Beranda / CEO / Membawa Lari Anak Kembar CEO / Bab 240 - Paman Dokter, Jadilah Papaku!

Share

Bab 240 - Paman Dokter, Jadilah Papaku!

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-24 17:21:06
"Maaf, dia memang suka ngomong sembarangan."

Ibu dari anak perempuan itu menunduk di depan Karel.

Karel yang masih terkejut mencoba meraba keadaan yang berubah dari sebatas pertemuan baru, menjadi canggung.

"Kirana jangan bicara seperti itu!" ucap perempuan itu sekali lagi.

Karel tidak menganggapnya sebagai hal yang besar, setelah dia menenangkan diri.

Karena anak-anak memang suka mengatakan hal-hal yang membuat orang dewasa berpikir sebanyak dua kali.

"Tidak apa-apa kok. Memang mukaku saja yang kelihatan bujang lapuk. Kirana mungkin hanya sedang kasih peringatan kalau umurku sudah tidak muda lagi."

"Maaf."

"Ngomong-ngomong, aku dokter di sini. Anda ibunya Kirana?'

"Iya, benar."

"Sakit apa?"

"Sakit yang agak ... hm ...."

"Tidak perlu menjawab kalau keberatan."

"Dia tiba-tiba saja kabur pas perawat mau ganti infusnya."

"Anak-anak memang begitu kok. Tidak apa-apa. Tapi nanti setelah ini Kirana tidak boleh lari-lari lagi ya?" pinta Karel pada anak perempuan cantik itu.

Dia tersenyum dan m
Almiftiafay

Jangan lupa untuk membaca buku baru othor dengan judul ISTRI PENGGANTI DUDA AROGAN thankyou 😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anemone đŸŒș🌾🍀🍁
hilal jodohnya karel udah nampak, hahahah
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Aduh si Kirana gemesin akh ngomongnx bkin ingat sama Shen,....cieeeee apakh Karel akan brjodoh dgn mmnx Kirana mmmmm,...si kembar ada2 ajj ya ulah mereka tpi mkin gemesh sih ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 241 - Si Kembar Beraksi Kembali

    Lima menit sebelum Alex melihat Neo dan Shenina berkerudungkan keranjang pakaian.....Tidak ada yang aneh sebenarnya. Setelah Lara meminta mereka menunggu dengan anteng di ruang makan karena Lara akan memanggil Alex yang sedang ada di kamar atas, Shenina menata ulang buah-buahan yang ada di kerajang buah karena di matanya itu tidak memiliki perspektif yang benar.Acak-acakan dan memerlukan sentuhannya untuk ditata sehingga sedap dipandang mata.“Mau kamu apakan, Shen?” tanya Neo seraya menarik gelas agar lebih dekat padanya karena dia pikir letak gelasnya yang baru saja ditaruh oleh Nina itu nyaris tak bisa dia jangkau saat dia duduk.“Ini, Kakak Neo. Ditata sebentar biar enak dilihat.”“Oh. Jangan diberantakin dan jangan dirusakin, Shen! Apalagi anggurnya. Papa suka makan anggur. Kalau rusak semua nanti kasihan papa tidak bisa makan anggur.”“Iya,” jawab Shenina santai.Dia terus menata pisang dan juga jeruk serta apel yang ada di atas meja.“Shen.”“Iya, Kak Neo?”“Semangkanya keti

