Share

Xun Er

Author: AgamYupi02
last update Last Updated: 2023-12-23 19:02:20

**Ranah Kultivasi : Penguat Tubuh, Penguat Tulang, Pembukaan Vena, Pemurnian Qi, Pemurnian Roh, Pembangunan Fondasi, Inti Emas, Jiwa Baru Lahir, Pendewasaan, Transformasi, Pendewaan, Transenden, Mahayana. (1-3 Bawah, 4-6 Menengah, 7-9 Atas).**

Seminggu berlalu sejak Ling Yan mendapatkan warisan Yao Di Wang. Selama ini ia tidak beranjak sedikit pun dari makam yang ditinggalkan.

" Aku yang sekarang sudah bisa mengendalikan kekuatan ku dengan cukup baik, mungkin sudah saat nya bagiku untuk keluar dari tempat ini." Gumam Ling Yan sambil menatap langit berbintang dengan tenang.

" Yosh, aku akan pergi besok. Jadi lebih baik jika sekarang aku beristirahat..." Ucap Ling Yan setelah mengumpulkan semangat nya.

Saat Ling Yan baru saja mau melangkah masuk ke dalam bangunan makam, mata nya segera menyipit sebelum kemudian ia berbalik dan menatap ke arah tertentu dengan ekspresi serius.

" Perasaan yang tidak mengenakkan ini... Mungkinkah sedang terjadi sesuatu yang buruk di arah sana?" Gumam Ling Yan dengan nada serius.

" Lupakan, lebih baik aku melihatnya langsung dengan mata kepala ku sendiri!!"

Ling Yan segera keluar dan terbang sangat cepat menuju ke satu arah.

....

Desa Roh Naga merupakan desa kecil yang berada di kaki gunung naga melingkar. Desa ini memiliki populasi lima ratusan orang yang terdiri dari berbagai usia.

Kebanyakan dari mereka merupakan lansia yang cukup berumur. Meski begitu para lansia ini sangat berbeda dengan lansia di bumi.

Mereka masih terlihat sangat sehat meski memiliki usia yang menginjak 100 tahun atau lebih.

Mungkin ini terjadi karena efek aura dunia yang masih sangat murni dan sangat berbeda dengan aura bumi yang sangat kotor dan juga penuh polusi.

Mayoritas penduduk desa ini adalah orang biasa, meskipun juga ada beberapa orang yang merupakan seorang kultivator, tetapi kekuatan tertinggi yang penduduk ini miliki hanya berada di tingkat Penguat Tubuh Menengah.

Meski kekuatan penduduk nya sangat rendah, tetapi Desa Roh Naga selalu aman dan belum pernah sekalipun di serang oleh orang jahat maupun binatang iblis.

Mungkin hari ini adalah hari pengecualian, karena hari ini ada seekor Harimau Ekor Api tingkat atas Penguat Tubuh yang tiba - tiba muncul dan mengamuk kepada para penduduk Desa Roh Naga.

Amukan Harimau Ekor Api sangat mengerikan dan segera membuat kepanikan semua orang.

Korban terus berjatuhan karena serangan brutal yang di keluarkan oleh Harimau Ekor Api.

Lima menit berlalu sejak Harimau Ekor Api mulai mengamuk, kini penduduk Desa Roh Naga hanya tersisa beberapa orang saja.

Mereka adalah para kultivator tahap tengah Penguat Tubuh yang tidak berdaya melawan Harimau Ekor Api itu.

Semua orang terluka parah dan terlihat seperti sedang sekarat tidak jauh lagi dari kematian.

Di salah satu sela reruntuhan bangunan, terdapat seorang anak perempuan kecil yang sedang menangis tanpa henti.

Anak kecil itu memegang sebuah liontin giok hijau dan terus menangis di depan mayat seorang lelaki paruh baya.

" Ayah... Kenapa Ayah meninggalkan Xun Er? Xun Er tidak bisa hidup sendiri tanpa Ayah.... Tolong segara bangun dan ajak Xun Er pergi bersama Ayah..." gadis kecil itu berkata dengan nada terisak.

