Share

Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu
Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu
Author: Azalea

Kau Itu Babu Bukan Madu

Author: Azalea
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56

BAB 1

Suara menjijikan menyapa telinga saat baru saja aku masuk ke dalam rumah. Suara itu berasal dari kamar tamu. Aku baru saja pulang dari luar kota setelah seminggu lebih disana untuk pekerjaan.

Dengan jantung yang berdebar kudorong perlahan pintu yang memang tak terkunci. Saking asyiknya memadu kasih mereka sampai tidak menyadari keberadaanku.

Prok! Prok! Prok!

Saat aku bertepuk tangan dengan keras kegiatan mereka baru terhenti.

"Hebat! Kalian sudah cocok jadi pemeran film p*rn*," ujarku sesantai mungkin meski dadaku bergejolak menahan sesak dan perih karena pengkhianatan yang dilakukan suamiku. Istri mana yang tidak hancur melihat suaminya berbagi peluh dengan wanita lain di depan mata sendiri.

Mas Dafri turun dari ranjang, dengan cepat mengenakan bajunya yang tergeletak di lantai. Sedangkan wanita itu menutup wajahnya dengan bantal.

"Sayang, aku bisa jelaskan. Dia yang menggodaku." Mas Dafri mencoba membela diri dengan menyalahkan wanita itu.

"Siapa yang menggodamu, Mas?!" Wanita itu berteriak melemparkan bantal yang menutupi wajahnya sembarangan.

Luna. Aku bisa melihat dengan jelas wajahnya sekarang. Dia mantan sekretaris sekaligus sahabatku.

Permainan macam apa ini?

"Berubah profesi kau sekarang jadi pela cur, Luna? Kau mengundurkan diri jadi sekretarisku ternyata untuk jadi simpanan suamiku? Oh sorry, bukan simpanan tapi pemuas naf su suamiku."

Sebelah alisku terangkat, melemparkan sorot tajam pada Luna dan Mas Dafri bergantian.

"Sayang, aku bisa jelaskan. Aku benar-benar tidak berniat untuk melakukan ini! A–ku …."

"Simpan pembelaanmu itu, Mas."

Dengan cepat kurogoh ponsel dari tas dan menghubungi pengacara.

"Pak Togar, saya ingin melaporkan kasus perzinahan suami sa–"

Mas Dafri merebut ponsel dari tanganku, "Aku tidak berzina, Elea!"

"Kami sudah menikah. Mana mungkin aku melepaskannya yang sudah merenggut kesucianku." Luna menimpali dengan senyum licik tersungging di bibirnya.

Mas Dafri hanya menunduk tak berani menatapku saat Luna mengungkapkan fakta. Dengan dia yang tidak menyangkal berarti semuanya memang benar.

Manusia macam apa mereka ini?

"Wanita seperti apa yang sebenarnya kau cari, Mas? Cantik, pintar, kaya? Aku memiliki segalanya? Aku bahkan rela menentang Papa demi menikah denganmu! Aku tidak bertegur sapa dengan Papa sampai sekarang karena aku lebih memilihmu! Dan ini balasanmu? Cuih! Tidak tahu diri! Sudah kuangkat derajatmu dengan pekerjaan yang bagus tapi … ah sudahlah. Bicara dengan hati batu sepertimu hanya membuang waktuku saja."

"Kau juga harus sadar diri Elea. Kau memang memiliki segalanya tapi kau tidak memiliki waktu untuk Mas Dafri. Wajar kalau dia mencari kehangatan dariku. Kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu, itu kenapa dia lebih nyaman denganku yang selalu asa untuknya."

Tanganku mengepal kuat hingga bisa kurasakan kuku yang menancap menembus kulitku sendiri. Aku terlalu naif hingga tidak tahu saat ditusuk dari belakang oleh dua orang sekaligus.

Mas Dafri berlutut di depanku, "Aku akan melakukan apapun tapi jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu Elea, aku khilaf. Maafkan aku."

"Khilaf bisa sampai berkali-kali ya? Sayangnya aku bukan wanita yang baik dan mudah memaafkan. Ya, kecuali kau mau menceraikannya."

