Beranda / Urban / Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan / 140. Mengamankan Lima Pria Penyiksa Raja Bisnis

Share

140. Mengamankan Lima Pria Penyiksa Raja Bisnis

Penulis: Angdan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 10:34:45

Hans melihat banyak pria yang berada di samping dengan tato bulan dan bintang di pergelangan tangan.

Para pria bertato itu pergi ke berbagai arah untuk mencari keberadaannya.

Hans tidak mendengar suara apa pun lagi dan merasa aman sehingga keluar dari balik persembunyian secara bergantian.

Hans berbalik badan lalu disuguhkan pemandangan sepatu boots yang mengkilap dengan ukuran yang besar.

Bola mata merayap ke atas secara perlahan dan berharap bukan seorang pria yang memiliki tubuh besar dan kekar, tetapi pria bertubuh normal dan memiliki tubuh yang tidak kekar.

“Siapa kalian?” tanya pria bertubuh sedang.

Hans mengernyitkan dahi sambil memperhatikan wajah pria yang ada di depannya. Ia tidak asing baginya dan seperti pernah melihatnya.

Kenangan menonton video penyiksaan ayahnya di sebuah kamar hotel mewah dengan kelas yang paling tinggi terdapat sosok pria yang ada di depannya dengan anting bulat, tato bulan dan bintang di pergelangan tangan.

“Kamu tidak perlu tahu siapa kami.”

Pri
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   141. Menyandera Adnan

    “Ibu hanya ingin membantu kamu.”“Ibu tidak perlu melakukan itu, biarkan aku yang melakukannya.”Hans berbalik badan dan meninggalkan Abigail. Ia hendak membuka pintu ruangannya terdengar suara Abigail yang memberitahu sesuatu hingga menghentikan langkahnya.“Adnan akan diberangkatkan ke Canada nanti malam.”Hans berbalik badan. “Apa?”“Adnan pergi ke Canada nanti malam.”“Kenapa tiba-tiba?”“Dia ketahuan oleh seorang anak kecil saat berdagang narkoba.”“Lalu?”“Orang tua anak kecil tidak mau diberi uang dan tetap melaporkan hal itu kepada polisi karena orang tua dari anak kecil adalah Tentara dengan jabatan Panglima, paling tinggi.”“Mampus.”“Ibu sudah meminta kejaksaan untuk memberikan surat perintah keberangkatannya dengan memberikan bukti kuat bersama Tentara.”“Responnya seperti apa, Bu?”“Mereka menolak, padahal Ibu sudah pergi bersama Tentara.”Hans hanya tersenyum kecut saat mendengar perkataan Abigail yang sudah diduga olehnya. Laporan itu pasti ditolak dan tidak heran denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   142. Anonim Memposting Kisah Pembunuhan Raja Bisnis

    “Coba dulu. Jika itu berhasil maka siapa pun yang pernah disuap akan berani untuk bicara di depan umum dan ketika ini menjadi bahan pembicaraan banyak orang akan mudah untuk menangkap pelaku pembunuh Pak Cody dan anak laki-laki itu.”Hans membisu sambil membaca tulisan Alan di sosial media yang menceritakan kronologi dengan nama akun Allout. “Apa maksud dari nama akun allout?”“Tanpa aku jelaskan kamu sudah mengerti yang kumaksud.”Hans mengangguk dan memahami arti dari allout. Allout menggambarkan antusias seseorang untuk membangunkan kebenaran dalam dunia yang tak adil karena hukum bisa dibeli dengan uang. Hans mendukung ide Alan untuk mengungkapkan semua yang pernah dilihat dan ditulis olehnya di sebuah website perusahaan media, tetapi dihapus. Bahkan, dia juga meletakkan bukti video dan foto yang masih dimiliki olehnya, meskipun banyak orang yang menginginkan bukti itu. Alan telah selesai menulis semua kronologi dan hukuman terhadapnya. Bahkan, dia juga menyiapkan nama perusah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   143. Apakah Sudah Mendapatkan Sebuah Nama?

