Daren masuk ke dalam kamarnya kemudian menguncinya, dia ingin melihat semua bukti yang dia dapatkan dari Bi Asih. Siapa tahu saja ada petunjuk lain mengenai kasus ini. Siapa saja yang terlibat dalam pembantaian keluarga Hill. Dan apa alasannya? Karena tidak ditemukan bisnis illegal yang dikelola oleh keluarga Sean. Bahkan Shaun Hill menjalankan bisnisnya dengan bersih. Pertama yang menarik perhatian Daren adalah sebuah alat perekam yang bentuknya sangat jadul. Yah, karena itu sudah puluhan tahun silam. Daren mengotak atik, dan memutarnya. Dia ingin tahu apa yang ada di dalam rekaman itu. Daren bisa mendengar dengan jernih, ucapan Marco yang diduga sedang bersama dengan Damien sang pengacara. Mereka membicarakan saat akan melenyapkan Tuan Aland Hill. Dari pembicaraan yang dapat Daren ambil kesimpulan, sepertinya Marco iri pada Shaun yang mendapatkan warisan paling besar. Apalagi Sean yang baru lahir juga mendapatkan bagian. Sedangkan Marco dan Ambar tidak mendapatkan bagian saha
Semua orang berkumpul di ruang keluarga. El masih tidak mengerti dengan semua yang terjadi di sini. Daren mengatakan jika kakek ini adalah Kakeknya Sean. Jika masih ada anggota keluarga Hill yang masih hidup, kenapa tidak dari dulu saja mereka membereskan kasus Marco, kenapa harus sampai selama ini. Bahkan belum tentu sekarang bisa menyeret Marco ke penjara. Semua orang terdiam dengan pikiran masing masing, kecuali Xaquil yang sesekali tersenyum tipis saat melihat kakek buyutnya. Eehmmm! " Apakah tidak ada yang kalian ingin tanyakan pada kami"ucap Albert sambil menegakkan tubuhnya. " Papa, dan Mama tidak ada yang ingin dijelaskan memangnya" tanya El memilih menanyakan balik pada kedua orang tua angkatnya. Karena menurut El, yang harus menjelaskan adalah Papa dan Mamanya kenapa dia menyembunyikan keberadaan Kakeknya Sean. Dan kenapa tidak dari dulu saja mereka membongkar kejahatan Marco dan Ambar. Itu yang masih dipertanyakan oleh El maupun Daren. Huft! Xaquil langsung men
Pagi hari, Para orang dewasa sedang berkumpul di ruang kerja El yang memang besar dan luas. Jadi mereka semua bisa berbicara dengan leluasa tanpa harus takut anak anak mendengarnya. " Daren apa yang ingin kamu bicarakan pada tuan Aland? Apakah ini menyangkut kasus keluarga Hill" ucap Albert penasaran. " Hum, tapi saya mau tanya pada Tuan Aland, apakah selama ini tidak ada yang melaporkan kepada polisi, maksud saya pasti ada yang lolos dari kekejaman Marco. Apakah Tuan Aland punya musuh lain yang mungkin bekerja sama dengan Marco. Karena menurut saya sangat aneh. Minimal kecelakaan Tuan Shaun dan ibu dari Sean ada penyelidikan dari kepolisian?" Ucap Daren yang sejak kemarin penasaran dengan hal itu. " Saat Shaun dan Gaina meninggal saya sudah pergi dari rumah itu. Marco sudah meracuni dan bersyukur asisten saya membantu mencarikan penawar racun untuk saya. Shaun yang mengatur semua tentang kematian palsu saya. Rencananya saat itu Shaun akan menjebloskan Marco dan Ambar ke penjar
Xavier kini sangat senang akhirnya dia bisa meretas seperti kakaknya. Ternyata sangatlah menyenangkan, melihat adiknya yang kegirangan Xaquil sedikit khawatir. Dia hanya takut adiknya meretas data milik orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan keluarganya. Apalagi motivasi Xavier adalah untuk kesenangan, dan rasa bosan." Vier, ingat ya, kamu tidak boleh meretas data milik orang baik, karena itu akan membahayakan orang itu dan juga kamu sendiri" ucap Xaquil dengan lembut." Hum, baik kak, tapi aku menemukan sesuatu di ponsel Ayah kak" ucap Xavier sambil tertawa cekikikan, sementara tangan kanannya sibuk menutupi mulut kecilnya." Apa yang kamu temukan dan kenapa kamu tertawa begitu, apakah ada hal yang aneh dilakukan oleh ayah kamu?" Ucap Xaquil lalu mendekati adiknya dan menatap laptop milik adiknya.Xaquil bisa melihat adiknya meretas ponsel ayahnya, dan membuka aplikasi chat. Satu hal yang membuat Xaquil ikut melotot kesal saat melihat chat Ayahnya dangan Joe sang asisten.
