Share

16. Imajinasi Isack

Author: Ratu sambi
last update Last Updated: 2024-01-18 10:48:59

Hening, Isack masih terdiam menatap Eve yang berdiri di tengah pintu.

Ghm! Dia berdehem, menetralkan perasaan. Mengalihkan perhatian ke puding di tangan. “Duduklah dan habiskan pudingmu.”

Eve pun merasa malu karena penampilannya sangat minum, sebagian pahanya terlihat. Dia duduk di kursi yang berseberangan dengan Isack.

“Aku sudah meminta Noe menyiapkan semua kebutuhanmu. Jika ada yang kurang kau bisa meminta pada Noe untuk membelikannya.” Isack memulai pembicaraan.

“Uhm, terima kasih.” Eve mulai menikmati puding buatan Isack. “Hmm, ini sangat enak. Aku tidak menyangka Senior bisa membuat puding seperti ini,” batin Eve.

“Apa ada berkas penting yang tertinggal di rumahmu? Aku akan meminta Noe untuk mengambilnya jadi ... kau tidak perlu kembali ke sana.” Jelas, Isack tak ingin Eve bertemu lagi dengan Elezar. Dia takut lelaki itu akan berbuat hal yang tak diinginkan ketika Eve tidak dalam pengawasannya.

“Tidak ada,” jawab Eve pendek, karena semua berkas penting miliknya telah di ambil al
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   17. Background Foto

    “Kau?” Eve terpaku, kedua tangannya meremas gaun yang dikenakan setelah melihat keberadaan Elezar di sana.“Kenapa terkejut seperti itu? Padahal kita belum lama memiliki hubungan yang sangat baik. Eve, kenapa harus seperti ini?”“E, Elezar ... maaf, tapi aku harus pergi!” Tak ingin mendapat masalah dengan Elezar, Eve memilih pergi begitu saja. Dia berjalan melewati Elezar yang berdiri di depannya begitu saja.Namun langkah Eve terhenti karena Elezar mencengkeram tangannya. “Tunggu!” bisiknya tepat di telinga saat Elezar berhasil menghentikan Eve. “Hmm, apa kau sudah tidur dengannya ... aku bisa mencium aroma sampo yang tak biasa dari rambutmu.”Matanya membulat, cepat-cepat Eve menjauh sembari menepis kasar tangan Elezar. “Itu bukan urusanmu, hubungan kita sudah berakhir. Jadi aku mohon, jangan pernah lagi datang dan mengganggu hidupku!”Cih! Elezar tersenyum sinis. “Sayangnya ... aku justru akan terus mengejarmu.”“Elezar!” geram Eve tertahan karena sadar posisi mereka berada di ruma

    Last Updated : 2024-02-08
  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   18. Ancaman Elezar

    Eve terperanjat melihat Isack tersenyum kala menjawab panggilan. “Wajahnya terlihat sangat bahagia, apakah kekasihnya yang sedang menelepon?” batinnya. “Uhm, kapan kau pulang?” Bahkan suara Isack sangat lembut. “Iya, aku merindukanmu. Cepatlah pilang.” Entah mengapa Eve sangat kesal mendengar percakapan mereka. Meski belum jelas hubungan Isack dengan seseorang yang meneleponnya tapi Eve yakin jika dia seorang perempuan. Tak bisa lagi mendengar kemesraan mereka, Eve memilih pergi. Tapi Isack sengaja meraih tangannya. Deg! Langkah Eve terpaku, hanya bisa diam tak berani menatap matanya. Sementara itu Isack masih sibuk dengan ponselnya. Matanya melirik mengamati ekspresi Eve. “Hmm, aku akan menjemputmu nanti saat kau sudah sampai di bandara.” Mata Isack bergerak turun ke tangan Eve yang mengepal. Bibirnya lalu tersenyum tipis. “Lepas!” lirih Eve. Isack terdiam, beralih menatap wajahnya. “Kau sedang bersama seseorang?” Suara perempuan itu terdengar meski samar-samar. “Hmm,” gumam

