Share

Bab 90

Author: Amrita
Setelah Andre mengatakan bahwa dia mengajak Luna, Nadya terus-menerus tersenyum palsu.

"Pantas saja dulu dijuluki pembalap wanita nomor satu di Harindaya, gayanya selangit!"

Nadya berkata dengan nada bercanda, tetapi di dalam hati memaki.

Luna sudah pensiun lima enam tahun, tetapi masih merasa dirinya ratu dunia balap.

"Dia nggak akan kalah." Tatapan Andre menyapu semua orang yang hadir, berhenti sejenak pada Harvey, lalu senyumnya makin dalam. "Di antara kalian, tidak satu pun yang bisa mengalahkannya!"

Andre berbalik dan berjalan menuju mobil Corona.

Nadya menyilangkan tangan di dada, berteriak ke arah punggung Andre, "Kalau Luna nggak bisa juara satu, pinjamkan Corona ke aku buat main-main ya!"

Melihat Andre berhenti melangkah, Nadya tampak puas.

Andre berbalik, wajahnya yang tampan dan memesona langsung berubah dingin, angin gunung berembus dan membuat bulu kuduk Nadya meremang.

"Kodok jelek menguap."

Dia bahkan malas melirik Nadya.

"Apa maksudmu?" Nadya tidak mengerti. Orang-orang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 91

    Harvey tidak terlalu terpaku pada menang atau kalah dalam pertandingan ini. Dia bukan pembalap profesional, dia mengendarai Black Hole di lintasan sebagai bentuk penghormatan pada mendiang Nancy di alam baka.Andre duduk di kursi penumpang mobil Corona, dan melihat Wanda menatap "Black Hole" tanpa berkedip."Kenapa?"Wanda mengedipkan mata. Dia mengenakan helm, jadi Andre tidak bisa melihat ekspresinya saat itu."Aku nggak suka mobil itu."Suara Andre terdengar santai dan sembarangan. "Kalau kamu juara satu, kamu bisa pilih tiga mobil dari garasi Harvey. Nanti, kamu pilih Black Hole dan kirim ke tempat rongsokan."Wanda tertawa karena ucapannya, awan mendung yang menyelimutinya pun sirna.Dulu, di garasi keluarga Ferdian, dia tertarik pada "Black Hole". Dia mendapati pintunya tidak terkunci, lalu membuka pintu dan duduk di kursi pengemudi.Saat dia menyentuh interior mobil, Harvey langsung menariknya keluar.Saat itu, dia sedang mengandung dua anak, perutnya membuncit, dan dia jatuh te

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 92

    Nadya duduk di dalam mobil Harvey dengan tenang dan percaya diri. Dia tersenyum tipis sambil menatap dua mobil balap yang makin mendekati Corona.Para anak muda dari keluarga kaya yang ikut lomba ini juga mengandalkan taktik.Dengan begitu banyak peserta, untuk meraih kemenangan, beberapa mobil harus rela jadi tumbal.Di balik helm yang berat, mata Wanda yang jernih sama sekali tidak menunjukkan ketegangan atau rasa takut.Dia dengan sigap memindahkan gigi, roda kanan mobil terangkat ke udara!Andre merasakan pandangannya tiba-tiba naik tinggi!Matanya membelalak, jantungnya menghentak kuat dalam dada.Ini ... berkendara dengan satu sisi!Roda depan dan belakang di sisi kanan mobil benar-benar terangkat, seluruh mobil balap itu melaju cepat dalam posisi miring 45 derajat.Pengemudi salah satu mobil yang ingin menjepit Corona, merasakan bayangan hitam menutupi tubuhnya.Anak orang kaya yang duduk di kursi penumpang menoleh, dan melihat sisi jendela mereka. Yang tampak hanyalah kolong mo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 93

    "Tangki penuh, belok kiri.""Kanan tiga, jalan menurun, kurangi gas!"Meskipun Wanda sudah berusaha menghafal lintasan off-road lewat peta rute, sebagai pembalap, tidak mungkin punya waktu untuk berpikir dalam kecepatan tinggi.Di saat seperti inilah, Andre menjadi otaknya.Andre memberikan instruksi dengan singkat dan tegas. Lintasan off-road yang rumit di Gunung Elok tergambar sebagai model 3D dalam pikirannya.Dia seperti duduk di depan papan catur, memantau seluruh medan sebagai sang pengendali, menunjukkan arah bagi Wanda."Harvey! Tancap gas!"Nadya melihat Harvey mempercepat laju mobil, dia pun berseru penuh semangat.Peta rute yang digunakan oleh navigator sudah lama dia lupakan, entah sudah dibuang ke mana.Dia hanya duduk di kursi penumpang, sekadar menemani Harvey.Harvey juga tidak butuh Nadya sebagai navigator. Dia selalu hanya percaya pada penilaiannya sendiri.Dia juga pernah ikut merancang dan mendesain lintasan balap di Gunung Elok. Dia paling tahu betapa rumitnya kond

