Beranda / Romansa / Membawa Lari Anak Kembar CEO / Bab 288 - Pertemuan Canggung

Share

Bab 288 - Pertemuan Canggung

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-24 22:13:24
“Lara?” sapa Karel lebih dulu setibanya dia di belakang wanita yang dia panggil sebagai ‘Sunny’ itu.

“Halo, dokter Karel.”

Lara menunduk dengan sopan di hadapannya. Membuat Karel juga melakukan hal yang sama.

“Halo,” balasnya canggung.

“Silahkan masuk! Aku sudah selesai kok.”

Lara sekali lagi menunduk dan berjalan dengan gegas untuk menyisih agar dia tak menghalangi jalan sehingga mereka bisa masuk.

Begitu saja mereka saling berpisah.

Lara masuk ke dalam mobil setelah Andik membukakan pintu untuknya.

Melihat mereka dari jendela, dan berpikir jika wanita bernama Sunny itu jelas datang bersamanya.

‘Dia sudah punya gandengan?’ tanya Lara dalam diam. Dan diam-diam senang.

Setidaknya ... keputusan yang dia ambil untuk menjauh dari Lara dan Alex itu menghasilkan sebuah akhir yang bahagia.

....

Di Maria Florist pasca mobil yang dikemudikan Andik meninggalkan halaman, Karel mempersilahkan Sunny untuk masuk ke dalam toko.

Mereka datang ke sini karena Sunny ingin membeli buket bunga sebagai hadi
Almiftiafay

terima kasih sudah membaca ya jangan lupa baca juga buku saya yang berjudul DIBUANG KELUARGA DINIKAHI PEWARIS TERKAYA 🤗🤗

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Si Alex masih cemburu jg sma Karel,....aduuuuhhh udh gk usah cemburu2 si Karel udh ada gandengan baru & akan menikah,...**
goodnovel comment avatar
Nissya
sungguh perasaan seorang istri itu tidak pernah salah
goodnovel comment avatar
Dwi Nur Fatimah
bumil peka bet dah ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 289 - Ada Apa Dengan Alex?

    Tidak ingin membebani pemilik rumah, Lara bersikap biasa saja dan tidak mendebat Alex soal apa yang dia pikirkan sekarang ini.Perjamuan makan malam dengan hidangan yang enak menyenangkan mereka hingga usai.Kalisha meminta Neo dan Shenina bermain di ruang tengah. Sedangkan dia membuat coklat hangat untuk mereka. Kecuali Alex yang ingin minum coklat dingin. Dengan tambahan, tidak perlu diseduh dengan menggunakan susu.Saat mereka berkumpul di ruang keluarga dengan Ibra dan Kalisha yang tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan Neo yang bercerita tentang asal mula mereka membuat rambut ayah mereka menjadi putih, Lara tidak bisa ikut tertawa karena hatinya sedang tidak baik.Atau dia tertawa tetapi hanya sebagai sebuah formalitas belaka.Dia kepikiran dengan Alex.Bahkan dia tidak ikut duduk di sini bersama yang lainnya.Dia mengasingkan diri entah ke mana dan Lara berpikir dia sedang telepon dengan seseorang.Lara menyentuh lembut punggung tangan Kalisha dan membuat paras cantiknya menyam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 290 - Saat Papa Mengasuh

