Share

Pahlawan yang pulang

Peti kayu tertutup bendera kebanggaan, memeluk jasadmu dalam pembaringan. Tubuhmu masih tegap mas, wajahmu bersih, kau tersenyum dalam tidur panjang. Dada bidang yang hangat, tempat kami bersandar kini dingin, tak mampu lagi menenangkan jiwaku.

Kini hanya dapat kupeluk kenangan, kini hanya dapat kutemukan dirimu dalam dingin dan diam. Mengapa dunia begitu kejam, menerbangkanku dalam bahagia ke kumpulan awan, lalu menghempaskanku kembali pada kepedihan.

"Sabar mbak, mas Yuda sudah tenang, ikhlaskan ya mbak" Siti mendekapku sejak Jenazah itu masuk kedalam rumah.

Mas Sutrino dan mbak Yayuk yang mengurus semuanya. Aku hanya menunggunya pulang kerumah kami. Rumah yang ada banyak leluconnya setiap hari. Dia selalu membuatku tertawa dalam candanya.

Aku terkulai tak berdaya, memeluk rindu namun yang datang hanya raga tanpa jiwa. Bagaimana harus kujalani hariku tanpa hadirmu mas? bila mencintaimu seperti candu, berapa lama aku harus berjuang menyembuhkan kehilanganku.

"Minum dulu mbak." Kani
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Si doels aja
sumbang saran Thor.. buat episode Aisyah sang komandan .. kyknya seru tuh...
goodnovel comment avatar
Arken
astaga nangis kejer aj bacany .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status