Semua orang berkumpul di ruang keluarga. El masih tidak mengerti dengan semua yang terjadi di sini. Daren mengatakan jika kakek ini adalah Kakeknya Sean. Jika masih ada anggota keluarga Hill yang masih hidup, kenapa tidak dari dulu saja mereka membereskan kasus Marco, kenapa harus sampai selama ini. Bahkan belum tentu sekarang bisa menyeret Marco ke penjara. Semua orang terdiam dengan pikiran masing masing, kecuali Xaquil yang sesekali tersenyum tipis saat melihat kakek buyutnya. Eehmmm! " Apakah tidak ada yang kalian ingin tanyakan pada kami"ucap Albert sambil menegakkan tubuhnya. " Papa, dan Mama tidak ada yang ingin dijelaskan memangnya" tanya El memilih menanyakan balik pada kedua orang tua angkatnya. Karena menurut El, yang harus menjelaskan adalah Papa dan Mamanya kenapa dia menyembunyikan keberadaan Kakeknya Sean. Dan kenapa tidak dari dulu saja mereka membongkar kejahatan Marco dan Ambar. Itu yang masih dipertanyakan oleh El maupun Daren. Huft! Xaquil langsung men
Pagi hari, Para orang dewasa sedang berkumpul di ruang kerja El yang memang besar dan luas. Jadi mereka semua bisa berbicara dengan leluasa tanpa harus takut anak anak mendengarnya. " Daren apa yang ingin kamu bicarakan pada tuan Aland? Apakah ini menyangkut kasus keluarga Hill" ucap Albert penasaran. " Hum, tapi saya mau tanya pada Tuan Aland, apakah selama ini tidak ada yang melaporkan kepada polisi, maksud saya pasti ada yang lolos dari kekejaman Marco. Apakah Tuan Aland punya musuh lain yang mungkin bekerja sama dengan Marco. Karena menurut saya sangat aneh. Minimal kecelakaan Tuan Shaun dan ibu dari Sean ada penyelidikan dari kepolisian?" Ucap Daren yang sejak kemarin penasaran dengan hal itu. " Saat Shaun dan Gaina meninggal saya sudah pergi dari rumah itu. Marco sudah meracuni dan bersyukur asisten saya membantu mencarikan penawar racun untuk saya. Shaun yang mengatur semua tentang kematian palsu saya. Rencananya saat itu Shaun akan menjebloskan Marco dan Ambar ke penjar
Xavier kini sangat senang akhirnya dia bisa meretas seperti kakaknya. Ternyata sangatlah menyenangkan, melihat adiknya yang kegirangan Xaquil sedikit khawatir. Dia hanya takut adiknya meretas data milik orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan keluarganya. Apalagi motivasi Xavier adalah untuk kesenangan, dan rasa bosan." Vier, ingat ya, kamu tidak boleh meretas data milik orang baik, karena itu akan membahayakan orang itu dan juga kamu sendiri" ucap Xaquil dengan lembut." Hum, baik kak, tapi aku menemukan sesuatu di ponsel Ayah kak" ucap Xavier sambil tertawa cekikikan, sementara tangan kanannya sibuk menutupi mulut kecilnya." Apa yang kamu temukan dan kenapa kamu tertawa begitu, apakah ada hal yang aneh dilakukan oleh ayah kamu?" Ucap Xaquil lalu mendekati adiknya dan menatap laptop milik adiknya.Xaquil bisa melihat adiknya meretas ponsel ayahnya, dan membuka aplikasi chat. Satu hal yang membuat Xaquil ikut melotot kesal saat melihat chat Ayahnya dangan Joe sang asisten.
