Home / Romansa / Melahirkan Anak Tuan Tampan / Bab 52 : Kecurigaan Genta

Share

Bab 52 : Kecurigaan Genta

Author: Cipi2 Capa2
last update Last Updated: 2025-01-15 11:19:46

Genta duduk di dalam mobilnya sambil mengetuk setir mobilnya. Dia memandangi rumah Charisa dengan perasaan yang campur aduk. Udara malam terasa sejuk, tapi dadanya penuh dengan kegelisahan yang membakar perlahan.

Ia mencoba meyakinkan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan apa yang selama ini menjadi beban pikirannya. Genta mengingat dengan jelas saat Charisa tiba-tiba menggenggam tangannya erat di restoran malam itu, memintanya berpura-pura seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta.

Namun tatapan cemas di mata Charisa tidak bisa ia lupakan. Itu bukan sikap biasa. Bagaimana sikap dan nada bicara Charisa saat ia menghadapi pria itu. Seperti yang ia duga, pria itulah yang membuat Charisa rela bersandiwara dengannya agar membuat pria itu tidak mau mendekatinya.

Hanya saja Genta penasaran seperti apa pria itu sehingga Charisa begitu putus asa sampai membuat sandiwara seperti itu.

Genta menghela napas panjang, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Mengapa dia begitu memikirka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 53 : Mengawasi Charisa

    Jean yang takut terjadi sesuatu pada Darren, akhirnya dia melajukan mobilnya ke rumah Charisa. Sampai di sana dia tidak berani keluar, dia hanya duduk di mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Charisa. Dia menarik napas lega ketika melihat Charisa duduk di balkon. Dia juga sudah memastikan Darren baik-baik saja dijemput oleh Masaru. Baru saja ia hendak pergi meninggalkan lingkungan rumah Charisa. Dia melihat sebuah mobil berhenti tak jauh darinya. Jean mulai khawatir jika ada seseorang yang mengintai Charisa dan Darren, jadi dia memutuskan untuk mengawasi dan memastikan siapa orang itu.Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang turun dari mobil. Genta, kekasih Charisa. Melihat pria itu di sini, berbicara dengan Charisa di tengah malam, membuat darahnya mendidih.Jean menggertakkan giginya. Perasaan cemburu merambat di hatinya, mencengkeram lebih keras dengan setiap gerakan yang dilihatnya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa pria itu ada di sini? pikirnya. Ia membenci betapa deka

    Last Updated : 2025-01-16
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 54 : Informasi Kazuto

    Jean mengemudikan mobilnya dengan cepat, meskipun pikirannya terpusat pada informasi yang baru saja diterimanya. Sebuah gambar dari Ryuga masih terbayang di matanya. Gambar Kazuto, wajahnya yang tak asing, dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca. Ada sesuatu yang meresahkan dalam diri Jean, sesuatu yang mengingatkannya bahwa ancaman ini mungkin jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya.Kazuto, dengan hubungan gelapnya dan catatan kriminal yang panjang, seharusnya sudah cukup untuk mengundang rasa curiga. Tapi yang paling mengejutkan baginya adalah catatan dari Ryuga yang menyebutkan bahwa Kazuto pernah terlibat dalam sebuah kasus kriminal dengan Yuri. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Jean tidak tahu, tapi yang jelas, ia merasa bahwa Charisa sedang terjerat dalam sesuatu yang berbahaya, dan ia tidak bisa hanya duduk diam.Jean berusaha menenangkan dirinya saat mobilnya menyusuri jalan menuju hotel. Namun, hatinya tidak bisa tenang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

    Last Updated : 2025-01-17
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 1 : Ternyata Sudah Menikah

    Dengan langkah penuh percaya diri Charisa berjalan keluar dari gerbang kedatangan luar negeri di bandara Soekarno Hatta. Tangan kanannya menyeret koper dengan brand merk terkenal nan mewah sementara tangan kirinya merapikan rambut ombre ash brown-nya. Gadis cantik itu berjalan sambil melihat-lihat kerumunan orang yang menjemput penumpang pesawat yang baru datang.Di antara banyak orang itu ia mencari orang yang akan menjemputnya. Charisa mengomel karena baterai ponselnya tidak sempat ia charge penuh dan sekarang sudah tidak bernyawa. Bagaimana caranya dia menemukan orang yang akan menjemputnya.Sebelumnya di bandara Tokyo, Tuan Juko memberitahunya kalau yang akan menjemputnya bernama Jimmy. Katanya orang yang akan menjemputnya sudah mengenal wajahnya dan akan langsung menghampirinya.“Bodoh! Bagaimana bisa aku memegang perkataan Tuan Juko. Darimana orang itu akan mengenaliku langsung,” gerutu Charisa kesal. Mau tidak mau dia harus mencari taksi dan pergi ke hotel sendiri.Charisa berhe