Bi Asih menangis di hadapan Tuan Aland, dia tidak pernah menyangka jika Tuan besarnya masih hidup. Entah bagaimana ceritanya! Pantas saja dulu ibunya mengatakan pasti ada yang tersisa dari keluarga Hill. Ternyata ini maksudnya." Tuan, saya sangat bersyukur Tuan masih hidup" ucap Asih masih terisak." Asih, saya yang terima kasih, kamu sudah mengorbankan hidup kamu hanya untuk menjaga cucuku. Pasti itu pilihan yang sangat sulit yang harus kamu ambil" ucap Tuan Aland sambil mengelus kepala Asih. Sejak dulu dia sudah menganggap Asih sebagai keluarganya, apalagi melihat kesetian orang tua Bi Asih dalam mengabdi pada keluarganya. Dan terbukti hingga detik terakhir dia masih setia." Sudah sepantasnya saya lakukan Tuan, apalagi saya sudah mendapatkan banyak manfaat yang telah Tuan Berikan pada Saya. Saat itu saya juga tidak ragu, apalagi saya juga menyayangi Tuan muda. Dan ingin memastikan Tuan muda tumbuh dengan baik" ucap Bi Asih." Asih, apakah ibumu menceritakan apa yang terjadi saat i
Keadaan di tempat kejadian langsung padat, banyak orang yang berhenti karena penasaran, namun tidak ada satupun yang berani mendekati mobil Joe yang sudah ringsek, sementara darah mulai merembas. melihat kondisi mobilnya seperti itu, sudah bisa dipastikan Sean dan Joe terluka parah, sementara Polisi masih di jalan menuju lokasi saat ini. " Minggir, jangan berkerumun dan membuat macat" ucap salah seorang laki laki tinggi kekar. Dia langsung mendekati mobil Joe dan Sean. " Tuan Muda Sean! Tuan Muda Joe!" Teriaknya dengan khawatir. Dia berusaha untuk mengeluarkan Sean dan Joe dari mobil. kondisi keduanya sudah penuh dengan darah. " Nunggu polisi dulu saja, jangan mengambil tindakan sendiri takutnya malah terjadi sesuatu" ucap salah satu kerumunan saat melihat ada yang berusaha mengeluarkan Sean dan Joe. Orang orang takut saat ada yang mengambil tindakan, sebelum polisi datang. " Nunggu polisi lama, kita harus menolong korban" sahut yang lain, sementara kedua orang yang kekar masi
El mondar mandir di dalam ruang kerjanya, sambil menggengam ponselnya. " Daren kamu ke mana sih, kenapa belum memberiku kabar" gumam El malam itu. Rumahnya tampak sangat sepi sekali, anak anak sudah tidur, sementara para tetua sedang ada di kamar masing masing. " El, berpikirlah! kamu harus mencari tahu, kemana Daren pergi" monolog El, kemudian dia kembali duduk kursi dan mulai melacak keberadaan Daren. Ddddeeerrrttt! El mengambil ponselnya dengan cepat dan langsung membuka pesan dari Daren. [ El, Sean dan Joe kecelakaan di Jalan XXX, kondisinya sangat serius, sekarang masih dalam penanganan dokter. Aku belum tahu bagaimana keadaannya. Bantu doa dan juga cari bukti, retas semua CCTV yang ada di jalanan itu] Deg! Air mata El langsung mengalir dengan sendirinya, tubuhnya terasa lemas. Kondisinya serius? Dan dokter masih mengupayakan untuk menyelamatkan keduanya. El langsung mencari berita, biasanya langsung banyak yang mengunggah berita kecelakaan. Dan benar saja El langsu
Dini hari, Daren masih terjaga di depan ruangan operasi, dia ingin memastikan keadaan Sean dan juga Joe." Semoga mereka berdua bisa selamat, aku tidak sanggup jika harus melihat Sean pergi. Bagaimana caranya aku memberitahu pada kembar?" Ucap Daren bermonolog.Dddrrreeettt!Dddrrreet!" Halo, Rizky apakah ada kabar baik" ucap Daren dengan sedikit lelah." Tuan saya sudah mengamankan supir truk, dan berdasarkan keterangan dia memang disewa oleh seseorang untuk mencelakai Tuan Sean sebagai target utamanya, namun kebetulan Bos Joe sedang bersama Tuan Sean. Selain itu tadi saya sempat diserang juga saat mengejar supir truk yang mencoba kabur. Tapi ada yang membantu saya, entah itu siapa. Sekarang saya membawa tawanan ke markas milik Tuan Albert" Rizky melaporkan pada Daren." Apakah kamu sudah bisa mendapatkan jawaban siapa yang telah menyuruhnya" ucap Daren. Dia tahu yang membantu Rizky pasti anak buah Tuan Aland. " Saya sudah berusaha untuk mencari tahu, tapi supir ini mengatakan tid
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k