Share

Bab 17

Penulis: Amrita
Orang tua lain di aula mulai membuka ponsel mereka dan melihat berita yang sedang ramai di dunia maya.

"Sekolah kita masuk topik tren!"

"Identitas Bu Mitha langsung ketahuan!"

"Mata netizen memang tajam banget. Mereka nggak tahu Pak Harvey sudah cerai, tapi langsung bisa menebak kalau Nadya itu selingkuhannya."

"Aku juga nggak suka sama Nadya, tiap hari menempel saja sama suamiku."

"Dua malam yang lalu, aku jemput suamiku yang mabuk, dan aku lihat Nadya duduk di pangkuan Pak Pram, terus dia lepas pakaian dalamnya dan digantungkan di wajah Pak Surya. Katanya sih cuma bercanda."

Orang tua mulai heboh mengobrol, dan Bu Mitha langsung membentak sutradara dari stasiun TV provinsi.

"Matikan siarannya sekarang juga! Kalau nama baik keluarga Ferdian rusak, aku tuntut kalian!"

Sutradara sampai berkeringat dingin. "Bu Mitha, siarannya sudah saya matikan."

Kejadian barusan membuat si sutradara agak lambat bereaksi.

Begitu sadar, dia langsung menyuruh kameramen mematikan siaran, tetapi ucapan Bu M
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 18

    Nenek tertawa melihat cucunya yang dianggap terlalu polos. "Kalau kamu ikut mamamu, bisa-bisa uang sekolah saja nggak mampu bayar!"Dia tahu, Sasha sama sekali belum bisa membayangkan apa yang akan dia hadapi nanti.Tatapan Nenek pada Wanda kini cuma dipenuhi kebencian."Aku mau lihat, cuma lulusan sarjana seperti kamu bisa buat Sasha jadi seperti apa!""Sasha belum sadar, hidupnya sekarang sudah jatuh ke titik terendah. Antara dia dan Jojo, sekarang sudah ada jurang yang nggak bisa diseberangi lagi!""Tak peduli seberapa keras kamu berusaha, Sasha tetap nggak akan bisa selevel dengan Jojo lagi!"Nada bicara Wanda tetap tenang. "Kedua anakku lahir dari rahim yang sama. Jadi, apa pun yang dimiliki Jojo, Sasha juga pantas mendapatkannya.""Kalau keluarga Ferdian nggak bisa memperlakukan mereka secara adil, maka aku akan membawa Sasha. Aku akan bantu dia tumbuh sesuai dengan keinginannya!"Wanda menggandeng Sasha, siap untuk pergi, tapi tiba-tiba beberapa orang dengan tas kerja masuk ke d

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 19

    Pak Baldi berkata pada Kepala Sekolah, "Aku baru saja turun dari pesawat, dan langsung ke sini dari bandara hanya untuk mengurus masalah ini. Kalau dia nggak mundur, jangan harap Sekolah Genta Raya bisa dapat murid baru. Bahkan murid yang ada sekarang pun mungkin bakal kabur!"Kepala Sekolah panik dan langsung melirik Bu Mitha.Bu Mitha memberi isyarat dengan matanya. "Pak Lukman, keluarga Ferdian adalah sponsor terbesar Sekolah Genta Raya ...."Wajah Kepala Sekolah tampak serbasalah. Di satu sisi, dia tidak mau kehilangan dukungan dana dari keluarga Ferdian, tapi di sisi lain, dia juga tidak mau bentrok dengan Dinas Pendidikan."Ibu, cukup!"Suara Harvey dingin dan tajam, seolah bisa membekukan udara di sekeliling. "Ibu belum cukup bikin malu ya?"Dia berkata pada Pak Baldi, "Aku yang akan menggantikan Ibu sebagai anggota dewan sekolah."Aura pria itu begitu kuat, membuat siapa pun tak bisa membantah.Tatapan Pak Baldi berpindah-pindah dari Harvey ke Wanda. Lalu dia tersenyum, "Aku ya