    Last Updated : 2024-02-20
  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   19. Berbohong

    Drrrt!Perhatian Isack beralih ke layar ponselnya yang menyala. Matanya sempat terbelalak melihat nominal uang yang tertera di layar dalam notif transaksi m-banking.“Apa yang dia lakukan dengan uang sebanyak itu?” gumamnya dalam hati. “Noe?” panggilnya.Noe yang berdiri di seberang meja pun mendekat. “Iya, Tuan?”“Bagaimana mengenai perkembangan ibunya Eve?”“Sampai saat ini masih tetap sama, saya belum mendapat laporan jika perkembangannya lebih baik.”“Mengenai administrasi?” Ekspresi Isack terlalu datar menunggu jawaban Noe, tapi dia sangat berharap apa yang dipikirkan saat itu mengenai Eve adalah salah.“Saya sudah membayar selama beberapa bulan ke depan, tetapi sampai saat ini dari pihak rumah sakit belum memberi kabar mengenai biaya tambahan.”Isack terdiam. “Mungkinkah dia menggunakan uang itu untuk keperluan ibunya?” tanyanya dalam hati. “Mengenai kebutuhan Eve, bagaimana?”“Saya sudah menyiapkan semua seperti yang Anda minta, tanpa ada yang terlewat sedikit pun, Tuan.”Lagi-

    Last Updated : 2024-03-24
  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   1. Pertemuan

    Tuk tuk tuk!Suara ketukan jari di ujung meja memecah lamunan Eve Daphni.“Kau terlalu banyak berpikir.” Suara rendah seorang lelaki yang duduk di seberang meja memaksa Eve untuk segera mengambil keputusan, menandatangani atau menolak sebuah surat perjanjian. “Uang, apartemen, mobil beserta sopir sudah aku persiapkan untukmu. Apa lagi yang membuatmu ragu?” Isack, lelaki yang tengah duduk di depan Eve dengan gayanya yang elegan menanti sebuah jawaban. Auranya begitu kuat ditambah penampilannya sangat karismatik membuat penampilan Isack semakin mewah.“Menyebalkan!” gumam Eve Daphni dalam hati. “Kenapa lelaki tampan ini memilihku untuk menjadi istrinya, padahal dia bisa saja memilih perempuan mana pun yang sekasta dengannya.” Kepalanya tertunduk, Eve merenungi nasibnya. “Sial, kenapa aku merasa sangat rendah di depannya?” lanjutnya dalam hati.Isack berasal dari keluarga bangsawan, pernikahan dan memiliki keturunan yang mampu menjadi penerus keluarga adalah sesuatu yang sangat berharga

    Last Updated : 2023-11-14
  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   2. I Got You

    Kenangan buruk yang masih berbekas sekilas melintas di benak Eve.“Menyebalkan! Kenapa aku harus bertemu lagi dengan lelaki brengsek ini. Tidak peduli dia keturunan bangsawan ... karena itu tidak pantas untukmu yang pandai menyembunyikan sisi burukmu.” Eve terus bergulat dengan pikirannya. Haha .... “Aku yakin dia pasti tidak mengenaliku,” tambahnya.Penampilan Eve dulu dan sekarang memang telah banyak berubah. Tak lagi memakai kacamata dan rambutnya yang panjang di biarkan tergerai.“Kau bisa membuat lubang di wajahku jika menatapku seperti itu.” Ucapan Isack memecah lamunan. Dia telah selesai memasang Taping.Eve tersentak menarik kakinya yang telah selesai di rawat.“Kau harus mengompres kakimu setidaknya 3 jam sehari selama 1 minggu agar nanti tidak bengkak,” ucap Isack sembari beranjak berdiri.Ghm! “Terima kasih, kalau begitu aku permisi.” Secepat mungkin Eve ingin segera dari hadapannya. Melihat wajah Isack membuka luka lama yang belum sembuh. “Menyebalkan! Kenapa dia selalu men