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 242 - Love Language

    Saat menjelang tidur siang, mungkin barulah si kembar benar-benar bisa diam. Jika sejak pagi dibuka dengan pertengkaran, maka itu akan berlanjut sampai nanti malam. Gesekan panas yang terpercik sejak pagi akan terus memanas hingga malam tiba. Begitulah, Lara sudah hafal cara mainnya. Mereka—Neo dan Shenina—sering bertengkar. Tetapi tidak separah beberapa waktu belakangan ini. Si kembar sudah semakin besar, mereka sudah pintar adu mulut dan menguji kesabaran Lara. Biarlah .... Meski Lara kesal karena kadang mereka melakukan hal yang di luar nalar, Lara pikir ... itu terjadi karena memang mereka sedang ada di fase yang sedang aktif-aktifnya. Toddler di luar sana pun juta demikian. Malah mungkin jauh lebih parah dan di luar kendali. Neo dan Shenina adalah contoh kecil bagaimana toddler berubah menjadi manusia paling sibuk di muka bumi. Jauh lebih sibuk dari ilmuwan atau lebih beragenda daripada penjelajah luar angkasa. Sekarang, Lara sedang duduk meluruskan kakinya saat dia baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 243 - Stadium Akhir

    “Kemo?” tanya Karel mengulangi dan Sunny mengangguk membenarkannya.“Dia dibawa perawat karena memang ini waktunya dia kemo,” lanjutnya dengan menyeka air matanya.“Aku datang ke sini karena dia minta aku buat datang.”Karel mencoba mencairkan suasana, mencoba menghapus kesedihan yang mengungkung Sunny. Seolah ruangan ini adalah penjara yang membuatnya terpuruk dalam luka yang tak berkesudahan.Memangnya ... ibu mana yang rela jika melihat anaknya yang sekecil itu bertarung dnegan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam tubuhnya.“Maaf kalau dia mengatakan hal yang aneh pada Dokter.” Sunny menundukkan kepalanya saat Karel tersenyum, tidak merasa keberatan.“Aku baik-baik saja kok. Apalagi setelah tahu keadaannya begini, aku justru semakin baik-baik saja, anggap saja ini sebagai caraku membantunya untuk lebih cepat sembuh.”“Tapi itu sudah tidak memiliki kemungkinan yang besar, Dokter.”“Kenapa kamu bicara seperti itu?”“Kami juga sama-sama tahu kalau sebenarnya semua ini hanya sebagai ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 244 - Gadis Kecilnya Alex & Gadis Kecilnya Karel

    *** Alex bisa melihat wajah cantik Lara yang sedang terlelap malam hari ini. Mereka baru saja menghabiskan satu babak panas yang ... tidak akan Alex minta ulangi dari Lara karena dia tahu betul bahwa di awal kehamilan, mereka tak bolah melakukannya terlalu sering. Bukan tidak boleh. Melainkan membatasi. Jika soal kurang, Alex akan selalu kurang dari Lara. Bukankah Alex tahu kondisi dirinya sendiri? Bahwa dia tidak akan pernah cukup dari Lara. Tapi mulai hari ini dia akan menjadi suami baik hati dengan tidak hanya memikirkan kepentingan biologisnya semata melainkan juga mementingkan kesehatan anak di dalam kandungan Lara. “Selamat malam, selamat tidur.” Alex menundukkan kepalanya, memberi kecupan di pipi Lara yang tengah meringkuk menghadapnya. Memberinya selimut agar hangat sejak dia hanya mengenakan underwear-nya saja. Sedangkan Alex turun dari ranjang untuk memeriksa ponselnya karena dia tadi mendengar ponselnya bergetar. Ada pesan yang datang dari Ibra saat Alex membukanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 245 - Akhir Kisah Bersama Kirana

    Karel mengangkat wajahnya dan memandang Sunny yang sepertinya tahu apa yang terjadi. Air matanya meleleh saat Karel memeluk Kirana semakin erat dan berujar, “Tuhan lebih sayang padanya, Sunny.” Sunny mendekat dan membelai rambut hitam Kirana. Dia benar-benar memejamkan matanya, seolah damai dalam dekapan Karel dan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah itu bersandar di sana, untuk selama-lamanya. Sunny menangis tak tertahan di hadapan Karel, perasaannya bercampur aduk, banyak hal yang ingin dia katakan tetapi tidak sanggup. “Kirana ....” panggilannya menjadi elegi penutup luka. Siang yang mendung menyaksikan kepergian gadis kecil itu. Gadis kecil yang baru saja memberi warna pada Karel. Gadis kecil yang membuat Karel tahu bahwa bertemu dengan orang baru itu tidak begitu buruk. Gadis kecil yang memintanya berjanji untuk melindungi Sunny, agar jika Kirana pergi maka Sunny tidak akan kesepian lagi. Bahkan di akhir hidupnya, dia masih sempat mengkhawatirkan ibunya. Padahal sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 246 - Kalimat Aneh Seseorang