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 20

    Wanda membuka kotak perhiasan itu, di dalamnya terdapat sebuah gelang safir biru.Dia melihat gelang itu dengan saksama, lalu bertanya, "Berapa ukuran lingkar gelang ini?""14,2."Pria itu langsung menjawab tanpa pikir panjang.Wanda tersenyum, tapi ada rasa tidak nyaman di tenggorokannya."Itu ukuran lingkar tangan Nadya."Dia mengulurkan tangannya ke luar jendela, dan gelang safir yang berkilau itu jatuh dari telapak tangannya.Dahi Harvey berkerut, di dalam matanya yang gelap tampak gelombang emosi yang bergelora. "Kamu kesal dan cemburu pada Nadya, makanya kamu cari masalah terus denganku.""Aku dan Nadya sudah saling kenal lebih dari dua puluh tahun. Kalau benar ada sesuatu di antara kami, apa mungkin masih ada ruang untukmu?"Perkataan Harvey seperti membangkitkan kenangan lama dalam diri Wanda.Cermin spion memantulkan senyumannya yang penuh luka."Ingat nggak, tiga tahun yang lalu. Malam itu kamu mendadak keluar buat cari Nadya, dan meninggalkan aku sendirian ke rumah sakit. Wa

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 21

    "Ah!" Nadya menjerit kesakitan dari belakang Harvey.Harvey menoleh dan melihat Nadya terjatuh ke tanah.Dengan rambut berantakan, dia mendongak, menatap Harvey dengan mata penuh harap."Kak Harvey ...."Di benaknya, muncul bayangan yang tak bisa terhapus. Saat itu, Nancy Ferdian yang masih berusia 18 tahun memanggil-manggil namanya di tengah kobaran api.Harvey melangkah ke arah Nadya dan membantunya berdiri.Nadya naik ke mobil Harvey, menahan kegembiraan yang nyaris terlihat di wajahnya."Terus, gelang ini mau diapakan?"Nadya bertanya sambil membuka telapak tangannya."Buang saja." Suara pria itu sangat dingin, hampir tanpa emosi."Oke!" Nadya menjawab dengan santai, lalu berpura-pura melemparnya ke luar jendela.Namun, pergelangan tangannya berputar, dan tanpa ketahuan, dia menyelipkan gelang itu ke dalam sakunya sendiri.....Rumah keluarga Ferdian, di ruang kerja.Pria tampan itu duduk di balik meja, sedang membaca rekam medis Wanda.Pandangannya berhenti pada tulisan "penggugur

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 22

    Cakra menyadari kalau suasana hati Andre sedang sangat baik. "Dapat klien besar, ya?""Hmm."Cakra penasaran dan terus bertanya, "Seberapa besar kliennya sampai bisa bikin Bos senang banget?"Andre menjawab, "Kalau kasus ini menang, aku bakal pulang kampung buat nikah."Semua pengacara langsung melotot kaget.Andre itu terkenal di lingkaran elite Kota Jinggara sebagai lajang emas, alergi perempuan, dan kebal cinta.Karena profesinya, baik pria maupun wanita, tidak ada yang berani main-main sama dia. Siapa pun yang mencoba bermain kotor dengannya, pasti akan berakhir di pengadilan atau kantor polisi.Seluruh ruang rapat langsung heboh. Kasus dan klien seperti apa yang begitu luar biasa, sampai membuat Andre memutuskan untuk memulai babak baru dalam hidupnya?....Tak lama setelah Wanda menunggu, manajer dari Perusahaan Sekuritas Sentosa pun meneleponnya."Aku punya dana 120 miliar, mau aku masukkan ke pasar saham."Manajer itu kaget. "Seratus dua puluh miliar? Kalau begitu, Nona Wanda h

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 23

    "Baik, aku mengerti."Harvey hendak menutup telepon, tetapi kemudian bertanya dengan santai, "Kok Wanda bisa hubungi kamu?"Pak Hendra menjawab dengan hormat, "Pak Andre yang memperkenalkan saya dengan Nona Wanda."Mata Harvey agak menyipit. Tatapannya yang hitam dan tajam diselimuti kegelapan. "Andre Setiadi?"Pak Hendra mengangguk. "Benar, Andre Setiadi."Harvey tidak berkata apa-apa. Namun, aura dingin perlahan memancar dari wajah tampannya.....Saat Wanda kembali ke rumah keluarga Jinata, para pelayan sudah menyiapkan makan malam.Dia sudah bercerai. Jadi, dia harus membicarakan hal ini dengan orang tuanya.Wanda terlebih dahulu membawa Sasha ke atas untuk berganti pakaian. Setelah Sasha mencuci tangan, dia menggandeng anak itu keluar dan bertemu dengan ayah serta ibunya."Anak Ibu sudah pulang." Ibunya, Sinta Tanujaya, bersandar di dada ayahnya, Sandy Jinata, dipeluk bagai seorang putri.Wajah Sinta mungil seperti boneka, membuatnya tampak seperti wanita berusia tiga puluhan, pad

