“Baik, Pak!” Karen mengangguk. Dia sungguh meratapi nasib Keluarga Limantara. Hanya saja, siapa suruh mereka berani menindas istrinya Pak Presdir. Sepertinya mereka memang sudah bosan hidup!“Selain itu, nanti sore suruh Robert ke ruanganku.” Tiba-tiba Brandon kepikiran seseorang.Karen terbengong sejenak. Dia tahu Robert adalah gangster yang cukup terkenal di Kota Manthana. Biasanya dia tidak memiliki hubungan dengan Perusahaan Investasi Sinjaya. Kenapa Pak Presdir ….“Suruh dia kemari.” Brandon menambahkan.Karen berpikir sejenak, dan dia pun hanya bisa mengangguk saja. Brandon adalah atasannya. Jadi, Karen pun hanya perlu menjalankannya saja tanpa perlu mengetahui alasannya.…Robert sudah datang! Karen tidak menyangka Robert yang ditakuti orang banyak itu akan datang hanya dalam waktu setengah jam. Dia bahkan terus menundukkan kepalanya, tidak berani mengangkatnya sama sekali.Brandon memberi isyarat tangan menyuruh Karen untuk keluar. Kemudian, Brandon menuangkan segelas air untuk
Selain Hannah, masih ada seorang wanita cantik di sampingnya. Wanita itu tak lain adalah Jocey. Cara berpakaiannya sungguh berbeda dengan Hannah. Jocey terlihat sangat seksi ketika mengenakan rok yang sangat mini. Saat ini, tatapan semua orang di jalan spontan tertuju pada mereka berdua.Setelah melihat Brandon, Jocey mengerutkan keningnya dan merasa agak canggung. Ini adalah pertama kalinya Jocey bertemu dengan Brandon setelah masalah 10 miliar waktu itu. Jocey teringat dengan taruhan mereka waktu itu, dan wajahnya spontan merona.Brandon seolah-olah tidak melihatnya saja. Dia berjalan ke hadapan Hannah, lalu menyapa dengan tersenyum, “Istriku!”Perilaku Brandon membangkitkan amarah di hati Jocey. Padahal Jocey adalah seorang wanita cantik dan seksi, kenapa Brandon malah tidak meliriknya sama sekali? Apa dia minta ditampar?Hari ini suasana hati Hannah tergolong bagus. Ketika mendengar Brandon memanggil Hannah dengan sebutan “istriku”, dia juga tidak memarahinya. Hannah malah langsun
Hanya saja, apa yang akan dipikirkan Jocey jika dia tahu presdir baru yang muda dan tampan itu sedang membantunya untuk membawakan barang belanjaannya?Hannah melirik Jocey sekilas, lalu mengangguk dan berkata, “Kesempatanmu sangat besar. Tapi sayangnya sainganmu terlalu banyak ….”“Hah?”“Aku memang nggak pernah ketemu sama presdir baru itu, tapi sekretaris, manajer, bahkan resepsionis perusahaannya sangat cantik dan seksi. Mengenai kamu, hmm … mungkin kamu bisa melamar jadi office girl di sana. Mungkin saat kamu mengelap meja atau mengepel ruangannya, kamu berkesempatan untuk ketemu sama dia!”“Ide bagus! Besok … aku akan segera melamar!”Kedua wanita mengobrol sendiri, dan mengabaikan Brandon yang mengikuti di belakang mereka.Setelah berjalan beberapa saat, mereka bertiga pun tiba di area toko barang mewah.Di dalam kaca pajangan diletakkan sepasang sepatu yang sangat indah. Banyak wanita mendekati kaca untuk melihatnya. Bahkan Jocey dan Hannah juga terpikat dengan keindahan sepatu
“Tidak beli tidak boleh coba?” Brandon tersenyum. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan pelayan seperti ini. Bagaimana mungkin orang membeli pakaian dan sepatu tanpa mengetesnya lebih dulu?Hannah yang berada di samping juga merasa canggung. Jelas sekali bahwa pelayan toko meremehkan mereka. Jujur saja, belakangan ini perusahaannya sedang mengalami krisis keuangan. Perusahaannya baru bisa bertahan dengan adanya pinjaman 10 miliar itu. Jadi, Hannah pun merasa tidak rela untuk mengeluarkan uang 200 jutaan demi membeli sepasang sepatu.“Brandon, kita pergi saja, kita lihat ke tempat lain saja,” ucap Hannah dengan canggung.Melihat sikap Hannah, Brandon pun mengangguk. Toko merek mewah di mal ini sangat banyak. Berhubung pelayan toko ini bersikap tidak sopan, mereka pun bisa pergi ke toko lain. Namun, belum sempat mereka bertiga berjalan pergi, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari belakang, “Pelayan, aku ingin coba sepatu itu.”Wanita seksi ini kelihatannya berusia 27-28
