Share

Bab 5

Author: Salad Kentang Lada Hitam
last update Last Updated: 2023-05-19 13:20:36
“Tuan, saya akan segera lapor kepada Ketua, Anda ….”

“Aku telepon kamu bukan untuk negosiasi. Kalau kalian tidak setuju, aku akan hancurkan Keluarga Sinjaya!”

Belum sempat orang di ujung telepon berbicara, Brandon langsung menutup panggilan.

Vila Purnama.

Setiap vila di sini didesain langsung oleh desainer ternama di dunia. Bahkan, setiap potong keramik hingga rumput di pekarangan juga dipilih yang berkualitas tinggi. Tempat tinggal di sini hanya bisa dibeli oleh orang yang bergelimang harta.

Saat ini, Brandon bersama seorang lelaki tua sedang duduk dengan santai di sofa depan balkon. Mereka berdua sedang bertukar pandang, tapi tampak ekspresi muram di wajah si lelaki tua.

Charles Sinjaya adalah Kepala Keluarga Sinjaya. Jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri, sepertinya tidak akan ada yang menyangka, lelaki tua yang kelihatannya biasa-biasa ini adalah salah satu orang berkuasa di Keluarga Sinjaya Negara Jembara.

Sementara itu, di belakang Charles ada dua orang pengawal yang sedang berdiri dengan ekspresi dingin.

“Sudah tiga tahun aku tidak berjumpa dengan mantan Pemimpin Keluarga Sinjaya yang satu ini. Tapi kamu masih kelihatan sangat berwibawa!” ucap Charles dengan nada bercanda.

“Bukannya kamu suruh aku untuk menyelesaikan masalah kritis? Apa begini sikapmu untuk memelasku?” ucap Brandon tanpa sungkan.

Kedua pengawal di belakang Charles langsung berubah muram, dan amarah di hati mereka langsung membeludak.

Mereka sudah mengabdi terhadap Charles selama bertahun-tahun. Jadi, mereka pernah menjumpai berbagai macam tamu.

Hanya saja, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu dengan tamu yang berani berbicara kasar terhadap Kepala Keluarga Sinjaya.

Apa lelaki itu sudah bosan hidup?

Sementara itu, raut wajah Brandon yang ditatap oleh kedua pengawalnya juga sudah berubah muram.

Ketika Charles menyadarinya, dia langsung berpesan kepada mereka, “Jangan lancang! Dulu orang itu memegang kendali yang sangat tinggi di Keluarga Sinjaya. Kalau dulu kalian bersikap seperti ini terhadapnya, sepertinya nyawa kalian sudah tiada!”

“Pak Charles, tapi dia tidak sopan sama Bapak!”

Charles tersenyum, lalu berkata, “Asalkan dia bersedia menerima permintaanku, jangankan bersikap tidak sopan, aku juga tidak masalah meski harus ditamparnya.”

“Hah?!” Kedua pengawal spontan terkejut, dan menatap Brandon dengan kedua mata terbelalak.

Apa orang yang kelihatan miskin ini sangat hebat?

“Grup Sinjaya dengan nilai aset triliunan itu didirikannya dengan tangan kosong.”

“Apa?!” Kedua pengawal kembali terkejut. Mereka sepertinya tidak bisa percaya dengan omongan Charles.

Ternyata orang ini adalah pantangan Keluarga Sinjaya. Selama beberapa tahun ini, siapa pun tidak diperbolehkan untuk mengungkit namanya!

“Sudah, kalian keluar dulu.”

Setelah kedua pengawal keluar, Brandon baru berbicara, “Cepat katakan!”

Charles menegakkan tubuhnya, lalu berbicara dengan serius, “Brandon, sekarang Grup Sinjaya membutuhkanmu. Aku berharap kamu bisa kembali untuk ambil alih posisiku.”

“Aku tidak tertarik,” balas Brandon dengan dingin.

“Kalau begitu, kamu pinjam aku 20 triliun!” Charles menukar persyaratan.

Kali ini, ujung mata Brandon langsung berkedut. “Pinjam 20 triliun? Paman, bisa-bisanya kamu buka mulut!”

Charles langsung merasa malu, dia pun membalas, “Aku juga sudah kehabisan akal. Sekarang keluarga kita sedang dalam bahaya. Jadi, sekarang kamu hanya punya dua pilihan saja. Kembali untuk mengatasi masalah ini atau pinjam aku 20 triliun!”

“Setelah kamu buat pilihanmu, aku akan penuhi persyaratan yang kamu katakan sebelumnya!”

