Share

S2 Bagian 3

Bagian 3

            Kami akhirnya salat Subuh masing-masing. Sebab sakit hati, aku memutuskan untuk tutup mulut dan memilih kembali rebahan di kasur. Padahal hari semakin beranjak pagi. Namun, aku benar-benar tidak mood untuk sekadar turun ke bawah menikmati sarapan prasmanan hotel.

            Awalnya Mas Vadi ikut terdiam. Dia memilih untuk duduk di atas sofa sambil memainkan gadgetnya. Tentu aku makin panas hati. Perempuan itu kalau sedang ngambek harusnya dibujuk, bukan dicuekin!

            “Ris,” panggil Mas Vadi tiba-tiba saat mataku semakin berat dan hampir saja ketiduran. Malas, kubuka mata. Menatap lelaki yang ternyata sudah duduk di samping tubuhku.

            “Apa?” Suaraku dingin. Masih meraj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status