Sean tampak gelisah saat dia bekerja, Entah kenapa, sejak dia bertemu kembali dengan Xaquil, wajah anak itu selalu hadir pelupuk matanya. wajah bocah kecil terlihat tengil dengan menjulurkan lidahnya. ' Si4l! kenapa dia selalu mengganggu konsentrasiku, jika begini caranya aku tidak bisa bekerja dengan baik' batin Sean kesal.Sean langsung mengambil kertas kosong dan pensil kemudian mengambar Xaquil dengan sangat jelas termasuk denga lidahnya yang menjulur, tapi tubuh Xaquil dia ikat di atas pohon. Sementara disekelilingnya digambari lebah yang sedang mengerumuni anak itu. " Ha...ha...ha.. rasain kamu dengan begini hidupku akan menjadi tenang, makanya sama orang dewasa jangan macam macam" monolog Sean. " Heh, Bocah kecil, pasti wajah kamu sebentar lagi akan jelek karena bentol bentol. Ha...ha.... makanya jangan macam macam sama paman" monolog Sean kali ini dia terkikik geli membayangkan wajah Xaquil yang membesar karena tersengat lebah. Sean terkejut tiba tiba gambar itu tersenyum
Sean terkejut saat Joe mengatakan jika ada Hacker menerobos sistem keamanan perusahaannya, pasalnya sistem keamanan Hill Corporation sudah sangat kuat, sejak Deon yang memegang kendali. Tapi ini sangatlah tidak masuk akal ada Hacker yang bisa mengimbangi kecerdasan Deon. " Apakah kamu sudah beritahukan pada orang orang kita" ucap Sean. Sudah Boss, mereka sudah mencobanya tapi tetap saja mereka tidak berhasil" ucap Joe. " Baiklah, aku akan mengatasi ini, kamu bisa lanjutkan pekerjaan kamu" ucap Sean pada Joe yang beberapa saat kemudian dia meninggalkan ruangan Sean. Setelah kepergian Joe, Sean langsung mengirimkan pesan pada Deon, mungkin saja Deon belum mengetahui jika ada Hacker yang berhasil membobol sistem keamanannya. Dddrrreetttt! Sean langsung meraih ponselnya saat ponselnya bergetar ada panggilan dari Deon, tanpa menunggu lama dia langsung mengangkatnya. " Hallo Deon, kamu sudah menerima pesanku" tanya Sean pada Deon. [ Sudah,ini sebenarnya aku sedang mencoba untuk menu
Xaquil dengan cepat menyelesaikan tugasnya untuk memulihkan kekacauan yang terjadi di perusahaan milik ayahnya, sebelum ibunya masuk. dia tidak mau sampai ibunya tahu, jika tahu pasti ibunya akan marah besar jika dirinya sudah mengerjai ayah mereka." Xaquil!.... Xavier!.... kalian didalam kan?" teriak El dari luar." Kakak ini bagaimana ibu sudah semakin dekat" ucap Xavier panik melihat kakaknya masih fokus pada komputerya." Xavier kamu tenang, jika kamu panik seperti itu pasti ibu akan curiga dan meminta kejujuran kita, apa yang sedang kita sembunyikan. kamu mau aku tidak membagi rahasia lagi denganmu dimasa depan" ucap Xaquil mengintimidasi adiknya.Melihat kakaknya yang sedang dalam mode tegas dan dingin seperti itu membuat nyali Xavier ciut, dan dengan cepat dia mengubah raut mukanya menjadi lebih ceria dan tenang.Tentunya dengan cara menarik napas dalam dalam kemudian mengeluarkannya dengan pelan.“ Tok!...tok!...Huft!“ Sebentar ibu, Xavier sedang mengunakan baju” ucap Xavier
Di lobby Hill Corporation kini sedang terjadi keributan antara petugas repsesionis dengan Azkia yang kini sedang memaksa masuk ke ruangan Sean. Namun karena pesan dari Sean yang tidak membolehkan Azkia masuk keperusahaannya maka, petugas pun berusaha untuk melawan Azkia yang kini sedang marah meledak ledak.“ Heh! Kalian semua itu cuma pegawai, jadi jangan berani beraninya memperlakukan aku seperti ini” ucap Azkia dengan amarah yang meluap luap.“ Maaf Nona, kami hanya menjalankan perintah Tuan Sean yang tidak membolehkan Nona masuk kedalam, kata Tuan kehadiran Nona hanyalah mengganggu ketenangan para staff di sini. Lebih baik nona pergi saja dari sini” ucap petugas dengan ramah, dia berharap Azkia mau pergi dengan suka rela. Jika tidak, pekerjaannya akan semakin berat, menghadapi Azkia sama saja dengan menghadapi singa betina yang sedang ngamuk.“ Mana mungkin Sean bilang seperti itu, pasti semua ini hanya akal akalan kalian saja kan? kenapa? kalian iri dengan saya yang bisa dekat de
