Beranda / Romansa / Melahirkan Anak Tuan Tampan / Bab 53 : Mengawasi Charisa

Share

Bab 53 : Mengawasi Charisa

Penulis: Cipi2 Capa2
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-16 14:26:52

Jean yang takut terjadi sesuatu pada Darren, akhirnya dia melajukan mobilnya ke rumah Charisa. Sampai di sana dia tidak berani keluar, dia hanya duduk di mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Charisa.

Dia menarik napas lega ketika melihat Charisa duduk di balkon. Dia juga sudah memastikan Darren baik-baik saja dijemput oleh Masaru. Baru saja ia hendak pergi meninggalkan lingkungan rumah Charisa. Dia melihat sebuah mobil berhenti tak jauh darinya.

Jean mulai khawatir jika ada seseorang yang mengintai Charisa dan Darren, jadi dia memutuskan untuk mengawasi dan memastikan siapa orang itu.

Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang turun dari mobil. Genta, kekasih Charisa. Melihat pria itu di sini, berbicara dengan Charisa di tengah malam, membuat darahnya mendidih.

Jean menggertakkan giginya. Perasaan cemburu merambat di hatinya, mencengkeram lebih keras dengan setiap gerakan yang dilihatnya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa pria itu ada di sini? pikirnya. Ia membenci betapa deka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 54 : Informasi Kazuto

    Jean mengemudikan mobilnya dengan cepat, meskipun pikirannya terpusat pada informasi yang baru saja diterimanya. Sebuah gambar dari Ryuga masih terbayang di matanya. Gambar Kazuto, wajahnya yang tak asing, dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca. Ada sesuatu yang meresahkan dalam diri Jean, sesuatu yang mengingatkannya bahwa ancaman ini mungkin jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya.Kazuto, dengan hubungan gelapnya dan catatan kriminal yang panjang, seharusnya sudah cukup untuk mengundang rasa curiga. Tapi yang paling mengejutkan baginya adalah catatan dari Ryuga yang menyebutkan bahwa Kazuto pernah terlibat dalam sebuah kasus kriminal dengan Yuri. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Jean tidak tahu, tapi yang jelas, ia merasa bahwa Charisa sedang terjerat dalam sesuatu yang berbahaya, dan ia tidak bisa hanya duduk diam.Jean berusaha menenangkan dirinya saat mobilnya menyusuri jalan menuju hotel. Namun, hatinya tidak bisa tenang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 55 : Ancaman Yuri

    Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Jean," jawab Yuri dengan nada manis yang terdengar dibuat-buat. Matanya tajam, menatap lurus ke arah Jean seolah ingin menggali pikirannya.Jean bersandar di kursinya, menyembunyikan rasa gugupnya di balik sikap tenang. "Memastikan apa?" tanyanya sambil menyilangkan tangan di dada.Yuri mendekati meja Jean dengan langkah anggun, menyentuh pinggiran meja dengan jari-jarinya. "Kau kelihatan sibuk sekali. Apa ada sesuatu yang perlu kubantu? Atau... mungkin seseorang?"Jean menahan diri agar tidak menunjukkan reaksi berlebihan. "Aku hanya bekerja, seperti biasa. Kau seharusnya tahu aku tidak butuh bantuanmu."Yuri terkekeh kecil, nada tawanya membuat suasana semakin tegang. "Tentu saja. Tapi aku rasa kau terlalu meremehkanku. Kau tahu, Jean, aku selalu punya cara untuk tahu apa yang terjadi di sekitarku."Jean merasakan napasnya menahan. Ucapan Yuri terdengar seperti peringatan halus, namun ia tidak ingin terbawa emosi. "Jika kau punya sesuatu untuk dis

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 56 : Bingung di Pagi Hari

    Charisa hampir tidak bisa tidur karena bingung mesti menjawab apa pesan yang dikirim Jean padanya. Dia tidak bisa menjawab dengan pasti. Haruskah dia langsung menolak mentah-mentah permintaannya itu. Keesokan harinya kepalanya terasa pusing karena kurang tidur. “Cha, kalau merasa tidak sehat sebaiknya kau tidak usah berangkat bekerja dulu. Darren biarkan Ibu saja yang mengantarnya ke sekolah.” Monika langsung menyadari begitu ia melihat Charisa yang hampir tidak memakan sarapannya.“Tidak Ibu, di kantor banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” jawab Charisa menolak.“Wajahmu terlihat pucat. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?” tanya Monika perhatian.Hardian meletakkan koran di atas meja makan mendengar istri dan putrinya yang berbincang. Dia menatap wajah Charisa yang memang pagi itu terlihat sangat pucat.“Ibumu benar. Apa sebaiknya kau periksa ke dokter?” tanya Hardian yang ikut khawatir.“Tidak apa-apa Ayah. Aku kan baik-baik saja setelah minum vitamin,” jawab Charisa.“Monika d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 57 : Waktunya Untuk Jujur