"Tidak bisa. Aku sedang hamil anak Mas Dafri, dia tidak akan menceraikanku!"

Deg!

Jantungku seperti diremas kuat. Fakta ini membuat luka hatiku semakin perih.

Tidak hanya aku yang kaget, Mas Dafri pun membelalak mendengarnya.

"Mulai sekarang aku akan tinggal di sini karena ini juga rumah Mas Dafri!"

Benar-benar tidak tahu malu!

"Oke. Kau boleh tinggal di sini."

"Elea!" Mas Dafri menatapku tidak percaya.

"Aku ingin tahu apakah dia memang benar mengandung bayimu atau bayi buaya lain, kita 'kan tidak tahu. Kau juga seharusnya pintar sedikit, Mas. Cari istri kedua itu yang lebih baik dariku, setidaknya agamanya baik jadi aku tidak akan marah. Bukan begitu, Luna? Ah … atau kau menikah lagi saja, Mas. Aku akan bantu pilihkan istri ketiga untukmu."

"Dasar gila!" Luna berteriak mengumpat.

Aku masih belum puas, "Agar kita impas, kau merasakan apa yang kurasakan. Sepertinya Mas Dafri juga tidak akan menolak. Lelaki mana yang akan menolak memiliki tiga istri."

"El!" Mas Dafri mengejar saat aku keluar dari kamar.

"Bi, bibi!"

Wanita paruh baya itu lari tergopoh-gopoh menghampiriku. Wajahnya pucat, dia pasti ketakutan karena aku memergoki Mas Dafri. Mas Dafri pasti mengancam agar tidak ada seorang pun yang buka suara.

"Mulai sekarang, bibi dan juga tiga asisten lainnya tidak usah bekerja di sini. Bibi bisa pindah ke rumah Papa."

"Apa maksudmu, Elea?" tanya Mas Dafri.

"Kebetulan aku mendapatkan babu baru yang bisa dipakai gratisan nantinya. Bibi tidak akan dipecat, hanya pindah saja."

Dengan tubuhnya yang dibalut selimut, kulihat Luna berjalan menghampiriku.

"Apa maksudmu dengan menyebutku babu?"

Sudut bibirku tertarik membentuk seringai, "Kau datang kesini aku terima sebagai babu, bukan tamu apalagi madu! Jadi jangan senang dulu karena aku mengizinkanmu di sini," ucapku penuh penekanan.

Tangan Luna melayang hampir menyentuh pipiku tapi dengan sigap aku menangkis dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Luna!" Mas Dafri langsung membantu Luna berdiri.

Kalian sudah masuk ke dalam kandang singa, aku tidak akan semudah itu melepaskan kalian yang sudah dengan mudahnya menghancurkanku, menginjak harga diriku dengan seenaknya.

Aku Elea Izora Hartanto, bukan wanita lemah yang hanya akan menangis saat diduakan. Aku bukan orang yang mudah memaafkan, aku akan membalaskan apa yang sudah mereka lakukan.

Mata dibalas mata. Hancur dibalas hancur!

Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
singa ompong lg ngebacot dan merasa jumawa
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Diturunkan Jabatan

    Bab 2Tanganku mengepal dengan kuat. Tak bisa dipungkiri hatiku perih, bohong jika aku tidak tersakiti. Aku mencintai Mas Dafri bahkan mempertaruhkan segalanya demi bisa bersanding dengannya tapi lelaki brengsek itu malah menusukku dari belakang. Aku tidak akan bisa menerima ini.Kenapa Tuhan malah mengirimkan sampah seperti mereka ke dalam hidupku.Apa yang harus kukatakan pada papa soal ini. Aku bahkan hampir membenci lelaki yang menjadi cinta pertamaku itu karena sangat sulit memberikan restu saat aku akan menikah dengan Mas Dafri. Mengingat itu membuatku sangat malu.Maafkan anakmu ini, Pa. Aku memang bodoh karena tidak menyadari hama di sekitarku sendiri.Tok! Tok! Tok!“Elea sayang. Buka pintunya, kita harus bicara.”Mendengar suaranya membuat jantungku berdenyut nyeri. Dengan cepat kuseka air mata yang bergulir membasahi pipi. Air mataku terlalu berharga jika keluar hanya untuk si bajingan itu.Sebelum melepaskanmu, aku akan mengembalikanmu ke tempat dari mana kau berasal, Mas!

