Share

Bab 33

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Herman berpikir sejenak, lalu menganggukkan kepalanya. Semua orang tahu bahwa Kakek Herman sangat memanjakan Martin. Dia pun langsung menatap Hannah, “Benar apa kata Martin! Hannah, kalau begitu, kamu coba dulu. Jangan tunda-tunda waktu lagi, besok … besok kamu ke Perusahaan Investasi Sinjaya untuk bahas masalah kerja sama. Kamu harus berhasil, kita tidak ada pilihan lain lagi!”

“Kakek, aku merasa ….” Hannah merasa tertekan. Hari ini presdir baru itu baru saja memarahi Martin. Jika Hannah pergi mencarinya besok, bukannya sama saja dengan minta dihina?

Namun, Kakek Herman tidak memberi Hannah kesempatan untuk melanjutkan ucapannya. Dia berkata, “Masalah ini sudah diputuskan. Yang perlu kamu lakukan saat ini adalah menjalankannya, dan bukan cari alasan!”

Ketika mendengar ucapan itu, semua anggota Keluarga Limantara yang lain spontan merasa lega. Mereka merasa beruntung lantaran tugas berat itu tidak diberikan kepada mereka.

Tansri pulang ke rumah dengan ekspresi muram. Sejak awal, Kakek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abdurrahman
novel sangat bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Dewa   Bab 34

    Sore hari di Kediaman Limantara.Anggota Keluarga Limantara kembali berkumpul. Mereka semua bisa berkumpul lantaran sudah mendengar kabar investasi 600 miliar dari Perusahaan Investasi Sinjaya.Mereka sungguh tidak menyangka Hannah berhasil menjalankan misi itu. Kenapa bisa begini?Hannah adalah putri dari anak ketiga Herman. Biasanya dia tidak begitu disukai dalam Keluarga Limantara, apalagi perusahaan juga mengalami kerugian yang cukup besar. Mereka semua bahkan berencana untuk mendepak Hannah keluar dari Keluarga Limantara.Alhasil, sekarang kontrak perjanjian investasi bahkan sudah dicap stempel Perusahaan Investasi Sinjaya. Bukannya itu berarti Hannah sudah berjasa besar terhadap kemajuan Keluarga Limantara?Orang yang paling tidak memercayai kenyataan ini tak lain adalah Martin. Sebab, orang-orang pasti akan mencapnya sebagai orang yang tidak berguna.“Hannah, apa kamu yakin kamu nggak lagi berbohong? Kamu nggak bertemu dengan presdir baru, tapi kamu malah mendapatkan kontrak? Ko

  • Menantu Dewa   Bab 35

    Pada saat ini, Kakek Herman sudah selesai membaca kontraknya. Dia bahkan mengeluarkan kaca pembesar untuk melihat cap stempel dengan saksama. Kemudian, Kakek Herman pun melambaikan tangannya.“Jangan ribut lagi! Kontrak ini kontrak asli. Hanya saja, ucapan Martin tadi ada benarnya juga. Kontrak ini pasti bukan dibuat dalam waktu singkat, bisa jadi sudah dibuat dari semalam ….”“Tentu saja, Hannah juga sudah berkontribusi dalam masalah ini. Hanya saja, semalam Martin sudah dihina. Kontribusinya lebih besar.”Setelah mendengar ucapan ini, Martin langsung melirik Hannah dengan arogan. Dia pun memberi hormat kepada Kakek Herman. “Kakek, sebagai bagian dari Keluarga Limantara, aku bersedia untuk melakukan apa pun. Penghinaan itu bukanlah apa-apa bagiku! Aku bahkan rela dipukul kalau memang akan menguntungkan Keluarga Limantara!”“Kakek, aku rasa presdir baru ini seharusnya dapat melihat nilai dari proyek di kawasan pusat bisnis. Itulah alasan kenapa dia bisa memodalinya dalam jumlah besar.