Suaranya menarik perhatian Harimau Ekor Api yang baru saja selesai menghancurkan tubuh seorang kultivator. Harimau Ekor Api itu segera bergerak mendatangi ke tempat dimana Xun Er sedang bersembunyi.

Begitu melihat Xun Er yang berada di sela -sela reruntuhan, Harimau Ekor Api itu terlihat bersemangat dan segera mengayunkan cakar besar nya.

_Cakar!!_

_Ledakan!!_

Harimau Ekor Api dengan santai nya menghancurkan reruntuhan tanpa mempengaruhi keadaan Xun Er.

Xun Er menatap Harimau Ekor Api itu dengan kesedihan yang sangat jelas di mata nya.

" Ini semua karena kamu! Harimau jahat?! Xun Er pasti akan membalaskan dendam Ayah?!" Xun Er berteriak sedih dan segera berlari menuju ke arah Harimau Ekor Api.

Harimau Ekor Api terlihat tersenyum menyeringai kejam saat ia kemudian membuka mulut selebar - lebar nya.

Saat tubuh kecil Xun Er hampir di masuk ke dalam mulut Harimau Ekor Api, mata Harimau Ekor Api tiba - tiba membelak.

Tubuh nya membengkak secara tiba - tiba sebelum kemudian meledak menjadi kabut darah yang tidak terhitung jumlahnya.

_Bruak!!_

Xun Er yang berlari tersandung sebuah batu dan hampir saja jatuh menghantam batu yang lain.

Beruntung saat ini sepasang tangan muncul dan menangkap Xun Er sebelum kepala nya menghantam batu di depan nya.

" Gadis kecil, masih terlalu dini bagimu untuk mati." Ucap Ling Yan dengan nada serius.

" Kakak ini.... Siapa..." Xun Er bertanya pelan sebelum ia kehilangan kesadaran dan pingsan di gendongan Ling Yan.

Ling Yan menepuk bahu Xun Er pelan dan berbisik pelan di depan telinga kecil nya.

" Beristirahat lah dengan tenang...."

Ling Yan menggendong Xun Er sambil mengamati keadaan sekitar yang sangat - sangat kacau.

" Aku merasa ada tujuh ahli yang berada di sekitar sini, mereka pasti menyadari kehancuran desa tetapi mereka tidak peduli dan juga tidak mau turun tangan untuk menyelamatkan desa ini.

Mungkinkah dunia para kultivator memang sekejam dan sedingin ini." Ucap Ling Yan dengan nada datar.

Ling Yan mengulurkan tangan nya ke atas dan awan berwarna hitam muncul secara tiba - tiba di langit.

Awan hitam itu mulai mengeluarkan hujan yang kemudian memadamkan api yang membakar reruntuhan bangunan itu secara perlahan.

Selesai memadamkan api, Ling Yan kembali menggunakan kekuatan nya untuk mengurus mayat - mayat penduduk desa yang bergelimpangan tidak karuan di seluruh tempat.

Butuh beberapa menit agar Ling Yan menyelesaikan pekerjaannya.

Saat Ling Yan selesai, ia baru sadar jika ada seseorang yang baru saja datang ke desa ini.

" Seorang kultivator di tahap Penguatan Tulang?" Gumam Ling Yan dengan ekspresi aneh.

Ia kemudian tersenyum tipis dan berkata sambil tersenyum, " Mungkin tidak semua kultivator memiliki hati kejam, aku harus menyambut orang yang bersedia datang kemari ini dengan cara yang baik."

Tubuh Ling Yan menjadi kabur saat sosok nya menghilang dan muncul tepat di belakang kultivator tahap Penguatan Tulang itu berada.

" Seorang Wanita?" Gumam Ling Yan tanpa sadar begitu ia melihat sosok kultivator itu dari belakang.

Kultivator wanita terkejut dan segera meloncat ke depan sambil menatap waspada ke arah Ling Yan.

" Siapa kamu dan sejak kapan kamu tiba di belakangku?!" Tanya kultivator wanita itu dengan panik.

Sementara kultivator wanita itu fokus pada Xun Er di gendongan Ling Yan, Ling Yan sendiri malah fokus menatap ke arah tubuh kultivator wanita itu.