    Seperti yang kemarin dikatakan oleh Ibra bahwa dia akan datang bersama dengan Kalisha untuk memberikan undangan pernikahannya, dia menepati janjinya.Dia datang pagi tadi dengan Kalisha, mumpung libur, mumpung Alex dan keluarga kecilnya ada di rumah, Ibra datang dan memberikan undangan pada mereka.Pernikahannya satu minggu lagi. Dan akan menjadi momen sakral di antara keduanya. Ibra dan Kalisha.Mereka menyepakati sebuah janji yang akan mereka pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Dalam ikatan pernikahan yang sah.Setelah cukup lama berada di rumah Alex dan Kalisha sangat senang bermain dengan si kembar, akhirnya mereka pulang.Menyisakan Lara dan juga Alex yang melambaikan tangannya dari arah pintu. Mobil mereka menghilang di luar gerbang.Lara menoleh pada Alex saat bertanya,“Kenapa, Alex?”‘Kenapa’ darinya itu bukan tanpa sebab karena Lara tahu ada yang sedari tadi ingin dikatakan oleh Alex tetapi dia tahan-tahan.“Apanya, Lara?”“Kamu dari tadi kelihatan mau ngomong sesuatu loh.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 247 - Kesepian Membunuhnya Dari Dalam

    “Kenapa panggilannya tidak tersambung?” gumam Karel, bertanya pada dirinya sendiri. Dia berpikir akan terjadi sesuatu yang buruk, heningnya malam ini terlalu sepi jika dibandingkan malam-malam sebelumnya. Sepertinya alam sedang sengaja memberi tekanan pada seseorang, membelenggunya dalam kesunyian yang mengintimidasi.Karel membutuhkan waktu sepersekian detik untuk membujuk dirinya sendiri bahwa ada sesuatu yang tidak beres yang akan terjadi pada Sunny.Dia berlari keluar dari kamar dan memasuki mobilnya. Berkendara menuju ke rumah Sunny untuk satu tujuan, memastikannya baik-baik saja.Jalanan lengang, syukurlah ... pikir Karel dalam hati.Dia menginjak pedal gasnya saat melihat gerbang masuk Green Lotus Hills, perumahan di mana Sunny tinggal.Tiba di rumah bernomor tujuh belas, Karel keluar. Dia memencet bel di pintu rumah tetapi tidak mendapatkan hasil.“SUNNY?!” panggilnya dengan gusar.“SUNNY!” masih tidak menuai jawab.Dia mencoba menghubunginya tetapi tidak ada tanggapan, sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 248 - Sweet Juliet

    Tangis Sunny pecah mendegar apa yang dikatakan oleh Karel. “Semua hal tidak selalu berjalan dengan baik, tapi menyerah tidak akan memberi kita jalan keluar. Berlarilah untuk meninggalkan rasa sakitnya, kalau kamu sulit berlari, berjalan. Kalau masih kesulitan berjalan, lakukan sebisamu. Saat kita dilahirkan di dunia, kita adalah pemenang. Jadi ayo ulangi lagi dengan menjadi pemenang.” Dia menunduk saat Karel tidak berhenti menatap pada pelupuk matanya. “Kamu boleh menangis, aku tidak akan menertawakanmu. Tapi kalau kamu memilih untuk melukai dirimu sendiri dan memilih untuk pergi dengan sia-sia, aku akan membencimu mulai hari ini.” Karel membuang napasnya dengan sedikit lega saat melihat Sunny lebih memilih untuk menangis sejadi-jadiya di depannya. Sunny menunduk, dan menutup wajahnya dengan menggunakan kedua tangannya. Dia terisak, membebaskan beban yang selama beberapa tahun ini dia pendam. Karel tidak tega melihatnya menangis seperti itu dan memilih untuk merengkuhnya ke dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30

