Share

Bab 80 - Puing-Puing Memori

Martin enggan menanggapi. Namun, keningnya berkerut samar-samar, sedikit heran. Dengan cepat ia mengambil kertas dari tangan Lopez sambil matanya melirik Diana sekilas di samping.

"Bacalah seorang diri, Mister," sahut Lopez lagi. Kali ini berhasil membuat Diana mengerutkan dahi.

"Hmm." Martin membalas berdeham rendah.

Lopez pun membalikkan badan dan melangkah cepat, menjauhi Diana dan Martin yang saling lempar pandangan.

"Sebaiknya kau mandi saja dulu, selepas itu bacalah surat ini ya." Diana menyentuh perlahan pundak Martin. Dia tak mau suaminya jatuh sakit. Terlebih saat ini bibir Martin terlihat sedikit bergetar, menahan gigil akibat terpaan air hujan tadi.

"Iya Sayang, ayo kita masuk." Tanpa ekspresi sama sekali Martin menanggapi. Setelahnya ia masuk bersama Diana ke kamar.

Tak lama, setelah membersihkan diri dan meminum teh hangat racikan Diana. Martin mulai meraih lembaran kertas di atas meja rias Diana lalu berbalik badan dan berjalan cepat menuju tempat tidur sambil memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status