Alasan nya tidak perlu di tanyakan, kecantikan kultivator wanita ini terlalu tinggi!

Jauh lebih tinggi ketimbang wanita tercantik yang pernah Ling Yan lihat selama hidupnya.

Tidak hanya cantik, tapi kultivator wanita ini juga memiliki tubuh yang sangat luar biasa.

Ia mengenakkan gaun putih pucat yang sangat ketat sampai memperlihatkan lekuk tubuh nya yang terlalu di besar-besarkan.

_Gulp..._

Ling Yan menelan, tenggorokan nya sedikit kering saat ia terlalu fokus menatap kultivator wanita itu.

Kultivator wanita menyadari tatapan Ling Yan dan segera merasa kesal. Ia menghunus pedang nya dan mengarahkan bilah pedang itu ke arah leher Ling Yan.

" Jaga pandangan atau pedang ku ini akan memotong leher mu!!" Kata kultivator wanita itu dengan nada dingin.

Ling Yan terkejut dan segera bangun dari delusi nya.

" Ehem, maaf nona. Tapi aku tidak bermaksud menatap mu dengan cara yang tidak sopan. Hanya saja pakaian mu itu yang terlalu mencolok..." Jelas Ling Yan untuk membela diri.

" Kamu?!" Kultivator wanita itu merasa kesal dan mendekatkan bilah pedang nya ke leher Ling Yan.

" Tenanglah.... Kamu datang kemari bukan untuk membunuh orangkan?" Kata Ling Yan dengan nada santai.

Kultivator wanita itu tertegun dan segera mengingat kembali tujuan nya datang kemari.

" Apa semua orang sudah mati?" Tanya kultivator wanita itu dengan nada serius.

Ling Yan terdiam sebelum kemudian ia mengangguk dengan ekspresi gelap.

" Salahku karena terlambat menyadarinya... Jika aku datang lebih cepat, pasti penduduk desa tidak akan mati seperti ini..." kultivator wanita itu merasa lemas dan mundur beberapa langkah sambil bergumam menyalahkan diri sendiri.

_Brukk!!_

Kultivator wanita itu jatuh terduduk di tanah dan mulai menangis dengan aliran air mata yang cukup deras.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Melawan Kehendak Dewa   Wan Liyi

    Gadis itu terus menangis selama hampir lima belas menit sebelum kemudian berhenti.Ia menatap Ling Yan dengan ekspresi sedih dan berkata." Terima kasih karena telah membalaskan dendam orang-orang di desa... Namaku Wan Liyi, murid biasa dari sekte He Huan." Kata Wan Liyi itu dengan suara lembut.Ling Yan mengangguk dan berkata pelan." Gadis ini adalah satu-satunya orang yang selamat, apa kamu bisa membantuku untuk merawatnya?" Tanya Ling Yan dengan nada serius.Ekspresi Wan Liyi langsung stagnan. Ia menatap Xun Er dalam-dalam sebelum kemudian menundukkan wajahnya dengan ekspresi sedih." Apa mungkin kamu tidak mau melakukannya?" Tanya Ling Yan dengan ekspresi curiga.Wan Liyi segera mengangkat wajahnya dan menggelengkan kepalanya dengan panik." Tidak, bukan itu maksudku." Jelas Wan Liyi dengan panik." Lalu apa?" Tanya Ling Yan dengan alis yang sedikit terangkat." Itu... Sebenarnya aku tidak yakin bisa merawat gadis kecil itu. Soalnya aku sendiri harus bekerja sangat keras untuk bi