  • Menantu Dewa   Bab 36

    Sebenarnya Karen mengantar Brandon dengan mobil Bentley, tapi jalanan malah macet. Brandon langsung mengeluarkan sepeda elektrik dari bagasi belakang. Saat di pertengahan jalan, sepeda elektriknya malah rusak, dan Brandon jatuh ke dalam lubang. Itulah sebabnya dia bisa terlihat sangat menyedihkan.Saat Brandon hendak pergi mandi, Jocey malah berbicara, “Tuh si pecundang sudah pulang! Brandon, jangan-jangan kamu jatuh ke selokan, ya? Memalukan sekali!”Brandon juga malas meladeni Jocey. Dia meletakkan kantongan plastik ke ujung ruang tamu, lalu berencana pergi membasuh tubuhnya.“Brandon, kamu masih berani pulang? Kamu kira tempat ini hotel apa? Bisa datang pergi sesukamu?” Saat ini terdengar suara jeritan Tansri, dan raut wajahnya terlihat sangat muram.Jika bukan gara-gara si pecundang ini, mana mungkin kerja keras Hannah akan direbut oleh Martin? Brandon memang pembawa sial!Chloe juga sudah keluar dari kamarnya. Dia memelototi Brandon, lalu berkata, “Brandon, kenapa kamu kotor sekal

  • Menantu Dewa   Bab 37

    Tidak ada bedanya Brandon dengan Nelson, mereka sama-sama adalah lelaki tidak tahu diri! Jadi, kemungkinan mereka berdua bersekongkol sangatlah tinggi. Jika tidak, kenapa Brandon akan baik-baik saja?“Jocey! Angel! Cukup!” Akhirnya Brandon sudah tidak bisa bersabar lagi. Dia melangkah maju, lalu menatap kedua wanita di hadapannya.Tidak dipungkiri Jocey dan Angel adalah cewek cantik. Satunya seksi dan satunya lagi imut.Ketika melihat Brandon sedang menatapnya, Jocey pun menunjukkan ekspresi meremehkan. Apa si pecundang ini berani memendam perasaan terhadap sahabat istrinya? Sungguh tidak tahu malu!“Seingatku, aku pernah bilang aku akan menambal 10 miliar perusahaan istriku? Kalau aku bisa melakukannya, kamu akan penuhi semua kemauanku?” ucap Brandon terhadap Jocey.“Betul! Aku pernah mengatakannya!” Jocey langsung berdiri, dan hampir mengenai dada Brandon. “Mana duitnya? Kalau kamu nggak sanggup keluarin duit itu, aku akan beri pelajaran sama kamu.”“Benar, kalau kamu sanggup, cepat

  • Menantu Dewa   Bab 38

    Kaki Jocey dan Angel terasa lemas. Mereka sungguh tidak bisa mendeskripsikan perasaan mereka ketika melihat uang tunai sebesar 10 miliar itu.“Aku juga tidak akan persulit kalian. Kalian cukup panggil aku ‘Tuan’ saja?” Brandon menepuk-nepuk tangannya, lalu berkata dengan tersenyum.Saat ini, Jocey menarik napas dalam-dalam berusaha untuk menenangkan pikirannya. Dia melirik Brandon sekilas, lalu menyindir, “Brandon, jangan kira aku nggak tahu uang 10 miliar ini adalah uang jajan yang diberikan Hannah selama tiga tahun ini, ‘kan? Pasti begitu! Kalau nggak, mana mungkin kamu bisa mengeluarkan uang sebanyak ini? Kecuali kamu melakukan bisnis ilegal!”Ucapan ini membuat Hannah mengerutkan keningnya. Dia langsung meraih pergelangan tangan Brandon, dan membawanya ke dalam kamar.Raut wajah Brandon terlihat sangat aneh. Setelah menikah beberapa tahun, ini adalah pertama kalinya Hannah menggenggam tangannya.Setelah pintu kamar ditutup, Hannah baru berkata, “Brandon, kamu jujur sama aku, dari m

