/ CEO / Melahirkan anak untuk CEO / (S3) 39. Menggigit Bibirmu

공유

(S3) 39. Menggigit Bibirmu

작가: Butiran_Debu
last update 최신 업데이트: 2024-10-29 19:42:56

Setelah mendengar pertanyaan El yang semakin mengaur, semua orang lantas meninggalkan ruang keluarga. Matarhari sudah naik lebih tinggi dan jam makan siang akan segera datang. Kebiasaan Alena, jika di hari libur seperti ini dia akan memasak untuk keluarganya. Sementara Zoe sangat dikejutkan oleh kedatangan Lucia, sahabat yang sudah satu bulan tak dilihatnya.

“Luci!” Zoe menyerukan nama sahabat yang berlari dari pintu masuk.

“Zoeee ...!”

Sejak lama mereka bersahabat dan Lucia sendiri merasa rumah keluarga Borisson sudah seperti rumahnya. Tak ada alasan gadis itu menjaga sikap dan suaranya yang melengking memekakkan telinga.

“Hei! Kudengar dari Bibi Alena, kau tetap pergi dengan kapal itu? Bukannya mereka sudah tak memiliki kabin? Zoe, katakan bahwa kau baik-baik saja selama pelayaran.” Luci menghujaninya dengan berbagai pertanyaan. “Aku sangat menyesal. Zoe, ini semua salahku yang tidak menghubungimu segera. Kau pa

잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Veni Sinaga
Seru bangettt lanjut terus Thor, semangatt
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 40. Hanya Menutupi Aibmu?

    “Jelaskan padaku, apa kalian sudah melakukannya? Wow, Zoe! Kau berutang penjelasan padaku, bagaimana kau melakukannya di pengalaman pertamamu. Apakah lelaki itu jago diranjang?”Mulut Lucia sangat keterlaluan. Dia terang-terangan mempertanyakan hal sensitif pada gadis yang ... bahkan tak tahu bagaimana itu rasanya bercinta. Bagaimana Zoe akan menjelaskannya? Kejadian itu hanya kesalahan ketika Dixon berusaha menutupi Zoe di balik tubuhnya. Tak ada yang namanya pengalaman pertama yang bisa Zoe jelaskan.“Aku tidak tahu,” jawabnya acuh.Beruntung saat ini keduanya sudah berada di kamar Zoe, sehingga dia tak lagi malu berhadapan dengan Dixon. Gadis itu mendudukkan dirinya di atas ranjang dengan lemas.“What?” Luci mendramatis suasana. “Oh oke, aku paham kau belum bisa menjelaskan bagaimana ukuran jago seorang pria di ranjang. Tapi aku akan membantumu mengetahuinya.” Dia menjatuhkan dirinya di sisi Zoe lalu kemb

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 41. Dixon Adalah Tipe Idaman.

    “Dixon,” panggil Zoe. Berusaha dia membangunkan dirinya dari keterpakuan oleh ucapan Dixon. Gadis itu melangkah menuju pintu yang masih terbuka, lantas menarik tangan Dixon sehingga masuk ke dalam kamarnya. Kemudian dia tutup pintu rapat-rapat sebelum seseorang datang.Tidak ... Zoe tidak akan membiarkan Dixon mengatakan apa pun pada mom baik dad. Dia harus mengingatkan Dixon menutup mulutnya rapat-rapat dan mengajak lelaki itu berbicara.“Dixon, dengar. Kita hanya melakukan kesalahan. Aku tak akan membuatmu terjebak dalam pernikahan yang tak kau inginkan. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya?” kata Zoe, mengingatkan ketika dia memohon dulu.Dia pikir Dixon lupa? Apakah di matanya lelaki ini seperti pria tua yang sudah pikun? Jelas Dixon mengingat ucapan Zoe tempo hari, tetapi sungguh dia tak berpikir bahwa Zoe benar-benar berpikir pernikahan mereka akan menjadi seperti itu.“Dan menurutmu aku peduli? Baik itu kesala

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 42. Luci Yang Menyebalkan!