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Tidak Akan Ada Pembelaan

    Bab 3Dulu kau juga supir di kantorku, Mas. Kau harus ingat itu!Setelah aku biayai kuliah, bahkan keluargamu pun hidup enak tapi malah ini balasanmu. Tidak tahu malu. Kenapa juga Tuhan menciptakan makhluk sepertimu?"Tidak ada pilihan untuk jadi pengangguran ya. Ingat, kamu menanggung biaya hidupku dan istri mudamu itu. Jangan karena aku kaya kamu melupakan nafkah untukku. Aku masih istrimu bukan?""I–ya. Kamu istriku, sampai kapanpun kita tidak akan pernah berpisah."Tidak akan berpisah kepalamu! Aku bahkan ingin sekali mendorongmu ke dalam akuarium piranha.Cepat-cepat menetralkan perasaanku saat kembali memuncak karena emosi. Aku tidak boleh bicara buruk pada siapapun, kondisiku saat ini sedang hamil."Kalau begitu cepat. Aku tidak suka menunggu."Mas Dafri buru-buru melangkah menaiki tangga.Sedangkan aku menunggu di meja makan sambil memeriksa jadwalku hari ini. Sepertinya aku akan mengurangi aktivitas seperti apa yang disarankan dokter. Bagaimanapun anakku lebih berharga daripa

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Aku Juga Bisa, Mas!

    Saat mendengar kondisi kesehatan papa, aku urung untuk mengatakan semuanya. Bagaimanapun ini sangat beresiko, papa harus benar-benar sehat saat mendengar semua ini.Untunglah mama belum tahu soal mas Dafri. Mama tahu soal kehamilanku karena dokter yang kudatangi ternyata anak teman mama, aku bahkan tidak tahu soal itu."Sekarang temui papa. Papa pasti akan senang." Mama tersenyum menatapku, meyakinkanku untuk bicara pada papa.Niatku datang memang untuk itu.Setelah menganggukan kepala, langkahku terayun menuju kursi tempat papa duduk."Pa …."Lelaki paruh baya itu mendongak. Dan yang pertama kulihat adalah senyumnya. Sudah lama sekali aku merindukan tatapan hangat papa dan juga senyumnya. Papa menggeser tubuhnya memberikanku ruang untuk duduk."Duduk, Nak."Dengan ragu aku duduk di samping papa.Bingung harus memulai semuanya dari mana.Beberapa saat aku terdiam, papa pun tidak bicara seperti menungguku mengawali."Maaf …." Hanya satu kata itu yang lolos dari bibir diiringi isak tang

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Gatal Seperti Kutu Anjing

    Diluar dugaan, ternyata Mas Dafri masih diam meski bisa kulihat rahangnya mengeras karena menahan emosi. Aku tidak memperdulikannya dan lanjut untuk membicarakan proyek baruku dan Jordi."Fasilitas hotel bintang lima tapi desain luarnya mengikuti rumah adat di sana. Bagaimana?""Not bad. Aku juga sempat berpikir seperti itu. Selain untuk memperkenalkan budaya kita pada turis, masyarakat kita sendiri pun harus tahu kekayaan Nusantara itu memang sangat menarik dan beragam. Kita harus pintar untuk mengolahnya bukan?""Kau benar, Elea. Lusa kita buat janji untuk bertemu dengan arsitek membicarakan soal bagunan.""Aku juga akan memantau langsung ke sana. Sembari liburan.""Kau memang harus liburan, Nyonya. Lihatlah keriput di matamu pertanda kau stres."Tanganku refleks terangkat menyentuh sudut mata yang disambut gelak tawa Jordi."Ck! Memang dasar penipu!" sungutku."Tidak ada penipu setampan aku," ujarnya lalu berdiri. "Aku pergi dulu."Cup!Di depan mata Mas Dafri, Jordi mencium pipiku

