" Ini kenapa kamu malah melamun, bukannya bersenang senang bersama dengan anak anak" tanya Daren sambil menepuk pundak El. El tersadar dari lamunannya, ia kemudian langsung melihat Daren dan tersenyum. " Aku hanya akan mengawasinya dari sini sambil menikmati angin sore dan juga pemandangan ini. sudah sangat lama aku tidak ke pantai" ucap El. Daren kemudian ikut menjatuhkan tubuhnya disamping El. " Sepertinya mereka sangat semangat sekali"ucap Daren sambil melihat ketiganya yang sangat senang saat kaki mereka kena ombak. " Iya, ini pertama kalinya mereka bisa benar benar bermain dipantai, bahkan mereka bisa menyentuh air laur dan juga pasirnya" ucap El benar benar bersyukur anak anaknya sangat senang. “ ini semua karena kamu, Daren” lanjut El. Peran Daren memang sangat besar dalam kehidupan El baik itu dimasa lalu ataupun dimasa sekarang, apalagi melihat perubahan ketiga anaknya yang semakin ceria. “ Sepertinya kamu tidak ada bosan bosannya mengatakan itu, aku melakukan semua ini
Masih ada waktu beberapa menit untuk sampai matahari benar benar terbenam, Xhaqella tertarik saat melihat ada cangkang kerang yang terbawa oleh ombak di pinggir pantai. Dia kemudian langsung mengambil dan mulai mengumpulkannya, rencananya akan dia bawa pulang, karena cangkang kerang itu sangatlah unik. " Qella apa yang kamu lakukan?" tanya Xavier saat melihat adiknya sedang mengumpulkan sesuatu. " Kakak, bantu aku mengumpulkan cangkang kerang yang seperti ini, aku mau bawa pulang, sepertinya bagus untuk hiasan" ucapnya sangat tertarik. " Baiklah" Ucap Xavier kemudian dia mencari kakaknya yang kini tengah bersama dengan seorang gadis kecil. Yang bersama dengan pengasuhnya. Mereka juga sedang mengumpulkan cangkang kerang. Tadi saat Xaquil bermain air, tiba tiba ada anak kecil yang seusia dengannya berjalan mendekatinya dan meminta bantuan untuk mengumpulkan batu kerang. Dan karena Xaquil orang yang baik, dia pun menuruti permintaan anak perempuan berambut pendek dan berponi itu. " N
Keesokan harinya ketiga kembar kembali kesekolah, pagi ini mereka lebih ceria apalagi Xhaqella, dia sudah tidak sabar untuk kembali kesekolah. Dia ingin berbagi cerita dengan teman temannya tentang mereka bertiga yang mengunjungi pantai. Selama ini Xhaqella hanya mendengarkan temannya yang selalu berlibur bermain ke pantai. Dan begitu sampai di sekolah Xhaqella mendekati teman dekatnya,sejauh ini teman teman mereka tidak ada yang nakal atau jahil pada kembar. Apalagi ketiga kembar itu yang sangat pandai, dan mereka selalu membantu anak anak lain yang ketinggalan dalam belajar. " Hai Qella sepertinya kamu sangat ceria sekali hari ini" sapa Maureen teman dekat Xhaqella yang kini duduk sebangku dengan Xhaqella. " Hai Maureen, iya aku sangat senang sekali, karena kemarin sore aku pergi kepantai,dan ternyata benar apa yang kamu katakan jika bermain di pantai itu sangat menyenangkan" ucap Xhaqella dengan mata yang berninar binar. " Wah, akhirnya kamu kesampaian juga main di pantai, kamu
Daren melajukan mobilnya dengan kecepatan standar, di sampingnya duduk El sambil melihat ponselnya. Beberapa waktu lalu mereka berdua telah mengunjungi ruko yang akan dijadikan untuk membuka toko kue oleh El. Atas saran kedua orang tua mereka menyarankan untuk membuka toko kue seperti yang diinginkan El dan si kembar. Meskipun waktu itu kembar menyarankan untuk membuka toko online saja, tapi dengan adanya toko offline itu juga akan semakin bagus untuk jangka panjangnya. Orang tua mereka meminta El merekrut karyawan untuk menjaga toko dan juga membantu El dalam pembuatan kue, supaya El tidak terlalu lelah. Dan bila Nyonya besar Sherly sudah mengatakan titah maka mau tidak mau El juga akan patuh.“ Daren, maaf aku selalu merepotkan kamu, seharusnya kamu hari ini bekerja tapi malah menemaniku” ucap El merasa bersalah karena Daren yang selalu ada untuknya, bahkan sejak dulu.“ Namanya juga keluarga! aku satu satunya keluarga yang kamu punya, tentu saja aku akan membantu kamu. Apalagi Mama