    Last Updated : 2024-11-30
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 2 : Cinta Satu Malam

    “Kau bodoh sekali jika masih berharap dia belum menikah,” tutur Charisa sambil memegang gelas alkoholnya yang sudah kosong. Gadis itu sudah kehilangan setengah kesadarannya. Bahkan dia tidak segan untuk menangis dengan suara lumayan keras. Dia tidak habis-habisnya mengumpat. Kadang dia mengutuk dirinya sendiri, kadang dia menyumpahi Genta.Pria di sampingnya mengawasi sambil melihat keadaan sekitar. Dia hanya memberi kode pada orang yang memperhatikan Charisa untuk memakluminya. Charisa tidak peduli dengan tatapan aneh dari orang-orang. Yang dia tahu dia harus minum untuk meredakan semua emosi dalam tubuhnya.“Nona, kau sudah minum cukup banyak dan sudah mabuk. Sebaiknya Anda istirahat di hotel!” tegur Jimmy.“Tidak, aku masih kuat Jimmy. Aku belum mabuk,” jawab Charisa sambil tertawa mabuk.“Mas, boleh minta satu lagi!” pinta Charisa dengan tubuh yang sudah sempoyongan.“Nona! Kau sudah mabuk. Cukup. Ayo kita pergi dari sini!” bisik Jimmy sambil menopang tubuh Charisa yang sudah limbu

    Last Updated : 2024-11-30
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 3 : Dia Bukan Jimmy

    Charisa turun dari taksi setelah sampai di gedung di mana perusahaan Vallarta berada. Hari ini adalah hari pertamanya sebagai CEO di sana. Untungnya dia tidak datang terlambat. Di pintu lift menuju lantai kantor Vallarta dia menatap bayangan wajahnya yang terlihat sedikit lelah. Pengaruh sisa alkohol dan kejadian semalam tentu berpengaruh pada kondisi wajahnya sekarang. Sebelum itu menjadi bencana, Charisa kemudian melipir dulu ke arah toilet di lantai satu. Dia harus menata ulang riasannya. Sampai di toilet dia kemudian mengeluarkan cushion miliknya. Ini masih pagi dan tentu belum banyak yang datang. Charisa sedikit leluasa untuk menata wajahnya agar terlihat lebih fresh dan cantik.“Hei kau tidak tahu Jimmy yang bekerja di Vallarta lantai 20?” Seorang gadis muda datang dengan dua orang gadis lainnya ke toilet.“Ya tahu dong. Emang kenapa sama dia?” tanya dua temannya itu.Charisa mencoba menguping apa yang akan menjadi bahan pembicaraan para gadis itu tentang Jimmy. Kalau diperhatik

    Last Updated : 2024-11-30
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 4 : Hamil

    Satu bulan lebih berlalu, tanpa halangan Charisa dapat bekerja dengan baik sebagai CEO di Vallarta cabang Jakarta. Tersisa dua bulan lagi untuk kembali ke Jepang. Dia tinggal menyelesaikan beberapa permasalahan intern di sini. Setelah itu dia akan kembali lagi ke Jepang sesuai arahan Tuan Juko.Kemampuannya dalam memimpin perusahaan memang tidak diragukan. Pantas saja jika karirnya cemerlang di usianya yang menginjak dua puluh tujuh tahun. Padahal dia bekerja di Vallarta baru tiga tahun, tetapi pemilik Vallarta sangat mempercayainya. Selain cerdas, Charisa memang mampu bekerja keras dalam memecahkan masalah di perusahaan dibandingkan dengan pegawai lain. Vallarta adalah perusahaan furniture yang mencoba membuka cabang di Jakarta. Kota Jakarta sebagai kota metropolitan sangat menjanjikan menjadi target pemasaran desain-desain furniture yang dimiliki Vallarta. Hanya saja untuk saat ini Vallarta Jakarta belum dapat berjalan dengan lancar karena banyak masalah di produksi, pengiriman dan

    Last Updated : 2024-11-30
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 5 : Bertemu Genta Lagi