    “Luci tidak boleh merayu Dixon-ku!” Zoe berkata refleks, dan terdiam setelah mengatakannya. “Dixon-ku?” ulangnya,memahami kalimat kepemilikan yang dia berikan untuk Dixon.Sejak kapan Dixon jadi miliknya? Jelas-jelas Zoe tidak ingin menikah dengannya dan berani membuat kalimat seperti itu?“Bagaimana pun, kami sudah tinggal bersama. Dia milikku, kan?” katanya lagi, bertanya pada diri sendiri. Lantas dia terduduk di atas ranjang saat memutar perkataan Lucia tadi.Zoe tidak akan lupa dengan ucapannya yang akan mengikhlaskan Dixon menikahi lelaki lain. Tetapi baru saja Luci mengatakan ingin menggoda Dixon, gadis itu menjadi kesal dan merasa Dixon adalah miliknya. Apalagi ketika dia teringat akan kejadian di kamar hotel siang itu, tak seharusnya Zoe merelakan Dixon untuk gadis mana pun, tak peduli bahwa itu adalah Luci.“Dia milikku! Berani Dixon mendekat dengan Luci, aku akan membunuhnya!” kesalnya. “Tapi

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 43. Patah Hati di Saat Jatuh Cinta

    Meja yang tadinya riuh dengan gelak tawa keluarga berangsung sunyi tanpa suara. Entah karena perkataan Dixon yang mengejutkan semua orang, atau justru melihat Zoe yang tampaknya sangat lemas tak berdaya. Tapi tak lama kemudian, Harry menggerakkan tangannya untuk meletakkan garpu dan pisau.Pria itu menatap Dixon dan mengangguk dua kali. “Akhinya kau menyerah? Bagus lah, memang seperti itu lah seharusnya,” katanya. Tak ada nada marah pada suaranya justru dia tampak tersenyum seakan puas akan perkataan Dixon. “Zoe belum dewasa dan dia akan melanjutkan sekolahnya, memang tak seharusnya dia membahas pernikahan di usia semuda ini.”“Dad!” seru Zoe, tak mengerti akan kerasnya hati Harry. “Tapi aku akan menikah! Jika dad dan mom tidak membiarkanku menikah dengan Dixon, maka selamanya aku tidak akan menikah!” katanya lagi.Bukannya lantas membuat Harry marah, pria itu hanya menggerdik bahu dan mengalihkan matanya pad

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 44. Ini Cinta, Dad.

    Mereka semua memang sudah keterlaluan. Sejak tadi, Dixon sudah tak kuat melihat wajah Zoe yang begitu menyedihkan. Ingin rasanya dia mengejar gadis itu dan mendekap Zoe di dalam pelukannya, tetapi dia harus patuh pada perkataan calon mertua yang ingin melihat keseriusan di antara Zoe dan Dixon. Lalu setelah melihat isi hati Zoe yang sebenarnya, dia tak tega dan ingin segera menyusul Zoe. “Aku akan melihat Zoe ke atas,” kata Dixon, beranjak dari kursinya. Tetapi sigap Harry menghentikan pemuda itu dengan berkata, “Aku yang akan menemuinya, kau duduk lah di sini dan tunggu.” Semua orang merasa sangat bersalah. Termasuk Lucia yang memberikan ide gila ini pada Alena. Dia tahu, idenya bersandiwara untuk melihat perasaan Zoe yang sesungguhnya tak disangka akan menyakiti sahabatnya itu sangat dalam. “Aku sangat menyesal, tak seharusnya aku mengatakan itu pada bibi.” Menghela napas panjang, Alena pun tidak menyalahkan Luci. “Ini bukan salahmu,

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 45. Cinta Pertama.

    Kini tangan Harry diletakkan di pundak Zoe, dan matanya lurus menatap manik hijau yang berwarna sama dengan miliknya. Lalu kemudian, Harry menjelaskan kalimat yang sempat tertahan. “Dad mendengar perbincanganmu dan Dixon saat di kamar.” Zoe sangat terkejut, tak menyangka dad mendengar perbincangan itu. Dia merasa sangat bersalah, pasti lah dad berpikiran Dixon sering masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu salah tingkah dan mencoba menjelaskan bahwa dugaan dad tidak lah benar. “D-Dad, itu ... itu tidak seperti yang kalian pikirkan. Aku dan Dixon tidak melakukan apa pun. Kami hanya berbicara tentang pernikahan yang a-kan ...” Terhenti kalimat itu, Zoe tak berani melanjutkan perkataannya. “Zoe, kau mengenal dad adalah orang yang memegang teguh komitmen. Tak ada main-main di dalam hidup ini, bahkan jika itu menyangkut hal kecil sekali pun. Jika kau memang sangat ingin menikah dengan Dixon, dad tak akan membiarkan pernikahan itu menjadi mainan b