    Last Updated : 2023-11-14
  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   3. Kesepakatan

    Deg!Dadanya berdebar ketika mendengar Eve memanggilnya dengan sebutan senior. Sempat ragu ingin membalas pelukan darinya. Tangannya terangkat, belum sempat membalas pelukan dari Eve tapi seketika saja perempuan itu melepaskan pelukannya.“Astaga! Aku pasti sudah gila!” ucap Eve dalam hati. Setelah sadar bahwa lelaki yang dia peluk adalah lelaki yang dia benci seketika saja Eve mendorong dadanya kasar. “Maaf.”Noe terkejut, tidak menyangka melihat seorang perempuan memperlakukan Tuannya dengan kasar setelah memeluknya sesaat. Padahal jika mengingat ke belakang, bahkan semua perempuan yang mengenal Isack akan saling berebut untuk bisa mendekatinya. Pfftt! Tak mampu menahan geli, Noe nyaris tertawa di depan Isack.Seketika saja, Noe mendapat lirikan tajam yang mampu membuat bulu kuduknya merinding. “Kau ingin pensiun dini?” gumam Isack.“E– maaf Tuan.” Noe menundukkan kepala. Ghm! Berdehem menetralkan suasana.Perhatian Isack kembali ke Eve Daphni. Tangannya bergerak mengambil kain kecil

    Last Updated : 2023-11-14
  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   4. Elezar Menggila

    “Jadwal?” tanya Eve penasaran. Hmm! Isack tersenyum seolah telah menyiapkan sesuatu yang akan membaut Eve kewalahan. “Noe akan mengatur semua jadwalmu mulai besok. Dan segala sesuatunya kau tidak perlu lagi bingung. Apa pun yang kau butuhkan dan kau inginkan ... Noe akan menyiapkan semuanya untukmu. Kau hanya perlu memberitahukan semuanya kepada Noe.” “Jadi, di sini sebenarnya aku akan menikah denganmu atau dengan Noe?” Tatapan Eve terlihat kesal, merasa seakan-akan Isack lepas tangan dengan tanggung jawabnya. “Menurutmu?” Salah satu alisnya terangkat, Isack tersenyum geli. “Jadi, kau ingin kalau aku yang mengurus semuanya untukmu?” “Aku tidak bilang seperti itu!” sahut Eve. “Tapi aku melihatnya di matamu, tenang ... aku tidak keberatan sama sekali. Aku akan mengatur semuanya untukmu, jika itu yang kau inginkan.” “Lagi-lagi seperti ini, kenapa dia selalu tersenyum!” batin Eve kesal. “Sejak dulu hingga sekarang kenapa lelaki ini tak berubah sedikit pun. Sikapnya membuatku luluh ..

    Last Updated : 2023-11-14
  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   5. Amarah Isack

    Mobil Mercedez-Benz yang ditumpangi oleh Isack berhenti di lampu merah. Raut wajahnya sangat cerah, sejak tadi senyum tak pernah hilang dari wajahnya.Teramat senang hingga lupa tanggal pernikahan tinggal beberapa minggu lagi.Dreeeet!Mendengar suara getaran ponsel, perhatian Isack langsung beralih. Menyadari bukan ponselnya yang bergetar, segera Isack mengedarkan pandangannya, memfokuskan pendengarannya mencari sumber getaran itu berasal.Sampai pada akhirnya, terlihat sebuah cahaya menyorot berasal dari bawah kursi. Isack segera mengambil untuk memastikan.Elezar memanggil.Namanya tertera di layar ponsel. Isack bisa memastikan bahwa ponsel tersebut milik Eve.Sorot matanya menajam, ekspresi wajahnya berubah malas. Isack terlihat kesal. Membuang ponsel ke kursi di samping. Setelah lampu hijau menyala, segera dia memutar balik mobilnya kembali menuju ke rumah Eve Daphni.~♤~Sesampainya di sana, setelah melepas sabuk pengaman dan mengambil ponselnya, Isack segera turun dari mobil.S