Brandon melirik Charles sekilas, lalu berbicara dengan nada tidak berdaya, “Aku sudah menyadari ketulusan hatimu. Tapi permasalahannya, dari mana aku punya uang sebanyak itu?”

“Brandon, apa kamu tega melihat keluarga kita hancur begitu saja? Bukannya ada saldo ratusan triliun di rekening luar negerimu. Mohon sisihkan sedikit uangmu untuk selamatkan keluarga kita!” ucap Charles dengan tergesa-gesa. “Jadi orang nggak boleh lupa akar!”

Brandon yang awalnya sedang tersenyum langsung terlihat galak. “Lupa akar? Paman, apa yang terjadi pada tiga tahun lalu? Apa perlu aku ingatkan kamu lagi? Aku membawa Grup Sinjaya ke puncak kejayaan, bahkan membuat Grup Sinjaya menjadi salah satu dari sepuluh keluarga terunggul di seluruh dunia! Tapi apa yang sudah kalian lakukan sama aku?”

“Aku hampir saja mati di tangan Keluarga Sinjaya! Sekarang kamu suruh aku jangan lupa akar? Apa kamu tidak merasa lucu?”

“Selama beberapa tahun ini aku jadi menantu keluarga orang lain. Hidupku bahkan lebih sengsara daripada seekor anjing. Apa yang kalian lakukan selama ini? Tidak ada satu pun di antara kalian yang peduli dengan hidup matiku? Lebih tepatnya nggak ada satu pun dari kalian yang tertarik untuk tahu kabarku, ‘kan? Kalau bukan sekarang Keluarga Sinjaya lagi dalam masa krisis, apa kalian masih akan ingat sama aku?”

Brandon berucap panjang lebar.

Ujung mata Charles spontan berkedut. Dia lekas berkata, “Brandon, masalah itu memang salah kami. Tapi … asalkan kamu bisa bantu Keluarga Sinjaya melewati masa krisis, aku janji akan berikan kamu posisi sebagai Presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya!”

Perusahaan Investasi Sinjaya memang bukanlah perusahaan terbesar di Grup Sinjaya, tetapi merupakan perusahaan dengan potensi kuat.

Perusahaan mereka bergelut di bidang angel investor yang mana merupakan investor yang bersedia membantu permodalan perusahaan rintisan.

Perusahaan Investasi Sinjaya memegang banyak saham dari perusahaan besar maupun kecil di Jembara. Bahkan, masih banyak produk-produk baru yang sedang menunggu untuk dipasarkan. Tak disangka, Charles bersedia menyerahkan perusahaan itu kepada Brandon.

“Oke, sepakat!” Awalnya Brandon tidak ingin mengurus masalah Grup Sinjaya lagi, tapi masalah tadi pagi terus membekas di benaknya.

Jika Brandon tidak mengambil perusahaannya kembali, sepertinya orang-orang akan terus menginjaknya.

“Kamu tenang saja, aku akan urus masalah ini dengan baik. Besok kamu hanya perlu ke perusahaan untuk tanda tangan kontrak saja. Selain itu, bunga mawar Bulare yang kamu minta juga sudah aku pesan.” Akhirnya Charles bisa tidur nyenyak malam ini.

Jika Brandon masih bersikeras tidak ingin membantu Keluarga Sinjaya, Keluarga Sinjaya pasti akan berada di ambang kebangkrutan.

Brandon pun sudah malas meladeni Charles lagi. Saat Brandon hendak berjalan pergi, dia tiba-tiba berkata, “Oh ya, pinjamin aku jas ini.”

Brandon menginginkan jas yang diletakkan di atas sofa. Sebab, nanti malam Brandon akan menghadiri acara reuni teman kuliahnya. Dia sedang bingung entah harus mengenakan pakaian apa. Kebetulan dia menemukan jas yang lumayan bagus. Jadi, Brandon ingin meminjamnya.

“Silakan saja. Kalau kamu suka, kamu juga boleh bawa pulang. Ini hadiah dari Perusahaan Armani, labelnya saja masih belum dicabut.” Charles langsung mengiakan.

Harga jas merek Armani memang tidaklah murah, tapi nilai jas itu bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan 20 triliun.

Brandon juga tidak berpikir kebanyakan. Dia langsung pergi mengganti setelan jas itu. Kemudian, Brandon menyadari dirinya sedang mengenakan sandal. Dia pun pergi melihat rak sepatu Charles. Namun, ekspresinya langsung menjadi muram.

