Share

Bab 110. BRI Notif.

Tapi ketika Fiah hendak bersuara ibu mengedipkan matanya, memberi kode agar Fiah tidak usah bercerita apa-apa.

"Sepertinya tidak jadi, Bu Yani. Cucuku masih terlalu bayi kalau untuk disambi jualan." Begitu saja jawab Bu Marni. Tidak mau ribet.

"Ee… orang sudah nungguin. Ya sudah kalau begitu. Bener tuh, bayinya mbak Dinda lagi kecil. Kasihan kalau diajak jualan gorengan. Kecuali buka toko sembako baru nggak masalah. Hehe.. tapi nggak ada modalnya ya... Butuh seratus juta paling tidak." Kata-kata Bu Yani seperti sedikit mengejek mereka.

Tetapi mereka tidak tersinggung, benar saja, mana mereka punya modal kalau untuk membuka toko sembako. Padahal posisi rumah ini bagus kalau untuk buka toko sembako.

Toko lumayan sangat jauh tempatnya. Lebih mudahnya lagi, kalau di daerah sini, penjual itu tidak perlu susah payah berbelanja ke pasar untuk kebutuhan dagangannya. Tinggal langganan ke mobil khusus. Ada mobil khusus yang masuk mengantar barang-barang dagangan ke toko-toko.

"Ya sudah, Bu Marn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status