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 94

    Andre menelusuri seluruh jalur off-road di dalam benaknya. Dia tersenyum tipis, pancaran semangat berkilau di matanya."Jalur di depan cukup stabil, Luna, terus melaju sekuatnya!"Corona yang tidak menyalakan lampu, melaju kencang dalam kegelapan. Dia sepenuhnya mempercayai Andre, dan akhirnya menerobos gelap itu, menyambut cahaya.Suara gemuruh mobil balap makin mendekat, orang-orang yang menunggu di garis finish pun menegakkan leher mereka.Setelah mobil-mobil memasuki zona hitam, layar besar di belakang tribun penonton juga menjadi gelap gulita.Hal ini menciptakan rasa penasaran bagi semua orang.Tidak ada yang tahu, mobil mana yang akan pertama kali menerobos keluar dari zona hitam dan masuk ke jalur normal.Jojo berdiri menginjak pagar, matanya menatap tajam ke kejauhan di tengah angin dingin.Tiba-tiba, sebuah mobil balap hitam pekat muncul di hadapan semua orang, layar besar pun ikut menyala, dan sorak-sorai serta teriakan penonton menggema di tribun.Itu Corona!Corona yang pe

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 1

    Wanda datang bersama putrinya ke hotel, sementara pesta ulang tahun putranya yang kelima sudah berlangsung.Harvey duduk di sisi putranya, cahaya lilin yang hangat menerangi wajah polos anak itu.Jojo merapatkan kedua tangannya dan membuat permohonan, "Aku harap Tante Nadya bisa jadi mama baruku."Wanda menggigil kedinginan, hujan di luar sangat deras. Agar putrinya dan kue ulang tahun yang dibawanya tidak kehujanan, separuh tubuhnya telah basah oleh air hujan.Pakaiannya terasa seperti lapisan es tipis, melekat di kulitnya dan membuatnya menggigil kedinginan.Nadya tertawa lepas. "Sudah berapa kali aku bilang, jangan panggil aku tante! Panggil saja Kak Nadya! Aku dan papamu bersahabat baik. Aku cuma bisa jadi papa kedua buatmu."Tawa Nadya menggema di seluruh ruangan. Semua yang ada di sana adalah teman dekat Nadya, dan mereka pun tertawa bersamanya. Namun, di antara mereka semua, hanya dia yang berani menggoda Harvey di depan banyak orang.Mata cerah Jojo berkedip sambil memberikan s

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 2

    Nadya menoleh dan membuat wajah jahil ke arah Harvey. "Wanda salah paham lagi! Aku akan segera menjelaskan semuanya padanya!""Tak perlu dijelaskan, dia terlalu sensitif."Wajah Harvey tetap dingin. Pandangannya jatuh pada setengah potong kue ulang tahun yang ditinggalkan Wanda. Alisnya berkerut sedikit.Dengan keputusan tegas Harvey, orang-orang di sekitar pun merasa lega.Wanda pergi dengan marah. Memangnya itu masalah besar?Yang lain ikut menimpali, "Kak Wanda cuma marah sebentar. Nanti kalau Harvey pulang dan menenangkannya, semua pasti beres.""Iya, mana mungkin dia benar-benar mau cerai? Semua orang tahu Wanda hampir mengorbankan nyawanya demi melahirkan anak untuk Harvey.""Mungkin begitu keluar pintu, dia sudah menyesal!""Ayo, ayo, makan kue! Nanti pas Harvey pulang, pasti Wanda sudah berdiri di depan pintu, menunggu suaminya pulang!"Wajah Harvey agak melunak. Dia bisa membayangkan Wanda berdiri ragu-ragu di depan pintu, menunggu dan berusaha menyenangkannya.Jojo menikmati

