Share

Bab 349 ini karma?

Bongkahan batu besar seakan menghimpit dada hingga sesak ini semakin terasa nyata.

"Keguguran?" Aku mengulang kata yang terdengar sangat menyakitkan.

"Maafkan aku, Aruna. Karena demi anakku, kamu kehilangan calon bayimu."

Lagi, pisau belati seakan menusuk-nusuk jantung ini hingga perihnya membuatku tak berdaya.

Aku ingin menjerit, ingin menangis hingga sesak ini menghilang. Namun, entah kenapa air mata dan sedu sedan tak kunjung datang.

Yang ada hanya kebisuan. Lidahku seakan dikunci, tak mampu mengatakan apa pun untuk mengeluarkan rasa di dalam dada.

Aku menatap wajah sendu suamiku yang menatap diri ini dengan khawatir.

"Aku kehilangannya?" tanyaku lirih dengan tatapan kosong.

"Bukan rezeki kita, Sayang .... Ikhlas, ya? Yakin, nanti Allah ganti dengan yang lebih baik lagi." Aldi mengusap kepalaku, menarik tubuhku dengan pelan untuk dipeluknya.

Namun, aku menolak. Kembali aku diam seraya menunduk melihat perut dan merabanya. Kuangkat kepalaku, melihat wajah-wajah semua orang y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status