Marco terkejut saat melihat siapa orang yang datang mengunjungi dirinya. Untuk apa? Apakah dia ingin memberikan informasi padanya? Pikir Marco karena tidak menyangka akan bertemu dengan orang ini lagi. " Untuk apa kamu menemui saya?" Ucap Marco dengan datar dan dingin. Pria yang tadi menunduk memainkan ponselnya itu, langsung mengangkat kepalanya dan melihat Marco. Setelahnya dia langsung tersenyum sangat lebar. " Halo Tuan besar kita bertemu lagi, tapi saya turut prihatin karena kondisi Tuan sangat mengejutkan. Kusam, kotor dan jelek" ucapnya dengan sebuah senyuman menghiasi wajahnya. Wajah Marco langsung mendung mendapatkan hinaan yang terus terang seperti ini. Terlebih lagi hinaan ini berasal dari seorang anak buah Sean yang dulu pernah diancam oleh Allen, dan ibunya Allen sandra.Ya, dia adalah Rizky yang datang mengunjungi Marco, tapi sepertinya Rizky punya dendam sendiri dengan Marco, Dendam terbesarnya adalah pada Allen, tapi karena Allen tidak bisa dia hajar, dia mendatang
El masih sibuk dengan tumpukan dokumen yang ada di depannya. Sudah beberapa hari ini dia benar-benar banyak pekerjaan yang menumpuk. Namun dia tetap bersabar dengan semua yang dilakukan. Meskipun sebenarnya dia belum begitu terbiasa dengan pekerjaan ini lagi, setelah beberapa tahun dia berhenti dari dunia kerja kantor. Apalagi kebiasaannya sudah berubah dari dulu pekerja kantoran beralih menjadi tukang kue. Tapi sekarang dia banting setir lagi, menjadi CEO pengganti, membuat dunia El jadi seperti naik roller coaster.Krrriiinggg! Suara telepon interkom berdering membuat konsentrasi El terganggu, dia hanya mengangkat kepalanya ketika sang asisten pribadinya berjalan dan mengambil gagang telepon lalu dia tempelkan di telinga kecilnya. " Halo" sapanya dengan suara dingin. [...?]" Baiklah" ucapnya kemudian dia langsung meletakan gagang telepon kembali ke tempatnya, lalu dia berjalan mendekati El. " Ibu nanti jam empat ibu ada jadwal meeting dengan salah satu Klien di kantor ini" ucap
" Paman kira kamu sedang berada di rumah sakit, kabarnya Ayah kamu sudah sadar. Kata ibumu, Ayahmu sudah bangun tapi menyebalkan" ucap Daren sambil memangku ponakan kecilnya. " Apakah pernah Sean Hill tidak menyebalkan, kecuali dia sedang tidur" ucap Xaquil datar. " Justru sudah terbangun makanya aku tidak ke rumah sakit, sudah aku wakilkan pada Qella dan juga Arza. Membantu ibu jauh lebih penting, apa lagi ibu sering stress. Sejak tadi dia bergumam tidak jelas, dan terkadang menghela napas dengan sangat banyak" ucap Xaquil sambil melihat Daren. " Betul dia sangat menyebalkan, Padahal Ibumu dulu tidak pernah mengeluh saat bekerja, tapi sekarang dia banyak berubah" ucap Daren. " Itu karena ibu sudah lelah,mengurus tiga bayi dan mencari uang sangat tidak mudah. Apalagi kalau kita rewel bersamaan. Belum lagi membuat kue dan melayani pelanggan yang terkadang selalu menuntut harga murah tapi isi banyak. Ibu sangat lelah, dan begitu sampai di sini Ayah bersikap sangat menyebalkan. Harusn
Lukas menunggu Daren dengan perasaan campur aduk, dia sendiri masih bingung dengan keputusan yang dia ambil. Keputusan yang sangat besar yang akan membuat hidupnya berubah, pastinya setelah ini hubungannya dengan Daren tidak akan kembali seperti awal, begitupula hubunganya dengan Sean. ' Apakah keputusan ini sudah benar? Tapi jika aku membiarkan Allen sendirian, kasihan! Misalkan aku kembalikan pada keluarga Ayahnya, bagaimana kalau dia semakin menjadi dendamnya. Yang kutakutkan hanyalah dia merekrut orang baru dan merencanakan pembalasan untuk keluarga Sean, terutama ketiga kembar itu. Minimal kalau aku bawa pergi jauh, dia tidak punya kesempatan untuk merekrut orang baru. Dia tidak punya kekayaan lagi, perusahaannya sudah dibekukan' ucap Lukas dalam hati. ' Aku berharap ke depannya akan baik baik saja, tidak ada lagi korban dari Allen ataupun yang lain'batin Lukas. Tidak lama kemudian Daren masuk kedalam ruangan, dia melihat Lukas sedang melamun. Dia tahu perasaan Sahabatnya past
