Home / Urban / Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan / 95. Nomor Identitas Tak Sama

Share

95. Nomor Identitas Tak Sama

Author: Angdan
last update Last Updated: 2024-10-30 09:57:34

Hans membuka kartu identitas Sandria dari handphone lalu memperhatikan nomor identitas yang tertera di website itu.

“Nomor identitas itu bukanlah milik Sandria. Nomor identitas Sandria berakhir triple nol dua depan nomor empat pada baris keempat.”

“Sungguh? Kamu punya data dia?”

“Aku punya data dia karena ... aku pernah bekerja sebagai pelayanan di bagian loket di kereta api.”

“Jika itu bukan punya dia artinya ada seseorang yang bisa mengendalikan ini. Dia juga merupakan seorang yang mungkin mahir dan memahami bahasa pemrograman sehingga bisa diganti kode bahasa pemrograman itu.”

Hans membisu kembali dengan memutar otak untuk mencari tahu sosok yang bisa mengendalikan ini.

Hitungan detik, sebuah nama muncul di kepalanya, nama Ryan yang menjadi sasaran utama di balik pengendalian website. Namun, praduga itu membuatnya sedikit menyingkirkan nama Ryan karena dia hanya bisa melacak IP.

“Apakah kamu tidak bisa melacak seseorang yang mengendalikan website ini?” tanya Hans dengan intonasi p
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   96. Pesan Teror

    Jam tangan yang berbahan stainless steel dengan lingkar emas di sekitar kaca sebagai hiasan tampak tak asing baginya. Ia pernah melihat jam tangan yang dikenakan oleh pria itu.“Aku tak ingat siapa yang memakai jam tangan itu.”Pria yang berdiri di depan rumah dengan mengenakan topi dan jaket yang memiliki satu brand ternama adalah Adnan. Pengawal ibunya tidak mengetahui sosok pria yang berdiri di depan rumahnya. Dia berdiri di sana untuk memastikan bahwa CEO perusahaan pangan terkenal, ternama dan terbesar di negeri ini sedang berada di luar negeri atau berada dalam negeri. Hans mematikan handphone lalu merebahkan badan dan mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya yang seharian tidak ada istirahat sama sekali.Beberapa jam berlalu, hari telah berganti. Tepat pukul enam pagi, Hans terbangun lalu bersiap untuk berangkat ke kantor. Ia hendak memasuki mobil sekitar pukul tujuh pagi untuk berangkat ke kantor, tiba-tiba nada dering panjang berbunyi keras dan berulang kali. Nama Pak Tono

    Last Updated : 2024-10-31
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   97. Dia Berbahaya!

    “Dua hal yang masuk akal,” kata Komar sambil menjetikkan kedua jarinya.“Apakah Ibu Abigail memiliki musuh atau pernah memaki karyawan yang sangat keterlaluan sampai uang perusahaan digelapkan?”“Kita fokus ke pelaku sekarang,” kata Hans tegas sembari menatap kedua layar handphone berisi pesan teror.“Baik, Pak Lee.”“Aku heran sama Pak Lee,” ucap Komar.“Kenapa?” tanya Hans bingung.“Pak Lee merupakan karyawan baru, tetapi keahlian yang dimiliki bukan seperti karyawan baru, melainkan karyawan yang sudah memiliki pengalaman dua puluh tahun bekerja di bidang keuangan atau bisa dikatakan sebagai detektif.”“Ada-ada saja, Pak. Saya belum memiliki pengalaman apa pun dan masih belajar dari kalian semua.” Hans membalas dengan rendah sambil tersenyum.Salah satu rekan Hans mengagumi keahlian yang dimilikinya karena ia merupakan karyawan baru, tetapi seperti memiliki pengalaman kerja selama puluhan tahun. Kerja keras, analisis dan pemikiran yang jarang bisa dilakukan oleh orang lain, tetapi

    Last Updated : 2024-11-01
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   98. Abigail Diculik

    “Manajer Keuangan!” teriak Naufal sambil menoleh ke arahnya dan mencengkeram kerah bajunya.Hans membisu dengan menatap yang tidak percaya bahwa Naufal memiliki trauma yang besar kepada Adnan. Dia sampai mengatakan berbahaya berulang kali.Jika seseorang yang dekat dengan orang lain dalam kurun waktu yang lama maka perkataannya bisa dipercaya bahwa dia sangat berbahaya. Bahkan, dia pernah bekerja sama dengan Adnan sampai dipercaya untuk mengelola keuangan dan laporan bahan baku masuk dan keluar sampai produksi.Hans melepas cengkeraman tangan Naufal yang erat secara perlahan sambil mendudukkannya kembali dan menggenggam tangannya.“Pak, jika Bapak takut dengannya maka ceritakanlah kepada saya maka saya akan membantu dan menjamin hidup Bapak dan keluarga aman dari mereka yang ingin berbuat jahat kepadanya.”“Sungguh?”Hans mengangguk pelan. “Iya, tapi Bapak harus bekerja sama dengan saya dan tim untuk menangkap pelaku. Bisa bekerja sama dengan saya?”Naufal mengangguk cepat sambil sam