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 3

    Harvey mengusulkan untuk makan telur Skotlandia, tujuannya adalah agar Bu Warti menghubungi Wanda.Dia sudah memberi kesempatan pada Wanda untuk keluar dari masalah ini."Bu Wanda bilang, dia nggak akan pulang.""Uhuk!"Harvey tersedak kopi, dan tak bisa menahan batuknya.Bu Warti merasa ada yang tidak beres. "Apakah Bapak dan Ibu bertengkar?""Jangan banyak tanya!"Suara pria itu serak, suhu di ruang makan langsung turun beberapa derajat.Bu Warti menunduk ketakutan, tidak berani lagi berbicara.Harvey menggenggam erat cangkirnya, bagaimana mungkin Wanda tidak akan pulang?Saat ini, dia pasti sedang sibuk mempersiapkan makan siang untuk dibawa ke kantor.Dulu, jika Wanda sudah membuatnya kesal, wanita itu akan dengan sengaja mengantarkan makan siang ke kantornya, mencoba berdamai.....Sasha duduk di meja makan, matanya berbinar melihat menu sarapan di depannya. "Wah! Bubur ayam telur pitan!"Sasha suka sekali dengan bubur ayam telur pitan, sementara Jojo langsung merasa mual jika mel

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 4

    Di ujung telepon, pria itu sudah memutuskan sambungan.Wanda kembali masuk ke mobil, menekan pedal gas. Mobilnya keluar dari tempat parkir dan melaju cepat.Dia tidak menyadari ada sebuah mobil sport hitam yang mengikuti dengan sangat dekat di belakangnya.....Pemandangan di kedua sisi jalan berlalu dalam sekejap. Volvo perak itu melesat di atas aspal, bagai kilatan petir.Mata hitam Wanda menatap lurus ke depan. Sudah lama dia tidak mengendarai mobil secepat ini. Adrenalinnya melambung tinggi seiring jarum pada spidometer yang melesat ke puncaknya.Dia menyalip tiga mobil sport yang berwarna mencolok, dan orang-orang di dalam mobil-mobil itu berteriak."Astaga! Siapa itu?"Di dalam mobil sport lainnya, seseorang memberi perintah melalui penyuara telinga nirkabel. "Cek nomor plat mobil itu sekarang."Satu per satu mobil sport modifikasi tertinggal di belakang. Bahkan di tikungan tajam, Wanda tidak mengurangi kecepatannya sedikit pun.Terdengar lagi suara di penyuara telinga beberapa p

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 94

    Andre menelusuri seluruh jalur off-road di dalam benaknya. Dia tersenyum tipis, pancaran semangat berkilau di matanya."Jalur di depan cukup stabil, Luna, terus melaju sekuatnya!"Corona yang tidak menyalakan lampu, melaju kencang dalam kegelapan. Dia sepenuhnya mempercayai Andre, dan akhirnya menerobos gelap itu, menyambut cahaya.Suara gemuruh mobil balap makin mendekat, orang-orang yang menunggu di garis finish pun menegakkan leher mereka.Setelah mobil-mobil memasuki zona hitam, layar besar di belakang tribun penonton juga menjadi gelap gulita.Hal ini menciptakan rasa penasaran bagi semua orang.Tidak ada yang tahu, mobil mana yang akan pertama kali menerobos keluar dari zona hitam dan masuk ke jalur normal.Jojo berdiri menginjak pagar, matanya menatap tajam ke kejauhan di tengah angin dingin.Tiba-tiba, sebuah mobil balap hitam pekat muncul di hadapan semua orang, layar besar pun ikut menyala, dan sorak-sorai serta teriakan penonton menggema di tribun.Itu Corona!Corona yang pe

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 93

    "Tangki penuh, belok kiri.""Kanan tiga, jalan menurun, kurangi gas!"Meskipun Wanda sudah berusaha menghafal lintasan off-road lewat peta rute, sebagai pembalap, tidak mungkin punya waktu untuk berpikir dalam kecepatan tinggi.Di saat seperti inilah, Andre menjadi otaknya.Andre memberikan instruksi dengan singkat dan tegas. Lintasan off-road yang rumit di Gunung Elok tergambar sebagai model 3D dalam pikirannya.Dia seperti duduk di depan papan catur, memantau seluruh medan sebagai sang pengendali, menunjukkan arah bagi Wanda."Harvey! Tancap gas!"Nadya melihat Harvey mempercepat laju mobil, dia pun berseru penuh semangat.Peta rute yang digunakan oleh navigator sudah lama dia lupakan, entah sudah dibuang ke mana.Dia hanya duduk di kursi penumpang, sekadar menemani Harvey.Harvey juga tidak butuh Nadya sebagai navigator. Dia selalu hanya percaya pada penilaiannya sendiri.Dia juga pernah ikut merancang dan mendesain lintasan balap di Gunung Elok. Dia paling tahu betapa rumitnya kond

