Beranda / CEO / Melahirkan anak untuk CEO / (S2) 74. Boleh Aku Memelukmu, Bibi?

Share

(S2) 74. Boleh Aku Memelukmu, Bibi?

Penulis: Butiran_Debu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Zoe! Harel!"

Semua orang memanggil nama kedua anak itu. Harry sudah memeriksa kamar Zoe baik pun Harel, tapi mereka sama sekali tidak menemukannya di sana. Tuan Borisson dan Amanda berlari dari ruang bermain yang ada di lantai tiga.

"Kalian menemukan mereka?" tanya Tuan Borisson, mata tuanya terlihat sangat khawatir.

"Belum. Harel mau pun Zoe tidak ada di kamarnya."

Amanda mengusap kedua tangan dan mendasah lemah sembari berkata, "Harel ... dia belum bisa menerima kematian Serena. Aku takut Harel melakukan sesuatu yang ..." katanya menahan kalimat. Amanda tidak tega mengatakan mungkin Harel menyakiti Zoe, tapi juga tidak menepis kemungkinan.

"Sudah, jangan terlalu mengkhawatirkan banyak hal. Mari berpencar untuk menemukan anak-anak." Harry menengahi perkataan mamanya untuk menghilangkan kekhawatiran di pikiran mereka semua. 

Lantas mereka kembali berpencar. Harry dan Alena menuju taman luar rumah, sedangkan Tuan Borisson dan Amanda men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Kukuh Khairul Anam
Aku nangis bgtt
goodnovel comment avatar
Veni Sinaga
Tapi aku Kepo Thor, kalau secepat itu akhirnya Harel bisa Nerima. Kenapa selama ini dia ngejauh dan sinis ke Alena?apa karna takut, atau merasa bersalah jadi enggan atau karna belum bisa Nerima kenyataan?
goodnovel comment avatar
Gadis e'mute
aku jadi terharu bacanya... 🥺 thnaks Thor ❤️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2) 75. Boleh Aku Ikut Denganmu?

    Alena memeluk anak itu penuh kasih sayang. Hatinya mencelus ke dalam ketika Harel memanggilnya orang yang baik. Dia tidak menyangka akan secepat ini anak itu datang memberikan hati padanya, sehingga tak mampu Alena tahan air mata yang mengalir di pipi."Kau boleh memeluk bibi kapan pun, Sayang, kau boleh," ulang Alena, meyakinkan anak yang merindukan kasih sayang.Semua orang ikut merasakan haru atas kejadian yang tidak mereka duga. Padahal, tadinya mereka pikir Harel akan sangat menjaga jarak atau bahkan membenci Alena."Benar kah aku boleh memelukmu kapan pun?" Harel menarik diri dari pelukan Alena, sedang matanya menatap dalam kedua netra Alena yang masih berair.Dengan yakin Alena menganggukkan kepalanya dua kali sembari menambahk

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2). 76. Bangun, Sayang

    "Tidurmu sangat nyaman, hum?" Harry menggosokkan dagunya di pipi Alena, membuat istrinya bergerak malas. Dagu yang sudah satu minggu tidak dicukur tentunya menimbulkan rasa geli dari bulu-bulu kasar yang mulai tumbuh di sana. Harry semakin senang menggoda istrinya yang masih tetap menutup mata.Satu harian di dalam perjalanan hingga tiba di rumah pun Alena sudah sangat sibuk dengan berbagai tanggung jawabnya. Meski Alena adalah istri dari seorang Harry Borisson, sangat jarang dia membiarkan pelayan yang menyentuh pekerjaan di dalam kamarnya. Alena hanya memberi mereka me-loundry dan membersihkan lantai kamar, sementara untuk urusan menata pakaian Harry juga merapikan ranjang tidur mereka itu selalu Alena lakukan dengan sendiri. Dia tidak suka pakaian suaminya ditata oleh tangan perempuan lain meski mereka adalah pelayan, itu yang pernah Alena katakan ketika Harry menyuruhnya diam dan banyak beristirahat.Mungkin sebab itu dia sangat lelah setelah semalaman

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2) 77. Suruh Dokter Selamatkan Zoe.