    “Tidak sangat ingin, tapi dia sudah berjuang untuk memenangkan kasus pembunuhan ayah dan adik saya.”“Lakukan yang ingin kamu lakukan, tapi sampaikan dengan baik.”Hans mengangguk mantap lalu menaiki anak tangga dengan mempercepat langkahnya menuju kamar Alan. Alan terkejut melihat sikap Hans yang aneh karena masuk sambil melompat hingga membuat kedua alisnya naik secara bersamaan.“Kamu kenapa?”“Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepadamu.”“Apa?”“Ikutlah saya ke ruangan santai dan kamu akan bertemu dengan beberapa orang.”“Timmu?”“Ikutlah.”Hans turun ke bawah bersama Alan. Ia menghentikan langkah dengan tubuh tegapnya dan hendak memperkenalkan Carlos kepada Alan, tetapi tatapan mereka terlihat tajam dan serius.“Apakah kalian saling mengenal?”“Aku tidak percaya bertemu dengan Pak Carlos,” kata Alan sembari tersenyum lebar.“Pertama kali melihatmu secara langsung,” balas Carlos sambil menepuk lengan Alan.Hans memasuki ruang santai di rumahnya. Kali ini, ia membahas rencana d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   144. Integorasi Pria Bertato Kepala Tengkorak

    “Mereka hanya menyebutkan satu nama,” jawab Komar pelan.“Siapa?”“Rashid Omar Nadim,” jawab Komar tanpa ragu.“Aku juga mendapatkan nama itu.”“Aku juga.”“Aku juga.”“Iya, sama aku juga.”Semua rekan tim mendapat nama yang sama dengan Komar. Petinggi sekaligus pemilik dari keenam perusahaan media mengatakan hal yang sama. Hal yang mengejutkan bagi Hans. Mantan mertua menyuap mereka untuk apa? Apakah dia ada hubungannya dengan kematian Raja bisnis dan adiknya?Hans membisu sambil mengernyitkan dahi dan mengingat semua perkataan ibunya bahwa Rashid ingin menguasai harta kekayaan Cody Ruth dengan mengancam akan membunuh kekasih kesayangannya jika tidak memberikan semua aset yang dimiliki oleh Raja bisnis.‘Jika nama Rashid tersangkut dalam pencarian ini bahwa dia juga terlibat dalam kasus pembunuhan ayah dan adik? Lalu, apakah nama Misternot adalah Rashid Omar Nadim?’ batin Hans bertanya-tanya.Hans mencoba untuk membedah dan menganalisa masalah dan temuan yang ada padanya dengan perk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   145. Penawaran dan Negosiasi dengan Lima Pria Bertato

    “Dia adalah seorang pengusaha elektronik yang memiliki pelindung kuat dari kepolisian.” Pria bertato menjawab terbata-bata. Hans mengernyitkan dahi hingga kedua alis saling bertautan sambil mengalihkan kepalan tangan dari wajahnya. Seseorang yang memimpin geng bertato bulan dan bintang serta kepala tengkorak adalah Rashid Omar Nadim. ‘Apakah dia adalah dalang dari pembunuhan ayah dan adik serta mengendalikan enam perusahaan media besar nan berpengaruh di kotanya?’ batin Hans bertanya-tanya.Hans merasakan nyeri di bagian kepala belakang saat melamun dan berasumsi dengan pernyataan pria itu bak dipukul menggunakan benda yang terbuat dari kayu.Hans tergeletak di lantai dengan pandangan yang berkunang-kunang hingga semua urat di kepala menonjol. Sakit sekali kepala bagian belakang lalu mengalihkan tangan di hadapannya.Kepala Hans berdarah. Salah satu dari mereka hendak memukulnya, tetapi Hans berhasil menghindar dengan memutar badannya ke arah kiri lalu berdiri secara perlahan. “

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   146. Langkah yang Diperdebatkan

    “Kami memilih untuk bekerja dengan Bapak.”“Oke. Jika kalian berkhianat maka tanggung sendiri akibatnya.”“Iya, Pak.”“Kami sudah mengirim nomor rekening,” kata pria berambut panjang sambil menunjukkan nomor rekening yang sudah dicatat olehnya.Hans mengambil handphone-nya lalu mencatat lima rekening pria itu lalu mengirim uang sebesar seratus lima puluh juta rupiah ke masing-masing rekening. “Saya sudah mengirim uang ke kalian, silakan cek.”Kelima pria itu bergegas memeriksa nomor rekeningnya untuk memeriksa ada uang masuk atau tidak.Hitungan detik, bola mata mereka membulat bersama lalu merayap ke arah Hans dengan mulut sedikit terbuka.“Kenapa?”“Apakah ini tidak kebanyakan, Pak?”“Kalian dibayar berapa sama dia?” tanya Hans datar.“Kami dibayar dua puluh juta saat itu.”Hans hanya menatap sadis ke arah mereka sambil memasukkan handphone ke dalam kantong celana jeans. “Buat bekal hidup kalian yang lebih baik.”“Terima kasih, Pak.”Hans mengangguk lalu keluar dari kamar berisi l