    Last Updated : 2023-12-23
  • Melawan Kehendak Dewa   Sekte He Huan

    Wan Liyi menjelaskan kepada Ling Yan dengan sangat detail dan hati-hati. Ling Yan juga mendengarkan dengan ekspresi serius sambil terus mencerna penjelasan Wan Liyi." Dengan kata lain, aku terlalu kuat yang membuat mereka sangat terkejut karena aku berkata ingin bergabung dengan sekte ini?" Gumam Ling Yan dengan nada serius." Benar Tuan." Jawab Wan Liyi dengan nada sopan."..." Ling Yan menatap Wan Liyi dengan ekspresi aneh.Hal ini membuat Wan Liyi sangat gugup, ia menundukkan wajahnya tidak berani menatap langsung ke arah Ling Yan." Ada satu hal yang sangat menggangguku, bisakah kamu tidak begitu sopan kepadaku? Aku lebih suka saat kamu menganggap aku setara seperti sebelumnya." Kata Ling Yan dengan nada datar." Apa Tuan yakin?" Wan Liyi berucap dengan ekspresi tidak percaya." Ya, aku tidak suka mengobrol dengan orang yang terlalu kaku." Kata Ling Yan dengan nada serius." Kalau begitu baiklah. Saudara Ling Yan, apa masih ada sesuatu yang tidak kamu mengerti?" Tanya Wan Liyi de

    Last Updated : 2024-01-02
  • Melawan Kehendak Dewa   Ancaman

    Energi yang luar biasa berkumpul di jari Ling Yan._Ciuu!! Duar!!_Tembakan anergi yang memiliki ukuran sangat kecil meluncur cepat ke arah dinding beton yang mengelilingi rumah._Boom!!_Dinding beton langsung hancur karena tidak bisa menahan daya ledak yang luar biasa. Sosok hitam terlihat melompat dan mencari tempat untuk bersembunyi dari Ling Yan." Percuma, aku beri kau peringatan terakhir. Keluarlah dalam waktu tiga detik, kalau kau masih tidak mau keluar, maka aku akan langsung membunuhmu!" Ucap Ling Yan dengan nada dingin.Tekanan yang tidak terlihat perlahan muncul dan membuat tanah di bawah kaki Ling Yan mulai terguncang tidak terkendali._Wosh!_Seorang lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam muncul sambil menatap waspada ke arah Ling Yan." Seperti yang diharapkan dari tetua Ling, tetua memang sekuat rumor yang beredar." Puji lelaki itu dengan nada main-main." Katakan apa tujuanmu mengawasi rumahku?!" Kata Ling Yan dengan nada dingin." Tetua Ling, aku akan bicara lang

    Last Updated : 2024-01-06
  • Melawan Kehendak Dewa   Alkimia 1

    Di dalam aula utama tidak hanya ada Mu Yingxin, tetapi juga ada beberapa wanita tua yang menatap tajam ke arah Ling Yan."Anu, master sekte siapa mereka?" Tanya Ling Yan dengan nada ragu.Mu Yingxin tersenyum tipis dan menjawab dengan nada lembut, "Mereka adalah leluhur sekte He Huan. Mereka yang menyuruh aku memanggilmu kemari.""Ternyata begitu, salam para leluhur. Nama saya Ling Yan, saya harap para leluhur bersedia memberi saya bimbingan di masa depan."sapa Ling Yan dengan sopan.Ada total tiga wanita tua, masing-masing dari mereka memiliki basis kultivasi tingkat 1 sampai tingkat 3 Inti Emas."Ling Yan? Nama yang asing, katakan apa tujuan sebenarnya kamu bergabung dengan sekte He Huan!"Kata wanita tertua yang memiliki ranah kultivasi tingkat 3 Inti Emas dengan nada serius."Eh? Apa maksud leluhur?"Ling Yan tertegun dan bertanya balik dengan nada ragu."Jangan berpura-pura bodoh, orang sekuat dirimu tidak memiliki alasan untuk bergabung dengan sekte kelas rendah seperti sekte He H

    Last Updated : 2024-01-12
  • Melawan Kehendak Dewa   Alkimia 2

    Ling Yan duduk bersila di depan tungku alkimia yang memiliki ukuran sama besar dengan tubuh Ling Yan sendiri.Hua Yun datang sambil membawa empat bahan herbal yang terletak di atas sebuah papan kayu." Tetua Ling, ini bahan herbal yang Tetua Ling pinta." Ucap Hua Yun dengan ekspresi tidak rela."..." Ling Yan tidak banyak berkomentar dan mengambil empat bahan herbal itu dengan ekspresi santai." Terima kasih Tetua Hua, silahkan tonton aku dari samping, aku jamin teknik alkimiaku akan membuat pandangan Tetua Hua berubah." Kata Ling Yan dengan nada percaya diri." Aku harap begitu..." balas Hua Yun dengan ekspresi meragukan.Hua Yun datang ke depan Mu Yingxin, ia menunduk dan berdiri di samping Mu Yingxin." Master sekte, apa master sekte tidak mau merubah keputusan?" Tanya Hua Yun dengan nada serius."..." Mu Yingxin terdiam selama beberapa saat sebelum kemudian menggelengkan kepalanya." Tidak, entah kenapa aku merasa percaya kepadanya." Jawab Mu Yingxin dengan nada serius."..." Hua