Seperti yang sudah dijanjikan oleh Daren, jika sore ini mereka akan mengajaknya kepantai dan makan seafood di pinggir Pantai serta melihat matahari terbenam. Daren datang dengan membawa mobil yang lebih besar dan nyaman untuk mereka, dan kali ini, Daren tidak menyetir sendiri, dia mengunakan sopir pribadi papanya. Meskipun sebenarnya Daren sangat tidak menyukai mengunakan supir, namun kali ini demi bersama si kembar Daren mengalah. Dia ingin bisa lebih dekat dengan si kembar. “ Wah, paman mengunakan mobil yang besar sekali, bahkan didalamnya sangat nyaman sekali” teriak Xavier saat dia dinaikan kedalam mobil, kemudian dia langsung mengambil tempat duduk didekat jendela. “ Biar lebih dekat dengan kalian kali ini paman mengunakan mobil yang sedikit lebih besar supaya kalian bisa leluasa, karena sore ini kita kan bersenang senang, kita akan ke Pantai dengan sangat dekat. Tidak seperti biasanya. Kalian akan melihatnya dari jarak yang sangat dekat” ucap Daren sambil menaikan Xhaqella dan
" Ini kenapa kamu malah melamun, bukannya bersenang senang bersama dengan anak anak" tanya Daren sambil menepuk pundak El. El tersadar dari lamunannya, ia kemudian langsung melihat Daren dan tersenyum. " Aku hanya akan mengawasinya dari sini sambil menikmati angin sore dan juga pemandangan ini. sudah sangat lama aku tidak ke pantai" ucap El. Daren kemudian ikut menjatuhkan tubuhnya disamping El. " Sepertinya mereka sangat semangat sekali"ucap Daren sambil melihat ketiganya yang sangat senang saat kaki mereka kena ombak. " Iya, ini pertama kalinya mereka bisa benar benar bermain dipantai, bahkan mereka bisa menyentuh air laur dan juga pasirnya" ucap El benar benar bersyukur anak anaknya sangat senang. “ ini semua karena kamu, Daren” lanjut El. Peran Daren memang sangat besar dalam kehidupan El baik itu dimasa lalu ataupun dimasa sekarang, apalagi melihat perubahan ketiga anaknya yang semakin ceria. “ Sepertinya kamu tidak ada bosan bosannya mengatakan itu, aku melakukan semua ini
Masih ada waktu beberapa menit untuk sampai matahari benar benar terbenam, Xhaqella tertarik saat melihat ada cangkang kerang yang terbawa oleh ombak di pinggir pantai. Dia kemudian langsung mengambil dan mulai mengumpulkannya, rencananya akan dia bawa pulang, karena cangkang kerang itu sangatlah unik. " Qella apa yang kamu lakukan?" tanya Xavier saat melihat adiknya sedang mengumpulkan sesuatu. " Kakak, bantu aku mengumpulkan cangkang kerang yang seperti ini, aku mau bawa pulang, sepertinya bagus untuk hiasan" ucapnya sangat tertarik. " Baiklah" Ucap Xavier kemudian dia mencari kakaknya yang kini tengah bersama dengan seorang gadis kecil. Yang bersama dengan pengasuhnya. Mereka juga sedang mengumpulkan cangkang kerang. Tadi saat Xaquil bermain air, tiba tiba ada anak kecil yang seusia dengannya berjalan mendekatinya dan meminta bantuan untuk mengumpulkan batu kerang. Dan karena Xaquil orang yang baik, dia pun menuruti permintaan anak perempuan berambut pendek dan berponi itu. " N
Keesokan harinya ketiga kembar kembali kesekolah, pagi ini mereka lebih ceria apalagi Xhaqella, dia sudah tidak sabar untuk kembali kesekolah. Dia ingin berbagi cerita dengan teman temannya tentang mereka bertiga yang mengunjungi pantai. Selama ini Xhaqella hanya mendengarkan temannya yang selalu berlibur bermain ke pantai. Dan begitu sampai di sekolah Xhaqella mendekati teman dekatnya,sejauh ini teman teman mereka tidak ada yang nakal atau jahil pada kembar. Apalagi ketiga kembar itu yang sangat pandai, dan mereka selalu membantu anak anak lain yang ketinggalan dalam belajar. " Hai Qella sepertinya kamu sangat ceria sekali hari ini" sapa Maureen teman dekat Xhaqella yang kini duduk sebangku dengan Xhaqella. " Hai Maureen, iya aku sangat senang sekali, karena kemarin sore aku pergi kepantai,dan ternyata benar apa yang kamu katakan jika bermain di pantai itu sangat menyenangkan" ucap Xhaqella dengan mata yang berninar binar. " Wah, akhirnya kamu kesampaian juga main di pantai, kamu