    Beberapa detik Alena terdiam melihat putrinya yang meringis di bawah Harel. Anak itu sangat kesakitan, Alena tahu itu. Dia mengambur masuk dengan menyerukan nama kedua anak di sudut sana."Zoe! Harel!" Kedua anak yang namanya dipanggil, melihat ke arah Alena secara bersamaan. Zoe masih menahan sakit dan wajahnya memerah padam. Sigap Alena mangangkat Harel yang berdiri di atas punggung Zoe, dan menurunkannya. "Zoe, Zoe!" panggil Alena lagi, dan mengambil putrinya dari atas lantai. Anak itu sangat lemas dan matanya menatap sayu."M0m ... ini sakit," keluh Zoe, menunjuk kedua tangan yang terikat.Alena tidak sempat bertanya kenapa tangan anak itu terikat. Dia juga tidak menanyakan Harel kenapa memperlakukan Zoe seperti ini. Dia hanya terburu membuka ikatan di pergelangan tangan putrinya."Ayo, Sayang. Mom akan membawamu ke rumah sakit."Alena menggendongnya dan berlari ke luar, meninggalkan Harel yang masih berdiri mematung."Harry!

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2) 78. Kembalikan Harel

    "Dokter ..." panggil Alena tertahan, bahkan mulutnya tak kuasa untuk menanyakan bagaimana keadaan Zoe sekarang. Hanya dua mata yang masih terus mengalirkan air mata lah yang bisa menjelaskan perasaan ibu satu anak itu."Zoe baik-baik saja, Dokter? Katakan bahwa putri kami baik-baik saja." Harry menambahkan.Orang berjas putih yang sedang ditanyai itu, melepas kaca mata yang terpasang di atas hidungnya. "Begini, Tuan. Kondisi Nona Zoe lumayan serius, dia harus dirawat untuk sementara waktu."Alena membungkam mulutnya. Perasaan bersalah itu semakin menggerogoti hati dan pikiran, yang membuat Alena kembali terisak."Dokter, katakan yang sebenarnya apa yang terjadi pada putri kami. Dia ... punggungnya diinjak dari atas, apakah Zoe mungkin mengalami seperti ... patah tulang?" tanya Alena ragu.Anak itu menjerit sangat keras sehingga Alena bisa mendengarnya dari jarak yang cukup jauh. Jika bukan karena merasa sangat sakit, tidak mungkin Zoe b

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2) 79. Kenapa Dia Sakit?

    "Harry ...."Nada rendah dengan sedikit berirama yang membuat Harry selalu luluh mendengarnya, keluar dari bibir merah muda Alena. Dia tidak melanjutkan kalimat apa yang ingin dia katakan. Alena hanya menatap Harry dengan dua maniknya, seakan meminta pengertian dari lelaki itu. Jika dulu Harry langsung membawa Alena ke dalam pelukan setiap mendengar nada itu, kali ini sangat berbeda. Harry hanya membuang muka ke samping, menghindari tatapan iba dari istrinya. Dia adalah lelaki yang teguh pendiriannya, jika sudah menyangkut putri juga istrinya.Meski yang sekarang memohon adalah Alena, Harry akan berusaha mengabaikan ucapan istrinya itu. Harry terlanjur kesal oleh sikap Alena yang sangat sulit dimengerti. Apa yang ada di pikiran wanita ini, sampai harus mempertimbankan masa ke depan nanti, sedangkan sekarang mungkin putri mereka dalam ma

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2) 80. Harry Tidak Boleh Tahu.

    "Harel, apa yang kau bicarakan, Sayang?"Mata Alena sudah mulai berair. Pandangan matanya meredup oleh genangan embun yang menyelimuti penglihatannya. Dia melipat bibirnya ke dalam sebelum melanjutkan perkatannya."Harel, kau ... kau pernah melihat mamamu menguburkan orang lain?Harel menautkan kedua alisnya. "Menguburkan? Mamaku bilang itu bukan mengubur, tapi memberinya tidur."Tak perlu bertanya lagi untuk memperjelas perkataan Harel. Dia memang pernah melihat Serena menyiksa seseorang sampai tidak sadarkan diri, atau mungkin itu mati, lalu menguburkannya dengan alasan memberi tidur. Alena semakin merasa iba pada anak ini, tidak tega dia membayangkan seperti apa Sere mengajarkan Harel dengan tingkah laku kasar.Apakah benar Alena harus mengembalikan Harel ke Prancis? Anak ini butuh pertolongan yang tepat, dan dia tidak boleh diabaikan. Alena juga bimbang jika harus merawat anak itu seperti yang sudah dia rencanakan. Sungguh ... Alena benar-benar

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2) 81. Kau Jahat, Dad!

