhana saja. Tidak ada yang dibawa oleh Dodi karena memang mereka sudah berunding untuk tidak memaksakan diri dan tidak membawa apapun. Ini adalah pesan Gita, jadi Dodi datang hanya membawa ucapan niat dan cincin seberat 2 gram saja sebagai tanda pengikat antara mereka. Acara lamaran berlangsung sederhana namun penuh keseriusan dari kedua belah pihak. Pakde Gita tak banyak bicara, sebab di sini ia hanya menjadi saksi, bukan untuk dimintai pendapat. Sebelumnya, Bu Mila sudah berpesan demikian. Sebelum lamaran ini, Pakde sempat menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernikahan Gita dengan Dodi. Alasannya, masa depan Dodi kurang cerah dan hanya akan membebani Gita, terlebih Gita kini sudah sukses. Pakde khawatir banyak orang berbiat buruk, lalu menjadikan alasan ingin menikahi Gita. Bu Mila menegaskan untuk tidak perlu ikut campur urusan mereka . Dodi memandang Heru dengan mata terbelalak, seperti kura

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 404. Memberi Solusi

    Sebagai orang tua, mereka hanya perlu menyetujui, memberi restu, dan dukungan. Meski tak suka, Pakde tak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan.Mungkin ia sadar bahwa selama ini ia tak pernah membantu atau ikut memberi makan Gita dan Anisa sejak mereka lahir, lalu mereka ditinggal orang tua mereka, dan kini telah tumbuh dewasa.Acara lamaran selesai, disambung dengan obrolan ringan, basa-basi sebelum waktunya pulang.Tidak ada yang istimewa di acara malam ini, tetapi bagi Gita dan Dodi, acara ini sangat spesial dan membekas di hati. Karena malam ini, mereka resmi menjadi sepasang tunangan dan berencana menikah bulan depan. Awalnya, ketika ditanya oleh Pak De kapan mereka akan menikah, Dodi masih ragu untuk menjawab. Bukan karena ragu, tetapi dia ingin benar-benar siap. Namun, Gita yang langsung menjawab, "Rencana kami adalah bulan depan, Pak De. Setelah bulan ini habis, kami akan berunding lagi untuk menentukan hari yang tepat."Dodi tidak bisa berkomentar karena takut Gita tersinggu

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 403. Benar-benar Datang Ke rumah

    Dodi menarik nafas resah. Tadinya, dia sudah cukup senang, khayalannya melambung tinggi, menikahi Gita dan hidup bahagia penuh cinta. Namun, setelah obrolan dengan ibunya, perasaannya berubah menjadi kacau.Jika nanti dia menikah, bagaimana mungkin dia bisa tinggal bersama Gita? Bagaimana dengan ibu dan dik-adiknya? Tapi jika dia mengajak Gita untuk tinggal bersamanya, tentu saja itu juga tidak mungkin. Dia tidak bisa membawa Gita untuk tinggal di pondok mereka dan mengurus keluarganya.Tiba-tiba, sebuah pesan singkat dari Gita masuk. "Dodi, sedang apa? Apa kamu sudah pulang kerja?""Iya, Gita. Aku sudah pulang dari tadi." Mulai hari ini dan seterusnya, Dodi memang sudah mau belajar untuk memanggil Gita dengan nama saja. Mereka sudah sepakat."Bisa gak nanti malam ke rumah? Ada hal yang ingin aku bicarakan."Karena Dodi juga ingin membicarakan suatu hal dengan Gita, dia pun setuju. "Iya, aku akan ke sana nanti malam."Gita tersenyum, selain memang ada sesuatu yang ingin dibicarakan se

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 402. Akan melamarnya l

    Yang di sana menutup mulutnya dengan satu tangan menahan agar tidak tertawa keras karena saking senangnya.Ya ampun… Ternyata Dodi romantis juga ya?Akhirnya sepanjang malam ini mereka sama-sama begadang, melanjutkan chat mesra dan rencana untuk kedepannya nanti. Sampai terlupa, ketiduran tanpa sengaja. Ponsel masing-masing terjatuh dari tangan dan paginya ponsel mereka sama-sama ngedrop!Dodi merasa sangat kesal karena tidak bisa mengirimi pesan atau melihat pesan chat dari Gita. Akhirnya berangkat kerja tanpa membawa ponsel.Gita juga demikian, terpaksa pergi mengajar meninggalkan ponselnya di rumah untuk dicas.Di tempat kerja, mereka tidak konsen.Saling memikirkan satu sama lain. Andai saja tadi ponsel bisa dibawa, setidaknya bisa berkirim chat, menanyakan kabar. Lagi ngapain? Udah makan belum?Duh, kasmaran!Sayangnya semalam lupa , seharusnya sambil di cas saja. Kan tidak sampai ngedrop?Saat Dodi pulang dari kerja, di jalan melihat kecelakaan. Sebuah mobil sedan menabrak seora

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 401. Kasmaran

    Anisa mengusir mereka dengan bercanda, "Sudah, jalan sana, nanti keburu magrib."Gita dan Dodi akhirnya berangkat menggunakan motor Anisa. Mereka berboncengan, menarik perhatian orang-orang di jalan karena penampilan mereka yang berbeda dari biasanya. Beberapa mencibir, tapi banyak juga yang memuji kecocokan mereka.Sesampainya di acara, suara musik orgen tunggal menyambut. Mereka disambut oleh tim penyambut tamu, dan beberapa orang langsung mengenali mereka, "Mbak Gita sama Mas Dodi? Wah, cocok banget!”Gita dan Dodi hanya tersenyum malu mendengar godaan-godaan itu. Setelah mengambil makanan, mereka duduk bersama dan menikmati hidangan. Sesekali mereka melirik satu sama lain dan tersenyum, tapi tidak bisa fokus karena hati mereka sama-sama berdebar.Setelah makan, Dodi mengajak Gita untuk memberikan amplop kepada pasangan pengantin. "Cepat menyusul kami ya!" ucap mempelai wanita, membuat Gita semakin tersipu."Kenapa semua orang berpikir kita pacaran?" tanya Gita saat mereka kembali