Bab terbaru

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 362 - Selamat Ulang Tahun, Mama

    Lara tidak bisa menahan haru melihat api yang meliuk di atas lilin kecil pada kue black forest yang dibawa oleh Neo. “Selamat ulang tahun, Mama,” kata Shenina pertama-tama. “Ayo buat permohonan dan tiup lilinnya.” Lara dengan segera melakukan itu. Ia merapatkan tangannya dan berdoa agar kebahagiaan ini tidak pernah putus. Untuknya, untuk keluarganya. Agar mereka diberkati dalam kebahagiaan yang sempurna. Barulah setelah itu Lara menunduk, merendahkan tinggi tubuhnya untuk meniup lilinnya. Lara menerima kue dari Neo yang mengatakan, “Selamat ulang tahun untuk Mama,” katanya manis. “Tidak banyak yang Neo minta selain Mama menjadi Mama yang bahagia.” “Selamat ulang tahun, Mama,” kali ini Shenina yang berujar. “Shen juga memiliki harapan yang sama, semoga Mama tetap bahagia. Dan tetap menjadi Mama cantiknya Shen.” Lara lebih dulu meletakkan kue ulang tahun dari para kesayangannya ke atas meja makan kemudian ia memeluk si kembar yang dengan senang hati membalasnya. “Terima kasih unt

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 361 - Demam

    *** Merasakan dingin yang memeluknya, Lara membuka matanya dengan cepat. Napasnya tersengal bahkan setelah ia membuka matanya. Ia baru saja berpikir dirinya sedang tidur di lantai seperti lima tahun silam agar anak-anaknya bisa tidur dengan nyaman di atas ranjang. Ia menggigil, kenangan akan sulitnya masa lalu sekali lagi membuatnya terjaga dengan keadaan yang berbeda. Dulu, Lara terbangun karena dingin dan tidak nyaman, tidak ada selimut untuknya selain ia menggunakan apapun untuk menutupi tubuhnya. Tetapi sekarang ia terbangun di tempat yang nyaman dan bahkan tidak sendirian. Tangisan Sky itulah yang pasti membuat intuisi seorang ibu dalam dirinya membuka mata. Dan saat hal itu ia lakukan, Lara telah menjumpai Alex yang berdiri dan menggendong Sky. Ia tampak memandang Lara dengan hanya bibirnya saja yang bergerak seolah bertanya, ‘Kenapa kamu bangun?’ “Sky baik-baik saja?” tanya Lara lirih. Alex mengangguk, menunjukkan Sky yang kembali terlelap saat Alex menepuk lem

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 360 - Edinburgh After Rain

    .... Dari tempat bulan madu Karel dan Sunny. Seperti yang sebelumnya dikatakan oleh Lara bahwa ada kemungkinan mereka memang sedang berbulan madu ... hal itu memang benar! Mereka pergi berbulan madu setelah penantian yang cukup panjang dan lama mengurus izin cuti Karel yang notabene adalah seorang dokter yang bisa dikatakan ... hm ... masih baru di tempat ia bekerja. Udara sejuk Edinburgh membelai wajah Sunny begitu ia membuka pintu geser di sebuah hotel tempat mereka menghabiskan waktu selama mereka di sini. Ia memandang ke luar dan berdiri di balkon. Pandangannya ia jatuhkan paada jalan yang tampak lengang pada hari MInggu pagi ini yang sebagian besarnya basah oleh sisa hujan. Semalam memang Edinburgh diguyur hujan. Bukan hujan deras tetapi itu cukup untuk membuat bunga kecil dan dahan pepohonan kedinginan pagi ini. “Cantik sekali pemandangan setelah hujan,” gumamnya. Meski ia sebenarnya juga suka pemandangan sebelum hujan, tetapi setelah curahan air turun dari langit ... ia