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Ditinggalkan Atau Meninggalkan

    Seringai tersungging di bibirku, "Kamu pikir aku masih mau pada lelaki yang sudah masuk ke dalam sangkar burung orang lain? Aku jijik!""Aku sudah menyesali semuanya, Elea. Aku akan menceraikan Luna dan memulai semuanya dari awal."Mas Dafri mencoba untuk menggenggam tanganku namun dengan cepat aku menghindar."Memang dengan perceraianmu dan Luna itu bisa mengembalikan segalanya? Bisa membuat luka hatiku sembuh? Bisa mengembalikan kepercayaanku yang sudah hancur?""Tidak! Tapi aku akan tetap berusaha untuk meyakinkanmu kalau aku sudah berubah, aku akan memperbaiki semuanya."Kamu pikir aku akan percaya setelah mendengar percakapanmu dan Luna tadi pagi? Tidak ada lagi satu katapun yang bisa aku percayai darimu, Mas.Semua yang keluar dari mulutmu itu dusta di mataku."Lakukan! Aku ingin tahu sejauh apa usahamu untuk membuatku kembali percaya." Aku menantangnya, biarlah dia menghabiskan waktu untuk mengejarku karena apapun yang akan dilakukan olehnya itu tidak akan membuatku luluh. Semu

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Bersaing

    Mataku mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk ke dalam retina. Dari baunya sudah bisa ditebak ini rumah sakit.Sebelum hilang kesadaran, aku seperti mendengar suara Mas Dafri, apa dia benar-benar ada di sini."Jadi suaminya yang mana. Saya akan menjelaskan kondisi Bu Elea.""Saya suaminya, Dok.""Bukan. Saya suami Elea, Dok."Suara itu membuat kepalaku bergerak menoleh ke arah sumber suara.Mas Dafri dan Jordi di sana. Mereka malah bertingkah konyol, terutama Jordi. Untuk apa dia mengaku sebagai suamiku segala."Jo." Berharap dengan suara lirih dia akan mendengar namun dia masih tidak menoleh."Jo." Kembali aku memanggilnya dengan suara yang lebih keras. Jordi menoleh, bahkan Mas Dafri pun ikut menoleh dan menghampiriku."Sayang. Bagaimana perasaanmu? Apa ada yang sakit?""Aku yang dipanggilnya bukan kau. Pergi sana!" Jordi mendorong tubuh Mas Dafri menjauh.Dengan cepat Mas Dafri menepis dan balas mendorong Jordi."Pak, tolong jangan bertengkar di sini. Ini rumah s

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Kartu AS Luna

    Beberapa hari aku bahkan sama sekali tidak keluar dari kamar karena ingin benar-benar memulihkan kondisi. Tidak peduli dengan keributan setiap hari yang dibuat oleh Luna. Dia sangat cemburu karena Mas Dafri setiap malam tidur di kamarku.Aku melakukan itu bukan tanpa alasan, jelas karena memang ingin membuat Luna terbakar. Tidur satu kamar tapi tidak satu ranjang, aku tidak sudi berbagi ranjang dengannya. Untung saja dia tidak berani macam-macam apalagi sampai menyentuhku.Karena merasa kondisi sudah jauh lebih baik, kuputuskan untuk ke kantor. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan karena saat di rumah aku benar fokus untuk istirahat, tidak melakukan pekerjaan apapun."Kamu sudah membaik?" Mas Dafri keluar dari kamar mandi, menatapku yang sudah rapi dengan setelan kantor."Hm.""Biar aku saja yang urus pekerjaan kantor."Gerakan tanganku yang sedang merapikan rambut terhentu. Aku mendongak menatapnya tajam."Apa katamu? Coba ucapkan sekali lagi."Mas Dafri malah gelagapan, "Eh, ti

