Lagi-lagi Logan memperhatikan Valerie dari balik jendela kaca yang berada di sebuah ruangan. Valerie tidak menyadari karena kaca itu memiliki sisi yang berbeda. Dia diperintahkan untuk membersihkan ruangan Logan dan semua itu harus bersih sebelum Logan kembali dari rapat, namun sesungguhnya pria itu telah kembali. Logan memperhatikan Valerie begitu lama. Sial, dia benci ini. Seharusnya dia tidak memperdulikan permintaan Valerie tapi dia jadi memikirkannya. Mereka hanya ingin memeras dirinya, dia sangat tahu itu tapi gara-gara Valerie, dia jadi seperti orang bodoh. Valerie terlihat begitu lelah. Logan berusaha mengabaikannya agar tidak timbul perasaan iba di dalam hati. Dia tidak boleh lupa jika wanita itu hanyalah wadah yang diperlukan untuk melahirkan seorang pewaris bagi dirinya. “Sial!” Logan membawa kursi rodanya pergi, dia tidak mau melihat lagi. Dia lebih memilih berdiam diri di depan jendela namun pikirannya justru berada di mana-mana. Seharusnya dia tidak memikirkanny
Uang 50 ribu dolar sudah berada di tangan Valerie. Logan mengijinkannya pulang ke rumah ayahnya untuk memberikan uang itu setelah pulang kerja. Dia tidak mengantar Valerie, dia membiarkan istrinya pulang sendiri karena dia tidak mau berbasa basi lagi dengan ayah mertuanya.Kepulangannya tentu akan dijadikan kesempatan bagi Valerie untuk berbicara dengan ayahnya. Ini terakhir kali dia dapat membantu ayahnya dan setelah ini dia harap ayahnya meminta bantuan kepada kedua saudara perempuannya.Kepulangannya disambut dengan baik oleh ayahnya karena dia tahu Valerie membawa uang yang dia inginkan. Walau di luar harapan tetapi uang itu cukup untuk mengembangkan bisnisnya yang baru.“Daddy tahu hanya kau saja yang bisa diandalkan, Valerie?”“Tidak perlu berbasa-basi, Dad. Ini akan menjadi terakhir kali aku membantu Daddy.”“Kenapa seperti itu, apa kau tidak peduli lagi dengan Daddy?” “Daddy yang tidak peduli denganku. Aku rela berkorban demi Leon juga demi perusahaan. Uang yang aku miliki ti
Pakaian Valerie telah terlepas, Logan membaringkannya dengan perlahan di atas ranjang sambil mencium bibirnya. Malam ini dia memperlakukan Valerie dengan lembut. Perlakuan yang dia berikan tidak seperti yang sudah-sudah. Dia bahkan memperlakukan Valerie seperti wanita yang dia cintai namun Valerie tidak mengharap lebih.Tangannya bergerak, menelusuri tubuh Valerie. Ciumannya pun membuat Valerie melayang. Dia tak ingin memikirkan apapun. Yang dia inginkan hanya menikmati kegiatan yang mereka lakukan.Ciuman lembut yang Logan berikan, semakin membuatnya terbuai. Pria itu sudah berpengalaman, dia bisa merasakannya. Wanita bernama Sovia itu, pasti sudah menghabiskan banyak malamnya bersama dengan Logan.Bodoh, kenapa dia jadi memikirkan hal itu? Tidak seharusnya dia memikirkan wanita lain di saat dia sedang dicumbui oleh suaminya. Apa yang telah Logan lakukan dengan wanita lain sebelum menikah dengannya, bukanlah urusannya.“Logan,” Valerie memanggil ketika Logan mencium lehernya. Kedua t
Waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi namun mereka berdua masih tidur. Itu karena mereka melakukan banyak percintaan malam itu. Mereka saling menyentuh, saling memberikan kepuasan sehingga mereka melewati malam yang penuh gairah, malam yang tak pernah mereka lewati sebelumnya.Tangan yang menarik dan memeluknya membangunkan Valerie. Kedua matanya masih terpejam, rasanya enggan untuk segera bangun. Hangatnya tubuh Logan membuatnya nyaman. Dia juga merasa damai berada di dalam pelukan Logan.Seandainya hubungan mereka terus seperti ini, bukankah indah? Tidak ada pertengkaran, mereka menjalani pernikahan yang harmonis meski tanpa adanya cinta. Mungkin mereka akan berpisah tanpa adanya dendam sama sekali dikemudian hari.“Sovia,” lagi-lagi nama itu disebut dan gara-gara nama itu membuat suasana hati Valerie yang tadinya berbunga-bunga, langsung suram.Dia tidak suka Logan menganggapnya sebagai wanita bernama Sovia. Meski dia bukanlah orang yang dicintai oleh Logan, tapi dia tidak sudi Logan