    Last Updated : 2023-11-26

Latest chapter

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   19. Berbohong

    Drrrt!Perhatian Isack beralih ke layar ponselnya yang menyala. Matanya sempat terbelalak melihat nominal uang yang tertera di layar dalam notif transaksi m-banking.“Apa yang dia lakukan dengan uang sebanyak itu?” gumamnya dalam hati. “Noe?” panggilnya.Noe yang berdiri di seberang meja pun mendekat. “Iya, Tuan?”“Bagaimana mengenai perkembangan ibunya Eve?”“Sampai saat ini masih tetap sama, saya belum mendapat laporan jika perkembangannya lebih baik.”“Mengenai administrasi?” Ekspresi Isack terlalu datar menunggu jawaban Noe, tapi dia sangat berharap apa yang dipikirkan saat itu mengenai Eve adalah salah.“Saya sudah membayar selama beberapa bulan ke depan, tetapi sampai saat ini dari pihak rumah sakit belum memberi kabar mengenai biaya tambahan.”Isack terdiam. “Mungkinkah dia menggunakan uang itu untuk keperluan ibunya?” tanyanya dalam hati. “Mengenai kebutuhan Eve, bagaimana?”“Saya sudah menyiapkan semua seperti yang Anda minta, tanpa ada yang terlewat sedikit pun, Tuan.”Lagi-

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   18. Ancaman Elezar

    Eve terperanjat melihat Isack tersenyum kala menjawab panggilan. “Wajahnya terlihat sangat bahagia, apakah kekasihnya yang sedang menelepon?” batinnya. “Uhm, kapan kau pulang?” Bahkan suara Isack sangat lembut. “Iya, aku merindukanmu. Cepatlah pilang.” Entah mengapa Eve sangat kesal mendengar percakapan mereka. Meski belum jelas hubungan Isack dengan seseorang yang meneleponnya tapi Eve yakin jika dia seorang perempuan. Tak bisa lagi mendengar kemesraan mereka, Eve memilih pergi. Tapi Isack sengaja meraih tangannya. Deg! Langkah Eve terpaku, hanya bisa diam tak berani menatap matanya. Sementara itu Isack masih sibuk dengan ponselnya. Matanya melirik mengamati ekspresi Eve. “Hmm, aku akan menjemputmu nanti saat kau sudah sampai di bandara.” Mata Isack bergerak turun ke tangan Eve yang mengepal. Bibirnya lalu tersenyum tipis. “Lepas!” lirih Eve. Isack terdiam, beralih menatap wajahnya. “Kau sedang bersama seseorang?” Suara perempuan itu terdengar meski samar-samar. “Hmm,” gumam

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   17. Background Foto

    “Kau?” Eve terpaku, kedua tangannya meremas gaun yang dikenakan setelah melihat keberadaan Elezar di sana.“Kenapa terkejut seperti itu? Padahal kita belum lama memiliki hubungan yang sangat baik. Eve, kenapa harus seperti ini?”“E, Elezar ... maaf, tapi aku harus pergi!” Tak ingin mendapat masalah dengan Elezar, Eve memilih pergi begitu saja. Dia berjalan melewati Elezar yang berdiri di depannya begitu saja.Namun langkah Eve terhenti karena Elezar mencengkeram tangannya. “Tunggu!” bisiknya tepat di telinga saat Elezar berhasil menghentikan Eve. “Hmm, apa kau sudah tidur dengannya ... aku bisa mencium aroma sampo yang tak biasa dari rambutmu.”Matanya membulat, cepat-cepat Eve menjauh sembari menepis kasar tangan Elezar. “Itu bukan urusanmu, hubungan kita sudah berakhir. Jadi aku mohon, jangan pernah lagi datang dan mengganggu hidupku!”Cih! Elezar tersenyum sinis. “Sayangnya ... aku justru akan terus mengejarmu.”“Elezar!” geram Eve tertahan karena sadar posisi mereka berada di ruma