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   147. Titik Terang Penyusunan Strategi

    Saat Hans dan Carlos berdebat untuk mengutarakan argumentasi membuat Alan tak tinggal diam.Tanpa ada yang tahu, Alan memeriksa postingan dengan anonim di sosial media sudah jutaan orang yang melihat dan menyukai postingannya.“Apa yang kamu lakukan, Alan?” tanya Hans nada tinggi.Alan terkejut. “Aku hanya melihat postinganku sebelumnya.”“Postingan tentang kisah kematian Raja bisnis yang memiliki motif sama dengan kematian anak laki-laki tanpa identitas atau adiknya?” tanya Mira pelan.Alan mengangguk. Semua rekan tim mendekati dan menatap ke layar laptop yang ada dalam pangkuannya.Sontak, semua sorot mata terbelalak ketika melihat jumlah orang yang melihat, membagikan, menyukai dan berkomentar.“Serius itu jumlahnya?”“Aku juga kaget.”“Keren, baru dua jam kamu sudah mendapatkan satu juta orang yang menyukai, membagikan, komen dan melihat,” puji Mira sambil menatap rekan tim bergantian.Hans dan Carlos saling memandang saat melihat jumlah pengikut dan pembaca kisah kematian Raja bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   148. Keterlibatan Dalam Strategi

    “Aku melibatkan ibu agar Pak Presiden tahu bahwa seorang istri dari Raja bisnis juga membutuhkan keadilan,” jawab Hans menekan.“Maaf, Pak, boleh saya beri saran?” tanya Komar.“Silakan.”“Jika Bapak melibatkan ibu Abigail yang ada memperkeruh suasana karena Pak Presiden pasti mengabaikan hal itu. Posisi ibu Abigail juga berbahaya kalau berada di luar.”Hans membisu sambil menegangkan rahang dan mengepalkan tangannya dengan erat. Perkataan Komar ada benarnya. Banyak musuh yang masih berkeliaran di luar sana.“Baiklah. Alan saja yang meliput di luar sana di depan hotel Santorini yang di mana bisa dipantau oleh Pak Haedar dan ibu Abigail.”“Oke, setuju.”Hans menjelaskan strategi berikutnya di papan transparan yang terbuat dari kaca yang diterangi oleh lampu LED.Langkah selanjutnya adalah memancing pelaku yang terdeteksi dan paling menonjol ketika berita peliputan itu muncul. Alan sebagai umpan untuk memancing mereka ketika tidak terlihat lama di depan publik. Banyak masyarakat dan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   165. Akhir dari Segalanya

    Hans memandangi televisi yang menyuguhkan pemandangan Rashid, Ayah Adnan, Adnan, Sandria, Ryan dan ajudan Ayah Adnan tertangkap dengan kedua tangan diborgol ke belakang bersama istri Rashid yang menutupi proses penyelidikan selama ini. Otak dari kematian Raja bisnis adalah Rashid Omar Nadim karena keserakahannya sehingga mendekati istri Pak Cody Ruth untuk bisa mendapatkan kekayaannya. Tidak hanya itu, Rashid juga pemarah sehingga membunuh anak lelaki dengan cara yang sama, seperti sudah direncanakan. Beruntung, Ibu Abigail tidak tertipu dengan rayuan maut yang dilakukan olehnya karena seorang lelaki yang selalu mengingatkan dan membantu untuk menyelesaikan masalah yang tidak rampung karena permainan orang dalam pihak berwajib. Siapakah dia yang selama ini berada di sampingnya? Apakah kekasih baru atau yang lain? Kita belum tahu dan tunggu kabar selanjutnya.“Apakah bapak memberitahu rekan kerja yang membantu kita untuk menyelesaikan kasus ini?” tanya Hans datar sembari memandangi

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   164. Terbukti dan Tertangkap

    “Kekasih pengawal pribadimu,” jawab Agustinus santai.“Di mana dia sekarang?““Dia ada di halaman belakang bersama wanita itu karena aku tadi bertanya kepada pengawal lainnya.”“Suruh mereka ke sini. Aku ingin mendengarnya secara langsung.”Agustinus menyampaikan seruan dari Hans kepada pengawal yang berjaga di ruang tamu untuk meminta mereka memasuki ruangannya. Satu menit berlalu, mereka telah tiba di ruangan diskusi dengan menatap Hans dan lainnya yang bingung dan datar. “Ada apa?”“Terima kasih untuk semuanya.”“Tidak perlu khawatir, aku melakukan semua ini demi hidupku sendiri dan masa depanku kelak jika tinggal bersama dengan kekasihku.”“Apa yang kalian inginkan dariku? Aku ingin memberi hadiah untuk kalian.”“Tidak ada.”“Kalian mendapatkan pernikahan mewah di hotel mewah. Semua ditanggung olehku, jadi katakan kapan kalian menikah,” kata Hans santai.Wanita itu dan pengawal pribadi melongo saat mendengar hadiah darinya lalu bersalaman dengannya sebagai tanda terima kasih.“T