  • Menantu Dewa   Bab 39

    “Batal? Kenapa kamu seyakin itu? Memangnya kamu kira kamu itu siapa? Apa kamu itu presdir dari Perusahan Investasi Sinjaya? Kamu kira kalian berdua saudaraan karena sama-sama marga Sinjaya?” Amarah Tansri langsung membeludak.Saat Brandon hendak mengatakan sesuatu, Hannah pun berkata, “Ibu, tadi Brandon juga nggak ada di tempat. Masalah ini juga bukan salah dia. Si Martin yang nggak tahu diri. Lagi pula, Brandon sudah berhasil pinjamin uang 10 miliar. Dia sudah bantu kita untuk selesain masalah krisis ini, bisa nggak ….”“Bisa apa? Aku bersikap baik sama dia? Coba kamu lihat penampilan dia, kayak gelandangan saja!” maki Tansri. Saat ini, dia pun sudah melupakan masalah perceraian. “Kenapa masih di sini? Cepat masak! Aku beri tahu, ya, kamu mesti tahu diri kalau kamu ingin tinggal di rumah. Kalau nggak, jangan salahkan aku beri pelajaran sama kamu!”Brandon juga tidak meladeni Tansri. Dia melirik Hannah sekilas dengan tatapan kaget. Sejak kapan Hannah begitu perhatian terhadapnya?“Ibu,

  • Menantu Dewa   Bab 40

    Karen sudah menunggu lama di kantor. Hari ini, dia mengenakan kemeja putih yang agak transparan dengan rok sepan. Ketika melihat Brandon berjalan ke dalam ruangan, dia segera menyuguhkan secangkir teh. “Pak, Keluarga Limantara mengutus Martin untuk mengantar kontrak yang sudah ditandatangani. Apa Bapak ingin membacanya lagi?”“Tidak usah!” Brandon bahkan tidak mengangkat kepalanya. “Suruh dia keluar! Kalau dia berani menginjakkan kakinya di perusahaan ini lagi, aku akan patahkan kakinya.”“Baik!” Karen juga tidak berani bertanya alasannya.…Di ruang tunggu.Saat ini Martin terlihat sangat muram. Dia merasa dirinya sangat sial. Tadi, dia malah ketemu dengan si pecundang itu. Sekarang, dia malah sudah menunggu hampir setengah jam di sini. Dia pun merasa kesal.“Hei, apa ada orang di luar?!” jerit Martin.Beberapa saat kemudian, seorang resepsionis berjalan ke dalam, lalu berbisik, “Pak, mohon jangan jerit-jerit di dalam perusahaan ….”“Siapa kamu? Berani-beraninya suruh aku untuk jangan

  • Menantu Dewa   Bab 41

    Martin seolah-olah telah membongkar sebuah kebohongan saja. “Betul! Pasti seperti ini, tidak ada kemungkinan lain lagi. Kalau tidak, bagaimana mungkin kontrak ini kelihatan seperti asli saja? Tapi mereka bodoh juga, ya. Mereka pasti tidak menyangka masalah akan terbongkar secepat ini ….”“Emm! Pasti seperti ini! Kakek, panggil dia kemari …. ““Aku tidak nyangka si pecundang itu punya nyali untuk melakukan hal bodoh seperti ini. Semua pasti diperintah sama Hannah. Mereka berdua memang sudah mempermalukan nama Keluarga Limantara!”Semua orang ikut mengutarakan asumsi mereka. Hannah sungguh keterlaluan! Bisa-bisanya membohongi mereka telah mendapatkan modal investasi sebesar 600 miliar?! Kurang ajar!Raut wajah Kakek Herman tampak tak berekspresi. Dia membaca ulang kontrak yang dibatalkan itu, lalu berkata dengan dingin, “Telepon Tansri, suruh dia bawa kedua orang itu kemari. Kalau hari ini mereka tidak beri aku penjelasan, aku akan usir mereka dari Keluarga Limantara.”Semua orang di tem

