Share

54

Bagian 54

            Aku benar-benar syok saat Lestari menyuruh untuk pulang, padahal masuk saja belum ke rumah reotnya. Penuh tanda tanya, apa yang diinginkan perempuan miskin tersebut? Bukankah dia ingin aku menikahinya? Dasar jal*ng! perempuan tak jelas.

            Namun, sedikit banyak aku lega dan bersyukur bahwa tak harus repot-repot untuk menikahinya. Kepalaku sudah sangat pening seharian ini sebab memikirkan nasib masa depan yang bakal kuarungi bersama Lestari. Apalagi saat melihat kondisi rumahnya yang memprihatinkan dan rupa dari ibu kandungnya tadi. Ternyata, semiskin-miskinnya Risa, lebih miskin dan mengenaskan si Lestari. Aku sempat bergidik tadi. Bagaimana bisa aku menginap di rumah sejelek itu. Sudah pasti debu di dalam sana menumpuk dan bau apek.

            Cepat kupacu sepeda moto

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status