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 92

    Nadya duduk di dalam mobil Harvey dengan tenang dan percaya diri. Dia tersenyum tipis sambil menatap dua mobil balap yang makin mendekati Corona.Para anak muda dari keluarga kaya yang ikut lomba ini juga mengandalkan taktik.Dengan begitu banyak peserta, untuk meraih kemenangan, beberapa mobil harus rela jadi tumbal.Di balik helm yang berat, mata Wanda yang jernih sama sekali tidak menunjukkan ketegangan atau rasa takut.Dia dengan sigap memindahkan gigi, roda kanan mobil terangkat ke udara!Andre merasakan pandangannya tiba-tiba naik tinggi!Matanya membelalak, jantungnya menghentak kuat dalam dada.Ini ... berkendara dengan satu sisi!Roda depan dan belakang di sisi kanan mobil benar-benar terangkat, seluruh mobil balap itu melaju cepat dalam posisi miring 45 derajat.Pengemudi salah satu mobil yang ingin menjepit Corona, merasakan bayangan hitam menutupi tubuhnya.Anak orang kaya yang duduk di kursi penumpang menoleh, dan melihat sisi jendela mereka. Yang tampak hanyalah kolong mo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 91

    Harvey tidak terlalu terpaku pada menang atau kalah dalam pertandingan ini. Dia bukan pembalap profesional, dia mengendarai Black Hole di lintasan sebagai bentuk penghormatan pada mendiang Nancy di alam baka.Andre duduk di kursi penumpang mobil Corona, dan melihat Wanda menatap "Black Hole" tanpa berkedip."Kenapa?"Wanda mengedipkan mata. Dia mengenakan helm, jadi Andre tidak bisa melihat ekspresinya saat itu."Aku nggak suka mobil itu."Suara Andre terdengar santai dan sembarangan. "Kalau kamu juara satu, kamu bisa pilih tiga mobil dari garasi Harvey. Nanti, kamu pilih Black Hole dan kirim ke tempat rongsokan."Wanda tertawa karena ucapannya, awan mendung yang menyelimutinya pun sirna.Dulu, di garasi keluarga Ferdian, dia tertarik pada "Black Hole". Dia mendapati pintunya tidak terkunci, lalu membuka pintu dan duduk di kursi pengemudi.Saat dia menyentuh interior mobil, Harvey langsung menariknya keluar.Saat itu, dia sedang mengandung dua anak, perutnya membuncit, dan dia jatuh te

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 90

    Setelah Andre mengatakan bahwa dia mengajak Luna, Nadya terus-menerus tersenyum palsu."Pantas saja dulu dijuluki pembalap wanita nomor satu di Harindaya, gayanya selangit!"Nadya berkata dengan nada bercanda, tetapi di dalam hati memaki.Luna sudah pensiun lima enam tahun, tetapi masih merasa dirinya ratu dunia balap."Dia nggak akan kalah." Tatapan Andre menyapu semua orang yang hadir, berhenti sejenak pada Harvey, lalu senyumnya makin dalam. "Di antara kalian, tidak satu pun yang bisa mengalahkannya!"Andre berbalik dan berjalan menuju mobil Corona.Nadya menyilangkan tangan di dada, berteriak ke arah punggung Andre, "Kalau Luna nggak bisa juara satu, pinjamkan Corona ke aku buat main-main ya!"Melihat Andre berhenti melangkah, Nadya tampak puas.Andre berbalik, wajahnya yang tampan dan memesona langsung berubah dingin, angin gunung berembus dan membuat bulu kuduk Nadya meremang."Kodok jelek menguap."Dia bahkan malas melirik Nadya."Apa maksudmu?" Nadya tidak mengerti. Orang-orang