    “Nona Charisa ada paket datang. Sudah saya letakkan di atas meja Anda!” Kinara memberi tahu Charisa saat wanita itu datang.“Baik, terima kasih.” Charisa berjalan menuju ruangannya. Hatinya masih berada di dimensi lain. Perkataan Jean tadi berhasil membuatnya tidak fokus sepanjang perjalanan ke kantor. Charisa menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu ruangannya. Di atas meja kerjanya, sebuah kotak cokelat sederhana dengan pita biru tergeletak rapi. Ia menatapnya beberapa detik, lalu mengambil cutter untuk membukanya.Kotak itu berisi sebuah sepatu dengan desain mewah dari brand terkenal. Bersama dengan sepatu itu, terdapat selembar kartu kecil dengan tulisan tangan.“Waktunya melangkah dengan lembaran baru bersama orang yang benar-benar peduli denganmu. Charisa aku ingin berada di sampingmu dan melindungimu dan juga Darren”Charisa merasakan denyutan di dadanya. Ia tahu tulisan itu milik Jean. Kata-kata itu membuat pikirannya berputar. Apa yang sebenarnya diinginkan Jean darin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 58 : Pesan Tertukar

    Charisa mencoba mengatur napasnya, berusaha untuk tetap tenang meskipun tubuhnya terasa lemas. Kehadiran Genta dengan ekspresi penuh amarah jelas menunjukkan bahwa sesuatu yang besar telah terjadi.“Aku pikir kita perlu bicara,” ujar Genta dengan nada dingin, meletakkan amplop cokelat itu ke atas meja Charisa.Charisa menatap amplop itu dengan tatapan bingung dan penuh waspada. “Apa ini?” tanyanya, suaranya nyaris bergetar.“Buka dan lihat sendiri,” balas Genta tanpa mengalihkan tatapannya.Dengan tangan gemetar, Charisa meraih amplop itu dan menarik keluar isinya. Sepasang mata cokelatnya membelalak saat melihat kertas hasil tes DNA di tangannya. Ia membaca isi dokumen itu dengan cepat, lalu mendongak menatap Genta.“Darimana kau mendapatkan ini?” tanya Charisa. Dia merasa kalau itu adalah perbuatan Jean.“Tidak penting bagaimana aku bisa mendapatkan ini,” jawab Genta dengan tegas, tapi dengan nada yang lebih mengarah ke perasaan kecewa. “Yang penting adalah, kenapa kau tidak pernah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 59 : Rasa Itu

    Charisa terdiam dalam sentuhan bibir Jean, tubuhnya terasa seperti terbebani oleh banyak perasaan yang tak bisa dijelaskan. Ketika bibir Jean menyentuhnya, ada kehangatan yang mengalir melalui tubuhnya, seakan-akan dunia di sekeliling mereka menghilang dan hanya ada keduanya. Charisa bisa merasakan detak jantung Jean yang berpadu dengan detak jantungnya, dan untuk sesaat, ia merasa seolah-olah mereka hanya dua jiwa yang saling terikat dalam kesunyian malam.Jean memegangnya dengan lembut, seolah-olah dia takut jika dia melepasnya, Charisa akan hilang begitu saja. Namun ketika kesadaran dan logikanya kembali, Charisa segera melepaskan dirinya. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri, namun hatinya berdebar lebih cepat dari sebelumnya. Keputusan itu muncul begitu cepat, hampir tanpa pertimbangan. Perasaan yang tiba-tiba datang begitu kuat, namun juga penuh dengan kebingungan. Ia menatap Jean dengan mata yang sedikit teralihkan, bingung dengan perasaan yang mengaduk di d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 60 : Sentuhan