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 359 - Waktu Yang Kita Lewati

    .... “Apakah Neo dan Shenina suka dengan sekolah baru mereka, Lara?” tanya Alex pada Lara yang saat ini tengah menatapnya setelah mengalihkan wajahnya dari layar ponsel yang ada di tangannya. “Aku rasa mereka senang,” jawab Lara. Memandang sekilas pada jam digital yang ada di atas meja kemudian pada Sky yang terlelap di dalam box bayi miliknya. “Karena mereka bisa bertemu dengan si kembar Zio dan Asha juga, ‘kan? Kamu ‘kan tahu kalau mereka itu bestie.” Alex tak bisa menahan senyumnya. Ia menutup laptop yang ada di pangkuannya dan meletakkannya di atas nakas yang tak jauh dari ranjang sebelum meraih ponsel Lara. “Jangan main ponsel terus! Peluk aku sekarang, hm?” Alex merengkuh pinggang Lara, membuatnya berbaring dengan nyaman saat mereka merasakan hangat di bawah satu selimut yang sama. Mereka saling memagut untuk beberapa lama sebelum Alex mengecup pipinya. “Cantik sekali ....” “Bukankah aku memang selalu cantik?” tanya Lara, menyentuh garis dagu Alex, tersenyum saat merasaka

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 358 - Apakah Tuhan Mempercayakannya?

    *** . . Berhasilkah? Tidak! Tapi mungkin saja, 'kan? Pertentangan batin sedang bergejolak di dalam benak Kalisha. Ia berdiri bersandar di pintu kamar mandi di dalam kamarnya. Menggenggam sebuah test pack yang ada di tangannya. Yang baru saja ia gunakan untuk mengetes, apakah ia benar hamil ataukah tidak. Ia memang sering terlambat datang bulan. Tapi tak seperti kali ini. Ini sangat jauh dari hari biasanya. Jadi ia ingin melakukan tes. Sejak pernikahannya dengan Ibra, lebih dari satu tahun lamanya, lebih dari berbulan-bulan pula ia selalu terlambat datang bulan dan hasilnya selalu satu garis setiap ia ingin melihatnya. Dan ia tak pernah mengharap lebih soal itu. Tapi sekarang, dadanya berdebar lebih dari biasanya. Sebagai seorang perawat yang tahu betul seperti apa detak jantung normal dan detak jantung yang tidak normal, maka Kalisha akan menggolongkan ini sebagai detak jantung yang tidak normal. Berisik sekali. Berdentum. Seolah tak mau diam setiap kali tanya muncul m

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 357 - Menutup Kisah

    Yang dilihat oleh Lara itu adalah Roy, ayahnya. Ia tak berdiri di sana sendirian melainkan bersama dengan ibunya Lara, Laras. Tak ia ketahuai berapa lama waku berjalan hingga membawa Roy ke hadapannya. Sudah tahun demi tahun berlalu, bukan? Lara memang mendengar jika hukuman untuk ayahnya itu mendapatkan keringanan karena ia berperilaku baik selama menjadi tahanan. Dan ternyata, kepulangannya itu adalah hari ini. Atau mungkin beberapa saat lebih awal dari hari ini karena setidaknya ia membutuhkan waktu untuk bersiap ke sini. Barangkali dengan meneguhkan hatinya untuk bisa menghadapi Lara. Sebab beberapa kali Lara mengunjunginya di tahanan, Roy selalu mengatakan hal yang sama. ‘Mungkin nanti Papa tidak bisa langsung menemuimu karena merasa sangat bersalah, Lara.’ Tapi sekarang dia di sini. Di hadapan Lara. Berdiri dengan tampak canggung dan air matanya mengembun membasahi pipi saat ia tersenyum dan membiarkan Lara datang guna memeluknya. “Papa ....” Lara mengulanginya sekali