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 89

    Andre berkata, "Aku sedang terluka, jadi khusus menyewa seorang pembalap profesional."Begitu melihat Andre, Jojo seperti tikus melihat kucing, langsung bersembunyi di belakang Harvey.Balapan di Gunung Elok ini memang balapan amatir, tetapi karena diorganisir oleh kalangan elite tertinggi Jinggara, dari segi lokasi, hadiah, hingga staf, semuanya kelas atas.Anak-anak konglomerat yang ikut balapan ini menghabiskan ratusan miliar dalam setahun untuk memodifikasi mobil balap berperforma tinggi, jadi wajar kalau mereka juga menyewa pembalap profesional.Hanya dengan begitu, mereka punya peluang masuk tiga besar.Bagi anak-anak orang kaya ini, menang dan mendapat peringkat itu soal harga diri.Tentu saja, supaya merasa lebih terlibat, mereka biasanya duduk di kursi penumpang depan sebagai navigator pembalap.Orang-orang yang hadir di Gunung Elok ini semua dikenal oleh Wanda.Namun, selama tujuh tahun menikah dengan Harvey, dia tidak pernah tahu kalau pria itu juga ikut balap off-road.Semu

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 88

    Begitu kencang, begitu putih ....Empat kata itu tiba-tiba muncul di benak Wanda.Andre menoleh dan menatapnya.Tatapan matanya seolah-olah bisa menembus isi hati Wanda.Wanda langsung merasa seperti ketahuan sedang berbuat curang!Wajahnya memerah. Dia buru-buru melangkah mendekat dan berkata, "Biar aku bantu."Di dalam hati, Andre tertawa puas.Tidak sia-sia sejak Wanda masuk ke kamar mandi, dia berulang kali berpura-pura menuangkan obat ke punggung sendiri, lalu saat Wanda melirik, dia sengaja menjatuhkan obat ke celananya.Wanda mengambil botol obat dari tangannya, mencelupkan kapas dan mengoleskan perlahan ke luka di punggung pria itu.Dokter yang menjahit luka di punggungnya sangat terampil. Kalau bukan karena bekas luka yang masih tampak kemerahan, tidak akan ada yang tahu kalau dia pernah terluka."Maaf."Wanda berkata dengan tulus, "Kamu sudah menyelamatkan Sasha, aku belum sempat mengucapkan terima kasih yang layak."Setelah berkata begitu, dia tersenyum dan bertanya pada And

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 87

    "Baru sadar nanti kalau sudah kena batunya," seru Tony, langsung memaki."Pak Tony!" Wido mengerutkan kening dengan tidak senang."Dasar bangkai busuk, otakmu isinya cuma niat busuk semua!"Wido tertegun."Kenapa negara nggak pakai wajahmu buat riset rompi antipeluru, hah?! Masih sempat-sempatnya suruh orang mundur dari lomba? Otakmu penuh perhitungan sampai bikin kepalaku sakit! Aku kasih tahu, ya! Wanda nggak akan mundur dari lomba! Dengan kemampuannya, dia pasti bisa meraih medali emas!"Wido tertawa. "Pak, Bapak belum tahu ya, gara-gara banyak peserta yang mengajukan permintaan, final kali ini ditambah satu babak, peserta yang masuk 20 besar bisa saling menantang untuk adu jawaban."Para mahasiswa lain menatap Wanda seolah-olah menunggu dia mempermalukan diri."Murid kesayangan Bapak itu, kalau mau menang di babak tantangan, nggak bakal semudah itu. Ibu rumah tangga mau ambil medali emas, haha, mimpi saja terus!"Wanda berkata, "Wido, kalau aku bisa meraih medali emas, kamu dan sem

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 86

    Selama beberapa waktu ini, Nadya merekam banyak momen dia dan Jojo mengendarai motor besar, lalu mengunggahnya ke TikTok.Akun miliknya sudah dibuat lima tahun lalu, tetapi pengikutnya hanya dua ribuan. Video-video dirinya mengendarai motor keren hanya mendapat like dari teman-teman dekatnya yang itu-itu saja.Itulah pertama kalinya Nadya mengunggah video dirinya dan Jojo berboncengan motor ke akunnya.Malam itu juga, Nadya sadar, dia viral!Setelahnya, dia sering mengajak Jojo naik motor. Setiap video mereka berdua selalu berhasil menembus jutaan penonton.Nadya memang berniat jadi seleb internet, dan sebulan terakhir ini dia rajin memperbarui kontennya, hingga akunnya melonjak sampai sejuta pengikut.Tentu saja, suara-suara yang meragukan Nadya juga makin banyak, tetapi Nadya sama sekali tidak peduli.Menurutnya, orang-orang itu cuma iri padanya.Hanya dia satu-satunya yang berani mengajak anak lima tahun naik motor besar.Namun, dalam seminggu terakhir ini, Nadya sadar, tayangan vid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status