    Last Updated : 2024-11-02
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   99. Penyelamatan Abigail

    Hans memposisikan tubuh Ryan dengan berdiri sembari mencengkeram kerah bajunya dan melayangkan kepalan tangan kepadanya. Sontak, Ryan menghindari pukulan di wajahnya dengan mengernyitkan dahi dan menggerakan sisi siku tangan kanannya.“Ampun.” Ryan merengek untuk menyerah dan tidak dipukul wajahnya.“Kenapa kamu menculik istri dari Pak Cody Ruth?” tanya Hans dengan intonasi penekanan sembari menguatkan cengkeram tangannya di kerah baju.Ryan sedikit mengerang karena kuku jemari Hans mengenai lehernya. “A-aku hanya mendapat perintah saja.” Ryan menjawab terbata-bata.“Siapa yang memerintahmu untuk menculik Ibu Abigail? Hah?” tanya Hans menekan dengan tangan yang masih berada di dekat wajahnya.“Ja-jangan memukulku. Aku mohon.” Ryan memohon sambil mengusap kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan kepadanya. “Cepat katakan!”“Di-dia adalah ....”“Siapa? Jika kamu tidak mengatakan yang sebenarnya maka tamat riwayatmu!” Hans mengancam Ryan dengan menekan.“Di-dia adalah Misternot!” Ry

    Last Updated : 2024-11-02
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   100. Rapat yang Penuh Perdebatan

    Hans sengaja membuat pancingan seperti itu agar bisa menunjukkan bukti dan temuan yang dikerjakan dan ditemukan secara bersamaan dengan timnya.Mira memegang erat tangan Hans. Hans malah menepuk tangan Mira.Suasana dalam ruang rapat membisu dengan pundak yang terangkat secara bersamaan. Bahkan, tim Adnan terlihat gugup saat ia membahas transaksi dan Adnan ketahuan sering menggunakan laptop bukan fasilitas kantor untuk bekerja. “Jangan memfitnah saya! Saya menggunakan komputer untuk melakukan pekerjaan!” Adnan tersulut sambil melotot.“Saya tidak memfitnah Anda, tapi hanya bertanya. Apakah Anda melakukan transaksi di laptop dan ada apa di sana? Apakah ada kalimat saya yang memfitnah Anda?” tanya Hans santai sembari tersenyum miring. Adnan tertawa. “Anda pintar sekali berkata-kata, ya. Anda mengatakan memergoki saya sering menggunakan laptop dari pada kantor. Apakah itu bukan kalimat fitnah? Jika Anda memergoki saya seharusnya tegur dan pastinya Anda memiliki bukti untuk itu.”Hans m

    Last Updated : 2024-11-04
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   101. Pembuktian Pertama Dalam Kasus Penggelapan Dana Perusahaan

    “Jika ingin tahu semuanya seharusnya mendengarkan sampai habis bukan setengah, Pak Adnan.”“Anda jangan membah—”“Cukup!” sela Abigail dengan nada teriak sambil memukul meja.Semua orang terkejut saat Abigail memukul meja dengan keras dan terdiam. Suasana dalam ruang rapat semakin memanas dan menegangkan. Dua tim memiliki temuan, pendapat dan sanggahan masing-masing untuk tidak kalah dari yang lain. Namun, Hans tidak akan pernah menyerah untuk mempertaruhkan nyawa demi kebaikan dan kebenaran terungkap.“Saya tidak ingin mendengar kalimat pembelaan satu sama lain. Saya hanya ingin tahu pelaku penggelapan dana perusahaan di sini.”“Jika Anda mengetahui sosok pelaku itu, hukuman apa yang pantas untuk dia?” tanya Galih memecahkan keheningan.Semua sorot mata saling memandang dan melirik Adnan yang tetap duduk dengan dada membusung dan bahu yang tegak. “Saya akan memberikannya kepada pihak kepolisian.”Adnan tersenyum miring saat Abigail mengatakan hukuman terhadap pelaku penggelapan da

