Dareen sangat senang melihat ponakan yang baru datang ini, meskipun terkesan dingin namun entah kenapa ia sangat menyukainya. Ia kemudian langsung tersenyum lebar untuk menyambut bocah mungil itu. namun ia terkejut saat melihat bocah itu terkejut saat melihat dirinya. Bahkan anak itu sampai membuka mulutnya membentuk huruf O dengan mata yang lebar menatapnya.“ Paman kamu kan yang…“ Apakah kamu pernah mengenal paman sebelumnya” ucap Daren penasaran dengan bocah itu, tidak hanya Daren tapi juga Elvaretta yang juga terkejut melihat reaksi anaknya saat melihat Daren, seperti sudah pernah bertemu sebelumnya. Begitu juga dengan kedua saudaranya.“ Xaquil,apakah kamu pernah bertemu dengan paman Daren” tanya El menuntut jawaban dari anak sulungnya.“ Oh… Eh… he..he.. belum Bu, aku hanya terkejut ternyata ibu punya teman yang keren seperti ini,Paman namaku Xaquil dan aku sangat menyukaimu” ucapnya dengan senyuman yang lebar memperlihatkan deretan giginya.El hanya bisa menghela napas dengan
Daren terkejut saat mendengarkan Xaquil telah mencari Sean Hill, dan tentunya itu tanpa sepengetahuan dari Elvaretta. Apa yang membuat anak sekecil ini mencari tahu tentang Ayah mereka? Apakah mereka merindukan kasih sayang seorang ayah? Dan bagaimana dia mengetahui tentang Sean Hill? “ Kamu mencari tahu mengenai Sean Hill untuk apa? Apakah kamu tahu siapa dia” tanya Daren dengan hati hati. Ia sangat kagum pada anak ini yang sangat pintar. “ Hum” ucap Xaquil sambil mengangguk. “ Apa yang kamu tahu tentang dia dan kenapa kamu tidak menanyakan pada ibu saja mengenai dia” “ Aku tahu semuanya dan aku tidak mau membuat ibu sedih! Awalnya aku melihat koran bekas yang ada di rumah tante Ariana, dan aku melihat berita tentang ibu yang…. yang ….. yang… Daren langsung mendekap tubuh mungil Xaquil dengan hangat, dalam hatinya ia mengutuk perbuatan Sean dulu. Saat itu Daren hanya menurunkan berita mengenai El dan juga mencoba menghapusnya. Namun ia tidak menyangka jika masih ada yang tersisa
Daren langsung tersedak ludahnya saat mendengar permintaan gadis imut yang ada dalam gendongannya. Sedih saat melihat wajah Xhaqella yang tampak serius meminang dirinya untuk menjadi ayahnya. Terdengar lucu namun ia miris mendengarnya, segitu inginkah dia memiliki seorang ayah? Daren tidak pernah tahu bagaimana rasanya tidak memiliki seorang Ayah dalah hidupnya. Sejak kecil Daren selalu diberikan kasih sayang yang melimpah karena ia memang anak tunggal. Maka dari itu ia menganggap El sebagai adiknya. Sejak kedua orang tua El meninggal.“ Sayang, paman dan ibu tidak bisa menikah karena kami adik dan kakak, tapi kalian bisa menganggap paman Ayah jika kamu membutuhkan” ucap Daren kemudian memeluk Xhaqella dengan Erat. Ingin rasanya ia menanyakan apakah Xhaqella merindukan ayahnya, namun ia tidak sanggup mendengar jawaban gadis kecil ini.Anak kecil dalam dekapannya itu hanya mengangguk kemudian mengalungkan tangannya ke leher Daren.“ Terima kasih paman” ucapnya renyah.Sementara itu, ta
Keesokan harinya, El yang mengantarkan anak anaknya kesekolah karena kepala sekolah ingin bertemu dengannya. Katanya ingin membicarakan soal ketiga anaknya. Semalam saat salah satu guru di sekolah anaknya mengirimkan pesan ia sedikit khawatir, takut jika di antara ketiganya ada yang membuat masalah. meskipun selama ini ketiganya tidak pernah membuat masalah yang mengharuskan orang tuanya untuk hadir di sekolah. Jadi El merasa benar benar khawatir. “ Ayo sayang cepat Bersiap siap supaya tidak terlambat ke sekolahnya” Ucap El saat melihat anaknya masih dengan santainya duduk duduk di halaman rumah sambil bermain tebak tebakan berapa banyak burung yang hinggap di pohon depan rumahnya. Ada ada saja jenis permainan mereka! Sederhana namun membuat mereka bahagia!Meskipun mereka terlihat mandiri namun tetap saja meraka masih anak anak yang selalu bermain hal hal yang sangat konyol. Dan mereka tumbuh di sebuah bukit jadi mereka lebih banyak berinteraksi dengan alam.“ Baik bu” Ucap Xaquil