    Pertemuan tak sengaja itu akhirnya berujung dengan kopi darat di sebuah cafe dekat rumah sakit. Charisa baru mengetahui kalau ternyata Genta adalah seorang dokter umum di rumah sakit itu. Rasa kecewanya kemarin berubah kagum karena Genta berhasil menggapai cita-citanya sebagai seorang dokter.“Aku tidak mengira kalau kita bakal bertemu lagi.” Genta tidak bisa menutupi rasa senangnya bisa bertemu lagi dengan teman sekolah sekaligus tetangganya itu. Dia tidak berhenti tersenyum dan menatap wajah Charisa dengan intens.“Aku juga,” jawab Charisa datar. Dia kehilangan semangat gara-gara Genta sudah banyak pencapaian. Sedangkan dia, dia harus memikul nasib menjadi wanita hamil tanpa pasangan.“Oh ya, kau dari mana saja. Sudah lama kita tidak bertemu. Apa kau sudah menikah?” tanya Genta dengan nada agak ragu karena banyak pertanyaan yang ia ingin lontarkan. Wajahnya terlihat sangat berhati-hati.Charisa menggelengkan kepalanya dengan lemah. Dia sama sekali tidak tertarik dengan topik seperti

    Last Updated : 2024-11-30
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 6 : Alasannya Jadi Dokter

    Hari itu Charisa melamun di meja kerjanya. Setelah sadar kalau dia hamil, dia jadi lebih gampang mual dan porsi makannya menjadi bertambah. Hormonnya pun agak berbeda. Dia lebih sensitif dan cenderung persuasif. Dia belum tahu apa yang harus ia lakukan. Tidak ada dokter yang akan membantunya menghilangkan janin itu. Itu merupakan tindakan yang ilegal. Sementara dirinya sendiri ragu jika harus mempertahankannya di dalam kandungan. Apa kata orang tuanya nanti jika tahu kalau dirinya hamil tanpa tahu siapa ayahnya.“Nona, ini aku bawakan salad buah pesananmu!” Jimmy sudah berada di depan mejanya dan memberinya sebuah paper bag berisi pesanannya.“Terima kasih Jim. Oh ya, apa ada dokumen yang masih harus aku tanda tangan?” tanya Charisa.“Tadi Lily bilang kalau ada beberapa dokumen dari sub kontraktor Surabaya baru selesai diperiksa timnya. Aku akan bawakan ke sini!” jawab Jimmy.“Hmm, oke. Bawakan cepat, aku harus pergi satu jam lagi.”“Baik Nona,” jawab Jimmy patuh.Setelah Jimmy pergi,

    Last Updated : 2024-12-01

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 54 : Informasi Kazuto

    Jean mengemudikan mobilnya dengan cepat, meskipun pikirannya terpusat pada informasi yang baru saja diterimanya. Sebuah gambar dari Ryuga masih terbayang di matanya. Gambar Kazuto, wajahnya yang tak asing, dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca. Ada sesuatu yang meresahkan dalam diri Jean, sesuatu yang mengingatkannya bahwa ancaman ini mungkin jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya.Kazuto, dengan hubungan gelapnya dan catatan kriminal yang panjang, seharusnya sudah cukup untuk mengundang rasa curiga. Tapi yang paling mengejutkan baginya adalah catatan dari Ryuga yang menyebutkan bahwa Kazuto pernah terlibat dalam sebuah kasus kriminal dengan Yuri. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Jean tidak tahu, tapi yang jelas, ia merasa bahwa Charisa sedang terjerat dalam sesuatu yang berbahaya, dan ia tidak bisa hanya duduk diam.Jean berusaha menenangkan dirinya saat mobilnya menyusuri jalan menuju hotel. Namun, hatinya tidak bisa tenang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 53 : Mengawasi Charisa

    Jean yang takut terjadi sesuatu pada Darren, akhirnya dia melajukan mobilnya ke rumah Charisa. Sampai di sana dia tidak berani keluar, dia hanya duduk di mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Charisa. Dia menarik napas lega ketika melihat Charisa duduk di balkon. Dia juga sudah memastikan Darren baik-baik saja dijemput oleh Masaru. Baru saja ia hendak pergi meninggalkan lingkungan rumah Charisa. Dia melihat sebuah mobil berhenti tak jauh darinya. Jean mulai khawatir jika ada seseorang yang mengintai Charisa dan Darren, jadi dia memutuskan untuk mengawasi dan memastikan siapa orang itu.Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang turun dari mobil. Genta, kekasih Charisa. Melihat pria itu di sini, berbicara dengan Charisa di tengah malam, membuat darahnya mendidih.Jean menggertakkan giginya. Perasaan cemburu merambat di hatinya, mencengkeram lebih keras dengan setiap gerakan yang dilihatnya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa pria itu ada di sini? pikirnya. Ia membenci betapa deka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 52 : Kecurigaan Genta

