Share

Bab 34: Marah Besar

Daffa masuk ke dalam ruangan di mana Dara terbaring tak sadarkan diri. Matanya tertutup rapat, wajahnya tampak pucat. Membuat Daffa tak tega melihatnya.

Lalu, ia mengusap lembut perut yang sudah membuncit.

"Baby. Jaga Mama dengan baik, ya. Terima kasih karena kamu masih mau bertahan di perut Mama. Papa janji, akan merawat dan menjaga Mama dengan maksimal.

"Daiva tidak akan bisa mengganggu kalian lagi. Papa janji. Dengan sekuat dan semampu Papa, akan selalu ada untuk kalian. Papa sayang kamu dan juga Mama."

Daffa berbicara dengan bayi yang ada di dalam perut Dara. Berharap janin mendengar apa yang dia bicarakan.

Tak lama setelahnya. Dara membuka matanya dengan pelan. Mengedarkan pandangan di sekitar ruangan berdominasi putih itu.

"Hai. Sudah bangun?" ucap Daffa dengan lembut.

"Mas ... dia baik-baik aja, kan?" tanyanya dengan lemah.

Daffa mengangguk. "Dia baik-baik saja. Strong. Masih mau bertahan. Ingin dilahirkan olehmu."

Dara mengulas senyum tipis. "Syukurlah kalau dia baik-baik saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status