    Last Updated : 2024-11-04
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   102. Bukti Perlahan Terungkap

    Tiwi memiliki rekaman dari kamera yang diambil olehnya selama bekerja di sana sebelum Hans bekerja di perusahaan ayahnya saat keluar dari ruangan keuangan. Dia tidak pernah pulang terlebih dahulu sebelum Adnan keluar dari ruangan. “Saya pernah menegurnya, tapi dia malah memarahiku serta mengancamku.”“Mengancam Anda?” tanya Abigail heran.“Betul.”“Jangan percaya. Dia bohong!” Adnan berusaha menyangkalnya.“Apakah Anda memiliki bukti?” tanya Hans dengan santai.Hans tidak percaya bahwa rekan timnya pernah diancam oleh Adnan hanya karena masalah sepele.Tiwi masih membungkam dengan bola mata merayap ke arah Adnan yang memerhatikannya dari kejauhan dengan melotot. Hal itu disadari oleh Hans.“Tiwi tidak perlu takut kepadanya karena ada kami yang siap membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada di kantor,” kata Haedar yang menyadari arah mata Hans ke Adnan.“Baik, Pak. Saya punya bukti semuanya saat Pak Adnan mengancam saya jika saya mengatakan hal ini kepada siapa pun maka dia tidak

    Last Updated : 2024-11-05
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   103. Semua Bukti Mengarah ke Adnan

    “Tentu saja saya mau bukti, dong!” jawab Adnan nyolot.Hans tersenyum miring saat mendengar jawabannya yang nyolot.Hans menunjukkan sebuah website gelap yang akunnya terdiri dari Adnan dengan hak akses yang dimiliki. Hak akses dia adalah memindahkan uang dengan cara mentransfer uang ke berbagai rekening dan terdapat atas nama dari pemilik rekening tersebut. Banyak nama yang menjadi sasarannya untuk menyembunyikan uang itu.“Ini adalah bukti dari sikap liciknya. Dia sengaja membuat laporan palsu karena uang yang diterima berupa tunai bukan pengiriman dari rekening orang lain. Setelah itu, dia menyimpan uang itu ke rekening pribadinya lalu dipindahkan melalui website gelap itu dan memutar uangnya pada website gelap itu.”“Dia boh—”“Selain itu, website gelap tidak hanya berisi pemutaran uang perusahaan yang dia ambil. Dia juga melapisi website gelap itu seperti permainan daring yang bisa melakukan pengisian saldo dan mendapatkan hadiah ketika memenangkan permainan dadu.”Hans menjela

    Last Updated : 2024-11-05

Latest chapter

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   165. Akhir dari Segalanya

    Hans memandangi televisi yang menyuguhkan pemandangan Rashid, Ayah Adnan, Adnan, Sandria, Ryan dan ajudan Ayah Adnan tertangkap dengan kedua tangan diborgol ke belakang bersama istri Rashid yang menutupi proses penyelidikan selama ini. Otak dari kematian Raja bisnis adalah Rashid Omar Nadim karena keserakahannya sehingga mendekati istri Pak Cody Ruth untuk bisa mendapatkan kekayaannya. Tidak hanya itu, Rashid juga pemarah sehingga membunuh anak lelaki dengan cara yang sama, seperti sudah direncanakan. Beruntung, Ibu Abigail tidak tertipu dengan rayuan maut yang dilakukan olehnya karena seorang lelaki yang selalu mengingatkan dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang tidak rampung karena permainan orang dalam pihak berwajib. Siapakah dia yang selama ini berada di sampingnya? Apakah kekasih baru atau yang lain? Kita belum tahu dan tunggu kabar selanjutnya.“Apakah bapak memberitahu rekan kerja yang membantu kita untuk menyelesaikan kasus ini?” tanya Hans datar sembari memandangi

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   164. Terbukti dan Tertangkap

    “Kekasih pengawal pribadimu,” jawab Agustinus santai.“Di mana dia sekarang?““Dia ada di halaman belakang bersama wanita itu karena aku tadi bertanya kepada pengawal lainnya.”“Suruh mereka ke sini. Aku ingin mendengarnya secara langsung.”Agustinus menyampaikan seruan dari Hans kepada pengawal yang berjaga di ruang tamu untuk meminta mereka memasuki ruangannya. Satu menit berlalu, mereka telah tiba di ruangan diskusi dengan menatap Hans dan lainnya yang bingung dan datar. “Ada apa?”“Terima kasih untuk semuanya.”“Tidak perlu khawatir, aku melakukan semua ini demi hidupku sendiri dan masa depanku kelak jika tinggal bersama dengan kekasihku.”“Apa yang kalian inginkan dariku? Aku ingin memberi hadiah untuk kalian.”“Tidak ada.”“Kalian mendapatkan pernikahan mewah di hotel mewah. Semua ditanggung olehku, jadi katakan kapan kalian menikah,” kata Hans santai.Wanita itu dan pengawal pribadi melongo saat mendengar hadiah darinya lalu bersalaman dengannya sebagai tanda terima kasih.“T