Kaki beberapa pelayan seketika terasa lemas, dan spontan berjongkok di atas lantai. Si pelayan yang bersikap arogan tadi pun berkata dengan gemetar, “Maaf, Tuan! Maaf … maafkan aku ….”Saat ini, Kepala Toko langsung berlari ke kasir, dan membungkukkan badan memberi hormat kepada pelanggannya. “Tidak perlu minta maaf! Komisi atas pembelian ini berikan ke cewek cantik itu saja.” Brandon menunjuk seorang pelayan toko yang bersikap sangat sopan.“Baik! Baik! Baik!” Kepala Toko terus mengangguk. Mengenai pelayan yang merendahkan Brandon tadi, wajahnya sudah memucat. Komisi dari penjualan 2 miliar adalah beberapa puluh juta. Uang puluhan juta itu malah menghilang lantaran dirinya sudah menghina seorang tamu VVVIP! Saat ini, dia ingin sekali bersujud kepada tamu agung itu!Si wanita seksi yang awalnya hanya menyaksikan dari samping tiba-tiba melangkah maju. “Apa-apaan kalian? Padahal aku duluan yang menginginkan sepatu itu, kenapa kalian malah kasih dia?”Dari tadi si wanita seksi ini sudah
Setelah meninggalkan alamat perusahaan dan nomor sepatu, Brandon dan yang lainnya baru meninggalkan toko. Mereka meninggalkan pelayan toko yang tidak berani mengangkat kepala mereka, dan pengunjung toko yang terbengong di tempat.Entah siapa lelaki itu? Saking rendah hatinya, semua orang pun merasa takut.Setelah keluar toko, Hannah baru berkata dengan lembut, “Brandon, apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa punya uang sebanyak itu? Ada apa dengan orang tadi? Kenapa mereka kelihatan takut setelah melihatmu?”Jocey juga melirik Brandon dari atas hingga bawah. Jika Brandon tidak menjelaskan, sepertinya dia tidak bisa tidur nyenyak malam ini.Brandon mengangkat-angkat bahunya, dan berkata, “Kartu bank itu bukan milikku, tapi milik temanku. Anggap saja aku mengambil gajiku di depan. Kamu tidak perlu khawatir sama aku. Gajiku cukup tinggi. Aku juga tidak tahu kenapa mereka semua takut ketika melihat kartuku. Mungkin temanku bukan orang biasa?”“Ternyata seperti itu!” Hannah mengangguk. Sepertin
“Hannah, kita nggak pernah ketemu lagi sejak tamat kuliah.” Mike menatap Hannah dengan wajah berseri-seri. “Kalau orang lain, aku pasti nggak berdaya. Tapi kalau kamu yang minta, aku pasti berusaha cari ruang VIP untukmu. Tunggu sebentar ….”“Oh iya, ini ….”Mike menatap Brandon sekilas, dan dia terlihat bingung. Kenapa lelaki yang berpakaian kampungan ini bisa berdiri di samping Hannah dan Jocey? Jangan-jangan lelaki itu kacung mereka?Jocey tersenyum sambil berkata, “Sepertinya kamu sudah lama tinggal di luar negeri. Kamu bahkan nggak tahu kabar teman lamamu lagi. Dia itu suaminya Hannah. Mereka sudah menikah selama 3 tahun, tapi mereka nggak pernah berhubungan badan sama sekali ….”“Oh? Ternyata kamu itu menantu pecundang yang terkenal di Keluarga Limantara? Aku pernah mendengarnya.” Mike tertawa terbahak-bahak. “Tapi restoran kami nggak sambut kedatanganmu. Jadi, silakan, tempat ini bukan tempat yang layak kamu datangi.”Brandon melirik Mike sekilas. “Sepertinya kamu hanya manajer
Mike langsung terdiam. Dia tahu restoran tidak mungkin akan membuat pengecualian seperti ini, apalagi demi dia!Hanya saja, saat ini orang di hadapannya adalah Hannah, wanita idamannya sewaktu kuliah dulu. Jika Hannah mengira semua ini berkat bantuannya, Mike juga tidak ingin menjelaskannya. Anggap saja semua ini adalah sebuah kesalahpahaman yang indah.“Kalian berdua, mari ikuti aku. Kali ini aku mengatur kalian untuk duduk di ruangan VIP terbesar. Menantu pecundang nggak usah masuk ke dalam. Kamu tidak akan sanggup untuk makan di tempat seperti ini.” Mike tersenyum, lalu berbicara dengan arogan.Brandon melirik Mike sekilas, lalu berkata dengan sinis, “Mike, apa kamu yakin kami bisa mendapatkan ruangan VIP ini berkat jerih payah kamu?”“Kalau bukan aku, memangnya berkat kamu?” tanya Mike dengan tersenyum dingin.“Brandon!” Hannah berkata dengan serius, “Pak Mike sudah berbaik hati memberi kita ruangan VIP, kamu jangan sembarangan bicara …. Mike, kamu itu memang teman kuliahku. Aku ju