El terus termenung memikirkan tawaran yang diberikan oleh kepala sekolah, kesempatan bagus namun ia sendiri masih takut untuk menghadapi kehidupan kedepannya, yang sepertinya tidak akan mudah. Namun tegakah dirinya memotong sayap anak anaknya yang punya kesempatan bagus untuk bisa terbang lebih tinggi, lebih dari ini. Jujur El sangat senang dan ingin mendorong anak anaknya untuk bisa lebih tinggi lagi. Tapi apakah anak anaknya akan aman jika ada yang mengetahui bagaimana kecerdasan ketiga anak anaknya? Apakah tidak ada orang jahat yang ingin memanfaatkan ketiganya? Mampukah ia melindunginya di tempat baru nanti? Apakah anak anaknya mau pindah dari sini?Banyak hal hal yang membuat El merasa takut untuk mengekpos ketiganya, apalagi ia sempat mendapatkan sesuatu yang buruk dalam hidupnya. Terkadang masih terlintas jelas bagaimana ia harus berjuang dari orang orang yang jahat padanya. El mengira jika dia akan hidup bahagia bersama anak anaknya di kota ini selamanya, meskipun kota ini ti
“ Ibu! “ Ibu! “ Ibuuuu! Suara teriakan dari ketiga anaknya terdengar sangat merdu di telinga El yang saat ini sedang melayani beberapa pelanggan yang mengambil pesanan kue untuk ulang tahun. Hari ini anak anak dijemput Daren yang masih berada di kota ini. “ Wah, anak anak ibu sudah pulang” sapa El kemudian berjongkok dan merentangkan kedua tangannya untuk menyambut anak anaknya yang berlari padanya. Hap! Tawa renyah dari ketiganya saat berada dalam pelukan El, sebuah kebiasaan El yang selalu menyambut anak anaknya saat pulang sekolah. Dan tentunya para pelanggan sudah mengetahui itu jadi mereka membiarkan El meladeni anak anaknya terlebih dahulu. Paling hanya sebentar saja, anak anaknya sangat pintar dan mulai mengerti bahkan ketiganya selalu membantu saat ia sedang bersama pelanggan. “ Kalian bertiga tidak nakal kan selama di sekolah” tanya El melepaskan pelukannya dan menciumnya satu persatu anaknya. “ Tentu saja kita tidak nakal, dan juga kita belajar dengan benar” ucap Xha
“ Kakak kamu belum tidur kan?” bisik Xavier sambil ikut masuk di balik selimut tebal milik kakaknya.“ Aku tahu kakak belum tidur jadi jangan pura pura, aku tahu kakak lebih dari siapapun” bisiknya lagi saat tidak ada respon dari kakaknya.Karena diusik adiknya terus menerus, mau tidak mau Xaquil kini membuka matanya dan langsung menghadap adiknya. Ia tidak bisa tidur masih memikirkan ajakan ibunya untuk pindah ke kota lain. Dan ia sangat tahu adiknya juga tidak bisa tidur.“ Apakah Xhaqella sudah benar benar tidur” bisik Xaquil sambil melihat ke ranjang adik bungsunya.“ Sudah, itu dengkurannya sudah terdengar, makanya aku kesini” balas Xavier.“ Kamu juga masih memikirkan perkataan ibu sore tadi kan?” tanya Xaquil pada adiknya.“ Hum! Dengan pindah ke sana itu artinya hidup kita pasti akan banyak hal yang akan terjadi. Apakah kakak juga memikirkan apa yang aku pikirkan” ucap Xavier. Mereka berdua sebenarnya punya sifat yang sama hanya saja Xavier menutupinya dengan keceriaan dan ter
Sean terbelalak saat melihat postingan Daren beberapa jam yang lalu, dan yang membuatnya terkejut adalah Daren memposting sebuah foto saat bersama dengan tiga anak kecil sedang menikmati sunset. Sean tidak bisa melihat bagaiman rupa anak kecil itu karena posisinya anak anak itu memeluk Daren yang sedang tertawa melihat kamera. " Apakah dia sudah menikah dan punya anak" monolog Sean masih terus melihat wajah sahabat dekatnya yang kini juga pergi meninggalkan dirinya. Sean sangat paham jika Daren marah, itu karena memang sejak kecil Daren menganggap El adalah adiknya. Dan dia sangat menyayangi El, bahkan dulu Sean kerap kali cemburu saat melihat keakraban Daren dan juga El. " Betapa bodohnya aku dulu, satu satunya pria dewasa yang dulu dekat dengan El hanyalah Daren, El adalah orang yang introvert dan tidak punya banyak teman. dia selalu pergi, kalau tidak sama aku, ya Daren ataupun si Vio..... Aish! dasar ular betina itu! gara gara dia hidupku hancur, awas saja jika bertemu akan ku b
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k