    Last Updated : 2024-01-14
  • Melawan Kehendak Dewa   Alkimia 3

    Setelah puas menggoda Hua Yun, Ling Yan mulai mengajarinya cara menggunakan teknik peningkatan pil.Harus diakui jika bakat Hua Yun sangat bagus dalam bidang alkimia, ia bisa menangkap semua yang diajarkan Ling Yan dengan cepat.' Jika Tetua Hua berada di sekte yang lebih baik, pasti bakatnya akan lebih dihargai.' pikir Ling Yan dengan ekspresi menyesal.' Tidak, karena aku sudah berada disini, aku pasti akan membuat Tetua Hua menjadi ahli alkimia nomor satu di dunia!' Lanjut Ling Yan sambil menetapkan tekad.Kemuduan Ling Yan menatap Hua Yun yang tengah bermeditasi dengan ekspresi ambigu.' Hem... Meski penampilannya sedikit lebih rendah dari master sekte, tetapi Tetua Hua masih menang di beberapa sisi.Salah satunya...' tatapan Ling Yan tertuju kepada dada Hua Yun yang sangat menonjol._Gulp!_Tanpa sadar ia menelan dengan ekspresi gugup." Ehem!" Suara batuk yang cukup keras langsung mengagetkan Ling Yan.Ling Yan menengok dan melihat Mu Yingxin yang tengah tersenyum berbahaya kepa

    Last Updated : 2024-01-14
  • Melawan Kehendak Dewa   Kamar Dagang Selir Xian I

    Selesai melakukan alkimia, Ling Yan kembali ke kediamannya untuk melihat kemajuan kultivasi Wan Liyi.Meski Wan Liyi masih belum bisa menembus ranah Pembukaan Vena, tetapi ia sudah berhasil menyetabilkan ranahnya di tingkat 9 Penguat Tulang.Yang sedikit mengejutkan bagi Ling Yan, ternyata gadis kecil Xun Er diam-diam telah berhasil menjadi seorang kultivator di tingkat 1 Penguat Tubuh." Hem... Setelah menjual semua pil ini, aku akan mencari bahan-bahan untuk membuat pil peningkat bakat." Gumam Ling Yan dengan nada serius." Master, kapan Master kembali?" Wan Liyi bereaksi setelah mendengar ucapan Ling Yan dan segera bertanya dengan sopan." Kakak!" Berbeda dengan kesopanan yang ditunjukkan oleh Wan Liyi, Xun Er malah berteriak dengan blak-blakan dan segera berlari memeluk kaki Ling Yan." Xun Er, apa Xun Er menjadi gadis yang baik selama bersama dengan Liyi?" Ling Yan mengangkat Xun Er ke dalam gendongannya dan bertanya sambil tersenyum tipis." Um! Xun Er bersikap baik. Tidak hanya

    Last Updated : 2024-01-15
  • Melawan Kehendak Dewa   Kamar Dagang Selir Xian II

    Begitu Ling Yan dan Mu Yingxin tiba di depan pintu masuk, mereka langsung di sambut oleh seorang pelayan perempuan dengan sangat sopan." Kultivator yang terhormat, apakah ada sesuatu yang bisa saya bantu untuk anda?"Mu Yingxin mengangguk dengan wajah datar." Aku memiliki janji dengan Bosmu." Jawab Mu Yingxin dengan nada serius." Dengan Bos saya? Kalau boleh tahu siapa nama kultivator ini?" Tanya pelayan perempuan itu dengan ekspresi ragu." Mu Yingxin."" Ah, ternyata Master Sekte He Huan. Bos saya memang sudah menunggu kedatangan anda.Silahkan ikuti saya, saya akan mengantar anda menemui Bos saya." Jelas pelayan perempuan itu dengan cepat.Kemudian Mu Yingxin dan Ling Yan mulai mengikuti pelayan itu dari belakang.Mereka berjalan melewati aula yang saat ini sedang ramai akan para pengunjung.Wanita cantik dimanapun itu akan selalu menjadi pusat perhatian.Apalagi jika wanita itu tidak hanya cantik, tetapi juga anggun, berkharisma dan juga memiliki pesona yang istimewa.Seperti M