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 46. Tergantung Lamaranmu

    Ketika tiba di halaman belakang, mulut Zoe setengah terbuka melihat pemandangan di depan mata. Dixon, lelaki yang tadi berkata menolak ingin menikahinya, kini tengah duduk bersebelahan dengan Lucia, sahabat Zoe sendiri. Bibir gadis itu maju ke depan, matanya tajam seakan siap ingin membunuh. “Dia benar-benar bersama Luci?” geram Zoe, masih berdiri di belakang mereka. “Bukannya dad berkata Dixon mencintaiku? Lihat, dia sangat berani duduk bersebelahan dengan Luci. Dasar laki-laki genit!” omelnya. Semua jari saling menyatu di genggaman. Zoe meremas jemari itu oleh kobaran api cemburu yang lagi-lagi membakar hatinya. Menurut Zoe, Dixon sangat tak tahu malu, berkata mencintai Zoe tetapi masih bersama dengan Lucia. Apakah ini benar sebuah sandiwara? Yang benar saja? Bahkan siapa pun tak akan terima melihat sandiwara seperti ini. Kakinya menghentak. Zoe semakin tak sabar melihat calon suaminya kini justru tertawa oleh lelucon tak lucu yang dibuat oleh Lucia. Dan di

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 47. Akan Gila Karenamu

    Sangat menggelikan di hati Dixon. Inikah lamaran romantis yang bisa Zoe berikan padanya? Padahal, lelaki itu hanya berharap Zoe akan mengakui perasaannya, yang terlalu sulit untuk ditembus. Tapi siapa sangka Zoe lebih memilih mencium daripada mengatakan kalimat, ‘Aku mencintaimu’? Apakah seberat itu bibirnya mengaku cinta? Ingin Dixon mengakhiri ciuman amatir itu, dan menegaskan maksunya pada Zoe. Tetapi ketika dia akan melakukannya, justru Dixon menahan leher Zoe yang baru saja ingin mengakhiri ciumannya. ‘Kau saja yang bisa bebas menciumku?’ Tak rela. Itu yang terpikir oleh Dixon. Lelaki itu tak ingin mengakhiri ciuman yang bahkan belum dia nikmati dengan benar. Tangan besarnya bergerak membingkai wajah Zoe, mangambil alih untuk menuntun perpaduan bibir yang kembali terjadi. Bahkan tak segan Dixon membuka mulut Zoe dengan lidahnya, sehingga masuk menyusuri rongga mulut yang hangat dan lembut. Memabukkan. Dixon sudah memindahkan tangannya ke pinggang Zoe, me

최신 챕터

  • Melahirkan anak untuk CEO   Esktra Bab 2. Akhir Bahagia Untuk Semuanya.

    Esau berlari menaiki tangga pintu masuk istana keluarganya, dengan penuh semangat dan senyum yang tergambar di bibirnya. Tangan kanan menjinjing sebuah boks besar yang dia bawakan hadiah untuk istrinya, belakangan ini dia memang menjadi sangat romantis sejak mendengar kabar kehamilan Freya. Setiap akan pulang dari mana pun, Esau menyempatkan membawa hadiah untuk Freya. Baik itu berupa bunga, makanan, atau benda apa saja yang dia temukan di jalan. Terkadang juga Esau mencari-cari sesuatu yang diinginkan ibu hamil melalui situs internet, lantas membawakannya untuk Freya. Dia adalah suami yang begitu mencintai istrinya. “Sayang...” Esau mendorong pintu kamar, memamerkan jinjingan yang dia bawa. “Lihat, aku membawa apa padamu?” Freya yang tengah berbaring membaca sebuah buku, menurunkan buku itu ke atas perutnya dan melihat Esau. Sejak hamil dan dikatakan fisiknya lemah, Freya dengan suka rela mengambil cuti kuliah dan lebih memilih menghabiskan waktu menikmati k

  • Melahirkan anak untuk CEO   Ekstra Bab 1. Cucu

    “Frey, kalian harus datang, ingat!”Leona berseru dari ujung sana, melambaikan tangannya pada Freya yang masih berdiri menunggu Esau membukakan pintu mobil. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban untuk seruan dari Leona.“Baik lah, akan aku usahakan.” Freya lalu masuk ke dalam mobil di samping suaminya yang menyetir.“Datang? Memangnya... ke mana dia mengajakmu?”“Ulang tahun. Leona merayakan ulang tahunnya, dan dia mengundang kita.”“Kenapa kita harus datang?” Esau menyahut acuh, menyalakan mesin mobil yang membawa mereka meninggalkan parkiran kampus. “Aku heran kenapa kau mau berteman dengannya, padahal dulu dia jahat padamu.”Jika dipikir-pikir, Leona memang banyak melakukan kejahatan pada Freya, tapi di balik itu Freya sendiri sudah membalasnya, kan? Lantas kenapa harus merasa dirinya harus membenci Leona lagi? Lagian Leona sendiri sudah meminta maaf secara terang-tera

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 168. Menghargai Keputusan.