Bi Asih menangis di hadapan Tuan Aland, dia tidak pernah menyangka jika Tuan besarnya masih hidup. Entah bagaimana ceritanya! Pantas saja dulu ibunya mengatakan pasti ada yang tersisa dari keluarga Hill. Ternyata ini maksudnya." Tuan, saya sangat bersyukur Tuan masih hidup" ucap Asih masih terisak." Asih, saya yang terima kasih, kamu sudah mengorbankan hidup kamu hanya untuk menjaga cucuku. Pasti itu pilihan yang sangat sulit yang harus kamu ambil" ucap Tuan Aland sambil mengelus kepala Asih. Sejak dulu dia sudah menganggap Asih sebagai keluarganya, apalagi melihat kesetian orang tua Bi Asih dalam mengabdi pada keluarganya. Dan terbukti hingga detik terakhir dia masih setia." Sudah sepantasnya saya lakukan Tuan, apalagi saya sudah mendapatkan banyak manfaat yang telah Tuan Berikan pada Saya. Saat itu saya juga tidak ragu, apalagi saya juga menyayangi Tuan muda. Dan ingin memastikan Tuan muda tumbuh dengan baik" ucap Bi Asih." Asih, apakah ibumu menceritakan apa yang terjadi saat i
Keadaan di tempat kejadian langsung padat, banyak orang yang berhenti karena penasaran, namun tidak ada satupun yang berani mendekati mobil Joe yang sudah ringsek, sementara darah mulai merembas. melihat kondisi mobilnya seperti itu, sudah bisa dipastikan Sean dan Joe terluka parah, sementara Polisi masih di jalan menuju lokasi saat ini. " Minggir, jangan berkerumun dan membuat macat" ucap salah seorang laki laki tinggi kekar. Dia langsung mendekati mobil Joe dan Sean. " Tuan Muda Sean! Tuan Muda Joe!" Teriaknya dengan khawatir. Dia berusaha untuk mengeluarkan Sean dan Joe dari mobil. kondisi keduanya sudah penuh dengan darah. " Nunggu polisi dulu saja, jangan mengambil tindakan sendiri takutnya malah terjadi sesuatu" ucap salah satu kerumunan saat melihat ada yang berusaha mengeluarkan Sean dan Joe. Orang orang takut saat ada yang mengambil tindakan, sebelum polisi datang. " Nunggu polisi lama, kita harus menolong korban" sahut yang lain, sementara kedua orang yang kekar masi
El mondar mandir di dalam ruang kerjanya, sambil menggengam ponselnya. " Daren kamu ke mana sih, kenapa belum memberiku kabar" gumam El malam itu. Rumahnya tampak sangat sepi sekali, anak anak sudah tidur, sementara para tetua sedang ada di kamar masing masing. " El, berpikirlah! kamu harus mencari tahu, kemana Daren pergi" monolog El, kemudian dia kembali duduk kursi dan mulai melacak keberadaan Daren. Ddddeeerrrttt! El mengambil ponselnya dengan cepat dan langsung membuka pesan dari Daren. [ El, Sean dan Joe kecelakaan di Jalan XXX, kondisinya sangat serius, sekarang masih dalam penanganan dokter. Aku belum tahu bagaimana keadaannya. Bantu doa dan juga cari bukti, retas semua CCTV yang ada di jalanan itu] Deg! Air mata El langsung mengalir dengan sendirinya, tubuhnya terasa lemas. Kondisinya serius? Dan dokter masih mengupayakan untuk menyelamatkan keduanya. El langsung mencari berita, biasanya langsung banyak yang mengunggah berita kecelakaan. Dan benar saja El langsu
Dini hari, Daren masih terjaga di depan ruangan operasi, dia ingin memastikan keadaan Sean dan juga Joe." Semoga mereka berdua bisa selamat, aku tidak sanggup jika harus melihat Sean pergi. Bagaimana caranya aku memberitahu pada kembar?" Ucap Daren bermonolog.Dddrrreeettt!Dddrrreet!" Halo, Rizky apakah ada kabar baik" ucap Daren dengan sedikit lelah." Tuan saya sudah mengamankan supir truk, dan berdasarkan keterangan dia memang disewa oleh seseorang untuk mencelakai Tuan Sean sebagai target utamanya, namun kebetulan Bos Joe sedang bersama Tuan Sean. Selain itu tadi saya sempat diserang juga saat mengejar supir truk yang mencoba kabur. Tapi ada yang membantu saya, entah itu siapa. Sekarang saya membawa tawanan ke markas milik Tuan Albert" Rizky melaporkan pada Daren." Apakah kamu sudah bisa mendapatkan jawaban siapa yang telah menyuruhnya" ucap Daren. Dia tahu yang membantu Rizky pasti anak buah Tuan Aland. " Saya sudah berusaha untuk mencari tahu, tapi supir ini mengatakan tid
" Daren kamu sudah pulang, Nak? Bagaimana kondisi mereka berdua, sudah ada perkembangan?" Tanya Albert saat melihat Daren pulang pagi pagi sekali." Operasinya lancar, hanya saja Sean kekurangan darah, golongan darah Sean A-. Stock habis di rumah sakit. Mereka berdua terluka parah, banyak jahitan di mana-mana" ucap Daren, sebelum pulang tadi dia melihat Sean dan Joe dari luar kaca. Saat ini mereka berdua berada di ruang ICU, dan banyak perban di dalam tubuhnya.Albert menghela napas berat, karena dia juga bingung mau cari ke mana golongan darah itu." Nanti coba Papa tanyakan pada teman teman semua, atau kita tes dulu semua anak buah dan pelayan di sini mungkin saja ada yang cocok dengan golongan darah milik Sean" ucap Albert." Baiklah, Pa, aku serahkan semua urusan di sini pada papa, sementara aku akan mengurus Hill Corporation. Aku yakin Marco dan Ambar akan datang ke perusahaan" ucap Daren terlihat sangat lelah." Baiklah, tapi jangan lupa untuk makan dan minum Vitamin, pasti sem