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 24

    Wanda tersenyum. "Sampah yang aku buang banyak sekali. Ambillah sepuasmu."Kalaupun Nadya telanjang dan berbaring di ranjang Harvey, itu tetap tidak akan membangkitkan sedikit pun amarah dalam diri Wanda.Dia hanya akan menonton dengan tenang saat Nadya jatuh ke dalam kehancuran.Mengetahui bahwa gelang Nadya diberikan oleh Harvey, Sandy justru merasa lega. Ini membuktikan bahwa Nadya masih bisa menggenggam hati Harvey.Di meja makan, Sandy langsung mengarahkan kemarahannya pada Wanda."Pak Harvey menceraikan kamu itu pasti karena kamu berbuat salah dan bikin dia marah! Ayah kasih tahu ya, cepat rujuk kembali sama dia! Nggak ada wanita cerai di keluarga Jinata! Memalukan sekali! Janda beranak di usia tiga puluh, siapa yang mau sama kamu nanti?"Wanda makan dengan tenang, sesekali memperhatikan cara Sasha makan."Ayah, kenapa nggak tanya dulu alasanku cerai dengan Harvey?""Alasan apa? Kamu nggak bisa mempertahankan suami! Kamu tahu nggak, pernikahan dengan keluarga Ferdian adalah hasil

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 25

    "Aaaah!!" Sinta menjerit ketakutan dengan suara memilukan.Saat meja bundar terbalik, Sandy segera menggendong Sinta dan mundur beberapa langkah dengan panik.Melihat itu, Wanda buru-buru mengangkat Sasha dan berlari ke dapur terdekat."Huuu! Sandy, aku takut banget!" Sinta melingkarkan kedua lengannya erat-erat di leher Sandy.Sandy menepuk-nepuk bahunya dengan lembut. "Sinta, jangan takut. Biar aku tampar mereka berdua, pasti langsung diam dan patuh!"Tubuh Sinta langsung menegang ketakutan.Sementara itu, Nadya tersenyum lebar.Sejak Wanda kembali ke keluarga Jinata, dia belum pernah dipukuli oleh Sandy, bukan?Sungguh pemandangan yang menarik untuk melihat Sandy memukul putri dan cucunya sendiri!"Wanda! Keluar kamu!" Sandy berjalan menuju dapur sambil membuka gesper sabuknya.Dia menarik sabuk itu dengan gerakan terlatih, seperti seorang sipir penjara yang berpengalaman.Saat itu, sosok Wanda muncul di pintu dapur.Di tangannya tergenggam sebilah pisau tajam.Dia membiarkan Sasha

Bab terbaru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 92

    Nadya duduk di dalam mobil Harvey dengan tenang dan percaya diri. Dia tersenyum tipis sambil menatap dua mobil balap yang makin mendekati Corona.Para anak muda dari keluarga kaya yang ikut lomba ini juga mengandalkan taktik.Dengan begitu banyak peserta, untuk meraih kemenangan, beberapa mobil harus rela jadi tumbal.Di balik helm yang berat, mata Wanda yang jernih sama sekali tidak menunjukkan ketegangan atau rasa takut.Dia dengan sigap memindahkan gigi, roda kanan mobil terangkat ke udara!Andre merasakan pandangannya tiba-tiba naik tinggi!Matanya membelalak, jantungnya menghentak kuat dalam dada.Ini ... berkendara dengan satu sisi!Roda depan dan belakang di sisi kanan mobil benar-benar terangkat, seluruh mobil balap itu melaju cepat dalam posisi miring 45 derajat.Pengemudi salah satu mobil yang ingin menjepit Corona, merasakan bayangan hitam menutupi tubuhnya.Anak orang kaya yang duduk di kursi penumpang menoleh, dan melihat sisi jendela mereka. Yang tampak hanyalah kolong mo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 91

    Harvey tidak terlalu terpaku pada menang atau kalah dalam pertandingan ini. Dia bukan pembalap profesional, dia mengendarai Black Hole di lintasan sebagai bentuk penghormatan pada mendiang Nancy di alam baka.Andre duduk di kursi penumpang mobil Corona, dan melihat Wanda menatap "Black Hole" tanpa berkedip."Kenapa?"Wanda mengedipkan mata. Dia mengenakan helm, jadi Andre tidak bisa melihat ekspresinya saat itu."Aku nggak suka mobil itu."Suara Andre terdengar santai dan sembarangan. "Kalau kamu juara satu, kamu bisa pilih tiga mobil dari garasi Harvey. Nanti, kamu pilih Black Hole dan kirim ke tempat rongsokan."Wanda tertawa karena ucapannya, awan mendung yang menyelimutinya pun sirna.Dulu, di garasi keluarga Ferdian, dia tertarik pada "Black Hole". Dia mendapati pintunya tidak terkunci, lalu membuka pintu dan duduk di kursi pengemudi.Saat dia menyentuh interior mobil, Harvey langsung menariknya keluar.Saat itu, dia sedang mengandung dua anak, perutnya membuncit, dan dia jatuh te

