Share

Bab 212. Shinta Terancam

“Dibeli berapa sama si Om-Om?” sindir si sopir.

“Maksudnya?” Shinta tidak mengerti.

“Udah jangan malu. Aku sering ke sini nganterin penumpang,” jawab si sopir sembari melihat Shinta dari kaca spion. “baru pertama ya?”

Shinta masih belum mengerti maksud dari si sopir. Lantas dia pun menanggapi, “Iya, aku baru pertama datang ke sini.”

Si sopir terus memperhatikan Shinta dari kaca spion, “Lumayan juga.”

Jika sebelum ini diperhatikan dengan tatapan mesum seperti itu, Shinta pasti akan merasa risih. Namun, saat ini di pikirannya diselimuti rasa takut, membuatnya sama sekali tak memperhatikan tatapan mata nakal si sopir.

“Dapat bayaran berapa?” tanya si sopir sekali lagi, tampak penasaran karena belum mendapat jawaban dari Shinta. “kalau perawan biasanya bayarannya tinggi. Ya, 'kan?”

Mata Shinta melebar, barulah dia mengerti maksud si sopir, “Jaga omongan Bapak! Aku bukan seorang pelacur.”

Si sopir malah tertawa terbahak-bahak, “Halah jangan bohong. Semua orang tahu di hotel ini tempat esek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Roby Saja
Ra jelas blassssss
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
raja selalu on time
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status