    Di dalam kamarnya Charisa terlihat uring-uringan, dia tidak berhenti bolak balik di depan tempat tidurnya. Pesan yang ia kirim untuk Jean dan terkirim pada Genta belum sempat dibaca Genta. Charisa dengan segera menarik pesan itu tadi sebelum Genta dapat membacanya. Dia hanya bisa berharap kalau Genta belum sempat melihat pesannya itu. Kalau dia sempat melihat, sepertinya masalah akan bertambah satu. Genta pasti merasa kalau dia sudah memberi jawaban secara tidak langsung. Ini akan menjadi sebuah kesalahpahaman yang berbuntut panjang.Charisa menyentuh kembali bibirnya yang tadi sempat dicium Jean. Hatinya kembali berdebar mengingat momen itu. “Jean apa yang sudah kau lakukan padaku?” gumam Charisa sambil mengusap bibirnya dengan penuh rasa frustasi.“Apa dia pikir aku terlalu mudah untuk dia sentuh,” lirih Charisa menyesal yang seharusnya tadi bisa untuk menghindar. Kenapa tubuhnya tidak bisa ia pertahankan.“Kau bodoh!” Charisa menyalahkan dirinya sendiri. “Kau sempat menikmatinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 61 : Tamu Di Pagi Hari

    “Arrrrrrgggh!” teriak Charisa. Tubuhnya mencoba meronta melepaskan diri dari Jean. Tiba-tiba tubuhnya terjatuh ke lantai. Kedua mata Charisa terbuka, seketika sekujur tubuhnya terasa nyeri. Dia berada di lantai dekat dengan tempat tidurnya. Wanita itu melihat sekelilingnya dan mulai menyatukan ingatan dan kesadarannya.Barulah sadar kalau ternyata dia baru saja bermimpi kalau Jean datang ke kamarnya. Charisa terdiam beberapa saat mencoba menenangkan dirinya setelah terbangun dari mimpinya.“Dasar bodoh Charisa, kenapa kau sampai membawa Jean ke dalam mimpi segala!” rutuk Charisa memijat keningnya yang berdenyut.“Apa gara-gara ciuman itu?” pikir Charisa. Ingatannya tentang kejadian itu sampai terbawa ke alam mimpi. Ini semua gara-gara Jean. Charisa bangun dari lantai dan duduk di pinggir tempat tidurnya. Dia termenung menyesalkan semua yang sudah menganggu pikirannya.“Charisa!” “Charisa! Apa kau sudah bangun?” Terdengar suara ibunya memanggil.“Ya Bu!” jawab Charisa sembari bergega

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 61 : Tamu Di Pagi Hari

    “Arrrrrrgggh!” teriak Charisa. Tubuhnya mencoba meronta melepaskan diri dari Jean. Tiba-tiba tubuhnya terjatuh ke lantai. Kedua mata Charisa terbuka, seketika sekujur tubuhnya terasa nyeri. Dia berada di lantai dekat dengan tempat tidurnya. Wanita itu melihat sekelilingnya dan mulai menyatukan ingatan dan kesadarannya.Barulah sadar kalau ternyata dia baru saja bermimpi kalau Jean datang ke kamarnya. Charisa terdiam beberapa saat mencoba menenangkan dirinya setelah terbangun dari mimpinya.“Dasar bodoh Charisa, kenapa kau sampai membawa Jean ke dalam mimpi segala!” rutuk Charisa memijat keningnya yang berdenyut.“Apa gara-gara ciuman itu?” pikir Charisa. Ingatannya tentang kejadian itu sampai terbawa ke alam mimpi. Ini semua gara-gara Jean. Charisa bangun dari lantai dan duduk di pinggir tempat tidurnya. Dia termenung menyesalkan semua yang sudah menganggu pikirannya.“Charisa!” “Charisa! Apa kau sudah bangun?” Terdengar suara ibunya memanggil.“Ya Bu!” jawab Charisa sembari bergega

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 60 : Sentuhan

    Di dalam kamarnya Charisa terlihat uring-uringan, dia tidak berhenti bolak balik di depan tempat tidurnya. Pesan yang ia kirim untuk Jean dan terkirim pada Genta belum sempat dibaca Genta. Charisa dengan segera menarik pesan itu tadi sebelum Genta dapat membacanya. Dia hanya bisa berharap kalau Genta belum sempat melihat pesannya itu. Kalau dia sempat melihat, sepertinya masalah akan bertambah satu. Genta pasti merasa kalau dia sudah memberi jawaban secara tidak langsung. Ini akan menjadi sebuah kesalahpahaman yang berbuntut panjang.Charisa menyentuh kembali bibirnya yang tadi sempat dicium Jean. Hatinya kembali berdebar mengingat momen itu. “Jean apa yang sudah kau lakukan padaku?” gumam Charisa sambil mengusap bibirnya dengan penuh rasa frustasi.“Apa dia pikir aku terlalu mudah untuk dia sentuh,” lirih Charisa menyesal yang seharusnya tadi bisa untuk menghindar. Kenapa tubuhnya tidak bisa ia pertahankan.“Kau bodoh!” Charisa menyalahkan dirinya sendiri. “Kau sempat menikmatinya