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   16. Imajinasi Isack

    Hening, Isack masih terdiam menatap Eve yang berdiri di tengah pintu.Ghm! Dia berdehem, menetralkan perasaan. Mengalihkan perhatian ke puding di tangan. “Duduklah dan habiskan pudingmu.”Eve pun merasa malu karena penampilannya sangat minum, sebagian pahanya terlihat. Dia duduk di kursi yang berseberangan dengan Isack.“Aku sudah meminta Noe menyiapkan semua kebutuhanmu. Jika ada yang kurang kau bisa meminta pada Noe untuk membelikannya.” Isack memulai pembicaraan.“Uhm, terima kasih.” Eve mulai menikmati puding buatan Isack. “Hmm, ini sangat enak. Aku tidak menyangka Senior bisa membuat puding seperti ini,” batin Eve.“Apa ada berkas penting yang tertinggal di rumahmu? Aku akan meminta Noe untuk mengambilnya jadi ... kau tidak perlu kembali ke sana.” Jelas, Isack tak ingin Eve bertemu lagi dengan Elezar. Dia takut lelaki itu akan berbuat hal yang tak diinginkan ketika Eve tidak dalam pengawasannya.“Tidak ada,” jawab Eve pendek, karena semua berkas penting miliknya telah di ambil al

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   15. Apartemen

    Tok, tok, tok!Deg!Dada Eve berdebar kencang kala mendengar ketukan di pintu. Namun sayangnya Isack masih belum melepaskan ciumannya.Bibirnya masih aktif, melumat dan memainkan bibir Eve.Tok, tok, tok!“Tuan, ini saya ... Emili.” Kepala pelayan di rumah itu tengah menunggu di luar.“Bagaimana ini? Bagaimana jika pelayan itu masuk ke dalam?” racau Eve dalam hati, sementara fokusnya terbagi karena cumbuan Isack membuatnya terbuai. “Aku ingin menghentikannya, tapi kenapa aku tidak bisa?”Ciuman terhenti. “Tenang, Emili tidak akan masuk jika aku tidak mengizinkannya,” bisik Isack sebelum melanjutkan lagi pagutan bibir mereka.“Eh, tidak! Ini sangat bahaya.” Eve semakin kalang kabut ketika Isack menjunjung tubuhnya, membawanya ke sebuah ruangan dan memaksa Eve duduk di atas meja.Deg-deg!Mmh~Tok, tok, tok!“Tuan, mobil sudah siap.”Ngh~Tak peduli seruan Emili, Isack terus mencumbu bibir Eve.Beberapa kali setelah mendapat tepukan di bahu, Isack segera membuka mata dan menghentikan ci

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   14. ini Hanya Pura-pura, kan?

    “Bagaimana pun juga ... kau tidak bisa membiarkan hal ini. Isack harus dihentikan!” Percakapan antara dua lelaki terdengar samar-samar. Eve yang semakin penasaran segera mendekat. “Hosea mungkin akan mengumumkan pernikahan putranya, jadi ... kau harus mencari cara lain untuk menghentikan Isack.” Deg! Eve terkejut, mencoba memastikan siapa dua lelaki yang tengah berbicara di dalam ruangan itu. Namun, belum juga melihat wajah mereka, Eve dikejutkan dengan suara dari dalam. “Siapa itu?” sahut salah satu lelaki ketika melihat bayangan Eve di sela pintu. “Astaga!” Eve segera beranjak pergi, mencari tempat untuk bersembunyi. Ceklek! Perlahan Eve menutup pintu agar tidak menarik perhatian. Hah, hah .... Napasnya memburu, takut setengah mati. Niat hati ingin ke toilet malah terjebak di salah satu ruangan yang tak dia ketahui. “Eh, di mana ini?” Perhatiannya menyapu sekitar. Sesekali menoleh ke pintu memastikan. Eve terdiam kala melihat lukisan seorang perempuan terpampang di atas ran