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   163. Penjabaran dari Hasil Kerja Tim

    Hans tiba di ruang diskusi di rumahnya dengan melepas jaket kulit dan diletakkan di sofa dengan tangan dan dada bagian kiri yang masih terasa nyeri dan sakit sehingga duduk perlahan.Semua rekan tim dan Haedar berada dalam ruangan itu sembari memperhatikannya yang tidak bisa dilarang ketika keinginan menggebu dalam dirinya.“Apakah anak buah dari Rashid dan Adnan masih ada dalam ruangan di rumah ini?” tanya Hans pelan.Lima pria bertato bulan dan bintang dan kepala tengkorak pernah ditangkap olehnya saat melakukan penyelidikan di sebuah gudang tua samping laboratorium mereka.“Masih ada, Tuan muda. Saya pindahkan ke ruang bawah tanah karena mereka berisik dan mengancam membunuh kami semua setelah mendengar kabar Tuan muda ditembak oleh anak dari tuannya dan menganggap mati.”“Aku dianggap mati oleh mereka?”Haedar dan seluruh rekan tim membisu saat ia menanyakan perihal kematian dirinya. Ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh mereka kepadanya.Semua rekan tim dan Haedar dua bulan la

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   162. Kerusuhan

    “Anak dari pengusaha elektronik bebas dari jeratan hukum setelah dalam penjara dalam kasus penembakan wanita berambut pendek yang diduga wanita simpanan Rashid Omar Nadim.”Suara berita yang menggelegar berasal dari televisi merasuki telinga Hans yang mengalami koma selama dua bulan lamanya setelah kejadian penembakan di pemakaman ibunya. Hans mengalami peristiwa yang mengerikan demi mengungkapkan pelaku kejahatan penembakan dan penghilangan nyawa Raja bisnis dan anak laki-laki yang diduga tidak memiliki identitas. Hans membuka mata perlahan saat mengingat kejadian kematian ibunya yang tidak ada di sampingnya saat dibutuhkan dengan meneteskan air mata. Sesak sekali rasanya.Napas Hans terengah-engah dengan pemandangan langit kamar rumah sakit berwarna putih tanpa bersuara. Pandangan lurus ke atas dan tidak menyadari seseorang di sampingnya. “Hans.” Carlos memanggil namanya pelan. Haedar mendekati Hans dengan memegang tangan dan mengusap kepalanya sembari berkata, “Tuan muda, syuku

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   161. Kegentingan Malam hari

    “Aku tidak mendua!” bentak Rashid sambil melotot ke arah Hans.Hans dan semua rekan tim memakai kacamata hitam dan pakaian serba hitam mulai dari atasan hingga sepatu sehingga tidak mengetahui sosok yang berada di balik kacamata hitam.“Sungguh? Apakah kamu bisa membuktikannya?” tanya Hans menantang. Rashid mengalihkan pandangan dengan menggerakkan tangan di depan dada sembari meremas dan mengeluarkan banyak keringat. Semua orang terpaku pada Hans hingga kamera perusahaan media menyorotinya tanpa membuka kacamata. Rashid terdiam.Hans mengeluarkan semua foto yang sudah dicetak olehnya sebelum berbicara dengan rekan tim lalu membuang semua foto yang terdiri dari lima belas lembar di depan wajah Rashid, Istri dan wanita berambut pendek. Hans pergi dari hadapan banyak wartawan dan keluarga cemara yang sedang dipermalukan oleh kepala keluarga yang dipandang hebat dan cinta kepada keluarga. “Ma, maafkan aku. Semua ini bukan karena aku.”“Halah, hidung belang. Kamu juga bilang bahwa ak

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   160. Kematian yang Menegangkan

