Share

Jujur.

"Apa kamu sudah kehilangan otakmu karena cinta? Sampai rela dipukul dan dihina?" Ganendra menatap tajam adiknya itu.

Tahu salah, Bestari pun menundukkan kepalanya.

"Kenapa kamu menyembunyikannya?" tanya Ganendra geram. Tak tega, pria itu mengalihkan pandangannya ke arah jalanan di depannya.

Sedang Bestari tetap menunduk dengan mulut tertutup rapat.

"Sampai kapan? Sampai kamu kehilangan nyawamu? Barulah kami tahu?"

Sontak Bestari menatap sang kakak. Tak menyangka sebesar itu prasangka buruknya pada Satya.

"Kak Satya tidak sejahat itu," bantahnya.

Ganendra terkekeh, "Ternyata cinta sudah benar-benar mengosongkan isi otakmu," Ganendra menata adiknya miris. "Lihat dirimu sekarang!!" sentaknya dan langsung membuat Bestari berjingkat kaget.

Seumur hidupnya sekalipun Ganendra tidak pernah memarahinya, ada apalagi membentak. Dan ini kali pertama Bestari dibentak kakak kandungnya itu. Tak urung membuat gadis itu meneteskan air matanya.

Tak berhenti, Ganendra terus member
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status