    Semua orang menjadi diam melihat kedatangan pria itu. Esau masih terkejut, bahkan dia tidak sadar kapan Ezra Raves berjalan menuju kado besar yang sudah Harry siapkan. Dia menatap Harry dengan tatapan yang sedikit aneh.“Apakah kado dariku sangat besar?” katanya, seakan menyindir Harry. Ezra cukup tahu Harry adalah seseorang yang selalu mempersiapkan segala sesuatu, dan sudah pasti Harry lah yang membuat kado itu seakan-akan dari dirinya. “Kalian tampak senang melihat kado dariku, tapi tampaknya tidak senang dengan kedatanganku.” Ezra berpindah ke depan Harry, mengulurkan tangannya dan berkata, “Halo, Besan, akhirnya kita bertemu setelah sekian lama.”Harry muak melihat sikap Ezra yang seakan ingin menunjukkan sifat arogannya. Tapi demi menjaga nama baik menantu perempuannya, Harry mengulurkan tangan untuk menyambut Ezra. “Ya, selamat datang kembali. Aku pikir pesawat itu sudah meledak sehingga kau mungkin tidak akan pernah dat

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 167. Pernikahan Menegangkan

    “Selamat, akhirnya kau benar-benar menjadi lelaki jantan.” Parsa menepuk pundak sahabatnya, membuat Esau mengerut kening tidak senang.“Sial! Apa selama ini aku kurang jantan di matamu?” umpat Esau pelan, tidak senang dia dengan ledekan yang ditujukan Parsa padanya.“Mana aku tahu, Freya lah yang tahu bagaimana kau di ranjang.” Parsa melirik Freya dan meneruskan pertanyaan Esau padanya. “Bagaimana, Frey, apakah Esau jago di ranjang?” ucapnya sembari tertawa.Kesal, Esau meninju pelan pundak Parsa untuk menyuruh sahabatnya itu diam. “Diam lah, Brengsek, atau aku memanggil bagian keamanan untuk mengusirmu,” balasnya sambil bergurau.Hal itu membuat Julian ikut tertawa mendengar dua sahabatnya yang saling mengejek, dan ikut serta di dalam perbincangan mereka. “Mungkin kau memang tidak jago, Esau, sebab itu Freya ingin meninggalkanmu.”“Hei, tutup mulutmu atau aku

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 166. Kau Ibu Jahat yang Kurindukan

    “Apa yang kau lakukan, Esau?” Freya menarik Esau untuk menjauh, tetapi Esau tidak menggubrisnya. Dia tidak akan menyerah begitu saja sebelum Felisha menunjukkan apa yang dia sembunyikan.“Frey, aku lah yang lebih dulu mengenal bibi, jadi aku tahu dia tidak sepenuhnya gila. Sebelum kau masuk ke dalam hidupku, perawat mengatakan bibi hanya butuh pengobatan ringan. Dia hanya terlalu malu bertemu denganmu, sampai-sampai berkata tidak ingin melihatmu lagi. Benar seperti itu kan, Bi?” tanya Esau tegas.Tentu hal itu membuat Felisha tak tahan lagi. Dia lelah menahan diri hingga akhirnya meneteskan air mata dari kedua sudut matanya.“Aku orang jahat, kenapa aku berhak memiliki anak? Aku sudah membuat semua orang menderita, aku tidak pantas menjadi ibunya,” bisik Feli lemah.Pertemuan dengan Ezra sudah membuat Feli seperti tersadar bahwa dirinya adalah orang jahat yang tak pantas mendapatkan perhatian dari siapa pun. Semua tuduh

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 165. Kau Tidak Gila!

