Di lobby Hill Corporation kini sedang terjadi keributan antara petugas repsesionis dengan Azkia yang kini sedang memaksa masuk ke ruangan Sean. Namun karena pesan dari Sean yang tidak membolehkan Azkia masuk keperusahaannya maka, petugas pun berusaha untuk melawan Azkia yang kini sedang marah meledak ledak.“ Heh! Kalian semua itu cuma pegawai, jadi jangan berani beraninya memperlakukan aku seperti ini” ucap Azkia dengan amarah yang meluap luap.“ Maaf Nona, kami hanya menjalankan perintah Tuan Sean yang tidak membolehkan Nona masuk kedalam, kata Tuan kehadiran Nona hanyalah mengganggu ketenangan para staff di sini. Lebih baik nona pergi saja dari sini” ucap petugas dengan ramah, dia berharap Azkia mau pergi dengan suka rela. Jika tidak, pekerjaannya akan semakin berat, menghadapi Azkia sama saja dengan menghadapi singa betina yang sedang ngamuk.“ Mana mungkin Sean bilang seperti itu, pasti semua ini hanya akal akalan kalian saja kan? kenapa? kalian iri dengan saya yang bisa dekat de
Seperti yang sudah dijanjikan oleh Daren, jika sore ini mereka akan mengajaknya kepantai dan makan seafood di pinggir Pantai serta melihat matahari terbenam. Daren datang dengan membawa mobil yang lebih besar dan nyaman untuk mereka, dan kali ini, Daren tidak menyetir sendiri, dia mengunakan sopir pribadi papanya. Meskipun sebenarnya Daren sangat tidak menyukai mengunakan supir, namun kali ini demi bersama si kembar Daren mengalah. Dia ingin bisa lebih dekat dengan si kembar. “ Wah, paman mengunakan mobil yang besar sekali, bahkan didalamnya sangat nyaman sekali” teriak Xavier saat dia dinaikan kedalam mobil, kemudian dia langsung mengambil tempat duduk didekat jendela. “ Biar lebih dekat dengan kalian kali ini paman mengunakan mobil yang sedikit lebih besar supaya kalian bisa leluasa, karena sore ini kita kan bersenang senang, kita akan ke Pantai dengan sangat dekat. Tidak seperti biasanya. Kalian akan melihatnya dari jarak yang sangat dekat” ucap Daren sambil menaikan Xhaqella dan
" Ini kenapa kamu malah melamun, bukannya bersenang senang bersama dengan anak anak" tanya Daren sambil menepuk pundak El. El tersadar dari lamunannya, ia kemudian langsung melihat Daren dan tersenyum. " Aku hanya akan mengawasinya dari sini sambil menikmati angin sore dan juga pemandangan ini. sudah sangat lama aku tidak ke pantai" ucap El. Daren kemudian ikut menjatuhkan tubuhnya disamping El. " Sepertinya mereka sangat semangat sekali"ucap Daren sambil melihat ketiganya yang sangat senang saat kaki mereka kena ombak. " Iya, ini pertama kalinya mereka bisa benar benar bermain dipantai, bahkan mereka bisa menyentuh air laur dan juga pasirnya" ucap El benar benar bersyukur anak anaknya sangat senang. “ ini semua karena kamu, Daren” lanjut El. Peran Daren memang sangat besar dalam kehidupan El baik itu dimasa lalu ataupun dimasa sekarang, apalagi melihat perubahan ketiga anaknya yang semakin ceria. “ Sepertinya kamu tidak ada bosan bosannya mengatakan itu, aku melakukan semua ini
Masih ada waktu beberapa menit untuk sampai matahari benar benar terbenam, Xhaqella tertarik saat melihat ada cangkang kerang yang terbawa oleh ombak di pinggir pantai. Dia kemudian langsung mengambil dan mulai mengumpulkannya, rencananya akan dia bawa pulang, karena cangkang kerang itu sangatlah unik. " Qella apa yang kamu lakukan?" tanya Xavier saat melihat adiknya sedang mengumpulkan sesuatu. " Kakak, bantu aku mengumpulkan cangkang kerang yang seperti ini, aku mau bawa pulang, sepertinya bagus untuk hiasan" ucapnya sangat tertarik. " Baiklah" Ucap Xavier kemudian dia mencari kakaknya yang kini tengah bersama dengan seorang gadis kecil. Yang bersama dengan pengasuhnya. Mereka juga sedang mengumpulkan cangkang kerang. Tadi saat Xaquil bermain air, tiba tiba ada anak kecil yang seusia dengannya berjalan mendekatinya dan meminta bantuan untuk mengumpulkan batu kerang. Dan karena Xaquil orang yang baik, dia pun menuruti permintaan anak perempuan berambut pendek dan berponi itu. " N