Daren kembali ke Atas dan melihat El sedang duduk di kursinya namun dia tidak melihat ponakan kecilnya. " Kamu sudah di sini, Ren?" Ucap El saat Daren masuk ke dalam ruangannya. " Sudah dari tadi, hanya saja tadi Lukas ingin bertemu denganku di bawah. Ke mana perginya ponakan imutku" ucap Daren sambil melihat ke kanan dan ke kiri. " Noh ,sedang membongkar lemari Sean, tadi dia menemukan ini, sepertinya dia lagi mencari kelemahan Sean" ucap El sambil tersenyum. Anak sulungnya memang sesuatu, tingakahnya tidak bisa ditebak, terkadang dia mengemaskan tapi di saat bersamaan dia bisa menjadi sangat dingin. " Bagus, itu namanya keponakan aku yang paling the best" ucap Daren kemudian berjalan ke sisi kanan dan menghampiri Xaquil yang duduk di lantai, sambil membungkan album foto yang disimpan oleh Sean di lemari. " Apa yang kamu dapatkan boy, apakah kamu menemukan aib Ayahmu, jadi kita bisa gunakan saat dia banyak tingkah" ucap Daren. Xaquil menoleh pada Daren, dan mengacungkan beberap
" Bagaimana keadaan anak saya Dok" tanya Gandhi pada dokter yang baru saja selesai memeriksa Joe. " Anak Tuan dalam keadaan baik, sudah banyak kemajuan, diajak bicara terus supaya dia bisa merespon dengan baik dan bisa kembali" ucap Dokter dengan ramah. " Baik, terima kasih Dok" ucap Gandhi sambil membungkuk hormat. ' Ayah harap kamu cepat sadar, nak! Setelah itu kita harus mencari keberadaan ibu dan kakak kamu' batin Gandhi. Setelah kejadian itu, Gandhi memang di buru, dan dia belum tahu keadaan istri dan anak sulungnya apakah selamat atau tidak? Ruang gerak Gandhi selama ini terbatas bahkan hingga sekarang. Karena Marco tahu jika Gandhi belum meninggal, jadi dia selalu memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaannya. Yang Gandhi takutkan, jika dia muncul sekarang secara terang-terangan, akan membahayakan keluarganya jika memang istri dan anaknya masih hidup. Meskipun Marco dipenjara pasti ada anak buahnya yang setia. " Percayalah, Joe akan bangun, dia tidak akan me
" Sean karena sudah malam aku pulang dulu ya, sekalian aku pamit, kita tetap berkomunikasi melalui ponsel ya seperti biasa" ucap Lukas pamit karena hari juga sudah malam, masih banyak yang akan dia kerjakan. " Baiklah Lukas, kita akan berteman seperti biasanya. Aku tidak marah padamu meskipun kamu masih sering bertemu dengan Allen, bagaimanapun juga kamu lebih dekat dengan dia. Selain itu kamu orang yang lembut" ucap Sean paham apa yang Lukas rasain. Mungkin sama halnya jika Joe melakukan kesalahan ke Lukas, pasti Sean juga tidak akan pernah meninggalkan Joe. Karena pada dasarnya manusia semuanya baik. Hanya terkadang jiwanya ditawan oleh iblis, sehingga perilakunya seperti iblis. " Terima kasih Sean, kamu memang teman yang sangat baik dan pengertian, tapi apapun itu, percayalah aku tidak akan mengkhianati kamu. Jika dari awal aku tahu Allen belok dari jalan kebenaran, maka aku sudah meluruskan sejak dulu" ucap Lukas penuh dengan penyesalan. " Mungkin semua ini sudah jalan dari
Hari ini Lukas akhirnya kembali ke negara dia tinggal sambil membawa Allen. Sebelum berangkat tadi dia mampir ke rumah sakit untuk menengok Sean. Karena dia juga tidak tahu kapan dia akan kembali ke sini lagi. Kini Lukas dan beberapa orang yang membantunya sudah berada di bandara. Dia mendorong kursi roda milik Allen yang mengunakan masker dan topi. Lukas mengunakan pesawat pribadi milik keluarga Daren, jadi tidak banyak orang yang tahu jika dia membawa Allen pergi dari negara ini. Allen terdiam duduk di kursi roda, namun pikirannya tidak karuan. ' Entah kapan aku bisa kembali lagi ke negara ini, apakah aku bisa pulih kembali atau tidak? Apakah aku bisa melihat Papa dan Mama lagi? Semuanya hancur begitu saja. Kenapa cuma ingin bahagia saja susah sekali, sejak kecil tidak bisa bertemu dengan Papa, begitupula dengan sekarang. Papa dan Mama ada di dalam lapas, sementara aku akan pergi jauh dengan keadaan yang cacat' batin Allen saat pelan pelan dia meninggalkan negara di mana dia lahi
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k