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 400. Ke Pesta Bersama

    Penjelasan Gita diterima, dan beberapa siswa bahkan membuka platform novel online untuk memeriksa kebenarannya. Mereka akhirnya paham bahwa kehidupan Gita dan Anisa telah berubah berkat kerja keras Gita.Sejak saat itu, tak ada lagi yang menuduh atau membicarakan Anisa dan keluarganya. Kabar tentang Gita yang menjadi penulis menyebar, dan kehidupan mereka menjadi lebih damai. Tidak ada lagi tuduhan atau hinaan dari Cindy dan teman-temannya.Hari itu, Gita merasa sangat lelah setelah seharian membersihkan rumah bersama Anisa. Malam harinya, ia mengalami sakit kepala yang parah. Anisa khawatir melihat suhu tubuh kakaknya yang sangat panas."Mbak Gita sakit, ya? Badannya panas sekali!" seru Anisa.Gita mengeluh, "Kepala Mbak sakit, tubuh juga rasanya ngilu-ngilu."Anisa segera memberi tahu Bu Mila, yang panik. "Tunggu sebentar, Anisa. Biar nenek menemui Mbak Nita.""Biar Anisa saja, Nek. Nenek tungguin Mbak Gita," ujar Anisa, langsung berlari ke rumah Nita. Mendengar kabar itu, Nita dan

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 399. Di Bully

    "Udah, jangan dilihat terus. Besok langsung dicoba aja," goda Nita, sambil tersenyum melihat Anisa yang terus memandangi motor barunya.Anisa tertawa kecil, benar-benar tidak menyangka dirinya bisa mendapatkan motor sebagus itu. Dia menoleh pada Gita, "Mbak Gita, terima kasih ya. Pasti mahal banget."Gita tersenyum dan menepuk tangan Anisa lembut, "Yang penting kamu senang, Anisa. Harga motor ini nggak ada apa-apanya dibanding kebahagiaan kamu.""Ya ampun, Mbak Gita! I love you deh!" Anisa memeluk kakaknya dengan rasa terima kasih."Makanya, jangan bandel. Kamu nggak kerja tapi dibeliin motor sama HP baru. Semangat belajar dan bantu-bantu di rumah, ya," Bu Mila mengingatkan."Siap, Nek! Anisa makin semangat," jawab Anisa riang, disambut tawa seluruh keluarga.Heru lalu berdiri, "Maaf, aku harus pulang. Toko nggak ada yang jaga lama-lama.""Aku juga pulang, nih," kata Nita sambil mengeluarkan kado kecil dari sakunya.Heru melihat kado itu dan tertawa, "Ya ampun, kado kamu kecil banget,

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 398. Kejutan

    Karena Anisa memang adik yang pengertian, meskipun hatinya sedikit terluka oleh ucapan kakaknya, dia tidak berani menjawab. Anisa mencoba mengerti, mungkin kakaknya sedang banyak pikiran atau lelah, jadi dia memilih untuk diam saja.Kemudian, Anisa beranjak dari kamar Gita untuk mencari neneknya, tetapi tidak menemukannya. Dia lalu pergi ke dapur dan membuka tudung saji. Ternyata tidak ada makanan apapun di meja. Bahkan di magic com pun tidak ada nasi. Anisa mendengus kesal, lalu kembali ke kamar Gita."Mbak, nenek nggak masak ya? Nenek pergi kemana?" tanya Anisa lagi.Kakaknya terlihat kesal, lalu melemparkan guling ke arah Anisa."Kamu itu manja banget sih! Kamu kan bisa masak sendiri, masak mie, ceplok telor, atau apa gitu. Nggak usah terus ngandelin nenek. Nenek lagi pergi ke rumah Bude dari tadi pagi, jadi nggak sempat masak. Kamu aja yang masak nasi, sana!” ujar kakaknya.Anisa merasa sedih melihat perubahan kakaknya yang tiba-tiba menjadi pemarah. Namun, dia tidak berani memban

  • Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan   Bab 397. Kenapa Kak Gita tiba-tiba berubah?

    “Ya Allah, ternyata ini pekerjaan Mbak Gita yang jarang diketahui orang. Pantas saja Mbak bisa membeli ini itu dan mengubah ekonomi keluarga. Aku benar-benar tidak menyangka kalau Mbak bisa sehebat ini.”Gita mengangguk kemudian tersenyum kecil sambil melanjutkan untuk memberitahu Dodi tentang aplikasi-aplikasi novel miliknya.“Mungkin beberapa orang di kampung banyak yang membicarakan aku, tapi aku tidak mau peduli. Karena mereka juga tidak tahu apa yang aku lakukan sebenarnya. Yang terpenting bagiku adalah aku mencari pekerjaan secara halal dan ini merupakan anugerah serta rezeki dari Allah yang diberikan padaku. Aku telah diberi jalan untuk bisa mengubah ekonomi keluargaku.”Dodi mendongak, "Mungkin sebagian orang membicarakan keluarga Mbak karena mereka tidak tahu yang sebenarnya. Tapi benar kata Mbak, tidak usah dipedulikan. Bukankah Mbak tidak merugikan siapa-siapa? Mbak menulis dengan ide sendiri tanpa mengganggu orang lain.""Itulah yang sering dikatakan oleh Mbak Nita. Makany

DMCA.com Protection Status