    “Mohon maaf, ibu Abigail sudah mengembuskan napas terakhirnya. Beliau menyerah selama operasi berjalan.” Dokter menyampaikan berita duka dengan lembut.Sontak, Hans melotot dan kaki terasa lemah untuk berdiri setelah mendengar kabar duka dari ibunya. Pandangan Hans yang sedari tadi samar menjadi buram dan mengalirkan butiran bening dengan deras di pipi. Ia tidak percaya mendengar kabar duka sebelum menangkap pelaku kejahatan. Abigail melanggar janji yang dibuat bersama dengan Hans. Tangan Hans mengepal dengan erat sembari menenangkan diri di kursi besi panjang yang dingin.Hans terpukul mendengar kepergian sang ibu yang terakhir kali sempat berdebat dan kesal dengannya. Ia tidak akan berbuat seperti itu jika mengetahui semua sakit yang dirasakan oleh Abigail.Tuhan menghukum Hans dengan cara yang sangat menyakitkan. Tidak ada hukuman yang menyakitkan, seperti yang dialami olehnya saat ini.Hans masih terduduk di kursi besi yang panjang saat banyak orang berlalu lalang di depannya. B

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   159. Abigail Sekarat

    “Tidak. Tetap menggunakan nomor itu karena tidak akan bisa mendeteksi lokasi dari pemilik nomor ponsel dan identitasnya.”Semua terdiam dengan ide gila yang keluar dari mulutnya. Mereka terlihat tidak percaya bahwa Hans memiliki ide yang berdampak besar untuknya jika ketahuan identitas yang sesungguhnya. “Apakah kamu lupa dengan misimu hingga akhir sebelum pelaku pembunuh Pak Cody dan adikmu tertangkap?” Komar bertanya dengan nada peringatan. “Aku tidak lupa.”“Lalu?”“Kalian takut akan identitasku terbongkar sebelum waktunya dan mengira aku gegabah dalam mengambil keputusan saat punya ide seperti itu?” tanya Hans dengan intonasi penekanan sambil menatap semua rekan tim.“Buk—”“Semua sudah terpikirkan olehku.”“Baiklah. Kalau kamu ingin seperti itu.”Hans duduk sambil memperhatikan laptop yang terbuka di meja kerjanya. Ia teringat dengan ibu yang berada di ruangan yang paling aman untuk sementara waktu lalu menelepon Haedar.Hans menunggu Haedar untuk menjawab panggilan keluarnya.

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   158. Rencana Awal dan Serangan Kalimat Verbal

    Hans meletakkan botol di meja balkon dengan santai dan bersandar di kursi santai yang terbuat dari kayu, berlubang dan bantal putih sebagai tempat duduk.Mira dan Alan mendekatinya setelah saling melempar tatapan. Hans masih mengendalikan emosi dan tidak memiliki gairah untuk menyelesaikan masalah yang ditugaskan dan diamanahkan oleh Abigail.“Kamu tidak ingin tahu beritanya?” tanya Mira nada pelan sembari sedikit membungkuk dan memegang bahunya. “Apakah kamu tidak tahu kalau saya ingin masih menyendiri di kamar ini sambil mengamati pemandangan kota besar di sore hari yang mendung dan terasa nyaman, tapi banyak penjahat yang berkeliaran di luar sana?”“Maaf,” balas Mira lalu menoleh ke arah Alan.Hans mendengar helaan napas Alan dan bertukar posisi dengan Mira. “Sampai kapan kamu begini? Sampai ibumu mati karena dipermalukan di sosial media?” cecar Alan nada pedas. Hans terbangun dari duduk dengan menghadap ke arah Alan sembari melotot dan tangan mengepal erat. Mira terkejut meliha

  • Menantu Kurir Kaya Tujuh Turunan   157. Kontribusi yang Meresahkan

    “Pak Cody membantu ayahku untuk memberantas pengedaran dan konsumsi obat terlarang dengan bantuan Pak Haedar.”Hans membisu dengan mengingat semua kejadian padanya mulai dari masih muda menempuh pendidikan di luar negeri dan melihat ibu mendua, pengakuan ibu, hubungan pernikahan yang kandas di tengah jalan dan keserakahan Rashid dan Ayah Adnan yang diketahui olehnya. Hans mendesis sembari menyeka rambut hitam yang lurus secara perlahan sambil memejamkan mata dan menghentakkan kepalan tangan erat ke meja kayu. Tidak ada yang namanya kebetulan dalam dunia ini. Semua telah ditunjukkan oleh sang maha kuasa bahwa ada sesuatu yang diberantas dan dibersihkan. “Unggah dan sebar rekaman Rashid ke media sosial, buat kalimat yang mengajak masyarakat menganalisis,” kata Hans dengan kepala tertunduk dan tangan masih mengepal erat.“Kamu yakin mau menyebar itu sekarang?” tanya Carlos nada ragu.Hans menoleh ke arah Carlos dengan menatap tajam. “Aku sangat yakin dan tidak ada ampun untuknya.”“Ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status