    “Hari ini kita akan duduk-duduk santai saja begini, Pak Alex?” tanya Rafael yang mengambil duduk di samping Alex di atas sebuah batu besar saat anak-anak mereka, Neo, Shenina, Zio serta Asha sibuk melihat rumput yang memiliki bunga kecil, beberapa meter di depan mereka.“Iya, Raf,” jawab Alex dengan sekilas menoleh pada Rafael.Rafael memanggil Alex lebih formal karena Alex usianya di atasnya, bahkan di atas abang tertuanya juga.Tapi bukan berarti keakraban di antara mereka hilang sebab Rafael itu memiliki sifat yang tak beda jauh dengan sifat Ibra. Dia ceria dan banyak bicara untuk ukuran Alex yang bicara seperlunya saja.“Lalu besok baru tanam-tanam di sawahnya?”“Iya. Aku sudah bilang ke pengelola vilaku untuk mencarikan lokasi yang bisa digunakan untuk anak-anak bermain.”“Ketemu, ‘kan?”“Iya, syukurlah ketemu.”“Padahal pakai vila keluargaku juga bisa loh. Kami punya beberapa di sini. Soalnya Zio sama Asha yang ribut kepingin pergi sama Neo dan Shen. Aku jadi merasa bersalah. Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 291 - Kembar Lagi, Lagi-lagi Kembar

    ***Meski dengan susah payah menguraikan rambut Shenina serta Asha yang baru saja dikepang para bapak mereka dari dua kepala menjadi satu, akhirnya drama tersebut berakhir juga.Saat dimarahi oleh Lara dan Aira, dua bapak-bapak yang bernama Alex dan Rafael itu mengatakan jika mereka keasyikan mengobrol. Lalu anak gadis mereka meminta agar rambut mereka dikepang dengan tambahan bunga kecil-kecil yang cantik.Kemudiannya saat sadar dan mereka berdiri, mereka baru tahu jika rambut mereka digabung menjadi satu kepala.Sejak saat itu, Lara akan mempertimbangkan ulang jika nanti dia menitipkaan anak-anak pada ayahnya.Itu benar-benar sebuah chaos.Setelah mereka pergi dari kawasan kebun teh, mereka tiba di vila milik keluarga Suh, miliknya Alex.Anak-anak sudah tidur siang, kekenyangan setelah mereka makan di restoran yang dibooking oleh Rafael selama perjalanan mereka dari kebun teh ke vila.“Apa dia sudah memberi gerakan?” tanya Alex saat dia berbaring di samping Lara.Mereka sedang ada d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 292 - Lalu Apa Tugas Papa?

    “Apakah kami akan mendapatkan kembar lagi?” tanya Alex penasaran seraya menoleh pada dokter yang memeriksa Lara. “Tidak, Pak Alex. Saya hanya tanya kok. Kantong kehamilannya hanya satu. Ini kehamian tunggal. Janinnya tumbuh dengan baik. Semuanya sehat.” Dokter tampak tidak bisa menahan senyumnya memandang Alex, Lara, neo serta Shenina secar bergantian. “Wah ... saya pikir Dokter serius loh barusan.” “Kalian ingin baby kembar lagi?” “Mungkin next setelah anak kami yang ini keluar.” “Alex?” panggil Lara dengan kedua pipi yang menggembung, sedikit kesal. “Apa?” “Yang ini saja belum keluar kamu sudah mau next, next, next?” “’Kan aku bilang nanti. Dan yang namanya rencana boleh saja, Lara.” Di tengah perdebatan kecil di antara mereka, tampak ada yang sangat bahagia dengan hanya melihat layar monitor besar yang ada di dalam ruangan. Neo dan Shenina yang tidak hentinya menatap ke sana dengan kedua manik mata mereka yang berbinar cerah. “Nanti di sana adik akan tumbuh?” tanya Neo d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 293 - Pertemuan Kita Yang Paling Jenaka

    ....Karel yang datang dari awah berlawanan tampak terkejut dan tidak mengantisipasi pertemuan mereka pada petang hari ini.Dia berhenti dari langkahnya. Menatap Lara dan Alex bergantian sebelum memilih untuk menjawab panggilan ‘PAMAN KAREL’ dari Neo dan Shenina yang melambaikan tangan begitu melihatnya.“Halo, Neo, Shen,” balas Karel dengan tersenyum dan tangan yang melambai kepada mereka berdua.“Paman Karel di sini?”“Iya. Mau ketemu teman.”“Ooh ... apa Paman Karel tahu kalau kami akan memiliki adik?” tanya Shenina dengan polos yang membuat Karel tersenyum sembari bertanya,“Really?”“Iya, Paman Karel.”“Selamat ya ... Paman harap nanti aadik baby kalian tumbuh dengan baik dan sehat. Apakah sudah tahu apakah itu laki-laki atau perempuan?” tanya Karel dengan membungkuk untuk merendahkan tinggi tubuhnya.“Masih belum kelihatan, Paman.” Kali ini Neo yang menjawab.“Well ... sekali pun belum kelihatan, Paman akan doakan yang terbaik untuk baby-nya.”“Terima kasih,” jawab si kembar sec