Valerie sedang mengantarkan kopi untuk beberapa karyawan yang sibuk bekerja. Meski dia menjadi cleaning service namun dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh karena baginya apa yang dia lakukan saat ini tidak jauh berbeda dengan pekerjaannya di restoran.Beberapa cibiran memang selalu dia dapatkan dari beberapa karyawan wanita yang tidak senang dengan dirinya. Entah apa pemicunya, dia sendiri tidak tahu namun dia ingin fokus melakukan pekerjaannya.Satu kesalahan yang dia lakukan akan membuatnya rugi karena penalti yang diberikan Logan tidak main-main. Dia tidak mau gajinya habis sehingga dia tidak memiliki uang sama sekali.“Kau lihat itu, mereka semua berkata jika dia adalah istri presdir tapi nyatanya dia hanyalah wanita yang dikasihani dan diberi pekerjaan saja!” Cibiran itu kembali terdengar. Meski sudah terbiasa bagi Valerie tapi sepertinya dia harus memberi pelajaran kepada karyawan Logan yang hanya bisa bergosip ria saja.“Dia pasti gembel yang ditemukan di pinggir j
Tiba-tiba tidak bisa menghubungi Valerie membuat Andre cemas. Ponsel Valerie sudah tidak aktif lagi dan dia tidak mendapatkan kabar apapun akan Valerie. Setelah telepon terakhir mereka berakhir begitu saja, tidak ada telepon lagi dari Valerie.Valerie selalu menolak panggilan darinya sebelum ponselnya tidak aktif sama sekali. Valerie tidak pernah seperti itu sebelumnya dan dia tahu Valerie tidak mungkin mengabaikan dirinya tanpa adanya sebab.Andre telah berusaha mencari kabar selama beberapa hari. Dia mencoba menghubungi beberapa sahabat Valerie yang dia kenal tapi tidak ada satupun dari mereka yang tahu keberadaan Valerie bahkan kabar yang mereka berikan simpang siur dan tidak jelas.Rasa cemas, putus asa, semakin menghantui. Dia sangat ingin kembali tapi pekerjaan tidak bisa dia tinggalkan. Yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah mencoba mencari informasi saja.Padahal dia ingin memberikan kejutan untuk Valerie ketika dia kembali dari Belanda. Andre adalah seorang pengusaha muda ya
Seharian berada di rumah cukup membuat bosan. Mereka tidak pergi ke mana-mana karena salju yang semakin tebal. Jika mereka memaksakan diri maka mereka akan terjebak di jalan yang penuh dengan salju. Logan berada di dalam ruangannya untuk melakukan pekerjaan sedangkan Valerie seperti orang tersesat karena dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Selain menonton televisi, menghabiskan waktunya termenung di depan jendela, tak ada lagi yang bisa dia lakukan. “Ah, aku sudah tidak tahan lagi!” Valerie beranjak, dia tidak mau seperti orang bodoh.. Valerie pergi ke dapur untuk membuat segelas minuman hangat yang akan dia berikan kepada Logan. Entah kenapa Logan begitu betah di dalam sana. Mungkin saja dia melakukan hal yang menyenangkan. Bermodalkan sedikit keberanian yang ada, Valerie membuka daun pintu dengan pelan. Valerie mengintip, rupanya Logan sedang sibuk dengan pekerjaannya. “Tidak perlu mengintip!” ucap Logan yang tahu jika Valerie berada di depan pintu. “Aku membuatka
Karena pertengkaran itu membuat mereka berdua tidak saling berbicara. Valerie dengan kesibukannya, begitu juga dengan Logan. Valerie berusaha menghindari kontak mata dengan suaminya. Dia melayani Logan seperti biasa tanpa membuat kesalahan tapi berbicara dengannya terlalu lama, dia tidak mau. Dia tidak salah, dia ingin Logan tidak menghukum dirinya sendiri hanya karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Sovia. Memangnya apa hebatnya Sovia? Walaupun wanita itu begitu hebat tapi tidak seharusnya Logan menghukum dirinya dengan tidak mengobati kakinya yang lumpuh. Jika dia menjadi Logan, dia akan melakukan terapi lalu menunjukkan pada Sovia jika dia mampu tanpa wanita itu sekalipun tapi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Logan? Sangat disayangkan jika Logan membuat dirinya seperti orang yang tidak berguna hanya karena seorang wanita saja. Apa Logan tidak mendengar ucapan orang-orang di luar sana? Kedua kakaknya saja menganggap Logan sebagai pria cacat yang tidak berguna. “Ambilkan ak