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 90

    Setelah Andre mengatakan bahwa dia mengajak Luna, Nadya terus-menerus tersenyum palsu."Pantas saja dulu dijuluki pembalap wanita nomor satu di Harindaya, gayanya selangit!"Nadya berkata dengan nada bercanda, tetapi di dalam hati memaki.Luna sudah pensiun lima enam tahun, tetapi masih merasa dirinya ratu dunia balap."Dia nggak akan kalah." Tatapan Andre menyapu semua orang yang hadir, berhenti sejenak pada Harvey, lalu senyumnya makin dalam. "Di antara kalian, tidak satu pun yang bisa mengalahkannya!"Andre berbalik dan berjalan menuju mobil Corona.Nadya menyilangkan tangan di dada, berteriak ke arah punggung Andre, "Kalau Luna nggak bisa juara satu, pinjamkan Corona ke aku buat main-main ya!"Melihat Andre berhenti melangkah, Nadya tampak puas.Andre berbalik, wajahnya yang tampan dan memesona langsung berubah dingin, angin gunung berembus dan membuat bulu kuduk Nadya meremang."Kodok jelek menguap."Dia bahkan malas melirik Nadya."Apa maksudmu?" Nadya tidak mengerti. Orang-orang

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 89

    Andre berkata, "Aku sedang terluka, jadi khusus menyewa seorang pembalap profesional."Begitu melihat Andre, Jojo seperti tikus melihat kucing, langsung bersembunyi di belakang Harvey.Balapan di Gunung Elok ini memang balapan amatir, tetapi karena diorganisir oleh kalangan elite tertinggi Jinggara, dari segi lokasi, hadiah, hingga staf, semuanya kelas atas.Anak-anak konglomerat yang ikut balapan ini menghabiskan ratusan miliar dalam setahun untuk memodifikasi mobil balap berperforma tinggi, jadi wajar kalau mereka juga menyewa pembalap profesional.Hanya dengan begitu, mereka punya peluang masuk tiga besar.Bagi anak-anak orang kaya ini, menang dan mendapat peringkat itu soal harga diri.Tentu saja, supaya merasa lebih terlibat, mereka biasanya duduk di kursi penumpang depan sebagai navigator pembalap.Orang-orang yang hadir di Gunung Elok ini semua dikenal oleh Wanda.Namun, selama tujuh tahun menikah dengan Harvey, dia tidak pernah tahu kalau pria itu juga ikut balap off-road.Semu

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 88

    Begitu kencang, begitu putih ....Empat kata itu tiba-tiba muncul di benak Wanda.Andre menoleh dan menatapnya.Tatapan matanya seolah-olah bisa menembus isi hati Wanda.Wanda langsung merasa seperti ketahuan sedang berbuat curang!Wajahnya memerah. Dia buru-buru melangkah mendekat dan berkata, "Biar aku bantu."Di dalam hati, Andre tertawa puas.Tidak sia-sia sejak Wanda masuk ke kamar mandi, dia berulang kali berpura-pura menuangkan obat ke punggung sendiri, lalu saat Wanda melirik, dia sengaja menjatuhkan obat ke celananya.Wanda mengambil botol obat dari tangannya, mencelupkan kapas dan mengoleskan perlahan ke luka di punggung pria itu.Dokter yang menjahit luka di punggungnya sangat terampil. Kalau bukan karena bekas luka yang masih tampak kemerahan, tidak akan ada yang tahu kalau dia pernah terluka."Maaf."Wanda berkata dengan tulus, "Kamu sudah menyelamatkan Sasha, aku belum sempat mengucapkan terima kasih yang layak."Setelah berkata begitu, dia tersenyum dan bertanya pada And