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

  • Menantu Dewa   Bab 327

    “Hannah, gimanapun, dia itu suamimu. Kamu harus mengingatkannya untuk berlutut asal melihat Martin kelak. Kalau nggak, gimana kalau kamu juga terlibat dan kalian berdua diusir dari rumah? Bisa gawat, lho!” Gabriel ‘berbaik hati’ memperingati Hannah.Hannah berkata dengan ekspresi dingin, “Dia datang atau nggak, berlutut atau nggak, apa hubungannya denganku?”“Eh? Sudah langsung jaga jarak nih? Hannah, sebelum jadi manajer, kamu nggak begitu, lho. Ternyata habis statusmu beda, kamu juga sudah mulai takut dipermalukan ya? Atau kamu masih belum terbiasa punya suamimu yang nggak berguna meski sudah lewat tiga tahun?”“Tapi jangan harap kamu bisa bercerai dengannya, pernikahan kalian ditentukan oleh Nenek sebelum Nenek meninggal. Siapa yang berani melanggar keinginan terakhir Nenek bakal jadi musuh seluruh Keluarga Limantara!” ejek Martin.Setelah berpikir baik-baik selama beberapa hari terakhir, Martin tidak akan membiarkan Brandon bercerai dengan Hannah. Asalkan pecundang itu tetap ada, d

  • Menantu Dewa   Bab 326

    Beberapa hari kemudian, di Grand Hotel Manthana.Hari ini dapat disebut sebagai hari besar di Manthana. Sebab, hari ini merupakan hari di mana Keluarga Marlon, keluarga kalangan atas dari provinsi mengadakan acara penilaian barang antik di Manthana. Acara ini merupakan acara besar bagi seluruh masyarakat kalangan atas Manthana.Keluarga Marlon tidak akan menyelenggarakan acara penilaian barang antik dengan seenaknya. Setiap kali mereka menyelenggarakan acara ini, pasti muncul harta karun yang langka dan eksotis. Hal yang paling penting adalah, standar acara penilaian barang antik ini sangat tinggi dan tidak bisa dihadiri orang biasa.Ambil saja acara kali ini sebagai contoh. Demi acara penilaian barang antik ini, Grand Hotel Manthana sudah mulai berhenti menerima tamu dari tiga hari yang lalu untuk mempersiapkan acara ini. Sementara hari ini, selain keluarga dan pebisnis yang diundang, orang tidak berkepentingan lainnya tidak diizinkan untuk datang ke Grand Hotel Manthana.Bahkan pela

  • Menantu Dewa   Bab 325

    Kerja sama dengan Grup Investasi Sinjaya? Proyek kawasan pusat bisnis? Mungkin Keluarga Limantara merasa semua ini sangat hebat. Namun, bagi Keluarga Marlon yang begitu luar biasa, itu semua bukan apa-apa. Jika Keluarga Marlon harus menghormati Keluarga Limantara karena hal-hal sepele itu, bukankah itu terlalu merendahkan Keluarga Marlon?Alasan kenapa Keluarga Marlon menghormati Keluarga Limantara adalah karena ingin menghormati Brandon. Meskipun Brandon mengatakan tidak memerlukan undangan, keluarga sebesar Keluarga Marlon tentu saja tetap harus menunjukkan etiket yang bagus.Jika bukan karena begitu, tidak peduli berapa banyak orang yang diutus Keluarga Limantara untuk menemui Lucas, hasilnya hanya satu yaitu diabaikan. Keluarga Limantara yang merupakan keluarga kalangan menengah di tempat kecil ini bahkan tidak berkualifikasi untuk menjadi pesuruh Keluarga Marlon.“Kakek, berhubung hanya ada kuota untuk 10 orang, siapa saja yang boleh hadir ke acara penilaian barang antik itu? Kita

DMCA.com Protection Status