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 294 - Kecuali Kamu Mencintai Orang Lain, Maka Janjiku Telah Usai

    .... Memasuki restoran untuk menepati janjinya bahwa mereka akan makan malam di luar setelah USG rutin yang dilakukan oleh Lara, Alex menggandeng tangan Shenina yang dengan cerianya mengatakan jika dia ingin makan steak. Bukan yang pertama kalinya, tapi sepertinya malam ini dia sangat antusias untuk hal tersebut. “Aku harap kamu tidak punya cerita sedih tentang steak, Lara,” ucap Alex dengan lirih. Karena dia rasa ... setiap kali anak-anaknya menginginkan makan sesuatu dan pada akhirnya mereka bisa mendapatkannya, kemudian bukan hanya makanan saja yang bia dinikmati, melainkan juga pelajaran hidup yang diberi. Hampir tidak pernah Alex menjumpai hanya sebatas makan saja karena dia juga akan mendapati kisah pilu mereka bertiga. Dan kebanyakan itu tentang kekurangan yang mereka pikul di belakang sana, saat Alex masih menjadi Alex yang ‘gila’ dan tak bisa melihat cinta Lara yang hebat, “Tidak ada, Alex,” jawab Lara setelah mereka mengambil dudukdi private room. “Syukurlah ....” lega

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 295 - Karena Mereka Pernah Ada Di Posisi Yang Sama

    Rasanya makanan yang sedang ada di lidah Alex begitu sulit untuk di telan. Dia memandang Neo yang menunduk setelah mengatakan demikian.Kemudian memandang Shenina yang terlihat meremas pisau dan juga garpu di tangan kanan dan kirinya. Hal yang sama yang dilakukan oleh Lara.“Maaf ....” ucap Alex pada akhirnya karena hal yang baru mereka katakan, tentang julukan ‘anak haram’ serta verbal abuse yang diterima oleh mereka, terutama Shenina berawal dari Alex yang meninggalkan mereka.Sadar penuh bahwa Alex adalah penyebab utama semua hal itu menimpa hidup anak-anaknya. Peristiwa yang tidak akan bisa dihapuskan meski hari berganti melewati musim demi musim.Bahkan saat mereka menemukan Alex, dan mendapatkan hidup yang baik, kenangan akan hal itu masih kuat di dalam ingatan mereka. “Papa yang memulai semua ini. Maaf karena Papa sudah membuat kesalahan yang menyakiti hati Neo dan Shen,” ucap Alex mengaku salah.Mereka mengangguk beberapa kali, menunjukkan senyum mereka yang tulus. “Yang pent

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 296 - Bolehkah Aku?

    ....Di Tempat lain, Karel baru saja keluar dari mobilnya yeng berhenti di depan rumah Sunny. Sebenarnya ingin mampir lebih lama, hanya saja dia masih belum berani melakukan itu karena menjaga Sunny agar tidak menjadi bahan pergunjingan tetangga sebab mereka memang masih belum sah menikah.Dan karena Karel sudah memberi tahunya bahwa dia akan mampir ke sini untuk membawakannya sesuatu, Sunny menunggunya di depan gerbang.“Selamat malam,” sapa Karel lebih dulu dengan sekilas melambaikan tangannya.Sunny membalas dengan lambaian yang sama, “Selamat malam, karel.”“Aku pikir kamu sudah tidur loh barusan,” ucapnya dengan mengamati wajahnya yang manis. Yang justru membuat Sunny menunjukkan sekerat rasa keheranan.“Aku? Sudah tidur?” tunjuknya pada diri sendiri.“Jam berapa ini kamu berharap aku sudah tidur, pak Dokter?” lanjutnya dengan penuh tanya.Dan wajahnya yang seperti itu disukai oleh Karel karena baginya Sunny ini sangat ekspresif. Mungkin juga karena terbawa kebiasaannya mengajar