    Genta duduk di dalam mobilnya sambil mengetuk setir mobilnya. Dia memandangi rumah Charisa dengan perasaan yang campur aduk. Udara malam terasa sejuk, tapi dadanya penuh dengan kegelisahan yang membakar perlahan.Ia mencoba meyakinkan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan apa yang selama ini menjadi beban pikirannya. Genta mengingat dengan jelas saat Charisa tiba-tiba menggenggam tangannya erat di restoran malam itu, memintanya berpura-pura seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Namun tatapan cemas di mata Charisa tidak bisa ia lupakan. Itu bukan sikap biasa. Bagaimana sikap dan nada bicara Charisa saat ia menghadapi pria itu. Seperti yang ia duga, pria itulah yang membuat Charisa rela bersandiwara dengannya agar membuat pria itu tidak mau mendekatinya. Hanya saja Genta penasaran seperti apa pria itu sehingga Charisa begitu putus asa sampai membuat sandiwara seperti itu.Genta menghela napas panjang, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Mengapa dia begitu memikirka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 51 : Kedatangan Genta

    Charisa merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah percakapan yang tegang dengan Jean. Ketidaknyamanan dan kecemasan yang sudah ia rasakan semakin menjadi-jadi. Tanpa berpikir panjang, ia memutuskan untuk pulang lebih awal hari itu. Ia merasa ada yang harus dia pastikan sendiri, terutama mengenai keadaan Darren dan apakah semuanya benar-benar aman seperti yang dikatakan Jean.Sesampainya di rumah, Charisa langsung memarkir mobilnya dengan cepat. Begitu keluar dari mobil, matanya langsung mencari-cari kehadiran Darren. Tidak lama kemudian, dia melihat Masaru dan Darren baru saja tiba. Masaru membawa tas sekolah Darren, sedangkan Darren berjalan di sampingnya dengan langkah ringan, tidak menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau kecemasan.Charisa mendekat dengan cepat, wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat tegang. “Darren,” panggilnya dengan suara lembut tapi penuh perhatian.Darren menoleh dan tersenyum kecil. “Mama! Tumben sekali jam segini sudah pulang,” katanya dengan riang

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 50 : Pesan Misterius

    Jean menatap layar ponselnya dengan tangan yang gemetar. Foto itu terlalu jelas, terlalu nyata. Ia memeriksa detail gambar tersebut—Darren terlihat sedang tertawa, tidak menyadari bahwa seseorang mengawasinya dari kejauhan. Jean mencoba menenangkan pikirannya, tetapi kata-kata di pesan itu terus terngiang di kepalanya: “Kau tidak akan pernah tahu masa depan anak ini.”Sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, ponselnya kembali bergetar. Kali ini, sebuah panggilan masuk dari nomor yang sama. Jean menatap layar itu selama beberapa detik, ragu-ragu untuk menjawab. Namun, naluri untuk melindungi Darren membuatnya memutuskan untuk mengangkat telepon.“Siapa ini?” tanyanya tajam, suaranya dingin namun mengandung ketegangan.Suara di seberang terdengar datar, hampir seperti berbisik. “Hanya seseorang yang tahu bahwa setiap rahasia punya harga, Jean.”Jean mengepalkan tangan. “Apa yang kau inginkan?”“Aku ingin kau tahu apa artinya kehilangan kendali,” jawab suara itu, diiringi tawa kecil yang m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 49 : Ancaman Yuri