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   13. Menguping Pembicaraan

    “Eve, tunggu!” Isack berlari menghampiri. Menarik lembut lengan Eve yang hendak melarikan diri.Isack terdiam saat Eve menoleh, memperlihatkan wajahnya yang murung. “Hei, kenapa denganmu. Sebelumnya kau terlihat baik-baik saja.”“Sangat tinggi dan tebal dinding di antara kita, derajat kita sangat berbeda. Bukan aku seharusnya yang berdiri di sini saat ini. Senior ... kenapa kau tidak menikahi wanita itu. Wanita yang kau cintai. Kenapa kau membawaku masuk ke dalam kehidupanmu lagi? Aku benci jika harus membuka hatiku lagi untukmu. Sementara aku tahu kau memiliki wanita lain dihatimu.”“Eve, katakan ... ada denganmu?”“Maaf, tapi ... aku tidak bisa melakukan ini.”“Apa maksudmu kau tidak bisa melakukan ini?” Matanya menyipit.“Aku ....” Eve tersentak saat hangatnya tangan Isack menyentuh pipi. Wajahnya terangkat menatap ragu.“Katakan, kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran?”Drrrrt!Ponsel Eve bergetar, mendapat panggilan dari Elezar.Isack terdiam melihat namanya terpampang di layar pon

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   12. Keraguan

    Lhea menutup panggilan. Setelah selesai membereskan kekacauan yang dilakukan oleh Eve, dia segera menghampiri mereka berdua, duduk di sofa.“Jangan panik, santai saja.” Setelah berbisik lembut, Isack menyandarkan punggung ke sofa. Merentangkan satu tangan ke belakang punggung Eve.Ghm! Dehem Lhea, menatap Isack dan Eve secara bergantian. “Tuan ... maaf jika saya mengganggu dengan tiba-tiba datang kemari. Tetapi, Anda harus lebih hati-hati dengan ala yang Anda lakukan.”“Apa maksudmu?” Isack penasaran.“Tadi, saya melihat seseorang mengikuti Anda.” Lhea tersenyum tipis. “Saya senang melihat Anda berdua dengan seorang perempuan, tapi ... saya hanya ingin memperingatkan Anda jika ada banyak pihak yang ingin menjatuhkan Anda.”Tak bisa diungkiri, meski Isack sering berucap kepada Eve jika dia tidak peduli dengan sikapnya didepan umum akan menjadi daya tarik para pencari berita, tapi jujur dia sangat mengkhawatirkan hal itu.“Lalu?” “Tuan Prishon pasti akan melakukan segala upaya untuk me

  • Melahirkan Puta untuk sang Bangsawan   11. Tuan Prishon ingin bertemu

    “Hei, kalian sudah dengar?” Langkah Eve terhenti ketika ingin keluar dari toilet, Eve mengurungkan niatnya keluar dari sana setelah nama Isack disebut. “Ada gosip apa?” sahut murid lainnya. “Aku dengar Jean akan membuat pesta kejutan untuk Isack. Lusa ulang tahunnya, kan?” “Serius?” “Hmm, aku juga dengar katanya banyak yang diundang ke pesta.” “Senior ulang tahun?” batin Eve. ~♤~ Mendengar kabar bahwa Isack sebentar lagi ulang tahun, Eve sengaja menyiapkan hadiah. Meski tidak berharap di undang saat pesta nanti, Eve ingin memberikan kado sekaligus sebagai ucapan terima kasih karena telah bersikap baik padanya selama ini. Beberapa hari sebelum pesta di mulai, Eve menemui Isack saat istirahat jam makan siang. “Apa aku terlambat?” Suara Isack sangat lembut dan sopan ketika masuk ke telinga. “Ah, tidak. Kau tidak terlambat, Senior.” Eve menundukkan kepala, teramat malu membalas tatapan Isack yang mampu membuatnya jatuh hati. “Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan, kenapa men

DMCA.com Protection Status