    Seluruh tubuh Alena terasa kaku seketika. Dia bergeming di tempatnya dengan tangan meremas buku di balik punggungnya. Alena tidak berani membalas tatapan suami yang seperti sedang mengintrogasi. Jadi, dia sama sekali tidak menggerakkan tubuh dan hanya berharap Harry segera melupakan perkataannya barusan."Mari ke rumah sakit. Sebenarnya aku juga akan segera ke sana jika kau tidak datang," kata Alena, mencoba meluluhkan hati suaminya."Alen, kau mendengarku?"'Kumohon tidak, Harry, tolong jangan. Kau tidak boleh melihat ini,' kata hati Alena di dalam sana. Dia kalah telak, tapi mencoba membuat wajahnya menjadi sedih."Alena Gomer istriku, kau mendengaku?"Jika Harry sudah memanggilnya

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S2) 82. Mari Kita Selesaikan.

    Ada apa dengan anak istrinya? Mereka berdua memaksa Harry membiarkan Harel tetap di sini. Apakah mereka tidak mengerti jika Harel bisa sangat berbahaya? Tapi terserah lah kata mereka, Harry sudah bulat dengan keputusannya, anak itu harus dikembalikan, Harel butuh dokter dan psikolog, bukan teman bermain juga kasih sayang seorang ibu."Maka anggap lah demikian jika kau tidak bisa mengerti. Dad akan pergi ke kantor."Harry merasa lelah. Dia sudah mencoba memberi pengertian pada putri kecilnya, tapi Zoe malah menganggap dirinya jahat dan berkata membenci Harry. Ketika akan keluar dari kamar, Harry sempat menatap mata Alena dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia marah, dan Alena merasa sangat mersalah.Kini hanya Alena dan Zoe yang tinggal di dalam kamar itu. Alena menarik kursi yang tadi dipakai suaminya, lalu duduk menghadap Zoe. Putri kecilnya itu segera membuang wajah ke samping."Apakah mom juga tidak mencintaiku?" tanya Zoe, dia tidak ingin melihat ma

Bab terbaru

  • Melahirkan anak untuk CEO   Esktra Bab 2. Akhir Bahagia Untuk Semuanya.

    Esau berlari menaiki tangga pintu masuk istana keluarganya, dengan penuh semangat dan senyum yang tergambar di bibirnya. Tangan kanan menjinjing sebuah boks besar yang dia bawakan hadiah untuk istrinya, belakangan ini dia memang menjadi sangat romantis sejak mendengar kabar kehamilan Freya. Setiap akan pulang dari mana pun, Esau menyempatkan membawa hadiah untuk Freya. Baik itu berupa bunga, makanan, atau benda apa saja yang dia temukan di jalan. Terkadang juga Esau mencari-cari sesuatu yang diinginkan ibu hamil melalui situs internet, lantas membawakannya untuk Freya. Dia adalah suami yang begitu mencintai istrinya. “Sayang...” Esau mendorong pintu kamar, memamerkan jinjingan yang dia bawa. “Lihat, aku membawa apa padamu?” Freya yang tengah berbaring membaca sebuah buku, menurunkan buku itu ke atas perutnya dan melihat Esau. Sejak hamil dan dikatakan fisiknya lemah, Freya dengan suka rela mengambil cuti kuliah dan lebih memilih menghabiskan waktu menikmati k

  • Melahirkan anak untuk CEO   Ekstra Bab 1. Cucu

    “Frey, kalian harus datang, ingat!”Leona berseru dari ujung sana, melambaikan tangannya pada Freya yang masih berdiri menunggu Esau membukakan pintu mobil. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban untuk seruan dari Leona.“Baik lah, akan aku usahakan.” Freya lalu masuk ke dalam mobil di samping suaminya yang menyetir.“Datang? Memangnya... ke mana dia mengajakmu?”“Ulang tahun. Leona merayakan ulang tahunnya, dan dia mengundang kita.”“Kenapa kita harus datang?” Esau menyahut acuh, menyalakan mesin mobil yang membawa mereka meninggalkan parkiran kampus. “Aku heran kenapa kau mau berteman dengannya, padahal dulu dia jahat padamu.”Jika dipikir-pikir, Leona memang banyak melakukan kejahatan pada Freya, tapi di balik itu Freya sendiri sudah membalasnya, kan? Lantas kenapa harus merasa dirinya harus membenci Leona lagi? Lagian Leona sendiri sudah meminta maaf secara terang-tera

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 168. Menghargai Keputusan.