Sepertinya kaki si lelaki tua itu sangat bagus. Jadi, Brandon lebih memilih menggunakan sandal bolongnya daripada sepatu Charles.

Katanya, semuanya akan menghadiri acara reuni malam ini. Sepertinya bunga kampus mereka, Winnie Fortunata, juga akan hadir. Brandon pun sungguh menantikannya.

Brandon bersiul sambil mengendarai sepeda elektrik rongsokannya menuju Hotel Inna. Sebentar lagi acara reuni akan segera dimulai, Brandon pun takut dirinya akan terlambat.

“Tit ….”

Tiba-tiba terdengar suara klakson yang cukup keras. Sebuah mobil Porsche berhenti di samping Brandon. Jendela mobil diturunkan, lalu tampak ibu mertuanya Brandon, Tansri, sedang melepaskan kacamata hitamnya, lalu menatap Brandon yang sedang berada di pinggir jalan.

Tansri memang adalah ibu mertuanya Brandon, hanya saja berhubung dia pandai merawat wajahnya, Tansri pun terlihat bagai wanita berumur 30 tahun saja.

Saat ini, Tansri malah memperhatikan penampilan Brandon, lalu berkata dengan sinis, “Dari mana kamu bisa punya baju seperti ini?”

Selama tiga tahun Brandon menikah, orang yang paling ditakuti Brandon adalah ibu mertuanya, Tansri. Setelah mendengar ucapan ini, dia pun segera membalas, “Ibu, aku pinjam dari temanku ….”

“Oh? Kamu punya teman juga, ya?” Tansri tersenyum, lalu menambahkan, “Aku sudah dengar tentang masalah di perusahaan tadi. Berani-beraninya kamu menantang Pak Nelson?! Berhubung kamu nggak tahu diri, malam ini kamu kemas semua barang-barangmu. Besok kalian bercerai saja! Tenang, aku akan beri kamu sedikit uang tebusan.”

Brandon spontan menundukkan kepalanya, dan berkata, “Tapi … Ibu … aku benar-benar suka sama Hannah. Aku tidak bisa hidup tanpa dia ….”

Setelah mendengar ucapan Brandon, Tansri langsung membalas, “Jangan panggil aku Ibu, aku nggak punya anak seperti kamu ….”

“Kamu bilang kamu suka sama putriku? Memangnya kamu punya apa? Apa seorang pecundang pantas menyukai seseorang? Apa lagi yang bisa kamu lakukan selain cuci kaki dan kerjain kerjaan rumah? Apa kamu nggak tahu keberadaanmu selama tiga tahun ini sudah menghancurkan masa depan anakku?”

“Tadi, Nelson sudah telepon aku. Dia bilang asalkan aku restui hubungannya dengan Hannah. Dia bersedia keluarin uang 20 miliar sebagai mas kawin. Apa kamu tahu seberapa banyak uang 20 miliar itu? Sepertinya kamu bahkan nggak tahu satu miliar itu ada berapa nol!”
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fauzi Abdullah
sayang bini ada had ye...agak² la buat crrita pun mcm lelaki tu xde maruah
goodnovel comment avatar
Fauzi Abdullah
cerita sampah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Dewa   Bab 6

    “Nelson?”Brandon terbengong sejenak, lalu menunjukkan senyumannya. Lelaki itu hanyalah seekor anjing yang dipelihara oleh Perusahaan Investasi Sinjaya. Dia pun bisa memecat “anjing” itu kapan saja.“Ibu, aku tidak akan bercerai. Meski kami akan bercerai, itu juga masalah kami berdua. Aku harap Ibu tidak ikut campur dalam masalah kami.” Selesai berbicara, Brandon langsung mengendarai sepeda elektrik kesayangannya.“Brandon! Dasar kurang ajar!” Tansri emosi hingga sekujur tubuhnya gemetar. Betapanya inginnya Tansri menabrak Brandon sampai mati! Hanya saja, ada banyak pengguna jalan di sekitar, Tansri juga tidak berani melakukannya.…Jam pulang kerja.Hannah berjalan ke arah bagian resepsionis perusahaan. Dia melihat kedua resepsionis sedang mengatakan sesuatu, dan ada banyak orang karyawan yang sedang mengelilingi mereka.“Suami pecundang Bu Hannah malah bilang ingin beri bunga mawar Bulare kepada Bu Hannah. Apa dia nggak punya kaca? Model seperti dia cuma cocok jadi pengemis saja ….”