Daren menghentikan mobilnya di depan sekolah dan langsung keluar., ia menunggu ketiga keponakannya di samping mobilnya. Sebentar lagi ketiga anak itu akan keluar dari kelasnya. Teng! Bel Pelajaran telah usai sudah terdengar, tidak lama kemudian para siswa dan siswi mulai keluar dengan tertib. Para supir dan orang tua anak anak sudah mulai memadati depan sekolah. Dan juga bus sekolah yang akan mengantarkan anak anak yang tidak dijemput oleh orang tua mereka. “ Paman! “ Pamannn! “ Paman Daren” Daren langsung mengangkat kepalanya saat ia mendengar suara si kembar, kemudian Daren langsung berjongkok untuk menyambut ketiga keponakan imutnya. Xhaqella berlari paling depan, sepertinya kedua kakaknya membiarkan adik perempuannya selalu di depan mereka. Hump! Daren langsung memeluk ketiga keponakannya kemudian langsung membawanya masuk kedalam mobilnya, karena banyak mobil dibelakangnya yang ingin melaju untuk bisa keluar dari Gedung sekolah. Mobil Daren memang berada diurutan paling d
“ Ibu, Xaquil pulangg” ucap Xaquil Ketika masuk kedalam rumah yang terlihat sangat sepi sekali hanya ada bibi yang sedang bersih bersih. Xaquil kemudian langsung mencari ibunya ke kamarnya, namun dia tidak menemukan sosok ibunya. Bahkan di balkon pun juga tidak ada. “ Ibu kemana ya…” monolog Xaquil kemudian langsung menuju kamarnya untuk menganti pakaiannya dan juga menyimpan tasnya. Setelah menganti bajunya dengan baju rumah, Xaquil kembali mencari ibunya. “ Apakah ibu sedang pergi mengunjungi toko baru kita” ucapnya sambil menuruni tangga dengan hati hati. “ Bibi, apakah melihat ibu? Soalnya aku mencari kemana mana tidak ada” tanya Xaquil pada bibi yang sedang besih bersih. “ Tadi bibi melihat ada di dapur, sepertinya ibu kamu sedang membuat kue” ucap Bibi menghentikan kegiatannya. “ Baunya harum sekali, harusnya aku sejak tadi mencarinya kedapur apalagi aroma kue ibu sangatlah mengoda” ucap Xaquil sambil menghirup udara banyak banyak. Bibi pelayan hanya bisa tertawa kecil mel
Tok…. Tok….. “ Masuk” ucap Sean masih tetap fokus pada dokumen yang ada ditangannya yang kini tangah dia perikasa. “ Maaf Tuan, saya ingin menyampaikan berita yang sangat penting” ucap staff sambil menundukkan kepalanya, pasalnya yang ingin dia sampaikan mungkin saja membuat bosnya itu marah. Sean mengangkat kepalanya dan melihat kearah staffnya yang tampak gugup. “ Apa yang ingin kamu sampaikan kali ini? Jangan bilang ada keributan yang terjadi dibawah” ucap Sean karena beberapa jam yang lalu, Azkia sedang mengirimkan puluhan pesan dan juga telephone yang Sean hiraukan. Kini dengan melihat staffnya yang gugup pasti dibawah ada keributan. “ Maaf Tuan, Nona Azkia berada di samping Gedung kita dan membuat keributan mau melakukan percobaan bunuh diri dengan cara loncat dari atap Gedung yang tidak digunakan itu” ucap Staff. “ Mau bunuh diri? Terus hubungannya apa dengan saya, biarkan saja kalau dia mau bunuh diri! Itu lebih bagus dari pada dia hidup dan mengganggu ketenangan hidup sa
Joe hanya bisa mondar mandir dengan pikiran yang bercampur aduk jadi satu. Dia masih memikirkan apa yang dia lihat tadi. Bagaimana bisa anak kecil itu sangat mirip dengan Sean. Dan yang membuatnya terkejut saat kedua anak itu memanggil Daren dengan sebutan paman. Ya, tadi yang sedang mengawasi Daren berada di restauran adalah Joe yang kebetulan dia tadi makan di tempat yang sama saat Daren membeli makan bersama dengan Xhaqella dan juga Xavier. Dan saat ini Joe sedang memikirkan anak El yang menurutnya banyak kejanggalan setelah melihat kedua anak itu dari dekat. ‘ Jadi selama ini aku dan Sean sudah salah menduga, El tidak pernah menikah dengan Daren, betapa bodohnya kami yang membuat spekulasi buruk tentang mereka, bukankah dari dulu mereka keluarga? Tante Sherly dan juga Om Albert mengangkat El anak secara resmi, yang otomatis mereka tidak akan menjadi pasangan apapun yang terjadi. Dan juga Daren sejak dulu melindungi El sebagaimana seorang kakak pada adiknya. Dan bodohnya lagi Sea