    Semua orang menjadi diam melihat kedatangan pria itu. Esau masih terkejut, bahkan dia tidak sadar kapan Ezra Raves berjalan menuju kado besar yang sudah Harry siapkan. Dia menatap Harry dengan tatapan yang sedikit aneh.“Apakah kado dariku sangat besar?” katanya, seakan menyindir Harry. Ezra cukup tahu Harry adalah seseorang yang selalu mempersiapkan segala sesuatu, dan sudah pasti Harry lah yang membuat kado itu seakan-akan dari dirinya. “Kalian tampak senang melihat kado dariku, tapi tampaknya tidak senang dengan kedatanganku.” Ezra berpindah ke depan Harry, mengulurkan tangannya dan berkata, “Halo, Besan, akhirnya kita bertemu setelah sekian lama.”Harry muak melihat sikap Ezra yang seakan ingin menunjukkan sifat arogannya. Tapi demi menjaga nama baik menantu perempuannya, Harry mengulurkan tangan untuk menyambut Ezra. “Ya, selamat datang kembali. Aku pikir pesawat itu sudah meledak sehingga kau mungkin tidak akan pernah dat

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 167. Pernikahan Menegangkan

    “Selamat, akhirnya kau benar-benar menjadi lelaki jantan.” Parsa menepuk pundak sahabatnya, membuat Esau mengerut kening tidak senang.“Sial! Apa selama ini aku kurang jantan di matamu?” umpat Esau pelan, tidak senang dia dengan ledekan yang ditujukan Parsa padanya.“Mana aku tahu, Freya lah yang tahu bagaimana kau di ranjang.” Parsa melirik Freya dan meneruskan pertanyaan Esau padanya. “Bagaimana, Frey, apakah Esau jago di ranjang?” ucapnya sembari tertawa.Kesal, Esau meninju pelan pundak Parsa untuk menyuruh sahabatnya itu diam. “Diam lah, Brengsek, atau aku memanggil bagian keamanan untuk mengusirmu,” balasnya sambil bergurau.Hal itu membuat Julian ikut tertawa mendengar dua sahabatnya yang saling mengejek, dan ikut serta di dalam perbincangan mereka. “Mungkin kau memang tidak jago, Esau, sebab itu Freya ingin meninggalkanmu.”“Hei, tutup mulutmu atau aku

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 166. Kau Ibu Jahat yang Kurindukan

    “Apa yang kau lakukan, Esau?” Freya menarik Esau untuk menjauh, tetapi Esau tidak menggubrisnya. Dia tidak akan menyerah begitu saja sebelum Felisha menunjukkan apa yang dia sembunyikan.“Frey, aku lah yang lebih dulu mengenal bibi, jadi aku tahu dia tidak sepenuhnya gila. Sebelum kau masuk ke dalam hidupku, perawat mengatakan bibi hanya butuh pengobatan ringan. Dia hanya terlalu malu bertemu denganmu, sampai-sampai berkata tidak ingin melihatmu lagi. Benar seperti itu kan, Bi?” tanya Esau tegas.Tentu hal itu membuat Felisha tak tahan lagi. Dia lelah menahan diri hingga akhirnya meneteskan air mata dari kedua sudut matanya.“Aku orang jahat, kenapa aku berhak memiliki anak? Aku sudah membuat semua orang menderita, aku tidak pantas menjadi ibunya,” bisik Feli lemah.Pertemuan dengan Ezra sudah membuat Feli seperti tersadar bahwa dirinya adalah orang jahat yang tak pantas mendapatkan perhatian dari siapa pun. Semua tuduh

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 165. Kau Tidak Gila!