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menantu Dewa   Bab 7

    “Kamu … Brandon?”Joseph menatap Brandon dengan kebingungan. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum sinis, lalu memarkirkan mobilnya, dan langsung memasuki hotel.Brandon merasa canggung. Dia tidak menyangka Joseph akan mengabaikannya.Saat mereka berdua memasuki ruangan VIP, semua teman kuliah lainnya sudah tiba. Jadi, ketika terdengar suara buka pintu, semua tatapan langsung tertuju ke sisi pintu.“Ketua Kelas sudah datang? Ternyata sama seperti yang digosipkan, semakin sukses saja! Ganteng sekali!” Tiba-tiba ada yang berteriak. Joseph sedang mengenakan setelan jas dengan menggantung kunci mobil Audi di bagian pinggangnya. Dia memang kelihatan sangat tampan.Tak lama kemudian, tampak ada Brandon yang memasuki ruangan. Jas yang dikenakannya kelihatannya tidak pas di badan. Hanya saja, dapat diketahui bahwa jas itu adalah jas bermerek yang cukup mahal.Salah seorang teman kuliah berkata dengan tersenyum, “Brandon, ternyata kamu lumayan juga ya sekarang. Ayo kalian berdua ke sini, tempa

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menantu Dewa   Bab 8

    Sebenarnya Brandon ingin membalas, tapi ketika melihat Joseph, dia hanya menggeleng dan tidak berbicara lagi. Brandon berjalan ke sisi Cherry, lalu berkata, “Mau pergi bersama? Aku takut nanti mereka akan persulit kamu.”“Emm ….” Cherry merasa ragu. Ketika kuliah dulu, hubungannya dengan Brandon tergolong bagus. Namun, acara reuni malam ini diadakan oleh Joseph. Kalau Cherry pergi begitu saja, sepertinya dia akan menyinggung Joseph?Saat ini, Joseph melihat Brandon tidak meninggalkan ruangan, melainkan pergi menggoda wanita cantik lainnya. Saat ini, raut wajah Joseph semakin muram lagi. Dia berkata, “Brandon, kenapa kamu semakin nggak tahu malu saja, ya? Masih bisa-bisanya kamu goda wanita cantik lain? Kamu kira kamu itu siapa? Pebisnis sukses? Jangan lupa, kamu itu cuma menantu yang numpang hidup di keluarga istrimu! Kami semua merasa malu bisa punya teman sekelas sepertimu!”“Iya! Iya! Cepat pergi sebelum kami bersikap kasar sama kamu!”“Cepat pergi! Cherry, dia itu pecundang, janga

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menantu Dewa   Bab 9

    “Ahh ….” Joseph terbengong. “Emm …..”“Kenapa? Nggak setuju?”“Bukan, bukan! Kak Robert silakan saja, silakan ….” Selesai berbicara, Joseph tidak berani menatap ekspresi Winnie sama sekali. Dia langsung mengambil kunci mobil di atas meja, lalu hendak melarikan diri.“Joseph! Dasar berengsek!” Winnie emosi hingga tubuhnya gemetar. Tak disangka Joseph sangat biadab, begitu pula dengan teman-teman lainnya. Mereka malah menunduk dan tidak berani bersuara. Sepertinya mereka juga takut akan terlibat dalam masalah ini.Hanya Brandon saja yang terlihat sangat tenang. Sebab, Robert adalah anggota yang dididiknya sewaktu dirinya masih dianggap sebagai Keluarga Sinjaya dulu.Waktu itu, Robert yang masih belia sudah berkecimpung ke dunia kerja. Dia tidak memiliki uang dan juga kekuasaan, bahkan hampir dibunuh di jalanan. Suatu hari, Brandon bertemu dengannya. Brandon merasa dia cukup berkompeten. Jadi, Brandon pun membantunya.Tak disangka dalam waktu sesingkat ini, Robert sudah memiliki kemajuan

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menantu Dewa   Bab 10

    Keesokan paginya, Brandon yang masih mengantuk itu mengendarai sepeda elektrik ke Central Business District di Kota Manthana. Perusahaan Investasi Sinjaya pun berlokasi di tempat ini.Semalam Charles sudah menghubungi Brandon, dia mengatakan bahwa masalah peralihan perusahaan sudah diselesaikan. Hari ini, Brandon hanya perlu datang untuk tanda tangan saja.Tampak orang-orang hilir mudik di lobi perusahaan. Mereka semua yang berpakaian jas adalah pegawai di perusahaan ini. Brandon yang hanya berpakaian kaus oblong itu pun terlihat tidak sesuai pada tempatnya.Ketika kepikiran kelak mereka akan menjadi bawahannya, Brandon pun spontan mengamati mereka dengan tatapan layaknya seorang pemimpin.“Kamu? Brandon? Kenapa kamu bisa ada di sini?” Seorang wanita cantik baru saja keluar dari lift. Ketika melihat keberadaan Brandon, dia pun langsung berkata dengan terkejut.Saat ini Winnie merasa gugup. Sebab, semalam sewaktu di Hotel Inna, dia dan teman-temannya hampir saja masuk ke dalam jebakan