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 356 - PAPA

    *** Beberapa waktu setelah tertangkapnya Selim, Lara kemudian tahu bahwa yang dilakukan oleh pria itu jauh lebih parah daripada yang ia bayangkan. Bagaimana ia mengawasi Lara sebelum dan sesudah kembalinya ia dari luar negeri membuat Lara bergidik merinding saat Alex menceritakannya dan membawa beberapa catatan yang difoto oleh Ibra. Salah satunya juga adalah soal kegugurannya kala itu yang disebut oleh Selim sebagai 'hilangnya anak monster.' Hati Lara sakit. Ia tak pernah tahu ada orang sejahat itu yang hadir di hidupnya. Dan rasanya itu bertubi-tubi. Ingat saja berapa banyak orang yang membuatnya sengsara. Dimulai dari Nala yang kabur pada hari pernikahannya, atau Shiera yang membencinya karena menganggapnya merebut Alex. Tetapi Selim memberikan rasa tersendiri, ketakutan dan juga was-was. Lara bahkan memerlukan waktu tenang selama beberapa jam setelah Alex mengatakan itu. Ia kembali tersadar dan menepis hal tak penting yang mengganggunya itu saat melihat Sky yang miring

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 355 - Pemanasan Dulu Ya ....

    *** "Pulanglah, ini sudah malam," ucap Ibra saat ia merapikan lengan kemejanya dan memandang Alex yang masih berdiri di depan sandsack dengan napas yang naik turun tak beraturan. Kedua tangannya masih terbungkus oleh sarung tinju. Rambutnya tampak basah saat ia menoleh pada Ibra dengan salah satu alis yang terangkat tak percaya. "Kamu sudah mandi dari tadi?" tanya Alex memastikan. Memandang Ibra dari atas hingga ke bawah. Di dalam ruang gym, hanya ada mereka berdua. Ruangan ini disewa oleh Alex yang tidak ingin melihat ada orang lain masuk sebab sekitar tiga jam yang lalu, lepas ia pergi dari unit apartemen Selim ia harus melampiaskan kekesalannya. Saat ia meminta agar Ibra menjadwalkan ulang untuk ia bisa mengunjungi Selim dan membuatnya babak belur jilid dua, Ibra tak mengabulkannya. Alih-alih mengiyakan Alex, Ibra dengan santainya malah mengatakan, 'Tidak perlu, Pak Alex. Kita tunggu saja nanti di pengadilan. Kita ledek dia sampai dia muntah dan kesetanan. Sayang tanganmu kala

  • Membawa Lari Anak Kembar CEO   Bab 354 - 20 Oktober

    Entah berapa ratus, atau bahkan ribu banyaknya foto Lara yang ada di dalam kamar itu—selain kamar yang diyakini oleh Alex sebagai kamar utama. Pada dindingnya yang lebar itu Alex bisa menjumpai foto Lara. Jika Alex biasanya melihat hal seperti ini lumrahnya ada di film atau di drama thriller tentang seorang psikopat, tetapi kali ini Alex melihatnya ada di depan mata. Alex pernah mengatakan bahwa pria itu—Selim—memiliki pengetahuan tentang Lara sama sepertinya. Tetapi sangkaan itu harus ia tepis sekarang karena sepertinya Selim lebih banyak tahu tentang Lara. Sebab ada banyak sekali foto Lara yang tinggal di rumah lamanya, bersama dengan Neo dan Shenina yang masih kecil. Berada di depan rumah, atau sedang membeli jajanan di toko yang tak jauh dari rumahnya. Atau saat Lara mengantar mereka ke sekolah bersama dengan wanita paruh baya yang dikenal Alex sebagai pengasuh si kembar dulu, selama Lara bekerja. Ada buku yang memiliki catatan apa-apa saja yang dilakukan oleh Lara. Tanggal,

DMCA.com Protection Status