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   163. Penjabaran dari Hasil Kerja Tim

    Hans tiba di ruang diskusi di rumahnya dengan melepas jaket kulit dan diletakkan di sofa dengan tangan dan dada bagian kiri yang masih terasa nyeri dan sakit sehingga duduk perlahan.Semua rekan tim dan Haedar berada dalam ruangan itu sembari memperhatikannya yang tidak bisa dilarang ketika keinginan menggebu dalam dirinya.“Apakah anak buah dari Rashid dan Adnan masih ada dalam ruangan di rumah ini?” tanya Hans pelan.Lima pria bertato bulan dan bintang dan kepala tengkorak pernah ditangkap olehnya saat melakukan penyelidikan di sebuah gudang tua samping laboratorium mereka.“Masih ada, Tuan muda. Saya pindahkan ke ruang bawah tanah karena mereka berisik dan mengancam membunuh kami semua setelah mendengar kabar Tuan muda ditembak oleh anak dari tuannya dan menganggap mati.”“Aku dianggap mati oleh mereka?”Haedar dan seluruh rekan tim membisu saat ia menanyakan perihal kematian dirinya. Ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh mereka kepadanya.Semua rekan tim dan Haedar dua bulan la

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   162. Kerusuhan

    “Anak dari pengusaha elektronik bebas dari jeratan hukum setelah dalam penjara dalam kasus penembakan wanita berambut pendek yang diduga wanita simpanan Rashid Omar Nadim.”Suara berita yang menggelegar berasal dari televisi merasuki telinga Hans yang mengalami koma selama dua bulan lamanya setelah kejadian penembakan di pemakaman ibunya. Hans mengalami peristiwa yang mengerikan demi mengungkapkan pelaku kejahatan penembakan dan penghilangan nyawa Raja bisnis dan anak laki-laki yang diduga tidak memiliki identitas. Hans membuka mata perlahan saat mengingat kejadian kematian ibunya yang tidak ada di sampingnya saat dibutuhkan dengan meneteskan air mata. Sesak sekali rasanya.Napas Hans terengah-engah dengan pemandangan langit kamar rumah sakit berwarna putih tanpa bersuara. Pandangan lurus ke atas dan tidak menyadari seseorang di sampingnya. “Hans.” Carlos memanggil namanya pelan. Haedar mendekati Hans dengan memegang tangan dan mengusap kepalanya sembari berkata, “Tuan muda, syuku

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   161. Kegentingan Malam hari

    “Aku tidak mendua!” bentak Rashid sambil melotot ke arah Hans.Hans dan semua rekan tim memakai kacamata hitam dan pakaian serba hitam mulai dari atasan hingga sepatu sehingga tidak mengetahui sosok yang berada di balik kacamata hitam.“Sungguh? Apakah kamu bisa membuktikannya?” tanya Hans menantang. Rashid mengalihkan pandangan dengan menggerakkan tangan di depan dada sembari meremas dan mengeluarkan banyak keringat. Semua orang terpaku pada Hans hingga kamera perusahaan media menyorotinya tanpa membuka kacamata. Rashid terdiam.Hans mengeluarkan semua foto yang sudah dicetak olehnya sebelum berbicara dengan rekan tim lalu membuang semua foto yang terdiri dari lima belas lembar di depan wajah Rashid, Istri dan wanita berambut pendek. Hans pergi dari hadapan banyak wartawan dan keluarga cemara yang sedang dipermalukan oleh kepala keluarga yang dipandang hebat dan cinta kepada keluarga. “Ma, maafkan aku. Semua ini bukan karena aku.”“Halah, hidung belang. Kamu juga bilang bahwa ak

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   160. Kematian yang Menegangkan