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menantu Dewa   Bab 11

    “Kamu suruh aku pergi?”Brandon pun tersenyum. Seorang bos malah diusir oleh karyawannya sendiri?“Apa kamu nggak ngerti bahasa manusia? Aku suruh kamu pergi dari sini! Aku nggak peduli siapa yang rekrut kamu, dan apa latar belakang kamu, pokoknya segera keluar dari sini!” ucap Winnie dengan geram.Selesai berbicara, Winnie mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu melemparnya ke wajah Brandon. “Kamu masih nggak ingin pergi, ya? Bukannya kamu ingin uang? Bawa uangnya dan tinggalkan tempat ini!”Pada saat ini, pintu lift khusus Presdir terbuka. Para pekerja langsung memberi hormat. Kemudian, seorang wanita berumur sekitar 20 tahunan yang mengenakan kemeja putih dan celana kulit berjalan keluar lift.Kecantikan dan bahkan wibawa gadis itu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Winnie.Saat ini, si wanita tidak melihat orang di sekeliling, dan langsung membungkukkan badannya untuk memberi hormat kepada Brandon. “Maaf, Pak Presdir, aku datangnya telat.”Brandon melirik si wanita cantik sekila

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menantu Dewa   Bab 12

    Wajah Winnie langsung merona. Dia sungguh malu ditatap oleh Brandon. Semalam dia bahkan bersikap begitu arogan terhadap Brandon, dan tidak memperbolehkan Brandon untuk duet bersamanya. Namun hari ini, Winnie malah berdiri di sini, dan membiarkan Brandon melakukan apa pun yang ingin dia lakukan.Brandon melirik Winnie sekilas. Bunga kampus ini memang agak arogan, tapi sebenarnya hatinya cukup baik.Jadi, Brandon pun berkata, “Aku juga tidak bakal pecat kamu gara-gara hal sepele seperti ini. Hanya saja, mengenai masalah promosi, kita bicarakan lagi setelah aku melihat kinerjamu.”Selesai berbicara, Brandon juga malah menghiraukan Winnie lagi. Dia baru saja mengambil alih perusahaan. Jadi, masih banyak hal yang perlu dipelajari Brandon.Winnie memang adalah wanita cantik. Hanya saja, Brandon juga pernah melihat banyak wanita cantik sebelumnya. Setidaknya istrinya, Hannah, bahkan lebih cantik dibandingkan dengannya.…Perusahaan Investasi Sinjaya dipimpin oleh presdir baru. Semua proposal

    Last Updated : 2023-05-19
  • Menantu Dewa   Bab 13

    “Hah?” Brandon spontan terbengong. Dia bahkan lupa untuk menelan daging steak di mulutnya. Sejak kapan ada masalah seperti itu? Kenapa Brandon tidak tahu?Melihat sosok rakus Brandon, Chloe semakin membencinya. Dia langsung berkata, “Aku juga nggak mau nutupi masalah ini lagi. Kak Nelson sudah telepon ingin lamar Kak Hannah. Malam ini dia akan datang untuk antar mas kawin. Kalau kamu tahu diri, nanti kamu cukup duduk saja. Kalau kamu nggak tahu diri ….”Ketika berbicara sampai di sini, Chloe tersenyum sinis. Keluarga Limantara memang menjalankan bisnis legal. Hanya saja, keluarga mereka memiliki beberapa pengawal. Jadi, jika Brandon melakukan keonaran, dia pun akan dihajar oleh pengawalnya.“Semuanya harap tenang. Ada yang ingin aku umumkan hari ini!”Kakek Herman mengetuk meja, lalu melanjutkan, “Sepertinya kalian juga sudah dengar kabar yang beredar di Manthana, ‘kan? Perusahaan Investasi Sinjaya sudah mengganti kepemimpinan mereka. Presdir yang baru menjabat sudah membatalkan semua

    Last Updated : 2023-05-19

Latest chapter

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status