    “Maaf sudah memisahkanmu dengan papamu.” Esau mengelus wajah Freya, satu jarinya bermain-main di wajah cantik gadis yang bersandar ke pundaknya.Bagaimana pun, Ezra Raves adalah pria pertama yang mencintai gadis itu sejak dia lahir. Mungkin banyak kesalahan yang Ezra lakukan, tapi tetap saja cinta seorang ayah tidak bisa dihilangkan dari hati.“Kau masih sedih?” Kini Esau tatap wajah cantik istrinya dengan memegangi dagu lancip Freya.Menggeleng lemah, tentu saja Freya berbohong. Dia tidak bisa berkata dirinya baik-baik saja setelah yang barusan terjadi.“Sedih sebentar tidak akan membunuhku, kan?” bisik Freya, lagi air matanya mengalir. “Papa tidak boleh hanya menyalahkan mama, mereka sama-sama salah. Aku harus tega pada papa untuk membuatnya menyadari kesalahan.”“Benar, kau tidak melakukan kesalahan. Jika papamu bisa berpikir dengan baik, seharusnya dia menyesal.”Helaan na

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 164. Tak Ingin Cintaku Gagal.

    “Apa yang kalian bicarakan? Sayang, papa mencintaimu. Kau tidak harus mendengarkan kesaksian dari orang-orang yang tidak menyukai papa,” kata Ezra, berharap kali ini putrinya masih mendengarnya. Ezra Raves tidak rela jika Freya menuduhnya tidak menginginkan dirinya.“Tapi bukti yang kutemukan bukan sekedar ucapan orang-orang. Papa juga ingin melihatnya?” Freya menantang papanya, lantas membuka lipatan kertas yang dia pegang.Bagaimana pula ada orang yang berkata demikian? Apakah mereka bisa mendengar isi kepala Ezra? Siapa yang dengan berani membuat kesaksian bahwa Ezra tidak menginginkan bayinya? Sejak mendengar Felisha hamil, Ezra sudah berencana untuk mengurus bayi itu meski tanpa ibunya!“Catatan rumah sakit atas nama Felisha Raves dan suaminya Ezra Raves,” kata Freya, membaca sebagian dari kertas yang ada di tangannya. Dadanya sesak. Pedih Freya rasakan ketika dia melanjutkan untuk berkata, “Catatan ini adalah kunju

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 163. Bukti Kekejaman.

    Freya masih bergeming menatap tangan Esau yang terulur padanya. Lalu perlahan mengangkat mata untuk melihat wajah suami yang... katanya sudah bercerai oleh perbuatan oleh sang papa. Wajah sendunya sulit untuk ditebak, apakah Freya akan menerima uluran tangan itu?Kemudian dia perlahan mengalihkan wajah menatap tangan papanya, lalu mata mereka pun bertemu beberapa detik kemudian.“Mari, Sayang, kita akan berangkat hari ini,” ucap Ezra Raves sekali lagi.“Papa menjagaku?” Suara serak yang menyiratkan kerinduan akan cinta.“Pasti, karena kau lah separu dari nyawaku yang tersisa.” Ezra mengangguk perlahan.Ezra memang banyak melakukan kebohonga, tapi semua dia lakukan untuk alasan yang tepat. Dia hanya tidak ingin membuat Freya seperti ibunya.“Freya, ibumu memiliki temprament yang sangat buruk. Dia suka menyakiti orang lain tanpa peduli siapa orangnya. Aku menjauhkanmu dari dia karena aku mencintaimu, a

  • Melahirkan anak untuk CEO   (S3) 162. Pilihlah Aku, Suamimu.

    “Esau, tunggu!” Freya hampir saja terjatuh ketika mengikuti langkah suaminya turun dari mobil. “Bukankah kau bilang akan mempertahankanku? Kenapa kau ingin mengembalikanku pada papa?” katanya lagi. Freya tidak ingin pergi, dia berhenti menatap rumah besar di mana papanya menunggu.“Freya, ikut lah, papamu sudah tak sabar menunggu.”Kemarahan Esau sudah sampai di puncak kepalanya, sehingga tak ada waktu baginya membahas hal ini. Esau hanya ingin segera bertemu dengan Ezra Raves dan menyelesaikan masalah mereka. Dia tidak tahan mendengar kata-kata Ezra yang bahkan sudah mengurus perceraiannya dan Freya. Bukankah pria itu sudah sangat keterlaluan?“Tapi aku tidak mau! Aku mencintaimu, aku ingin denganmu!” Freya yang baru mendapat kasih sayang dari seluruh anggota keluarga Borisson, tiba-tiba merasa sangat sedih. Esau, lelaki yang pagi tadi berkata mencintai dirinya bahkan rela mati untuknya, kenapa sekarang justru sep

DMCA.com Protection Status