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06

Bab terbaru

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 362 - Selamat Ulang Tahun, Mama

    Lara tidak bisa menahan haru melihat api yang meliuk di atas lilin kecil pada kue black forest yang dibawa oleh Neo. “Selamat ulang tahun, Mama,” kata Shenina pertama-tama. “Ayo buat permohonan dan tiup lilinnya.” Lara dengan segera melakukan itu. Ia merapatkan tangannya dan berdoa agar kebahagiaan ini tidak pernah putus. Untuknya, untuk keluarganya. Agar mereka diberkati dalam kebahagiaan yang sempurna. Barulah setelah itu Lara menunduk, merendahkan tinggi tubuhnya untuk meniup lilinnya. Lara menerima kue dari Neo yang mengatakan, “Selamat ulang tahun untuk Mama,” katanya manis. “Tidak banyak yang Neo minta selain Mama menjadi Mama yang bahagia.” “Selamat ulang tahun, Mama,” kali ini Shenina yang berujar. “Shen juga memiliki harapan yang sama, semoga Mama tetap bahagia. Dan tetap menjadi Mama cantiknya Shen.” Lara lebih dulu meletakkan kue ulang tahun dari para kesayangannya ke atas meja makan kemudian ia memeluk si kembar yang dengan senang hati membalasnya. “Terima kasih unt

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 361 - Demam

    *** Merasakan dingin yang memeluknya, Lara membuka matanya dengan cepat. Napasnya tersengal bahkan setelah ia membuka matanya. Ia baru saja berpikir dirinya sedang tidur di lantai seperti lima tahun silam agar anak-anaknya bisa tidur dengan nyaman di atas ranjang. Ia menggigil, kenangan akan sulitnya masa lalu sekali lagi membuatnya terjaga dengan keadaan yang berbeda. Dulu, Lara terbangun karena dingin dan tidak nyaman, tidak ada selimut untuknya selain ia menggunakan apapun untuk menutupi tubuhnya. Tetapi sekarang ia terbangun di tempat yang nyaman dan bahkan tidak sendirian. Tangisan Sky itulah yang pasti membuat intuisi seorang ibu dalam dirinya membuka mata. Dan saat hal itu ia lakukan, Lara telah menjumpai Alex yang berdiri dan menggendong Sky. Ia tampak memandang Lara dengan hanya bibirnya saja yang bergerak seolah bertanya, ‘Kenapa kamu bangun?’ “Sky baik-baik saja?” tanya Lara lirih. Alex mengangguk, menunjukkan Sky yang kembali terlelap saat Alex menepuk lem

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 360 - Edinburgh After Rain

    .... Dari tempat bulan madu Karel dan Sunny. Seperti yang sebelumnya dikatakan oleh Lara bahwa ada kemungkinan mereka memang sedang berbulan madu ... hal itu memang benar! Mereka pergi berbulan madu setelah penantian yang cukup panjang dan lama mengurus izin cuti Karel yang notabene adalah seorang dokter yang bisa dikatakan ... hm ... masih baru di tempat ia bekerja. Udara sejuk Edinburgh membelai wajah Sunny begitu ia membuka pintu geser di sebuah hotel tempat mereka menghabiskan waktu selama mereka di sini. Ia memandang ke luar dan berdiri di balkon. Pandangannya ia jatuhkan paada jalan yang tampak lengang pada hari MInggu pagi ini yang sebagian besarnya basah oleh sisa hujan. Semalam memang Edinburgh diguyur hujan. Bukan hujan deras tetapi itu cukup untuk membuat bunga kecil dan dahan pepohonan kedinginan pagi ini. “Cantik sekali pemandangan setelah hujan,” gumamnya. Meski ia sebenarnya juga suka pemandangan sebelum hujan, tetapi setelah curahan air turun dari langit ... ia