    “Mohon maaf, ibu Abigail sudah mengembuskan napas terakhirnya. Beliau menyerah selama operasi berjalan.” Dokter menyampaikan berita duka dengan lembut.Sontak, Hans melotot dan kaki terasa lemah untuk berdiri setelah mendengar kabar duka dari ibunya. Pandangan Hans yang sedari tadi samar menjadi buram dan mengalirkan butiran bening dengan deras di pipi. Ia tidak percaya mendengar kabar duka sebelum menangkap pelaku kejahatan. Abigail melanggar janji yang dibuat bersama dengan Hans. Tangan Hans mengepal dengan erat sembari menenangkan diri di kursi besi panjang yang dingin.Hans terpukul mendengar kepergian sang ibu yang terakhir kali sempat berdebat dan kesal dengannya. Ia tidak akan berbuat seperti itu jika mengetahui semua sakit yang dirasakan oleh Abigail.Tuhan menghukum Hans dengan cara yang sangat menyakitkan. Tidak ada hukuman yang menyakitkan, seperti yang dialami olehnya saat ini.Hans masih terduduk di kursi besi yang panjang saat banyak orang berlalu lalang di depannya. B

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   159. Abigail Sekarat

    “Tidak. Tetap menggunakan nomor itu karena tidak akan bisa mendeteksi lokasi dari pemilik nomor ponsel dan identitasnya.”Semua terdiam dengan ide gila yang keluar dari mulutnya. Mereka terlihat tidak percaya bahwa Hans memiliki ide yang berdampak besar untuknya jika ketahuan identitas yang sesungguhnya. “Apakah kamu lupa dengan misimu hingga akhir sebelum pelaku pembunuh Pak Cody dan adikmu tertangkap?” Komar bertanya dengan nada peringatan. “Aku tidak lupa.”“Lalu?”“Kalian takut akan identitasku terbongkar sebelum waktunya dan mengira aku gegabah dalam mengambil keputusan saat punya ide seperti itu?” tanya Hans dengan intonasi penekanan sambil menatap semua rekan tim.“Buk—”“Semua sudah terpikirkan olehku.”“Baiklah. Kalau kamu ingin seperti itu.”Hans duduk sambil memperhatikan laptop yang terbuka di meja kerjanya. Ia teringat dengan ibu yang berada di ruangan yang paling aman untuk sementara waktu lalu menelepon Haedar.Hans menunggu Haedar untuk menjawab panggilan keluarnya.

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   158. Rencana Awal dan Serangan Kalimat Verbal

    Hans meletakkan botol di meja balkon dengan santai dan bersandar di kursi santai yang terbuat dari kayu, berlubang dan bantal putih sebagai tempat duduk.Mira dan Alan mendekatinya setelah saling melempar tatapan. Hans masih mengendalikan emosi dan tidak memiliki gairah untuk menyelesaikan masalah yang ditugaskan dan diamanahkan oleh Abigail.“Kamu tidak ingin tahu beritanya?” tanya Mira nada pelan sembari sedikit membungkuk dan memegang bahunya. “Apakah kamu tidak tahu kalau saya ingin masih menyendiri di kamar ini sambil mengamati pemandangan kota besar di sore hari yang mendung dan terasa nyaman, tapi banyak penjahat yang berkeliaran di luar sana?”“Maaf,” balas Mira lalu menoleh ke arah Alan.Hans mendengar helaan napas Alan dan bertukar posisi dengan Mira. “Sampai kapan kamu begini? Sampai ibumu mati karena dipermalukan di sosial media?” cecar Alan nada pedas. Hans terbangun dari duduk dengan menghadap ke arah Alan sembari melotot dan tangan mengepal erat. Mira terkejut meliha

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   157. Kontribusi yang Meresahkan

    “Pak Cody membantu ayahku untuk memberantas pengedaran dan konsumsi obat terlarang dengan bantuan Pak Haedar.”Hans membisu dengan mengingat semua kejadian padanya mulai dari masih muda menempuh pendidikan di luar negeri dan melihat ibu mendua, pengakuan ibu, hubungan pernikahan yang kandas di tengah jalan dan keserakahan Rashid dan Ayah Adnan yang diketahui olehnya. Hans mendesis sembari menyeka rambut hitam yang lurus secara perlahan sambil memejamkan mata dan menghentakkan kepalan tangan erat ke meja kayu. Tidak ada yang namanya kebetulan dalam dunia ini. Semua telah ditunjukkan oleh sang maha kuasa bahwa ada sesuatu yang diberantas dan dibersihkan. “Unggah dan sebar rekaman Rashid ke media sosial, buat kalimat yang mengajak masyarakat menganalisis,” kata Hans dengan kepala tertunduk dan tangan masih mengepal erat.“Kamu yakin mau menyebar itu sekarang?” tanya Carlos nada ragu.Hans menoleh ke arah Carlos dengan menatap tajam. “Aku sangat yakin dan tidak ada ampun untuknya.”“Ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status