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 59 : Rasa Itu

    Charisa terdiam dalam sentuhan bibir Jean, tubuhnya terasa seperti terbebani oleh banyak perasaan yang tak bisa dijelaskan. Ketika bibir Jean menyentuhnya, ada kehangatan yang mengalir melalui tubuhnya, seakan-akan dunia di sekeliling mereka menghilang dan hanya ada keduanya. Charisa bisa merasakan detak jantung Jean yang berpadu dengan detak jantungnya, dan untuk sesaat, ia merasa seolah-olah mereka hanya dua jiwa yang saling terikat dalam kesunyian malam.Jean memegangnya dengan lembut, seolah-olah dia takut jika dia melepasnya, Charisa akan hilang begitu saja. Namun ketika kesadaran dan logikanya kembali, Charisa segera melepaskan dirinya. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri, namun hatinya berdebar lebih cepat dari sebelumnya. Keputusan itu muncul begitu cepat, hampir tanpa pertimbangan. Perasaan yang tiba-tiba datang begitu kuat, namun juga penuh dengan kebingungan. Ia menatap Jean dengan mata yang sedikit teralihkan, bingung dengan perasaan yang mengaduk di d

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 58 : Pesan Tertukar

    Charisa mencoba mengatur napasnya, berusaha untuk tetap tenang meskipun tubuhnya terasa lemas. Kehadiran Genta dengan ekspresi penuh amarah jelas menunjukkan bahwa sesuatu yang besar telah terjadi.“Aku pikir kita perlu bicara,” ujar Genta dengan nada dingin, meletakkan amplop cokelat itu ke atas meja Charisa.Charisa menatap amplop itu dengan tatapan bingung dan penuh waspada. “Apa ini?” tanyanya, suaranya nyaris bergetar.“Buka dan lihat sendiri,” balas Genta tanpa mengalihkan tatapannya.Dengan tangan gemetar, Charisa meraih amplop itu dan menarik keluar isinya. Sepasang mata cokelatnya membelalak saat melihat kertas hasil tes DNA di tangannya. Ia membaca isi dokumen itu dengan cepat, lalu mendongak menatap Genta.“Darimana kau mendapatkan ini?” tanya Charisa. Dia merasa kalau itu adalah perbuatan Jean.“Tidak penting bagaimana aku bisa mendapatkan ini,” jawab Genta dengan tegas, tapi dengan nada yang lebih mengarah ke perasaan kecewa. “Yang penting adalah, kenapa kau tidak pernah

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 57 : Waktunya Untuk Jujur

    “Nona Charisa ada paket datang. Sudah saya letakkan di atas meja Anda!” Kinara memberi tahu Charisa saat wanita itu datang.“Baik, terima kasih.” Charisa berjalan menuju ruangannya. Hatinya masih berada di dimensi lain. Perkataan Jean tadi berhasil membuatnya tidak fokus sepanjang perjalanan ke kantor. Charisa menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu ruangannya. Di atas meja kerjanya, sebuah kotak cokelat sederhana dengan pita biru tergeletak rapi. Ia menatapnya beberapa detik, lalu mengambil cutter untuk membukanya.Kotak itu berisi sebuah sepatu dengan desain mewah dari brand terkenal. Bersama dengan sepatu itu, terdapat selembar kartu kecil dengan tulisan tangan.“Waktunya melangkah dengan lembaran baru bersama orang yang benar-benar peduli denganmu. Charisa aku ingin berada di sampingmu dan melindungimu dan juga Darren”Charisa merasakan denyutan di dadanya. Ia tahu tulisan itu milik Jean. Kata-kata itu membuat pikirannya berputar. Apa yang sebenarnya diinginkan Jean darin