    Jean tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Yuri. Ia merasa seperti dirinya sedang berada di ujung jurang, di mana setiap langkah bisa mengarah pada kehancuran. Tetapi, ia mencoba untuk tetap menjaga kewarasannya."Yuri, jika kau berniat mengancamku..." Jean mencoba berbicara dengan suara tegas, meski ia tahu kata-kata itu tidak akan cukup untuk meredakan ketegangan yang berkembang.Yuri tertawa ringan, tapi tawa itu penuh dengan sarkasme. "Mengancam? Oh, tentu saja tidak. Aku hanya ingin tahu seberapa besar keberanianmu, Jean. Jika kau pikir semuanya akan tetap seperti biasa, kau salah besar."Senyum di wajah Yuri semakin lebar, membuat Jean merasa semakin terperangkap. Yuri tidak hanya datang untuk mengancam—ia datang untuk menunjukkan bahwa ia tahu lebih banyak dan bisa mengungkapkan semuanya kapan saja, jika Jean tidak mematuhi aturan permainan yang baru ini.Jean mencoba untuk tetap tenang, tetapi hatinya semakin berat. Apa yang sebenarnya Yuri tahu? Apa yang akan ia lakukan de

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 48 : Rencana Jean

    Akhirnya Jean pulang dengan tubuh lesu. Sampai di dalam rumahnya, dia berdiri di ruang tamu yang sepi, membiarkan keheneningan meresap ke dalam dirinya.“Sudah kuduga, Charisa tetap tidak akan berubah sikap. Dia terus menyangkal … tapi aku juga tidak bisa menyerah begitu saja,” gumam Jean menyayangkan sikap Charisa tadi.Ia berjalan ke dapur, membuka lemari untuk mengambil segelas air, tetapi tidak meminumnya. Tatapannya kosong, pikirannya terus berputar pada momen-momen sebelumnya. Sorot mata Charisa yang penuh ketakutan, nada suaranya yang lirih namun tegas, semua itu terus terngiang-ngiang di benaknya.‘Dia takut tapi bukan hanya padaku, tapi pada apa yang akan terjadi jika keluargaku tahu. Dia tidak salah. Aku tahu seperti apa keluargaku—egois, manipulatif , dan selalu memikirkan kepentingan mereka sendiri.’‘Charisa punya alasan untuk melindungi Darren dari itu semua. Tapi aku... aku tidak bisa terus diam. Aku tidak bisa hanya menjadi bayangan dalam hidup anakku.’Jean berjalan m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   47 : Kebenaran Yang Terungkap

    Charisa menatap Jean dengan sorot mata penuh perlawanan. Dia tidak mengira kalau lagi-lagi Jean mengatakan Darren adalah anaknya. Sekejap hati Charisa sedikit menciut karena bisa jadi apa yang ia coba sembunyikan sebentar lagi akan terbongkar.“Kau terlalu percaya pada imajinasimu sendiri. Darren bukan putramu. Jadi berhenti membicarakan apa yang kau inginkan ke hidupku dan hidup Darren.”Jean tertawa kecil, sarkastik, tetapi matanya menunjukkan rasa sakit yang mendalam. “Begitu, ya? Kau masih mau menyangkal, bahkan ketika semuanya jelas.”Charisa menggelengkan kepala dengan frustasi. “Jean, hidupku sudah cukup rumit tanpa tambahan drama seperti ini. Jika kau tidak bisa menerima kenyataan, aku sarankan kau menjauh. Aku tidak akan membiarkan Darren terseret dalam kekacauan yang kau buat.”Jean berdiri diam, terperangkap di antara keinginannya untuk melawan dan kebenaran yang Charisa tegaskan. Perkataannya seolah membenturkan dinding tak terlihat yang tak bisa ia lewati.Charisa menghel

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 46 : Darren Putraku

    Setelah acara selesai, Jean diam-diam mengikuti mobil Masaru. Ingin memastikan kalau Charisa dan Darren sampai ke rumah dengan selamat. Dengan jarak yang aman Jean mengendarai mobilnya mengikuti arah mobil Masaru.Sampai di depan rumahnya, Charisa keluar dari mobil bersamaan dengan Masaru. Tetapi pemandangan berikutnya membuat Jean tidak sedikit terganggu. Masaru menggendong Darren yang tertidur di mobil. Charisa meminta Masaru untuk menggendongnya ke dalam rumah. Jean menggenggam setir mobilnya dengan kuat karena menahan gejolak amarah dalam dadanya. Dia tidak suka jika Masaru menggendong anaknya sampai ke dalam rumah. Sebagai seorang ayah tentu ini bukan perkara sepele. Charisa membuka pintu rumah dan mengangguk kecil pada Masaru, senyumnya lembut. “Hati-hati, Masaru. Jangan sampai Darren terbangun,” katanya pelan. Masaru mengangguk sambil menyesuaikan posisi Darren di pelukannya, langkahnya mantap menuju pintu. Charisa terlihat sangat mengandalkan Masaru untuk menggendong Darren

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status