    Last Updated : 2024-01-16

Latest chapter

  • Melawan Kehendak Dewa   Reaksi Yoju 2

    Tiga hari berlalu sejak insiden Miao Yu, Ling Yan kini tengah fokus melatih kedua muridnya, Wan Liyi dan Xun Er. Mereka telah tumbuh banyak dibandingkan awal kemunculannya, Wan Liyi telah mencapai puncak Pembukaan Vena, sekarang ia membutuhkan sedikit dorongan untuk menerobos ranah Pemurnian Qi.Ranah Pemurnian Qi merupakan ranah beberapa tetua. Misalkan Wan Liyi berhasil menerobos, maka ia akan memiliki kekuatan yang setara dengan tetua peringkat rendah.Wan Liyi cukup termotivasi untuk mencari peluang terobosan, berita tentang situasi kritis terobosannya menyebar luas di sekte, menyebabkan gelombang yang menarik untuk dilihat.Ada banyak murid pria yang datang menemuinya dan menyatakan cinta kepada Wan Liyi. Mereka berlagak seperti seorang pangeran, padahal tujuan mereka sebenarnya adalah keuntungan dari melakukan budidaya ganda dengan Wan Liyi.Misalnya Wan Liyi melakukan budidaya ganda dengan seseorang dan berhasil menerobos ranah besar, maka pasangan budidaya gandanya akan meneri

  • Melawan Kehendak Dewa   Reaksi Yoju

    "Aku mengerti, jadi begitu ceritanya," ucap Ling Yan halus tanpa reaksi berlebihan."Hanya itu? Setelah mendengar keseluruhan cerita dan kamu hanya bereaksi seperti itu?" Mu Yingxin segera mengungkapkan ketidakpuasannya secara terang-terangan.Ling Yan mengangkat bahu dan berkata, "Kalau begitu aku harus bagaimana?""Aku tidak tahu, pikir saja sendiri!"Ling Yan menggeleng tanpa daya, Hua Yun tersenyum dan menahan tawa."Tetua Ling, apakah kamu yang baru saja melakukan terobosan?" Hua Yun bertanya ragu dan penasaran.Ling Yan tersenyum tipis dan mengangguk penuh percaya diri. "Siapa lagi kalau bukan aku?""Seperti yang diharapkan dari Tetua Ling, bakatmu membuat orang lain merasa iri dan rendah diri." Hua Yun memuji dan merendah."Aku tidak sehebat seperti yang dibayangkan Tetua Hua." Ling Yan menanggapi ringan dan tanpa daya.Hua Yun terpaku dan tersenyum bunga. "Tetua Ling terlalu merendah, aku tahu bahwa bakatmu adalah yang terbaik di sini."Ling Yan berhenti berhenti menyangkal p

  • Melawan Kehendak Dewa   Salah Paham

    Mu Yingxin, Hua Yun dan tetua sekte lainnya sedang bersiaga di sekitar area sekte. Mereka mewaspadai setiap gerakan yang terjadi di sekitar sekte."Di mana Ling Yan?" Mu Yingxin bertanya kepada Hua Yun.Hua Yun menggeleng dan berkata, "Aku tidak tahu, aku pikir Tetua Ling bersama dengan Ketua Sekte."Mu Yingxin menyipitkan mata dan menatap dengan curiga. 'Hua Yun tidak berbohong, lantas ke mana Ling Yan?'Mu Yingxin memiliki alasan untuk mencurigai Hua Yun, sebenarnya dia sudah tahu dengan perasaan Hua Yun kepada Ling Yan. Mu Yingxin berpikir tadi mereka menghabiskan waktu bersama, tetapi ternyata kecurigaannya salah.Duar!Tiba-tiba suara ledakan yang memekakkan telinga terdengar menggelegar dan mengejutkan semua orang yang ada di Sekte He Huan. Murid yang sedang beristirahat terbangun kemudian pergi keluar dengan tergesa-gesa."Apa yang terjadi?!""Serangan?! Apakah kita di serang?!""Siapa yang berani mengganggu waktuku! Sini biar aku potong lehermu!"Ribuan murid sekte keluar samb