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 359 - Waktu Yang Kita Lewati

    .... “Apakah Neo dan Shenina suka dengan sekolah baru mereka, Lara?” tanya Alex pada Lara yang saat ini tengah menatapnya setelah mengalihkan wajahnya dari layar ponsel yang ada di tangannya. “Aku rasa mereka senang,” jawab Lara. Memandang sekilas pada jam digital yang ada di atas meja kemudian pada Sky yang terlelap di dalam box bayi miliknya. “Karena mereka bisa bertemu dengan si kembar Zio dan Asha juga, ‘kan? Kamu ‘kan tahu kalau mereka itu bestie.” Alex tak bisa menahan senyumnya. Ia menutup laptop yang ada di pangkuannya dan meletakkannya di atas nakas yang tak jauh dari ranjang sebelum meraih ponsel Lara. “Jangan main ponsel terus! Peluk aku sekarang, hm?” Alex merengkuh pinggang Lara, membuatnya berbaring dengan nyaman saat mereka merasakan hangat di bawah satu selimut yang sama. Mereka saling memagut untuk beberapa lama sebelum Alex mengecup pipinya. “Cantik sekali ....” “Bukankah aku memang selalu cantik?” tanya Lara, menyentuh garis dagu Alex, tersenyum saat merasaka

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 358 - Apakah Tuhan Mempercayakannya?

    *** . . Berhasilkah? Tidak! Tapi mungkin saja, 'kan? Pertentangan batin sedang bergejolak di dalam benak Kalisha. Ia berdiri bersandar di pintu kamar mandi di dalam kamarnya. Menggenggam sebuah test pack yang ada di tangannya. Yang baru saja ia gunakan untuk mengetes, apakah ia benar hamil ataukah tidak. Ia memang sering terlambat datang bulan. Tapi tak seperti kali ini. Ini sangat jauh dari hari biasanya. Jadi ia ingin melakukan tes. Sejak pernikahannya dengan Ibra, lebih dari satu tahun lamanya, lebih dari berbulan-bulan pula ia selalu terlambat datang bulan dan hasilnya selalu satu garis setiap ia ingin melihatnya. Dan ia tak pernah mengharap lebih soal itu. Tapi sekarang, dadanya berdebar lebih dari biasanya. Sebagai seorang perawat yang tahu betul seperti apa detak jantung normal dan detak jantung yang tidak normal, maka Kalisha akan menggolongkan ini sebagai detak jantung yang tidak normal. Berisik sekali. Berdentum. Seolah tak mau diam setiap kali tanya muncul m

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 357 - Menutup Kisah

    Yang dilihat oleh Lara itu adalah Roy, ayahnya. Ia tak berdiri di sana sendirian melainkan bersama dengan ibunya Lara, Laras. Tak ia ketahuai berapa lama waku berjalan hingga membawa Roy ke hadapannya. Sudah tahun demi tahun berlalu, bukan? Lara memang mendengar jika hukuman untuk ayahnya itu mendapatkan keringanan karena ia berperilaku baik selama menjadi tahanan. Dan ternyata, kepulangannya itu adalah hari ini. Atau mungkin beberapa saat lebih awal dari hari ini karena setidaknya ia membutuhkan waktu untuk bersiap ke sini. Barangkali dengan meneguhkan hatinya untuk bisa menghadapi Lara. Sebab beberapa kali Lara mengunjunginya di tahanan, Roy selalu mengatakan hal yang sama. ‘Mungkin nanti Papa tidak bisa langsung menemuimu karena merasa sangat bersalah, Lara.’ Tapi sekarang dia di sini. Di hadapan Lara. Berdiri dengan tampak canggung dan air matanya mengembun membasahi pipi saat ia tersenyum dan membiarkan Lara datang guna memeluknya. “Papa ....” Lara mengulanginya sekali