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 87

    "Baru sadar nanti kalau sudah kena batunya," seru Tony, langsung memaki."Pak Tony!" Wido mengerutkan kening dengan tidak senang."Dasar bangkai busuk, otakmu isinya cuma niat busuk semua!"Wido tertegun."Kenapa negara nggak pakai wajahmu buat riset rompi antipeluru, hah?! Masih sempat-sempatnya suruh orang mundur dari lomba? Otakmu penuh perhitungan sampai bikin kepalaku sakit! Aku kasih tahu, ya! Wanda nggak akan mundur dari lomba! Dengan kemampuannya, dia pasti bisa meraih medali emas!"Wido tertawa. "Pak, Bapak belum tahu ya, gara-gara banyak peserta yang mengajukan permintaan, final kali ini ditambah satu babak, peserta yang masuk 20 besar bisa saling menantang untuk adu jawaban."Para mahasiswa lain menatap Wanda seolah-olah menunggu dia mempermalukan diri."Murid kesayangan Bapak itu, kalau mau menang di babak tantangan, nggak bakal semudah itu. Ibu rumah tangga mau ambil medali emas, haha, mimpi saja terus!"Wanda berkata, "Wido, kalau aku bisa meraih medali emas, kamu dan sem

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 86

    Selama beberapa waktu ini, Nadya merekam banyak momen dia dan Jojo mengendarai motor besar, lalu mengunggahnya ke TikTok.Akun miliknya sudah dibuat lima tahun lalu, tetapi pengikutnya hanya dua ribuan. Video-video dirinya mengendarai motor keren hanya mendapat like dari teman-teman dekatnya yang itu-itu saja.Itulah pertama kalinya Nadya mengunggah video dirinya dan Jojo berboncengan motor ke akunnya.Malam itu juga, Nadya sadar, dia viral!Setelahnya, dia sering mengajak Jojo naik motor. Setiap video mereka berdua selalu berhasil menembus jutaan penonton.Nadya memang berniat jadi seleb internet, dan sebulan terakhir ini dia rajin memperbarui kontennya, hingga akunnya melonjak sampai sejuta pengikut.Tentu saja, suara-suara yang meragukan Nadya juga makin banyak, tetapi Nadya sama sekali tidak peduli.Menurutnya, orang-orang itu cuma iri padanya.Hanya dia satu-satunya yang berani mengajak anak lima tahun naik motor besar.Namun, dalam seminggu terakhir ini, Nadya sadar, tayangan vid

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 85

    Jojo duduk di depan Nadya dengan penuh semangat. "Kak Nadya! Kamu satu-satunya kakakku! Dulu aku bahkan nggak berani bermimpi, Papa mau ajak aku nonton balapan mobil!"Dia tampak manyun dan berkata, "Kalau dibandingkan sama si kampungan dari desa itu, kamu jauhnya sampai galaksi lain!"Nadya tertawa cekikikan, sulit menahan senyum di sudut bibirnya."Kamu tahu nggak, mama kamu dimaki banyak orang di internet!"Jojo langsung membetulkan, "Perempuan itu bukan mamaku lagi!"Senyum di mata Nadya makin dalam.Jojo bertanya dengan penasaran, "Kenapa dia dimaki?""Kak Wanda mencontek buat menang babak penyisihan kompetisi matematika. Sekarang netizen menemukan buktinya, nilainya palsu! Dengan kemampuannya, mana mungkin dia bisa juara satu!"Sambil berkata begitu, Nadya membuka Twitter. Dia ingin membacakan komentar netizen yang menghujat Wanda pada Jojo, tetapi malah melihat trending nomor satu adalah "Mantan suami Wanda Jinata".Nadya membuka topik itu, dan saat membaca komentar netizen, dia

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 84

    Para karyawan yang ada di tempat itu saling berpandangan dengan Harvey."Pak Harvey masuk angin ya?""Pak Harvey, Anda mau ke rumah sakit untuk diperiksa? Wajah Anda pucat banget, dahi juga keliatan gelap ...."Kepedulian para karyawan membuat wajah Harvey makin muram.Yuda hendak maju untuk menegur para karyawan itu.Namun, Harvey sudah langsung berjalan menuju pintu keluar.Yuda buru-buru menyusul, membukakan pintu mobil untuknya."Pak Harvey, saya akan perintahkan staf untuk mencatat semua karyawan yang keluyuran di lobi ini dan akan kupotong gaji mereka!"Harvey masuk ke dalam mobil, seluruh tubuhnya seperti mesin pendingin berjalan.Dia mendongak, tatapannya yang tajam dan sedingin es menghantam Yuda."Apa kamu berniat mengumumkan ke seluruh dunia bahwa akulah mantan suami yang buta itu?"Keringat sebesar biji kacang kedelai menetes dari dahi Yuda.Tubuhnya seketika kaku di tempat, bibirnya gemetar hebat."Saya ... saya nggak pernah berniat begitu! Hanya saja sekarang banyak komen

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status