  • Melawan Kehendak Dewa   Terobosan

    Pertempuran Ling Yan melawan Miao Yu berlangsung sengit. Karena perbedaan kekuatan di antara mereka terlalu besar, Ling Yan mulai mengalami kesulitan menghadapi Miao Yu.Miao Yu semakin menggila dan menyerang dengan membabi buta. "Ha ha ha ha! Mati! Matilah anak kurang ajar!"Duar! Duar! Duar!Mereka beradu serangan yang sangat kuat sehingga menimbulkan kehancuran yang semakin meluas seiring berlalunya waktu."Kahk!" Ling Yan muntah darah setelah mengalami pertarungan panjang dan terus ditekan oleh Miao Yu."Ha ha ha ha! Mati! Mati! Mati!" Miao Yu kian menggila dan serangannya tidak bisa dihentikan.'Aku tidak boleh kalah! Wanita ini tidak boleh pergi ke Sekte He Huan!'Dump!Ling Yan tiba-tiba memasuki keadaan aneh. Meskipun suara bising memenuhi area sekitar, tiba-tiba keheningan yang mematikan menutupi indera pendengarannya.'Apa yang terjadi? Aku tidak bisa mendengar apa-apa, mungkinkah sekarang aku tuli?' Ling Yan menjadi linglung memikirkan keadaan misterius yang dia rasakan.Du

  • Melawan Kehendak Dewa   Pengakuan 2

    Wosh!Ling Yan melesat seperti meteor menebus kegelapan langit malam. "Di mana dia?" Ling Yan berhenti mendadak kemudian mengamati sekeliling dengan ragu."Pria tampan, apakah kamu sedang mencariku?" terdengar suara magnetis seorang wanita dari arah depan.Ling Yan menoleh dan melihat seorang wanita cantik berpakaian seksi sedang menatapnya dengan pupil bersinar merah muda. "Siapa kamu?""Namaku Miao Yu, aku dulunya master sekte dari Sekte He Huan." Miao Yu mengenalkan diri dan membungkuk di depan Ling Yan."!" Ling Yan tertegun melihat belahan dada yang sepertinya sengaja diperlihatkan oleh Miao Yu. 'Wanita ini berbahaya! Aku yakin sekali!' Ling Yan bergerak mundur tanpa sadar."Ahhh~ kenapa kamu berjalan mundur? Apakah aku kurang baik untukmu?" Miao Yu berbicara dengan centil."Kamu bukan hanya kurang baik, tetapi kamu tampak sangat mengerikan di mataku." Ling Yan dengan berani menyinggung Miao Yu.Miao Yu terpaku dan wajahnya berubah gelap. "Apa katamu? Kau cari mati ya?""..." Lin

  • Melawan Kehendak Dewa   Pengakuan

    Dug! Dug! Dug!Ling Yan berdebar-debar melihat penampilan Hua Yun. 'Reaksi ini, apa mungkin dia tertarik padaku?'"Kalau boleh jujur aku mulai tertarik kepadamu, Tetua Ling." Hua Yun menjawab dengan malu-malu.Ling Yan terpaku dengan ekspresi kesulitan."Apa menurutmu aku tidak pantas?""Bukan begitu, aku yakin di luar sana ada banyak pria yang mau menjadi pendamping dao Tetua Hua. Lalu kenapa malah memilihku?""Aku hanya terpesona kepadamu, tidak ada pria lain yang mampu membuatku terpesona seperti ini." Hua Yun dengan tegas menjawab keraguan Ling Yan."Terpesona karena penampilan?""Penampilan juga termasuk tapi yang lebih penting adalah kemampuan, kekuatan, dan kebaikan hati. Tetua Ling adalah satu-satunya yang mampu membuatku terpesona di semua aspek.""...""Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, tolong berikan waktu.""Aku mengerti, sambil menunggu jawaban dari Tetua Ling, aku akan secara aktif mendekati Tetua Ling. Tolong persiapkan diri karena pengejaran dari seorang wanita yang