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   Mencintaiku atau Uangku

    Masalah satu belum selesai, kini ditambah lagi beban di pundak saat mendengar papa dilarikan ke rumah sakit. Padahal kemarin saat bertemu papa masih baik-baik saja. Kondisi orang yang sudah renta seperti papa memang kadang tidak mampu diprediksi. Meski sering rutin cek kesehatan.Sepertinya papa juga benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan mas Dafri. Papa memintaku datang bersama mas Dafri. Jelas saja dia akan selalu berada di sisiku karena dia supir yang akan mengantarku kemanapun aku pergi."Ingat, hanya di depan papa kamu bisa bersikap sewajarnya. Aku hanya tidak ingin papa semakin sakit jika tahu kelakuan menjijikkanmu itu." Sebelum menemui papa, aku lebih dulu memperingati mas Dafri."Sayang, beri aku satu kesempatan. Aku akan lakukan apapun untukmu, aku akan meninggalkan Luna tapi tolong jangan pergi dariku. Aku sangat mencintaimu."Sebelah sudut bibirku tertarik. "Kamu mencintaiku atau mencin

Pinakabagong kabanata

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Bersatu Kembali Setelah Puluhan Tahun Berpisah

    Niken turun dari motor matanya membeliak kaget. "Ke-kenapa bisa?""Saya dengar karena ada protes pada Mbah Saswito setelah melakukan pengobatan di sana dan tidak ada perubahan. Orang itu marah sampai membakar gubuk beserta Mbah Saswito di dalamnya.""Masa dukun bisa mati.""Dukun juga manusia Mbak, kalau memang sudah waktunya mati ya bakalan mati.""Kamu buka orang bayarannya si tua bangka itu 'kan?" tuding Niken."Orang bayaran gimana? Mbah Saswitonya saja sudah mati kok, saya mau pulang. Mana ongkosnya."Niken menggeram frustasi. Bagaimana bisa semua rencananya hancur bahkan tidak sampai satu hari. Apalagi ia sudah meminta Anton membawakan seorang gadis, entah itu Hanin atau bukan namun yang jelas Niken alam diminta bayaran oleh Anton sedangkan sekarang ia malah pupus harapan untuk mendapatkan Harya."Kenapa kau tidak mati setelah aku mendapatkan Mas Harya kembali!" teriak Niken membuat tukan ojek itu terlonjak kaget.Ia buru-buru meninggalkan Niken yang berteriak seperti orang gila

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Balasan Setimpal

    POV Author"Jangan-jangan Hanin dan Vera sudah memperlihatkan video itu. Si*l, bagaimana ini? Mana aku hanya diberi uang lima puluh ribu untuk dua hari. Mereka pikir aku anak kecil. Untung saja aku masih ada uang, sebelum Mas Harya besok kembali ke sini. Aku harus pergi menemui Mbah Saswito."Niken merasa dirinya harus bergerak cepat untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Membayang kehilangan Harya adalah sesuatu yang sangat mengerikan.Bagaimana mungkin ia mau melepaskan Harya. Apalagi saat ini Niken benar-benar hamil, ia pun tidak tahu anak siapa yang dikandung olehnya."Anak siapapun kamu, ibu bersyukur karena kamu ada Mas Harya akan tetap tinggal. Aku harus menghapus jejak soal masa lalu, jangan sampai ada yang buka suara dan bicara pada Mas Harya jika aku itu tidak peraw*n lagi. Bod*hnya dia juga percaya kalau dia yang mengambil mahkotaku. Dia juga percaya saja kalau aku masih memiliki video itu, padahal sudah kuhapus." Niken bergumam sambil mengelus perutnya yang rata. Ia mem

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Kembali Bersama

    POV VeraVideo yang dikirimkan Hanin baru masuk, tapi Mas Harya tidak bersamaku saat ini. Mungkin nanti di rumah baru akan kuajak bicara. Sebenarnya aku khawatir karena Hanin menyimpan video dewasa dan membawa ponsel itu ke sekolah. Aku harap tidak ada razia agar Hanin aman.Sepertinya Mas Harya menahan Niken di sana agar tidak mengejarku. Entah berapa lama lagi aku harus menunggu sampai semua masalah ini tuntas.Ting!Perhatianku teralih pada ponsel dan melihat pesan dari Mas Harya.[Kamu sudah sampai rumah, sayang? Maaf karena aku tidak bisa mengantarmu tapi aku juga tidak mengantarkan Niken, percayalah.]Bibirku tertarik membentuk senyuman membacanya. Mas Harya seperti sangat takut jika aku marah.[Sebentar lagi aku sampai rumah, Mas. Tenang saja, aku tidak berpikir macam-macam.]Centang dua tapi belum dibaca, sepertinya Mas Harya kembali fokus bekerja. Jarak kantornya dari rumah sakit tadi memang tidak terlalu jauh, jelas jika ia sekarang sudah mulai bekerja.Ibu langsung menyambu