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 56 : Bingung di Pagi Hari

    Charisa hampir tidak bisa tidur karena bingung mesti menjawab apa pesan yang dikirim Jean padanya. Dia tidak bisa menjawab dengan pasti. Haruskah dia langsung menolak mentah-mentah permintaannya itu. Keesokan harinya kepalanya terasa pusing karena kurang tidur. “Cha, kalau merasa tidak sehat sebaiknya kau tidak usah berangkat bekerja dulu. Darren biarkan Ibu saja yang mengantarnya ke sekolah.” Monika langsung menyadari begitu ia melihat Charisa yang hampir tidak memakan sarapannya.“Tidak Ibu, di kantor banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” jawab Charisa menolak.“Wajahmu terlihat pucat. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?” tanya Monika perhatian.Hardian meletakkan koran di atas meja makan mendengar istri dan putrinya yang berbincang. Dia menatap wajah Charisa yang memang pagi itu terlihat sangat pucat.“Ibumu benar. Apa sebaiknya kau periksa ke dokter?” tanya Hardian yang ikut khawatir.“Tidak apa-apa Ayah. Aku kan baik-baik saja setelah minum vitamin,” jawab Charisa.“Monika d

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 55 : Ancaman Yuri

    Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Jean," jawab Yuri dengan nada manis yang terdengar dibuat-buat. Matanya tajam, menatap lurus ke arah Jean seolah ingin menggali pikirannya.Jean bersandar di kursinya, menyembunyikan rasa gugupnya di balik sikap tenang. "Memastikan apa?" tanyanya sambil menyilangkan tangan di dada.Yuri mendekati meja Jean dengan langkah anggun, menyentuh pinggiran meja dengan jari-jarinya. "Kau kelihatan sibuk sekali. Apa ada sesuatu yang perlu kubantu? Atau... mungkin seseorang?"Jean menahan diri agar tidak menunjukkan reaksi berlebihan. "Aku hanya bekerja, seperti biasa. Kau seharusnya tahu aku tidak butuh bantuanmu."Yuri terkekeh kecil, nada tawanya membuat suasana semakin tegang. "Tentu saja. Tapi aku rasa kau terlalu meremehkanku. Kau tahu, Jean, aku selalu punya cara untuk tahu apa yang terjadi di sekitarku."Jean merasakan napasnya menahan. Ucapan Yuri terdengar seperti peringatan halus, namun ia tidak ingin terbawa emosi. "Jika kau punya sesuatu untuk dis

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 54 : Informasi Kazuto

    Jean mengemudikan mobilnya dengan cepat, meskipun pikirannya terpusat pada informasi yang baru saja diterimanya. Sebuah gambar dari Ryuga masih terbayang di matanya. Gambar Kazuto, wajahnya yang tak asing, dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca. Ada sesuatu yang meresahkan dalam diri Jean, sesuatu yang mengingatkannya bahwa ancaman ini mungkin jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya.Kazuto, dengan hubungan gelapnya dan catatan kriminal yang panjang, seharusnya sudah cukup untuk mengundang rasa curiga. Tapi yang paling mengejutkan baginya adalah catatan dari Ryuga yang menyebutkan bahwa Kazuto pernah terlibat dalam sebuah kasus kriminal dengan Yuri. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Jean tidak tahu, tapi yang jelas, ia merasa bahwa Charisa sedang terjerat dalam sesuatu yang berbahaya, dan ia tidak bisa hanya duduk diam.Jean berusaha menenangkan dirinya saat mobilnya menyusuri jalan menuju hotel. Namun, hatinya tidak bisa tenang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 53 : Mengawasi Charisa

    Jean yang takut terjadi sesuatu pada Darren, akhirnya dia melajukan mobilnya ke rumah Charisa. Sampai di sana dia tidak berani keluar, dia hanya duduk di mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Charisa. Dia menarik napas lega ketika melihat Charisa duduk di balkon. Dia juga sudah memastikan Darren baik-baik saja dijemput oleh Masaru. Baru saja ia hendak pergi meninggalkan lingkungan rumah Charisa. Dia melihat sebuah mobil berhenti tak jauh darinya. Jean mulai khawatir jika ada seseorang yang mengintai Charisa dan Darren, jadi dia memutuskan untuk mengawasi dan memastikan siapa orang itu.Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang turun dari mobil. Genta, kekasih Charisa. Melihat pria itu di sini, berbicara dengan Charisa di tengah malam, membuat darahnya mendidih.Jean menggertakkan giginya. Perasaan cemburu merambat di hatinya, mencengkeram lebih keras dengan setiap gerakan yang dilihatnya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa pria itu ada di sini? pikirnya. Ia membenci betapa deka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status