  • Melawan Kehendak Dewa   Miao Yu 2

    Ling Yan kini tengah fokus membuat pil dengan bantuan Hua Yun. Setelah insiden Mogu, Mu Yingxin memutuskan untuk meningkatkan kekuatan sekte secara keseluruhan agar tidak terlalu bergantung pada Ling Yan.Ling Yan dengan senang hati menuruti permintaan dari sang kekasih. Dia menawarkan diri untuk membantu membuat pil yang kemudian akan dibagikan kepada tetua sekte.Perdagangan dengan Shen Yue terus berlanjut. Setiap tiga hari sekali akan ada utusan Sekte He Huan yang menyerahkan pil kepada Shen Yue dan membeli bahan mentah untuk digunakan dalam pembuatan pil baru. Transaksi jual beli terjadi secara rutin dan tidak pernah mengalami masalah.Konsumen yang membeli pil dari Sekte He Huan sangat puas dengan khasiat pil dan sering datang lagi untuk membelinya. Shen Yue berhasil meraup banyak keuntungan dari setiap transaksi yang dilakukan dengan Sekte He Huan. Namun setelah semua yang terjadi, Shen Yue merasa ada yang kurang setelah lama tidak bertemu dengan Ling Yan. Shen Yue sampai berpe

  • Melawan Kehendak Dewa   Miao Yu

    Benua Yan merupakan tempat yang dipenuhi misteri. Sebagian besar wilayah benua ini belum pernah dijelajahi karena bahaya yang tersembunyi di dalamnya.Ada banyak tempat terlarang di Benua Yan, salah satu yang paling terkenal adalah Samudra Hitam, Lembah Anker, dan Wilayah Pesisir. Di antara tiga tempat larangan yang paling terkenal, Wilayah Pesisir merupakan wilayah yang telah banyak dijelajahi.Di tempat ini berdiri markas besar pembudidaya jalan iblis. Mereka sengaja memilih tempat yang belum dijelajahi oleh pembudidaya lain untuk dijadikan sebagai markas utama mereka.Di ruang latihan markas utama pembudidaya jalan iblis, terdapat kolam darah raksasa dengan seorang pria tua sedang berkultivasi dengan serius.Permukaan kolam darah bergejolak setiap kali pria tua menarik napas yang dalam dan mengeluarkannya perlahan.Membuka...Duar!Tiba-tiba pria tua membuka mata dan meledakkan kolam darah menjadi lebih kacau dari sebelumnya. "Mogu mati??? Siapa yang membunuhnya!"Duar!Momentum pr

  • Melawan Kehendak Dewa   Melawan Mogu 2

    "Sialan!"Bang!Terdengar teriakan marah yang disertai oleh ledakan gundukan tanah setinggi sepuluh meter. Mogu muncul dengan pakaian acak-acakan dan lusuh dikarenakan serangan tadi."Ha ha ha! Mogu, sepertinya era mu akan segera berakhir karena kau tidak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup." Ling Yan muncul dan berkata dengan nada mengejek."Sial! Jangan sombong kau anak muda!" Mogu meledakkan amarahnya dikarenakan sangat emosi mendengar sarkasme Ling Yan.Ling Yan menyipitkan mata merasa ada yang salah dengan perubahan yang terjadi pada Mogu. 'Perasaanku tidak salah? Sekarang dia setara dengan pembudidaya ranah Jiwa Baru Lahir!' Ling Yan mau tidak mau harus menjadi sedikit waspada.Pasalnya perbedaan antara dua ranah besar bukanlah sesuatu yang bisa ditutupi dengan mudah. Meski begitu dia masih memiliki keyakinan untuk menang mutlak melawan Mogu."Anak sialan! Inilah kekuatanku yang sebenarnya!" Mogu berteriak menyombongkan diri dengan kekuatan barunya."Oh? Aku yakin kau pasti m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status