    “Maaf sudah memisahkanmu dengan papamu.” Esau mengelus wajah Freya, satu jarinya bermain-main di wajah cantik gadis yang bersandar ke pundaknya.Bagaimana pun, Ezra Raves adalah pria pertama yang mencintai gadis itu sejak dia lahir. Mungkin banyak kesalahan yang Ezra lakukan, tapi tetap saja cinta seorang ayah tidak bisa dihilangkan dari hati.“Kau masih sedih?” Kini Esau tatap wajah cantik istrinya dengan memegangi dagu lancip Freya.Menggeleng lemah, tentu saja Freya berbohong. Dia tidak bisa berkata dirinya baik-baik saja setelah yang barusan terjadi.“Sedih sebentar tidak akan membunuhku, kan?” bisik Freya, lagi air matanya mengalir. “Papa tidak boleh hanya menyalahkan mama, mereka sama-sama salah. Aku harus tega pada papa untuk membuatnya menyadari kesalahan.”“Benar, kau tidak melakukan kesalahan. Jika papamu bisa berpikir dengan baik, seharusnya dia menyesal.”Helaan na

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 164. Tak Ingin Cintaku Gagal.

    “Apa yang kalian bicarakan? Sayang, papa mencintaimu. Kau tidak harus mendengarkan kesaksian dari orang-orang yang tidak menyukai papa,” kata Ezra, berharap kali ini putrinya masih mendengarnya. Ezra Raves tidak rela jika Freya menuduhnya tidak menginginkan dirinya.“Tapi bukti yang kutemukan bukan sekedar ucapan orang-orang. Papa juga ingin melihatnya?” Freya menantang papanya, lantas membuka lipatan kertas yang dia pegang.Bagaimana pula ada orang yang berkata demikian? Apakah mereka bisa mendengar isi kepala Ezra? Siapa yang dengan berani membuat kesaksian bahwa Ezra tidak menginginkan bayinya? Sejak mendengar Felisha hamil, Ezra sudah berencana untuk mengurus bayi itu meski tanpa ibunya!“Catatan rumah sakit atas nama Felisha Raves dan suaminya Ezra Raves,” kata Freya, membaca sebagian dari kertas yang ada di tangannya. Dadanya sesak. Pedih Freya rasakan ketika dia melanjutkan untuk berkata, “Catatan ini adalah kunju

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 163. Bukti Kekejaman.

    Freya masih bergeming menatap tangan Esau yang terulur padanya. Lalu perlahan mengangkat mata untuk melihat wajah suami yang... katanya sudah bercerai oleh perbuatan oleh sang papa. Wajah sendunya sulit untuk ditebak, apakah Freya akan menerima uluran tangan itu?Kemudian dia perlahan mengalihkan wajah menatap tangan papanya, lalu mata mereka pun bertemu beberapa detik kemudian.“Mari, Sayang, kita akan berangkat hari ini,” ucap Ezra Raves sekali lagi.“Papa menjagaku?” Suara serak yang menyiratkan kerinduan akan cinta.“Pasti, karena kau lah separu dari nyawaku yang tersisa.” Ezra mengangguk perlahan.Ezra memang banyak melakukan kebohonga, tapi semua dia lakukan untuk alasan yang tepat. Dia hanya tidak ingin membuat Freya seperti ibunya.“Freya, ibumu memiliki temprament yang sangat buruk. Dia suka menyakiti orang lain tanpa peduli siapa orangnya. Aku menjauhkanmu dari dia karena aku mencintaimu, a

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 162. Pilihlah Aku, Suamimu.

    “Esau, tunggu!” Freya hampir saja terjatuh ketika mengikuti langkah suaminya turun dari mobil. “Bukankah kau bilang akan mempertahankanku? Kenapa kau ingin mengembalikanku pada papa?” katanya lagi. Freya tidak ingin pergi, dia berhenti menatap rumah besar di mana papanya menunggu.“Freya, ikut lah, papamu sudah tak sabar menunggu.”Kemarahan Esau sudah sampai di puncak kepalanya, sehingga tak ada waktu baginya membahas hal ini. Esau hanya ingin segera bertemu dengan Ezra Raves dan menyelesaikan masalah mereka. Dia tidak tahan mendengar kata-kata Ezra yang bahkan sudah mengurus perceraiannya dan Freya. Bukankah pria itu sudah sangat keterlaluan?“Tapi aku tidak mau! Aku mencintaimu, aku ingin denganmu!” Freya yang baru mendapat kasih sayang dari seluruh anggota keluarga Borisson, tiba-tiba merasa sangat sedih. Esau, lelaki yang pagi tadi berkata mencintai dirinya bahkan rela mati untuknya, kenapa sekarang justru sep

DMCA.com Protection Status