Keesokan harinya ketiga kembar kembali kesekolah, pagi ini mereka lebih ceria apalagi Xhaqella, dia sudah tidak sabar untuk kembali kesekolah. Dia ingin berbagi cerita dengan teman temannya tentang mereka bertiga yang mengunjungi pantai. Selama ini Xhaqella hanya mendengarkan temannya yang selalu berlibur bermain ke pantai. Dan begitu sampai di sekolah Xhaqella mendekati teman dekatnya,sejauh ini teman teman mereka tidak ada yang nakal atau jahil pada kembar. Apalagi ketiga kembar itu yang sangat pandai, dan mereka selalu membantu anak anak lain yang ketinggalan dalam belajar. " Hai Qella sepertinya kamu sangat ceria sekali hari ini" sapa Maureen teman dekat Xhaqella yang kini duduk sebangku dengan Xhaqella. " Hai Maureen, iya aku sangat senang sekali, karena kemarin sore aku pergi kepantai,dan ternyata benar apa yang kamu katakan jika bermain di pantai itu sangat menyenangkan" ucap Xhaqella dengan mata yang berninar binar. " Wah, akhirnya kamu kesampaian juga main di pantai, kamu
Daren melajukan mobilnya dengan kecepatan standar, di sampingnya duduk El sambil melihat ponselnya. Beberapa waktu lalu mereka berdua telah mengunjungi ruko yang akan dijadikan untuk membuka toko kue oleh El. Atas saran kedua orang tua mereka menyarankan untuk membuka toko kue seperti yang diinginkan El dan si kembar. Meskipun waktu itu kembar menyarankan untuk membuka toko online saja, tapi dengan adanya toko offline itu juga akan semakin bagus untuk jangka panjangnya. Orang tua mereka meminta El merekrut karyawan untuk menjaga toko dan juga membantu El dalam pembuatan kue, supaya El tidak terlalu lelah. Dan bila Nyonya besar Sherly sudah mengatakan titah maka mau tidak mau El juga akan patuh.“ Daren, maaf aku selalu merepotkan kamu, seharusnya kamu hari ini bekerja tapi malah menemaniku” ucap El merasa bersalah karena Daren yang selalu ada untuknya, bahkan sejak dulu.“ Namanya juga keluarga! aku satu satunya keluarga yang kamu punya, tentu saja aku akan membantu kamu. Apalagi Mama
Daren menghentikan mobilnya di depan sekolah dan langsung keluar., ia menunggu ketiga keponakannya di samping mobilnya. Sebentar lagi ketiga anak itu akan keluar dari kelasnya. Teng! Bel Pelajaran telah usai sudah terdengar, tidak lama kemudian para siswa dan siswi mulai keluar dengan tertib. Para supir dan orang tua anak anak sudah mulai memadati depan sekolah. Dan juga bus sekolah yang akan mengantarkan anak anak yang tidak dijemput oleh orang tua mereka. “ Paman! “ Pamannn! “ Paman Daren” Daren langsung mengangkat kepalanya saat ia mendengar suara si kembar, kemudian Daren langsung berjongkok untuk menyambut ketiga keponakan imutnya. Xhaqella berlari paling depan, sepertinya kedua kakaknya membiarkan adik perempuannya selalu di depan mereka. Hump! Daren langsung memeluk ketiga keponakannya kemudian langsung membawanya masuk kedalam mobilnya, karena banyak mobil dibelakangnya yang ingin melaju untuk bisa keluar dari Gedung sekolah. Mobil Daren memang berada diurutan paling d
“ Ibu, Xaquil pulangg” ucap Xaquil Ketika masuk kedalam rumah yang terlihat sangat sepi sekali hanya ada bibi yang sedang bersih bersih. Xaquil kemudian langsung mencari ibunya ke kamarnya, namun dia tidak menemukan sosok ibunya. Bahkan di balkon pun juga tidak ada. “ Ibu kemana ya…” monolog Xaquil kemudian langsung menuju kamarnya untuk menganti pakaiannya dan juga menyimpan tasnya. Setelah menganti bajunya dengan baju rumah, Xaquil kembali mencari ibunya. “ Apakah ibu sedang pergi mengunjungi toko baru kita” ucapnya sambil menuruni tangga dengan hati hati. “ Bibi, apakah melihat ibu? Soalnya aku mencari kemana mana tidak ada” tanya Xaquil pada bibi yang sedang besih bersih. “ Tadi bibi melihat ada di dapur, sepertinya ibu kamu sedang membuat kue” ucap Bibi menghentikan kegiatannya. “ Baunya harum sekali, harusnya aku sejak tadi mencarinya kedapur apalagi aroma kue ibu sangatlah mengoda” ucap Xaquil sambil menghirup udara banyak banyak. Bibi pelayan hanya bisa tertawa kecil mel
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k