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Istri Tangguh

    POV VeraTadi malam aku sempat bicara pada ibu. Mengatakan jika merasa bersalah karena temanku sendiri yang membuat hubunganku dan Mas Harya hampir kandas. Kedepannya harus lebih berhati-hati karena memang teman dekat belum tentu bisa dipercaya.Tidak ingin lagi percaya seratus persen karena memang hati orang itu bisa berubah dengan cepat."Kamu … sibuk?"Suara Mas Harya membuyarkan lamunanku. Ia berjalan mendekat dan duduk di sebelahku."Ada apa, Mas?"Mas Harya terlihat gusar dalam duduknya. Sepertinya ragu juga untuk bicara, mungkin takut aku marah. Bisa ditebak jika yang dibicarakannya sudah pasti sangatlah penting."Bicara saja, kalau mau jujur aku akan lebih menghargai. Tolong jangan tutupi apapun, bukankah kita akan memulai lagi semuanya?"Mas Harya mengangguk lalu mendongak menatap langsung ke dalam bola mataku. "Sebenarnya, aku masih takut jika Niken akan menyebarkan video itu."Keningku mengernyit. "Video apa?"Mas Harya menghela nafas panjang sebelum menceritakan semuanya s

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Belum Kapok

    POV Author"Ehmmm!" Suara teriakan Niken tertahan oleh lakban yang menutup mulutnya.Kakinya dihentak-hentakkan berharap ada orang yang lewat dan menyadari keberadaannya yang terikat di pohon."Awas kau bocah set*n, aku akan membalasmu. Kau pikir aku kalah? Tidak, aku tidak akan mudah dikalahkan." Niken menggeram dalam hati, ia sama sekali tidak kapok padahal sudah dibuat kesakitan seperti ini oleh Hanin. Namun Niken kedepannya akan berhati-hati bahkan ia berencana untuk membayar orang agar menjaganya menggunakan uang Harya tentunya.Niken tidak tahu saja jika semua uang dan aset milik Harya kini ada di tangan Vera, ia terlalu berpikir positif. Lihat saja saat nanti pulang ke rumah ia tidak akan mendapati Harya di sana.Mata Niken membulat sempurna saat merasakan ada yang menggerayang masuk ke dalam bajunya, geli dan jijik dirasakannya. Mencoba mengibas-ngibaskan tubuhnya namun percuma karena ikatannya tidak lepas."Si*l. Apa itu?" Niken menjerit dalam hatinya. Matanya terpejam dengan

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Terikat di Pohon Angker

    POV AuthorSebenarnya Hanin merasa bersalah karena berbohong namun ia tidak memiliki alasan lain, selagi masih ada kesempatan tidak akan mungkin disia-siakannya. Sekarang Hanin bersama Dita, teman sekelasnya tengah mengintai Niken yang keluar dari rumah Harya. Terlihat jelas gelagat Niken itu seperti takut ketahuan, entah apa yang akan dilakukannya.“Dia yang akan kita ikuti, Nin?” tanya Dita.“Iya. Pokoknya jangan sampai lolos.” Hanin tidak melepaskan pandangannya dari Niken yang baru saja menaiki ojek online yang dipesannya.Sengaja Hanin mengajak Dita karena Dita itu jago mengendarai motor jadi kemungkinan kecil jika mereka kehilangan jejak Niken nanti. Hanin sudah gatal rasanya ingin memberikan pelajaran pada Niken, jika sudah ada dalam genggamannya tidak akan mungkin Hanin lepaskan dengan begitu mudah.Meski orang memandangnya sebagai anak kemarin sore namun Hanin memiliki keberanian yang cukup tinggi untuk menghadapi orang dewasa seperti Niken. Tidak ada lagi rasa hormat pada te