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 356 - PAPA

    *** Beberapa waktu setelah tertangkapnya Selim, Lara kemudian tahu bahwa yang dilakukan oleh pria itu jauh lebih parah daripada yang ia bayangkan. Bagaimana ia mengawasi Lara sebelum dan sesudah kembalinya ia dari luar negeri membuat Lara bergidik merinding saat Alex menceritakannya dan membawa beberapa catatan yang difoto oleh Ibra. Salah satunya juga adalah soal kegugurannya kala itu yang disebut oleh Selim sebagai 'hilangnya anak monster.' Hati Lara sakit. Ia tak pernah tahu ada orang sejahat itu yang hadir di hidupnya. Dan rasanya itu bertubi-tubi. Ingat saja berapa banyak orang yang membuatnya sengsara. Dimulai dari Nala yang kabur pada hari pernikahannya, atau Shiera yang membencinya karena menganggapnya merebut Alex. Tetapi Selim memberikan rasa tersendiri, ketakutan dan juga was-was. Lara bahkan memerlukan waktu tenang selama beberapa jam setelah Alex mengatakan itu. Ia kembali tersadar dan menepis hal tak penting yang mengganggunya itu saat melihat Sky yang miring

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 355 - Pemanasan Dulu Ya ....

    *** "Pulanglah, ini sudah malam," ucap Ibra saat ia merapikan lengan kemejanya dan memandang Alex yang masih berdiri di depan sandsack dengan napas yang naik turun tak beraturan. Kedua tangannya masih terbungkus oleh sarung tinju. Rambutnya tampak basah saat ia menoleh pada Ibra dengan salah satu alis yang terangkat tak percaya. "Kamu sudah mandi dari tadi?" tanya Alex memastikan. Memandang Ibra dari atas hingga ke bawah. Di dalam ruang gym, hanya ada mereka berdua. Ruangan ini disewa oleh Alex yang tidak ingin melihat ada orang lain masuk sebab sekitar tiga jam yang lalu, lepas ia pergi dari unit apartemen Selim ia harus melampiaskan kekesalannya. Saat ia meminta agar Ibra menjadwalkan ulang untuk ia bisa mengunjungi Selim dan membuatnya babak belur jilid dua, Ibra tak mengabulkannya. Alih-alih mengiyakan Alex, Ibra dengan santainya malah mengatakan, 'Tidak perlu, Pak Alex. Kita tunggu saja nanti di pengadilan. Kita ledek dia sampai dia muntah dan kesetanan. Sayang tanganmu kala

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 354 - 20 Oktober

    Entah berapa ratus, atau bahkan ribu banyaknya foto Lara yang ada di dalam kamar itu—selain kamar yang diyakini oleh Alex sebagai kamar utama. Pada dindingnya yang lebar itu Alex bisa menjumpai foto Lara. Jika Alex biasanya melihat hal seperti ini lumrahnya ada di film atau di drama thriller tentang seorang psikopat, tetapi kali ini Alex melihatnya ada di depan mata. Alex pernah mengatakan bahwa pria itu—Selim—memiliki pengetahuan tentang Lara sama sepertinya. Tetapi sangkaan itu harus ia tepis sekarang karena sepertinya Selim lebih banyak tahu tentang Lara. Sebab ada banyak sekali foto Lara yang tinggal di rumah lamanya, bersama dengan Neo dan Shenina yang masih kecil. Berada di depan rumah, atau sedang membeli jajanan di toko yang tak jauh dari rumahnya. Atau saat Lara mengantar mereka ke sekolah bersama dengan wanita paruh baya yang dikenal Alex sebagai pengasuh si kembar dulu, selama Lara bekerja. Ada buku yang memiliki catatan apa-apa saja yang dilakukan oleh Lara. Tanggal,

DMCA.com Protection Status