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Rencana Dimulai

    POV Vera[Sayang, kamu pakai akun punyaku?]Aku tersenyum membaca pesan balasan dari Mas Harya. Jelas dia tidak mungkin tidak tahu aku menggunakan akun miliknya karena hanya aku dan dia yang tahu sandi akun itu kecuali kalau dia juga memberitahu pada Niken.“Apa akan Mbak biarkan?”Suara Hanin membuatku langsung menoleh. “Tentu saja tidak.”[Iya, memang kenapa? Oh ya ampun, aku lupa. Sebentar lagi kita akan menjadi mantan dan tidak seharusnya aku memasuki ranah pribadimu.] Terkirim.Kulihat Hanin menggelengkan kepalanya membuat sebelah asliku menukik naik. “Kenapa?”“Menjadi mantan tapi di caption Mbak masih menyebut Bang Harya suami.” Hanin mencibir.Aku mencebik.”Itu hasil ketikan jarimu, cantik. Mana ada aku yang mengetik itu.”Hanin tersenyum lebar sambil meringis. “Aku lupa. Tapi sepertinya Bang Harya tahu niat Mbak itu untuk membuat si kutil panas.”Aku mengedikkan bahu, sebenarnya apa yang dikatakan Hanin memang ada benarnya. Mas Harya tidak sebodoh itu, dia pasti tahu maksudku

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Membuat Pelakor Kepanasan

    Hanin berpikir keras soal percakapan Niken dan laki-laki tadi. Hanin bisa menyimpulkan jika keputusan Harya untuk menikahi Niken itu memang terpengaruh oleh permainan Niken dengan ilmu hitam.Hanin tidak akan tinggal diam, mana mungkin ia membiarkan kejahatan menang begitu saja. Hanin akan mencari tahu kebenarannya, awalnya ia mengira jika Harya benar-benar berkhianat tapi ternyata semua itu ada pengaruh dari hal lain."Aku harus bergerak cepat, bagaimanapun rumah tangga Bang Harya dan Mbak Vera tidak boleh hancur.""Nin, malam melamun. Lupa sesuatu?" Bu Fitri menegur putrinya itu."Tidak, Bu. Ayo!"Hanin tidak akan memberitahu ibunya soal ini, sebelum semua bukti jelas karena tadi Hanin hanya sekedar mendengar percakapan itu pun tidak direkam olehnya. Kali ini Hanin sedikit ceroboh karena kehilangan salah satu bukti yang menguatkan.***Saat Niken kembali ke rumah, ia melihat Harya sudah rapi dengan pakaian kantornya. Niken berpikir jika Harya akan lama makanya ia pergi, itu pun menc

  • Memaksa Jadi Madu Akan Kubuat Kau Seperti Babu   (S2) Main Belakang

    Dengan semangat membara Harya langsung bangkit dari duduknya. Ia tidak akan membuang waktu lagi karena di lain kesempatan belum tentu Vera mau membuka sedikit celah pintu untuk Harya masuk."Mas, kamu mau kemana?" Niken yang baru saja bangun dibuat heran melihat Harya terlihat buru-buru membawa berkas-berkas miliknya."Aku ada urusan. Ini kalau kamu mau cari makan." Harya memberikan selembar uang seratus ribu pada Niken lalu melangkah keluar."Seratus ribu? Cukup untuk apa?" Wanita itu mencebik, bukannya bersyukur setidaknya Harya masih ingat untuk memberikannya uang untuk makan karena di rumah itu sama sekali tidak ada peralatan bahkan kompor sekalipun.Harya tidak memakai mobil karena ia tahu kemacetan malah akan membuatnya lebih lama terjebak di jalan. Di rumah itu ada motor miliknya yang memang sudah jarang sekali dipakai, motor yang menjadi saksi bisu perjuangan Harya yang meniti karir dari bawah sampai saat ini."Aku harus mendapatkan kembali hati Vera. Dia tidak akan kulepaskan

DMCA.com Protection Status